Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 101 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Galih Noor Abdillah
Abstrak :
Penelitian ini fokus untuk mengkaji faktor sejarah kultural pelaku pendidikan dalam menggunakan media teknologi pendidikan berbasiskan video dalam komunitas pendidikan. Subjek pendidikan memberikan penerimaan teknologi video pendidikan yang berbeda-berbeda. Untuk mengkaji perbedaan penerimaan teknologi pendidikan tersebut, peneliti menggunakan teori CHAT. Menurut CHAT perbedaan penerimaan teknologi ini dilatarbelakangi sejumlah faktor kultural dan sejarah subjek yang mungkin telah mempengaruhi, dan sedang mempengaruhi perubahan dan struktur pengetahuan baru dalam integrasi teknologi. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskripti dengan metode studi kasus. Informan utama merupakan guru, siswa, dan anggota komunitas pendidikan. Sumber data penelitian diperoleh dari hasil wawancara, dokumentasi dan observasi. Hasil penelitian ini menggambarkan bagaimana faktor sejarah kultural siswa dan guru berperan sangat penting dalam penerimaan subjek terhadap video pendidikan dalam proses pembelajaran.
This study focused on assessing the cultural historical factor in the use of videobased educational media technology in the educational community. Educational communities differently accepted video on learning process. To examine the differences in the acceptance of educational technology, researcher used the theory of CHAT. According to CHAT the differences acceptance of technology influenced by cultural and historical factors , and its affects the structure and knowledge changes during technology integration. This study used a descriptive qualitative approach with the case study method. The main informant was the teachers, students, and members of the education community. Source of research data obtained from interviews, documentation and observation. The results of this study illustrate how the factors of cultural historical students and teachers play a significant role in the acceptance of educational videos in the learning proces.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2012
T30409
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Luhur Bayuaji
Abstrak :
Proses belajar jarak jauh, atau yang lebih dikenal dengan sebutan distance learningatau distance education telah banyak diaplikasikan pada sistem pembelajaran didunia.Perkembangan distance learning meningkat pesat seiring dengan perkembangan fungsi Internet dalam kehidupan manusia. Proses perubahan sistem pembelajaran dari cara konvensional ke sistem distance learning bukan rnerupakan hal yang mudah. Banyak faktor yang harus diperhitungkan dalam perancangan sistem distance learning. Pada skripsi ini akan disampaikan proses perancangan dan implementasi perancangan sistem distance learning yang digunakan pada mata kuliah Dasar Komputer. Sistem distance learning pada mata kuliah Dasar Komputer diberi nama Daskom On-Line. Dalam merancang Daskom On-Line dilibatkan banyak faktor yang mempengaruhinya, seperti lingkungan, perlengkapan, user management, sekuritas dan online assessment. Rancangan Daskorn On-Line diimplementasikan pertama kali pada peserta mata kuliah Dasar Komputer Jurusan Elekfro Fakultas Teknik Universitas Indonesia tahun ajaran 2000/2001. Proses implementasi yang dilakukan dimulai dari registrasi user account, pengaksesan materi, online assessment dan evaluasi. Analisa tingkat keberhasilan rancangan dan implementasi Daskom On-Line dilakukan setelah seluruh proses selesai dilakukan. Hal yang dianalisa meliputi kesiapan materi, bentuk tampilan, tingkat pemahaman, tingkat kenyamanan dan efektifitas dari Daskom On-Line. Analisa digunakan untuk melihat keberhasilan implementasi Daskom On-Line berdasarkan tujuan perancangannya, serta berguna untuk pengembangan selanjutnya.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2001
S39096
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dewi Indah Ristanti
Abstrak :
Fakultas Teknik merupakan salah satu fakultas dengan jumlah mahasiswa yang tergolong banyak di Universitas Indonesia, sekitar 3000 mahasiswa secara keseluruhan. Oleh karena itu diperlukan pengalokasian fasilitas belajar yang optimum mengingat fasilitas yang tersedia terutama dalam hal ruang belajar dan tenaga pengajar relatif terbatas. Keadaan ini menyebabkan kesulitan tersendiri bagi Pusat Administrasi Fakultas (PAF), karena harus melakukan penjadwalan mata kuliah, penggunaan ruang dan pengalokasian tenaga pengajar yang efektif. Proses penjadwalan ini merupakan pekerjaan yang sangat rumit dan memerlukan waktu yang panjang dalam pengerjaannya.Untuk itu diperlukan sebuah sistem yang mampu mengatasi kesulitan ini. Sistem tersebut adalah sebuah perangkat lunak yang bernama Aplikasi Penjadwalan Kuliah (APK). Pada skripsi ini akan dibahas mengenai proses perancangan, implementasi dan pengujian APK. Proses perancangan meliputi perancangan database serta pembuatan diagram-diagram yang dibuat menggunakan Unified Modelling Language. Pada proses pembuatan APK digunakan bahasa pemprograman Visual Basic 6.0 serta Ms Acces sebagai database-nya. Sedangkan proses pengujian meliputi pengujian fungsi serta pengujian unjuk kerja APK. Dari hasil pengujian fungsi yang dilakukan, APK mampu menjadwalkan kuliah tanpa adanya kesalahan seperti bentroknya dosen atau pasangan departemen/semester/program. Pada pengujian unjuk kerja APK mampu menjadwalkan 259 SKS matakuliah dalam 31 menit 20 detik. Pada pengujian unjuk kerja juga terlihat bahwa APK menggunakan 100% waktu prosesor ketika sedang melakukan penjadwalan. Hal ini dikarenakan APK harus melakukan ribuan kali query untuk memeriksa apakah penjadwalan telah dilakukan secara benar. Untuk memaksimalkan unjuk kerjanya maka APK perlu dijalankan pada personal computer yang memiliki kecepatan prosesor yang tinggi. Semakin tinggi kecepatan prosesor personal computer maka semakin baik unjuk kerja APK.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2005
S40010
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aldi Alamsyah
Abstrak :
Guru sebagai tenaga pendidik di Indonesia harus mampu memanfaatkan teknologi dalam kegiatan belajar dan mengajarnya. Keinginan guru dalam menggunakan teknologi dalam pendidikan disebut dengan behavioral intention. Akan tetapi, penelitian mengenai behavioral intention belum banyak dilakukan pada sektor pendidikan Chang, Lieu, Liang, Liu, Wong, 2011. Berdasarkan penelitian sebelumnya, behavioral intention berhubungan dengan technology readiness dan kepuasan Soderlund Ohman, 2002; 2003, Lin Hsieh, 2007. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran moderasi kepuasan pada hubungan technology readiness dan behavioral intention guru dalam menggunakan teknologi pada pendidikan. Adapun partisipan dalam penelitian ini berjumlah 119 guru yang berasal dari SMP di Jakarta, Depok, dan Bogor. Pengukuran dilakukan dengan Technology Readiness Index TRI 2.0, barometer kepuasan dari Johnson, et al. 2001 ditambah dengan dua pre-liminary question dari Soderlund dan Ohman 2003, dan behavioral intention multi-item dari Soderlund dan Ohman 2002. Berdasarkan analisis, ditemukan bahwa technology readiness memiliki hubungan dengan behavioral intention secara signifikan R=0,359.
