Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 23 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Kaigo, Tokiomi
Tokyo: Kokusai Bunka Shinkokai, 1965
370 KAI j
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Japan: Ministry of Education , Government of Japan, 1971
370.952 EDU
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Passin, Herbert
Tokyo: Kodansha, 1982
370.952 PAS s
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Tokyo: ISEI, 1987
370.952 INT m
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Ria Mantiri
"Proses untuk menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas, tentu tidak mudah. Hal seperti ini ternyata melibatkan banyak pihak baik dari lingkungan (eksternal) maupun dari dalam diri subyek sendiri (internal). Jepang, salah satu negara industri, dikenal memiliki sumber daya manusia yang berpotensi dan berkualitas. `Kualitas' tersebut dapat berarti kemampuan tiap individu dalam menguasai bidang pekerjaannya dengan baik disertai dengan semangat kerja yang tinggi dan keinginan untuk terus maju. Disamping hal itu, yang diharapkan dari seorang manusia dewasa yang berkualitas adalah keberhasilannya dalam hidup bermasyarakat.
Keterlibatan anak dalam pendidikan prasekolah adalah salah satu upaya untuk menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas tersebut. Pendidikan prasekolah menjadi alternatif bagi orang tua di Jepang untuk memperkenalkan kehidupan masyarakat.
Kondisi seorang anak yang berusia 0 hingga menginjak usia 6 tahun merupakan masa yang penting. Pada masa itu dalam diri anak akan terbentuk suatu sikap untuk bersosialisasi dengan orang lain. Melalui pendidikan prasekolah inilah, ditanamkan nilai--nilai hidup dalam masyarakat. Dengan kurikulum yang lebih banyak menekankan kegiatan yang bersifat kelompok, secara tidak sadar, telah tertanam rasa kebersamaan dalam diri anak, yang juga merupakan bekal yang sangat berguna untuk kehidupannya kelak."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2001
S13810
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nuritasari
"Yobiko adalah sekolah persiapan yang memberikan pendidikan untukmembantu siswanya dalam menghadapi ujian masuk universitas. Siswa yangmengikuti yobiko pada umumnya adalah ronin dan siswa kelas tiga SekolahMenengah Atas. Ronin adalah istilah untuk `samurai yang tak bertuan' pada jamanTokugawa, namun istilah ini kemudian ditujukan kepada seseorang yang telah gagal pada ujian masuk universitas namun ia berusaha untuk mengikuti ujian masuk tersebut di tahun depan. Para ronin pada umumnya belajar di yobiko selama satu tahun penuh, sedangkan siswa kelas tiga biasanya mengikuti bimbingan belajar separuh waktu, yakni pada sore hari atau pada akhir pekan.Para siswa yang ingin mengikuti yobiko harus mengikuti test penempatan terlebih dahulu. Hal ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan para siswa, serta agar di dalam satu kelas semua anak mempunyai tingkat kemampuan yang sama. SeteIah mengikuti test penempatan, para siswa akan dibagi ke kelas-kelas yang sesuai dengan kemampuannya serta ke dalam kelas yang sesuai dengan pilihannya.Setiap yobiko mempunyai kurikulum dan jadual mata pelajaran selama setahun. Kurikulum tersebut biasanya terbagi atas tiga tahap. Yobiko mengajarkan latihan soal-soal ujian masuk kepada para siswanya. Hal ini bertujuan untuk membiasakan mereka mengerjakan soal ujian secara cepat, tepat, dan logis. Para pengajar yobiko pun merupakan lulusan universitas elite yang mempunyai keahlian pada suatu mata pelajaran tertentu."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2003
S13754
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tri Ediana Yusuf
"ABSTRAK. Kedatangan comodor Ferry ke Jepang pada tahun 1858 pada mulanya hanya ingin mengadakan hubungan perdagangan dengan Jepang, tetapi kemudian juga mempunyai tujuan untuk membuka Jepang supaya mau berhubungan dengan negara lain. Kedatangan yang pertama ini tidak membuahkan hasil dan baru pada kedatangannya yang kedua yaitu tahun 1854, Amerika dapat memaksa Jepang untuk perjanjian persahabatan yang kemudian disusul dengan perjanjian perdagangan. Pada masa pemerintah Meiji, Jepang mulai sadar bahwa perjanjian yang dibuat dengan Amerika sangat merugikannya. Oleh karena itu pemerintah mengirim utusannya ke Amerika dan Eropa untuk merevisi perjanjian. Sementara itu, mereka banyak mengamati kebudayaan Barat dan apa yang mereka lihat nantinya mempunyai pengaruh besar terhadap kebijaksanaan-kebijaksanaan yang dijalankan oleh pemerintah Jepang. Pemerintah kemudian memusatkan perhatiannya akan modernisasi untuk memelihara ke1angsungan posisi internasional. Maka penting sekali untuk memordenisasikan atau mewesternisasikan negaranya untuk pelaksanaannya. Ada tiga langkah yang dilaksanakan dan harus di perhatikan yaitu: Landeform, meluaskan militer dan pendidikan. Untuk memperkuat penghasilan nasional, Jepang perlu membenahi dan memperkuat sistem pajaknya. Langkah selanjutnya dengan memperluas kekuatan militer, dimana fasilitas untuk pabrik-pabrik senjata yang digunakan untuk perang. Perluasan dari fasilitas militer ini akhirnya mendorong perkembangan industri yang akhirnya dapat mendorong