Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 132 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Muhammad Fatha Permana
Abstrak :
ABSTRAK
Tingginya persaingan usaha di dalam era globalisasi telah mendorong perusahaan-perusahaan yang berkembang untuk mengambil langkah yang dapat mengamankan posisinya antara lain melalui efisiensi, peningkatan daya saing dan produktivitas. Peningkatan efisiensi dan produktivitas perusahaan dapat dilakukan melalui merger. Dalam kaitan ini, melalui kebijakan perpajakan, pemerintah telah memberikan kemudahan (fasilitas) perpajakan bagi Wajib Pajak dalam melakukan kegiatan merger dengan nilai buku yang diatur melalui Peraturan Menteri Keuangan. Syarat-syarat yang diberikan dalam PMK memiliki kendala bagi pelaku usaha karena secara bisnis tidak efisien bahkan menimbulkan ketidakadilan untuk diterapkan. Selain itu Peraturan Menteri Keuangan tersebut bukan termasuk dalam hierarki Peraturan Perundang-undangan di Indonesia sehingga isi pengaturan PMK tersebut dapat dibatalkan oleh Hakim khususnya Hakim Pengadilan Pajak ketika terjadi banding antara Wajib Pajak dengan Direktorat Jenderal Pajak. Hal tersebut dapat menimbulkan ketidakefisienan dan ketidakpastian hukum. Untuk mengantisipasi permasalahan tersebut, Pemerintah harus membuat Peraturan Perundang-undangan setidaknya Peraturan Pemerintah khusus mengenai fasilitas perpajakan bagi Wajib Pajak dalam melakukan kegiatan merger.
ABSTRACT
The high competition in era of globalization has encouraged developing companies to take actions to secure a business among others through efficiency, increased competitiveness and productivity. Increased efficiency and productivity of the company can be done through mergers. In this regard, through tax policy, the government has made it easier (facilities) taxation for Taxpayers in merger activity with the book value that is regulated by the Minister of Finance. The requirements given in the Minister of Finance regulation (PMK) has a constraint for businesses because it is not efficient for business even cause injustice to be applied. In addition, the Minister of Finance regulation is not included in the hierarchy of legislation in Indonesia so that the contents of the PMK settings can be canceled by the Judge at the Tax Court Level especially when there is an appeal between the taxpayer and the Directorate General of Taxation. This can be lead to inefficiency and legal uncertainty. To anticipate these problems, the Government should make a Legislation atleast Government Regulation on tax privileges for Taxpayers in merger activity.
Jakarta: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2014
T43373
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Abstrak :
The purpose of the present study is to know efficiency of mass seed production golden travelly fish fry (Gnathonodon speciousus forskall). The larval rearing were conducted using concrete tanks which have volumes of 6 m , density of larvae 10 pc/l. The larvae were reared for 30-35 days with plankton, rotifer, artimia nauplii, mysid shrip, and artificial feed as feed. Water exchange started with 20% of total volume of sea water. , and then increased up to 50-80%. Sampling of larvae were conducted every 5 days, to measure of survival rate (SR) total length (TL) and body weight (BW) tanks were siphoned every 2 days. At D30, larvae were harvested and graded. Four different of naupli density were used as treatments, i,e.: (a)0,4 ind/ml,(b) 0.3 ind/ml;(c)0.2 ind/ml,and(d) 0.1 ind/ml use on three replicates. The result of the experiment showed that the best average survival rate (SR) growth were reached at 0.2-0.4 ind/ml arround 16.25 - 17,02 %, and total lengh 16,52 -17.31 mm, weight o.095 - 0.118 g so that eficiency of seed productions were on 0.2 ind/ml,0.3 ind/ml and 0.4 ind/ml respictively. SR and growth were significantly difference among treatments (P<0.0.0%).
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
R. Surachman
Abstrak :
Pembangunan yang dilaksanakan selama ini, tidak terlepas dari peranan pemerintah yang sangat menonjol sebagai agen pembangunan dengan melaksanakan sendiri kegiatan-kegiatan operasional di berbagai bidang termasuk bidang pengairan. Seluruh pembiayaan pembangunan irigasi, baik pembiayaan investasi maupun pemeliharaan seluruhnya berasal dari Pernerintah khususnya pembangunan di bidang irigasi. Dengan perkataan lain Pemerintah memberikan subsidi yang besar terhadap pembangunan bidang irigasi.

