Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 21 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Muhammad Ibrahim
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk menguji faktor individual (power distance orientation) dan kontekstual (perceived organizational support) yang mempengaruhi voice behavior. Penelitian menggunakan metode online survey menggunakan google form pada 103 karyawan yang berada di daerah DKI Jakarta dan sekitarnya menggunakan alat ukur dengan reliabilitas antara 0,77–0,81. Hasil analisis moderated regression menunjukkan bahwa: (1) power distance orientation berpengaruh negatif terhadap voice behavior, (2) terdapat peran penting perceived organizational support sebagai moderator untuk menjelaskan hubungan antara power distance orientation dengan voice behavior. Perceived organizational support berperan dalam memperlemah hubungan negatif antara power distance orientation dengan voice behavior. Model penelitian ini menjelaskan 38% terbentuknya voice behavior. Perceived organizational support tinggi menjadi faktor signifikan dalam memperkuat karyawan dengan power distance orientation rendah untuk semakin menunjukkan voice behavior. Penelitian ini berkontribusi pada interaksi antara power distance orientation, perceived organizational support, dan voice behavior.
This study aims to examine individual (power distance orientation) and contextual (perceived organizational support) factors that affect voice behavior. The study utilized online survey method using google form on 103 employees in DKI Jakarta and its surrounding areas using a measuring instrument with reliability between 0.77-0.81. The results of moderated regression analysis show that: (1) power distance orientation has a negative effect on voice behavior, (2) perceived organizational support as a moderator has important role in explaining the relationship between power distance orientation and voice behavior. Perceived organizational support dampens the negative relationship between power distance orientation and voice behavior. This research model explains 38% of the formation of voice behavior. High perceived organizational support is a significant factor in strengthening employees with low power distance orientation to increasingly show voice behavior. This research contributes to the interaction between power distance orientation, perceived organizational support and voice behavior.
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia , 2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Antonius Heruyono
Abstrak :
Sebagian besar manusia tidak bersahabat dengan lingkungan. Mereka bersikap dan bertindak secara tidak etis terhadap alam semesta. Alam dieksploitasi tanpa batas. Masalah dalam riset ini adalah terjadi eksploitasi lingkungan yang masif sehingga dibutuhkan pendekatan edukasi tentang lingkungan. Tujuan akhir riset adalah memahami cara pandang dan mendapatkan ide-ide baru dalam penanaman kesadaran lingkungan. Komunitas Eco Camp dipilih menjadi lokasi riset karena komunitas Eco Camp memiliki keunikan dalam penanaman kesadaran ekologis dengan melibatkan sisi refleksi filosofis dan meditatif, serta penanaman tujuh kesadaran baru hidup ekologis. Metode riset menggunakan metode analisis deskriptif dan pendekatan appreciative inquiry. Hasil riset ini menunjukkan penanaman kesadaran ekologis dengan menerapkan unsur refleksi filosofis, meditatif, dan pembiasaan melalui tujuh kesadaran baru ekologis membawa dampak perubahan perilaku terhadap lingkungan. Kesimpulan riset adalah penanaman kesadaran lingkungan dan pembiasaan dengan menyentuh sisi refleksi filosofis membawa pengaruh yang positif terhadap kesadaran ekologis. ......Most humans are not friendly with the environtment. They behave and act unethically towards the nature. The nature is exploited without limits. The problem in this research is that there is massive exploitation of the environment so that an educational approach to the environment is needed. The last of goal of the research is to understand the perspectives and get new ideas in implanting environtmental awareness. The Eco Camp community is chosen as the research location because the Eco Camp community has unique value in impelementing ecological awareness by involving a philosophical reflective side, as wel as seven new awareness of ecological life. The research method uses a descriptive analysis method and appreciative inquiry approach. The results of this research show that in implementing ecological awareness by applying philosophical reflective elements and habituation through seven new ecological awareness bring behavior change impact towards the environment. The conclusion of the research is the the implementation of environment awareness and habituation by touching the rflective side of philosophy bring positive influence toward ecological awareness.