kemajuan ekonomi nasional. Langkah yang ketiga ialah pendidikan dengan diambilnya tindakan positif oleh pemerintah mengenai sistim pendidikan untuk masyarakat. Untuk tercapainya tujuan memodernisasikan negaranya, Jepang kemudian mengirim pelajar -pelajarnya untuk belajar di luar negeri. Pelajar -pelajar yang mempelajari barat ini sekembalinya ke negerinya, memberikan sumbangnya pada masyarakat Jepang. Mereka menganjurkan supaya jepang meninggalkan cara berpikir dan cara bertindak mereka yang masih tradisional dan menggantinya dengan cara_ modern. Hal ini dapat dipahami karena Jepang terisolasi dari dari dunia luar selama 250 tahun, tetapi dari segi lain hal ini dapat membuat Jepang membentuk kepribadian nasionalnya dengan kuat. Sarjana-sarjana Jepang yang bertujuan ingin memajukan bangsanya lni banyak yang terhimpun dalam gerakan pencerahan, salah satu diantaranya adalah Mori Arinori. Mori terkenal sebagai penganjur modernisasi. la yang belajar di Inggris, mengamati kehidupan masyarakat dan sosial di sana. Setelah ia bersekolah di Inggris, ia juga mendapat kesempatan untuk mengunjungi Amerika sehubungan dengan tugasnya sebagai perwakilan diplomatik Jepang. ia juga banyak mengamati kehidupan di Amerika, salah satu bukunya mengenai Amerika yaitu Life and Resources in Amerika, merupakan buku yang terlengkap yang menceritakan tentang Amerika di Jepang dan yang ditulis oleh orang Jepang. Dalam banyak tulisannya di media masa, Mori merupakan seorang penganjur yang memperkenalkan kebudayaan dan permikiran barat kepada rakyat. Dalam tulisan-tulisannya itu, Mori cukup berani untuk mengkritik pemerintah yang dianggapnya belum dapat menghilangkan sisa-sisa feodalnya, baik itu di dalam menjalankan sistim pemerintahannya maupun dalam pelayanan masyarakat. Tindakan Mori yang seperti ini dianggap sebagai tindakan yang berani, karena pada mass itu mengkritik pemerintah masih merupakan hal yang tabu. Mori juga dikatakan sebagai Orang barat yang lahir di Jepang atau Tokoh yang kebarat-baratan. Gelar ini diberikan oleh sahabat Mori yaitu Ito Hirobumi. Memang dalam menjalankan kebijaksanan-kebijaksanannya, Mori terkadang terlalu Barat dalam memandang sesuatu. Misalnya pada waktu Mori mengusulkan dihapuskannya pemakaian bahasa Jepang dan menggantinya dengan bahasa Inggris (Kokugo Haishi Ego Saivoron), sebenarnya hal ini merupakan tindakan yang tergesa-gesa dari Mori tetapi ini semua berangkat dari keinginannya untuk secara cepat dapat memajukan bangsanya."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1987
S13901
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dore, R.P.
London: The Athlone Press, 1984
370.952 DOR e (1)
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Nishimoto, Mitoji
Tokyo: Rutland, Vt., C. E. Tuttle, 1969
371.33 NIS d
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Damara Hamonangan Akbar
"Pendidikan berfungsi sebagai tempat untuk mentransmisikan nilai, norma, dan ilmu pengetahuan dari sebuah masyarakat kepada generasi muda. Menurut Pierre Bordieu (2014), dalam pendidikan, Habitus sering ditemui dalam sebuah kelompok sosial tersendiri, juga dari sebuah institusi. Habitus juga membutuhkan sebuah alat dalam meregenerasi dirinya untuk melanggengkan nilai dan norma dari sebuah kelompok tertentu. Dalam proses pendidikannya, Jepang mempunyai pedoman yang disebut dengan 生徒指導提要 ((Seito Shidou Teiyou) (Pedoman Bimbingan Siswa)). Masalah penelitian yang diangkat dalam Tugas Akhir ini adalah Habitus dalam Seito Shidou Teiyou. Tujuan penelitian ini adalah menjelaskan penggunaan Seito Shidou Teiyou sebagai alat penyampai habitus pendidikan Jepang melalui teori habitus oleh Pierre Bordieu. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis konten dengan pembahasan menggunakan metode deskriptif. Berdasarkan hasil analisis terhadap aspek pedoman dari Seito Shidou Teiyou disimpulkan bahwa pedoman yang diberikan adalah habitus yang ditanamkan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Olahraga, Sains dan Teknologi melalui Buku Pedoman Bimbingan Siswa tersebut.

Education works as a place to transmit values, norms, and knowledge from society to the younger generation. According to Pierre Bordieu (2014), in education, Habitus is often found in a special social group, or from an institution. Habitus also needs a tool to generate it values ​​and norms for the target group of people in society. In the process of education, Japan has a guideline called 生 徒 指導 提要 (Seito Shidou Teiyou) (Guide for Student Guidance). The research problem raised in this Final Project is Habitus in Seito Shidou Teiyou. The purpose of this study is to explain the use of Seito Shidou Teiyou as a means of conveying Japanese educational habitus through the theory of habitus by Pierre Bordieu. The method used in this research is content analysis with a discussion using descriptive methods. Based on the analysis results from guidance given by Seito Shidou Teiyou, Habitus was implanted on the by the Ministry of Education, Culture, Sports, Science and Technology through the Student Guidebook."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2020
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3   >>