Namun kondisi itu tidak dapat dipertahankan terus menerus, karena pemerintah sejak tahun 1983 dihadapkan kepada kendala anggaran pendapatan (budget constraint). Untuk mengantisipasi kendala tersebut Pemerintah segera melakukan langkah-langkah penghematan. Partisipasi masyarakat terus digali dan dikernbangkan. Kebijaksanaan dalam rangka menggali sumber dana masyarakat tidaklah mudah. Para ahli telah mengemukakan beberapa pemikiran antara lain mengenai Water Pricing, Cost Recovery, Cost Sharing, Built Operate and Transfer, Incentif atau Disentif yang menyangkut jumlah dan kualitas air serta produk pelayanan lainnya yang berasal dari layanan sistem prasarana pengairan dan yang terpenting adalah untuk memenuhi kebutuhan pembiayaan operasi dan pemeliharaan jaringan irigasi yang selama ini bersumber dari APBN, Loan dan APBD. Untuk menjawab permasalahan operasi dan pemeliharaan jaringan irigasi, Pemerintah dengan bantuan dana dari IBRD dan ADB pada tahun 1987 telah menetapkan serangkaian kebijaksanaan di bidang pembiayaan operasi dan pemeliharaan yaitu antara lain dengan memperkenalkan Iuran Pelayanan irigasi (IPAIR) atau Irrigation Service Fee (ISF) di beberapa Daerah Tingkat II antara lain Kabupaten Daerah Tingkat Il Subang.

IPAIR di Subang telah dilaksanakan sejak tahun 1989. Secara institusi partisipasi masyarakat Petani Pemakai Air melalui P3A telah diatur melalui beberapa perangkat hukum yaitu Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1974 tentang Pokok-pokok Pemerintahan di Daerah, Undang-Undang Nomor 11 Tahun 1974 tentang Pengairan dan peraturan pelaksanaannya serta Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 6 Tahun 1992 tentang luran Pelayanan Irigasi, Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 98 Tahun 1993 tentang Petunjuk Teknis Iuran Pelayanan Irigasi dan Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 46 Tahun 1994 tentang Perencanaan, Penganggaran dan Penatausahaan luran Pelayanan Irigasi.

Untuk mengetahui keberhasilan IPAIR di Subang, perlu dilakukan evaluasi mengenai pelaksanaan IPAIR, hasil yang telah dicapai dan kontribusi IPAIR terhadap pembiayaan operasi dan pemeliharaan jaringan irigasi primer dan sekunder.
Depok: Universitas Indonesia, 1999
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Heriyanto Agung Putra
Abstrak :
Bagi setiap organisasi yang sadar akan kelangsungan dan perkembangan usahanya, membuat strategi yang menjamin kestabilan usahanya merupakan keharusan. Berbagai macam strategi dapat dilakukan oleh perusahaan untuk menunjang kelangsungan dan perkembangan usahanya. Namun, dalam kenyataannya tidak semua perusahaan dapat membuat kebijakan berdasarkan kondisi internal perusahaan dan faktor eksternal yang mempengaruhi perusahaan tersebut. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui faktor dan penyebab dilaksanakannya proses spin off atas unit bisnis Maintenance Facility, serta untuk mengetahui hasil dari proses spin-off dan ukuran keberhasilan proses spin-off. Penelitian difokuskan pada kondisi perusahaan 5 (lima) tahun terakhir. Berdasarkan hasil spin-off yang telah dilakukan ternyata unit usaha hasil spin-off lebih terpacu terlihat dengan persentase pertumbuhan proporsi customer lain, lebih flexible dan memberikan kontribusi positif serta meningkatnya kinerja perusahaan induk dengan dilaksanakannya spin off. Terlihat adanya penurunan biaya maintenance dari tahun 2000 ke 2001 dan pasca spin off tahun 2002 yang cukup berarti. Sehingga mengurangi beban operasional perusahaan induk, sekaligus dapat meningkatkan kemampuan perusahaan induk untuk memenuhi kewajiban terutama kepada kreditor yang telah memberikan kesempatan untuk restrukturisasi. Mengingat sebagian besar customer dari unit usaha hasil spin-off adalah pesaing-pesaing yang baru tumbuh, sehingga dapat memberikan peluang tambahan kepada unit usaha baru untuk mengembangkan usahanya. Hasil penelitian ini, diharapkan dapat digunakan manajemen