Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1996, 1991
R 025 UNI p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Yenita
Abstrak :
Tugas akhir ini terdiri dari empat bab. Bab pertama merupakan pendahuluan, pada latar belakang dituliskan bahwa Lembaga Pemasyarakatan yang disingkat dengan Lapas adalah lembaga yang dibentuk oleh pemerintah sebagai tempat pembinaan bagi orang-orang yang bermasalah dengan hukum. Lapas Anak Pria Tangerang sebagai bagian dari Lapas bertujuan untuk. membina anak-anak usia 11-18 tahun yang bermasalah dengan hukum. Kondisi Lapas yang saat ini ada sangat tidak beraturan. Keadaan yang demikian membutuhkan berbagai penyegaran baik untuk bangunan fisiknya maupun juga pembinaan sumber daya manusia khususnya petugas. Pendekatan pembinaan yang digunakan saat ini lebih banyak dengan kekerasan. Petugas menganggap anak didik adalah objek yang harus dihadapi dengan bentakan, teriakan dan perlakuan kasar lainnya. Untuk membatasi perlakuan petugas yang demikian, maka perlu diintervensi. Peneliti membatasi hanya pada petugas yang bekerja sebagai Wali Bina Pemasyarakatan. Bab kedua,. tinjauan teori, dituliskan bahwa untuk merubah cara pembinaan/ perlakuan kasar diperlukan pendekatan yang baru. Pendekatan yang lebih menanamkan pada nilai-nilai yang paling dasar manusia. Untuk pengembangan tadi maka konsep yang dipakai adalah Wali Bina Pemasyarakatan sebagai orang yang berada pada tahap usia dewasa madya. Orang yang berada pada tahap ini biasanya memepunyai tugas perkembangan dengan mempunyai anak remaja. Berdasarkan tugas perkembangan, wali diharapkan dapat (1) Menyiapkan sarana bagi kebutuhan para remaja (2) Berhagi tanggung jawab antar anggota keluarga, (3) Mempertahankan / menjembati komunikasi yang efektif antar anggota keluarga (4) Memperluas wawasan remaja dan (5) Menjaga nilai hidup yang sesuai dengan standar moral. Tugas sebagai orang tua inilah yang diharapkan mampu mengembalikan anak didik ke masyarakat dengan minimal tidak( melakukan kejahatan lagi. Bab ketiga, menjelaskan tentang analisis pemecahan masalah. Bab ini membahas hubungan antar teori dengan praktek dan bagaimana kesenjangan tadi dapat diatasi. Dari hasil diskusi kelompok Fokus didapatkan kesimpulan bahwa masih rendahnya pengetahuan dan ketrampilan petugas dalam membina anak didik sehingga pola pembinaan yang ada selama ini kurang efektif. Untuk itu wali perlu diingatkan dan digali kembali nilai hidup yang selama ini dipunyai. Nilai hidup ini akan mampu mengarahkan segala perilaku wali menjadi lebih baik. Bab keempat menjelaskan tentang program pendidikan nilai-nilai hidup sebagai bagian dari kehidupan kita sehari-hari. Diharapkan program tersebut dapat mengatasi permasalahan yang ada. Program ini nantinya akan menjadi pendekatan baru bagi petugas ketika melakukan pembinaannya.
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2005
T18835
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nurul Sabrina
Abstrak :
Penelitian ini membahas tentang pelaksanaan program pendidikan di ISCO Foundation yaitu program beasiswa pendidikan dan program sanggar kegiatan anak. Penelitian ini juga membahas program yang mendukung program pendidikan yaitu program nutrisi dan tambahan kesehatan dan program perlindungan dan advokasi hak anak. Program ini memberdayakan anak-anak dari kelompok marjinal dengan melakukan pemenuhan hak dasar anak. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan pelaksanaan program dan menjelaskan faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi pelaksanaan program pendidikan sebagai upaya pemenuhan hak anak. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan studi deskriptif melalui studi literatur, observasi, dan wawancara yang dilakukan secara luring. Penelitian ini melibatkan 10 orang informan yang terdiri dari staf ISCO Foundation, anak dampingan ISCO Foundation, dan alumni anak dampingan ISCO Foundation. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam program pendidikan, ISCO Foundation berhasil memenuhi hak anak atas pendidikan. Dalam program nutrisi dan tambahan kesehatan, program ini melakukan pemenuhan hak anak atas gizi. Dalam program perlindungan dan advokasi hak anak, ISCO Foundation berhasil melakukan pemenuhan hak atas perlindungan dan hak atas identitas. Faktor pendukung yang mempengaruhi pelaksanaan program adalah lokasi yang strategis, kedekatan dengan anak dampingan, adanya program pendukung dari donor, kesadaran orang tua yang tinggi, dan staf lapangan yang handal. Sedangkan, faktor penghambatnya adalah pergaulan bebas, lingkungan yang berpengaruh buruk, dan penolakan dari anak dampingan. ......This study discusses the implementation of educational programs at ISCO Foundation, namely educational scholarship programs and children's activity studio programs. This research also discusses programs that support educational programs, namely nutritional and supplementary health programs and programs for the protection and advocacy of children's rights. This program empowers children from marginalized groups by fulfilling children's basic rights. The purpose of this research is to describe the implementation of the program and explain what factors influence the implementation of educational programs as an effort to fulfill children's rights. This research is qualitative research with a descriptive study through literature studies, observations, and interviews conducted offline. This research involved 10 informants consisting of ISCO Foundation staff, ISCO Foundation assisted children, and ISCO Foundation assisted alumni. The results of the research show that in terms of educational programs, ISCO Foundation has succeeded in fulfilling children's right to education. In the nutritional and additional health program, this program fulfills children's right to nutrition. In the protection and advocacy program for children's rights, ISCO Foundation has succeeded in fulfilling the right to protection and the right to identity. Supporting factors that influence program implementation are strategic location, proximity to assisted children, existence of donor support programs, high parental awareness, and reliable field staff. Meanwhile, the inhibiting factors are promiscuity, an environment that has a bad influence, and rejection from assisted children.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library