Teachers as educators in Indonesia should be able to take advantage of technology in learning and teaching activities. The willingness of teachers in using technology in education is called behavioral intention. However, research on behavioral intention has not been widely practiced in the education sector Chang, Lieu, Liang, Liu, Wong, 2011. Based on previous research, behavioral intention have relationship with technology readiness and satisfaction Soderlund Ohman, 2002 2003, Lin Hsieh, 2007. This study aims to determine the role satisfaction as moderator on relationship of technology readiness and teacher rsquo s intention to use technology on education. The participants are 119 teachers from junior high schools in Jakarta, Depok, and Bogor. Measurements were made with Technology Readiness Index TRI 2.0, a satisfaction barometer from Johnson, et al. 2001 added with two pre liminary questions from Soderlund and Ohman 2003, and behavioral intention multi items from Soderlund and Ohman 2002. Based on analysis, it was found that technology readiness had significant relationship with behavioral intention R 0.359.
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yusufhadi Miarso
Jakarta: Kencana, 2005
371.33 YUS m
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Dewi Salma Prawiradilaga
Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2008
371.33 DEW m
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Benny A. Pribadi
Depok: Rajawali Pers, 2023
371.33 BEN t
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Boy Subirosa Sabarguna
Depok: UI Publishing, 2019
371.3 BOY p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Rani Kumalasari
Abstrak :
Sistem virtual education adalah suatu metode pengajaran jarak jauh dimana pengajar dan murid dari pelajaran tersebut tidak berada pada satu tempat yang sama namun terhubung satu sama lain dengan jaringan internet. Sistem virtual education ini terdiri dari dua bagian, Learning Management System (LMS) dan virtual class, dimana pada virtual class tersebut dapat dilakukan kegiatan belajar mengajar seperti di kelas sesungguhnya. Salah satu fitur yang ada di dalam sistem virtual education ini adalah video conference. Namun, permasalahan yang ada adalah untuk melakukan video conference ini dibutuhkan suatu jaringan yang dapat mendukung sepenuhnya agar sesuai dengan standar QoS untuk aplikasi real time. Pada skripsi ini akan dibahas mengenai perancangan sistem virtual education ini, kemudian menerapkan nya pada jaringan WLAN pada skenario lokal dan real. Setelah diterapkan, maka akan menganalisa nilai QoS dengan parameter throughput, RTT, dan paket loss kemudian membandingkannya dengan standar ITU Y.1541. Nilai MOS juga akan dicari untuk mengetahui kualitas dari video conference ini. Setelah itu akan didapatkan suatu korelasi kualitatif dari nilai QoS dan MOS video conference ini dengan variabel kontrol yang digunakan adalah kompresi dari video conference ini. Nilai MOS yang didapatkan untuk kompresi 25, 50, 70, dan 100 adalah 3,15, 3,575, 3,675, dan 3,825. Dari hasil grafik korelasi kualitatif yang didapatkan, semakin baik kualitas gambar dari video conference tersebut maka nilai MOS yang didapatkan semakin tinggi.
Virtual education is a long-distance teaching methods which the teacher and students of these lessons are not in the same place but connected each other with internet connection. Virtual education system consists two parts, the Learning Management System (LMS) and virtual class. Virtual class use to do activities like in the real classroom. One feature that is in the virtual education system is video conference. However, there are issues to do video conferencing is a need for a network that can support fully to comply with the standard QoS for real time applications. This thesis will explain the design of virtual education system then apply it in WLAN network. After applied, then it wil analyze the QoS parameters such as throughput, RTT, and packet loss then compared it with Y.1541 ITU standard. MOS value will also be sought to determine the quality of this video conference. After that, correlation between value of the QoS and MOS video conference will be obtained with compression of video conference as variable control. MOS value that obtained for compression 25, 50, 70, and 100 is 3.15, 3.575, 3.675, and 3.825. From the results obtained qualitative correlation chart, the better image quality of video conference higher MOS value that obtained.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S42775
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
New Jersey: Kaogan Page, 1994
R 371.3 INT
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>