dalam pengambilan keputusan di masa mendatang, agar lebih fokus kepada kompetensi utama perusahaan, serta segera melakukan proses spin-off unit bisnis pendukung lainnya seperti cargo, avialion training ataupun kesehatan. Manajemen perusahaan induk juga dapat memberikan target yang lebih ketat kepada unit usaha baru agar memberikan kontribusi yang lebih besar kepada perusahaan induk agar daya saing perusahaan induk lebih besar, disamping juga harus tetap mendukung unit usaha baru dengan memberikan contra work dan contra benefit pada kerjasama dengan perusahaan lainnya. Dengan demikian diharapkan implementasi dari konsep organisasi avialion business model dapat tercapai. VI Bab + 101 halaman + 7 tabel + 7 Gambar + 8 lampiran + Daftar Pustaka 47 buku (1978- 2003) + Annual Report
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2004
T13797
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mutimanda Dwisatyadini
Abstrak :
Dokumentasi keperawatan merupakan informasi klinik yang berperan vital dalam pelayanan keperawatan. Proses keperawatan meliputi pengkajian, diagnose, intervensi, implementasi, evaluasi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penerapan SIMPRO terhadap kelengkapan dan efisiensi dokumentasi keperawatan di Instalasi Rawat Jalan RS RST Dompet Dhuafa Parung. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan pre eksperimental (pre dan posttest without control group desaigns). Hasil uji statistik menunjukkan terdapat perbedaan kelengkapan dan waktu pendokumentasian asuhan keperawatan yang bermakna antara sebelum 1,63 (40,75%) dan 472,5 detik (7,9 menit) : sesudah penerapan SIMPRO 3,13 (78,25%) dan 189,88 detik (3,2 menit). Hasil uji statistik menunjukkan bahwa jenis kelamin (p=0,408 & p= 0,285), tingkat pendidikan (p= 0,315 & p= 0,906). Pengalaman (p= 0,193 & p= 0,181), kemampuan menggunakan komputer (p= 0,314 & p= 0,500) tidak berhubungan dengan kelengkapan dan waktu dokumentasi asuhan keperawatan setelah penerapan SIMPRO. Dokumentasi keperawatan merupakan informasi klinik yang berperan vital dalam pelayanan keperawatan. Proses keperawatan meliputi pengkajian, diagnose, intervensi, implementasi, evaluasi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penerapan SIMPRO terhadap kelengkapan dan efisiensi dokumentasi keperawatan di Instalasi Rawat Jalan RS RST Dompet Dhuafa Parung. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan pre eksperimental (pre dan posttest without control group desaigns). Hasil uji statistik menunjukkan terdapat perbedaan kelengkapan dan waktu pendokumentasian asuhan keperawatan yang bermakna antara sebelum 1,63 (40,75%) dan 472,5 detik (7,9 menit) : sesudah penerapan SIMPRO 3,13 (78,25%) dan 189,88 detik (3,2 menit). Hasil uji statistik menunjukkan bahwa jenis kelamin (p=0,408 & p= 0,285), tingkat pendidikan (p= 0,315 & p= 0,906). Pengalaman (p= 0,193 & p= 0,181), kemampuan menggunakan komputer (p= 0,314 & p= 0,500) tidak berhubungan dengan kelengkapan dan waktu dokumentasi asuhan keperawatan setelah penerapan SIMPRO. Implikasi hasil penelitian mengenai pengaruh penerapan SIMPRO terhadap pelayanan keperawatan di RS RST Dompet Dhuafa Parung dan Keilmuan Manajemen Keperawatan mampu meningkatan kelengkapan dan mengefisiensikan waktu pendokumentasian asuhan keperawatan, pelayanan keperawatan lebih berkualitas. Pada Pendidikan Keperawatan memberikan implikasi bagi perserta didik untuk lebih memahami manfaat sistem informasi manajemen keperawatan dalam tatanan praktik keperawatan, dapat menerapkan dokumentasi asuhan keperawatan berbasis komputer pada rumah sakit mereka bekerja. Menghasilkan evidence based bagi peneliti lain untuk meneliti pengaruh dokumentasi asuhan keperawatan berbasis komputer (SIMPRO) terhadap kelengkapan dan efisiensi waktu dokumentasi asuhan keperawatan dengan bentuk sistem yang berbeda sehingga memperkaya pengetahuan dalam meningkatkan kualitas dokumentasi dan kualitas pelayanan keperawatan.
Nursing documentation was imparoted clinical information in nursing services. The nursing process includes assessment, diagnosis, intervention, implementation, and evaluation. The purpose of this study was to determine the effects of the application of SIMPRO on the completeness and the efficiency of nursing documentation in the outpatient installation at RST Dompet Dhuafa Hospital Parung. This study used quantitative method with pre experimental (pre and posttest without control group) design. The statistic test results showed there were differences significantly in completeness nursing documentation and the time efficiency of documentation nursing care between before 1,63 (40,75%) and 472,5 second (7,9 menit) : after application of SIMPRO 3,13 (78,25%) and 189,88 second (3,2 menit). There was no correlation between the completeness and time efficiency of nursing documentation after using SIMPRO with the characteristics of the nurse included sex (p=0,408 & p= 0,285), education level?s (p= 0,315 & p= 0,906). Work experience (p= 0,193 & p= 0,181), nurse?s could be used a computer (p= 0,314 & p= 0,500). Nursing documentation was imparoted clinical information in nursing services. The nursing process includes assessment, diagnosis, intervention, implementation, and evaluation. The purpose of this study was to determine the effects of the application of SIMPRO on the completeness and the efficiency of nursing documentation in the outpatient installation at RST Dompet Dhuafa Hospital Parung. This study used quantitative method with pre experimental (pre and posttest without control group) design. The statistic test results showed there were differences significantly in completeness nursing documentation and the time efficiency of documentation nursing care between before 1,63 (40,75%) and 472,5 second (7,9 menit) : after application of SIMPRO 3,13 (78,25%) and 189,88 second (3,2 menit). There was no correlation between the completeness and time efficiency of nursing documentation after using SIMPRO with the characteristics of the nurse included sex (p=0,408 & p= 0,285), education level?s (p= 0,315 & p= 0,906). Work experience (p= 0,193 & p= 0,181), nurse?s could be used a computer (p= 0,314 & p= 0,500). The Implications a results of research on the effect of the application of SIMPRO on the completeness and time efficiency of nursing documentation in the outpatient instalation at Dompet Dhuafa Hospital Parung and On the scientific management nursing SIMPRO improve a completeness and efficiency time for nursing documentation, and also nursing care can be a qualified. This research can contribute to the hospital as a material consideration in applying computer-based nursing documentation. In Nursing Education gives participants the implications for students to better understand the benefits of management information systems in order practice nursing, which is expected to implementation a computer-based nursing documentation in a hospital they work. Produce evidence based for other researchers to examine the influence of computer-based nursing documentation (SIMPRO) the completeness and efficiency time of nursing care documentation, which a different form nursing management information system, so enrich the knowledge to improve the quality of documentation and quality of care in nursing care.
Depok: Universitas Indonesia, 2014
T42005
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dini Mulyani
Abstrak :
ABSTRAK Indonesia berkepentingan untuk mengelola dan menggunakan energi listrik seefektif dan seefisien mungkin. Dengan konsumsi listrik yang tumbuh demikian pesat dalam satu dekade terakhir dan diproyeksikan akan terus tumbuh dalam beberapa periode mendatang, maka diperlukan suatu upaya pengelolaan energi listrik dari sisi permintaan untuk mengendalikan pertumbuhan permintaan listrik. Penelitian ini menggunakan data panel 31 provinsi di Indonesia pada periode tahun 2004-2013. Metode estimasi yang dipakai adalah Arellano-Bond GMM. Hasil estimasi menunjukkan bahwa efisiensi energi listrik di sektor industri dan komersial dapat dijadikan faktor yang mampu menurunkan pertumbuhan permintaan listrik agregat secara signifikan. Sementara PDRB riil, populasi, serta perubahan struktur ekonomi yang direpresentasikan oleh aktivitas di sektor industri dan komersial berpengaruh signifikan terhadap kenaikan permintaan listrik. Namun, harga riil listrik tidak berpengaruh signifikan terhadap penurunan permintaan listrik.
ABSTRACT Indonesia has an interest to manage and use electricity as effectively and efficiently as possible. Rapid growth of electricity consumption in the last decade and predicted it will continue to increase over the next several periods required serious concern on demand side management to manage electricity demand growth. This research employs panel data 31 provinces from 2004 to 2013. The estimation method that used is Arellano-Bond GMM. The results show that electricity efficiency in industrial and commercial sectors are factor that drives aggregate electricity demand downwards significantly. Meanwhile, real GRDP, population, and structural change in economy that represented by industrial and commercial activities significantly increase the electricity demand. However, real electricity price insignificant on decreasing electricity demand.
2016
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Noor Khayati
Abstrak :
Tesis ini membahas efisiensi teknis relatif pengusahaan tenaga listrik PT PLN (Persero) secara regional dengan menggunakan data panel dari 12 (dua belas) wilayah usaha selama 7 tahun, yaitu 2002-2008. Metode pendekatan melalui estimasi fungsi produksi frontier stokastik Cobb-Douglas dengan spesifikasi model Battese & Coelli (1995). Skor efisiensi teknis PLN cenderung stabil, dimana Jawa Bali memiliki skor efisiensi tertinggi dibandingkan dengan wilayah lainnya, sementara sebagian besar wilayah timur Indonesia memiliki skor efisiensi di bawah skor rata-rata. Faktor-faktor yang signifikan mempengaruhi inefisiensi teknis adalah faktor-faktor yang berada di sisi pembangkitan. Di sisi elastisitas skala produksi PLN selama tahun pengamatan menunjukkan adanya decreasing return to scale.
This thesis discusses the relative technical efficiency of the PT PLN (Persero) by using panel data from 12 (twelve) business area for seven years, ie 2002-2008. The exercise conducted by using the estimation of Cobb-Douglas stochastic frontier production function with specification of Battese & Coelli model (1995). PLN's technical efficiency scores tend to stable, where the Java-Bali had the highest efficiency score compared with other areas, while large parts of eastern Indonesia have efficiency scores below the average score. Significant factors affecting technical inefficiency were factors in the generation side. On the production side of the scale elasticity of supply during the year showed that there is decreasing returns to scale.
Depok: Fakultas Eknonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2010
T 27607
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Arief Masdi
Abstrak :
ABSTRAK
Pengukuran efisiensi pada Kementerian Keuangan merupakan salah satu syarat dalam mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik dan mempercepat penerapan penganggaran berbasis kinerja. Adanya alat dan mekanisme pengukuran efisiensi pada Kementerian Keuangan, diyakini akan mampu meningkatkan kinerja dan efisiensi kementerian/lembaga yang bersangkutan. Penelitian ini mencoba membangun model pengukuran kinerja dan efisiensi Eselon 1 Kementerian Keuangan sekaligus melakukan pengukuran dengan menggunakan metode Free Disposable Hull. Melalui perumusan indikator kinerja umum dan indikator kinerja fungsional, kemudian dihitung nilai indeks kinerja dan nilai indeks efisiensi 12 (dua belas) Eselon 1 Kementerian Keuangan. Hasilnya, ditemukan bahwa DJPU, BAPEPAM-LK dan BPPK merupakan eselon 1 yang relatif lebih efisien dibandingkan dengan eselon 1 yang lain.
Abstract
Measuring the efficiency of the Ministry of Finance is also a prerequisite in realizing good governance and accelerate the implementation of performance base budgeting. The existence of tools and mechanisms for measuring efficiency in the Ministry of Finance, is believed to be able to improve performance and efficiency of ministries/institutions concerned. This research attempts to develop models of performance measurement and efficiency echelon 1 of Ministry of Finance as well as take measurements using the Free Disposable Hull. Through the formulation of common performance indicators and functional performance indicators, and then calculate the value of performance index and efficiency index value of 12 echelons of Ministry of Finance. As a result, it was found that DJPU, BAPEPAMLK and BPPK is an echelon 1 is relatively more efficient in comparison with one another echelon.
2011
T31387
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Pasaribu, Richard
Abstrak :
Penelitian-penilitian yang menyangkut iklim organisasi sesuangguhnya telah banyak dilakukan (mis, Campbell, Dunnette, Lawler & Weick, 1970: Forehand & Gilmer, 1984). Schneider (1975) menyatakan bahwa organisasi memiliki banyak iklim oleh karena itu bila membahas atau mempelajari iklim organisasi harus dioperasionalisasikan secara spesifik iklim mana yang akan diuraikan. Misalnya, Zohar (1980) memperkenalkan konsep safety climate dan Schneider, Parkington & Buxton (1980) mempelajari service climate, pengukuran iklim organisasi yang telah dilakukan biasanya melalui pendekaran yang obyektif atau melalui persepsi. Pendekatan yang obyektif telah dilakukan oleh Evan (1983), Laurence dan Lorach (1967) dan Prien & Ronan (1971) yang telah berusaha menggolongkan perbedaan antar organisasi dalam variabel seperti ukuran dan tingkat otoritas. Sementara itu, sebagian besar penelitian lain yang dilakukan biasa menggunakan persepsi dari orang-orang yang terlibat dalam organisasi untuk mendapatkan gambaran mengenai iklim organisasi yang bersangkutan. Salah satu yang terpenting adalah pendekatan yang dilakukan oleh Liwit & Stringer (1968), yang kuesioner iklim organisasinya didasarkan pada gagasan bahwa iklim organisasi adalah sekelompok sifat yang dapat diukur dari lingkungan kerja yang dipersepsokan oleh orang yang bekerja dalam lingkungan tersebut dan mempengaruhi moivasi serta perilaku mereka. Karena iklim suatu organisasi dapat mempengaruhi tingkah laku individu-individu yang menjadi anggotanya dan mengacu pada teori bahwa tingkah laku inovatif timbul bila lingkungan mendukung, maka jelaslah bahwa iklim organisasi tertentu dapat mempengaruhi munculnya tingkah laku inovatif dalam perusahaan. Berkaitan dengan hal tersebut, penelitian ini bermaksud menelaah masalah : Hubungan antara iklim organisasi dengan kemungkinan penampilan tingkah laku inovatif para anggota organisasi. Alat yang digunakan untuk mengetahui iklim organisasi yang kondusif terhadao munculnya perilaku inovatif dalam penelitian ini adalah alat dari S.M. SIegel dan W.F Kaenmerer (1978). Sedangkan untuk mengetahui karakteristik tingkah laku individu dalam usaha mengkategorikannya sebagai tingkah laku yang inovatif dan yang tidak, disusun alat yang didasarkan pada teori yang dikemukakan oleh Farr & Ford (1990). Teknik analisa data utama yang digunakan adalah teknik multiple correlation yang dilakukan antara skor dari iklim oranisasi dengan skor pada alat ukur prilaku inovatif. Manfaat yang dapat ditarik dari penelitian ini, pertama adalah untuk memperkaya khasanah pengetahuan akan perilaku individu dalam lingkungan organisasi. Yang kedua adalah untuk pengembangan organisasi dan pengembangan individu-individu yang berada di dalamnya melalui umpan alik dari persepsi anggota-anggotanya terhadap kondisi yang terbentuk di dalamnya. Sistematika penulisan skripsi ini disusun selanjutnya sebagai berikut. Dalam bab II akan diuraikan mengenai teori-teori yang digunakan sebagai landasan pembuatan hipotesa penelitian dilanjutkan dengan bab III yang berisikan tentang hipotesa penelitian, baba IV membahas mengenai metodologi penelitian. Bab V berisi analisa data dan interpretasi hasil yang kemudian diakhiri dengan bab VI mengenai kesimpulan diskusi dan saran.
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 1992
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Naufal Putra Dea Pramudya
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa pengaruh dari efisiensi inovasi yang dicanangkan oleh (Hirshleifer, Hsu, & Li, 2013) terhadap valuasi perusahaan dan performa operasi perusahaan di Eropa pada periode 2004 hingga 2011. Selain itu juga disertakan variabel kontrol atas kegiatan inovasi; seperti intensitas paten, intensitas R&D, abnormal earning, proporsi R&D, pertumbuhan R&D; dan kegiatan investasi, intensitas investasi (Capex/ME). Tidak lupa, penelitian juga menambahkan karakteristik industri dan periode waktu dalam model. Dari hasil penelitian ditemukan bahwa efisiensi inovasi signifikan berpengaruh terhadap performa operasi, namun membutuhkan waktu yang cenderung lebih panjang yaitu tiga periode ke belakang untuk dapat menghasilkan imbal hasil yang positif terhadap profitabilitas perusahaan. Selain itu variabel kontrol kegiatan inovasi dan kegiatan investasi juga berpengaruh terhadap performa operasi. Sinyal efisiensi inovasi secara signifikan berpengaruh positif terhadap valuasi pasar atas perusahaan. Informasi atas R&D expediture perusahaan juga berpengaruh signifikan dan positif terhadap valuasi pasar atas perusahaan.
Depok: Universitas Indonesia, 2014
S55130
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>