Jakarta: Sekolah Ilmu Lingkungan Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fathimah Azzahrah
Abstrak :
Latar Belakang. Prevalensi trikuriasis di Desa Panimbang tahun 2018 sebesar 25,1%. Desa Panimbang adalah desa berpenduduk miskin dengan sanitasi buruk serta memiliki kondisi desa yang bertanah liat dan tercemar telur T. trichiura merupakan faktor risiko cacingan yang ditularkan melalui tanah. Oleh karena itu, diperlukan penyuluhan kesehatan untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang trikuriasis dan pencegahannya dengan ber-PHBS. Metode. Penelitian ini menggunakan desain pre-post study dengan intervensi berupa penyuluhan kesehatan. Penelitian dilaksanakan di SDN 03 Panimbang, Kabupaten Pandeglang pada Agustus 2019. Subjek diberikan kuesioner yang berisi 20 pertanyaan pre-test dan post-test terkait infeksi T. trichiura. Data dianalisis menggunakan SPSS versi 20. Hasil. Jumlah subjek adalah 46 orang yang terdiri atas 12 guru (91,7% perempuan, 8,3% laki-laki) dan 34 kader (100% perempuan). Sebagian besar usia guru 46-55 tahun (41,7%) dan kader 26-35 (35,3%) dan 36-45 tahun (35,3%). Sebelum penyuluhan kesehatan, tingkat pengetahuan subjek terdiri dari baik (45,7%), cukup (21,7%) dan kurang (32,6%). Setelah penyuluhan kesehatan, terjadi peningkatan subjek dengan pengetahuan baik (87%) dan penurunan subjek dengan pengetahuan cukup (4,3%) dan kurang (8,7%). Uji marginal homogeneity memberikan nilai p<0,001 yang berarti bahwa tingkat pengetahuan subjek tentang gejala trikuriasis berhubungan dengan penyuluhan kesehatan. Kesimpulan. Penyuluhan kesehatan efektif meningkatkan pengetahuan guru dan kader tentang trikuriasis. ......Background. The prevalence of trichuriasis in Panimbang Village in 2018 was 25,1%. Panimbang Village is a village with poor population and poor sanitation, and has a village condition with clay soil and contaminated with T. trichiura eggs is a risk factor for soil-transmitted helminths. Therefore, health education is needed to increase villagers’ knowledge about trichuriasis and its prevention by using PHBS. Methods. This study used a pre-post study design with interventions of health education. The research was conducted at SDN 03 Panimbang, Pandeglang District in August 2019. Subjects were given a questionnaire containing 20 pre-test and post-test questions related to T. trichiura infection. Data were analyzed using SPSS version 20. Results. The number of subjects was 46 people consists of 12 teachers (91,7% female, 8,3% male) and 34 cadres (100% female). Most of the teachers’ age was 46-55 years old (41,7%) and cadres 26-35 (35,3%) and 36-45 (35,3%) years old. Before health education, the level of subject knowledge consisted of good (45,7%), moderate (21,7%) and poor (32,6%). After health education, there was an increase in subjects with good (87%) knowledge and a decrease in subjects with moderate (4,3%) and poor (8,7%) knowledge. The marginal homogeneity test showed p<0,001, which means the subject’s level of knowledge about trichuriasis symptoms was related to health education. Conclusion. Health education is effective to increase knowledge of trichuriasis in teachers and cadres.
Depok: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2020
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
New York: Praeger, 1974
370.917 2 EDU
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Gould, W.T.S.
Harlow, Essex, England; New York: John Wiley, Longman Scientific, 1993
306.43 GOU p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
King, Kenneth
Essex: Longmann Group, 1991
338.91 KIN a
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
London: Croom Helm, 1982
370.917 EDU
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Riyanti Abriyani
Abstrak :
Intervensi sosial dengan tema: "Pendidikan kesehatan untuk mengubah tingkahlaku hidup sehat" bertujuan untuk lebih memberdayakan para ibu di komunitas desa Tegalgede, Pameungpeuk, Ganit agar mereka dapat berpartisipasi aktif dalam peningkatan kesehatan keluarga. Kurangnya pengetahuan tentang hidup sehat rnenyebabkan mereka kurang mampu mencegah dan mengatasi masalah kesehatan yang ada. Situasi dan keadaan ini semakin memperlemah motivasi dan aktivitas mereka untuk melakukan kegiatan-kegiatan pencegahan masalah atau pemecahan masalah kesehatan yang ada di dalam keluarga dan komunitas mereka. Kondisi - merasa kurang berdaya - inilah yang akan diintervensi dan diubah sehingga muncul pengetahuan dan keyakinan bahwa mereka sebagai perempuan memiliki kemampuan dan dapat lebih berdaya memperbaiki kesejahteraan keluarga dan komunitas mereka. Perubahan tingkah laku ini akan diupayakan terjadi dalam diri mereka melalui intervensi pendidikan kesehatan untuk mengubah tingkahlaku hidup sehat berlandaskan pada teori Experiential Learning, Empowerment, dan teknik intervensi reedukasi berbasiskan pada pendidikan orang dewasa, pendekatan strength-building dan pemberdayaan komunitas yang berorientasi pada pengembangan komunitas. Intervensi pendidikan kesehatan untuk mengubah tingkahlaku hidup sehat yang diterapkan di komunitas desa Tegalgede ini telah menunjukkan hasil yang positif. Khususnya, ibu-ibu yang menjadi target intervensi ini mampu mencegah dan mengatasi masalah kesehatan keluarga mereka.
A social intervention with the theme: "Education of health for changing healthy-life behavior" was focused for empowering the women of Tegalgede village, Pameungpeuk, Garut. This program was also meant to enable them to participate actively in enhancing their family health. Their lack of knowledge for healthy Life had made them unable to make prevention and failures in handling their health problems. Such condition had also made their motivation and activities, in either preventing or handling the health problems, weakened - be it within their family environment or in the community. This condition - a perceived helplessness - was designated to be the object of this intervention program and meant to be changed by developing knowledge and beliefs that they, as women, possessed the capacity and empowered to improve the welfare of their family and the community. The behavior change was supposedly to materialize from within themselves by conducting an intervention program through education on health, in particular to change their health-life. The program was based upon some theories, among others: experiential learning, empowerment, re-educative intervention techniques for adults, strength-building approach, and development-oriented community empowerment. The implementation of this intervention program had brought up some positive results, particularly among the Tegalgede village women targeted for this intervention had shown some indications that they became capable to make prevention and solution of their family health problems.
Depok: Universitas Indonesia, 2006
T18539
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Imam Ashari Naser
Abstrak :
Skripsi ini membahas konsep dan praktik para relawan di sekolah non formal yang terdapat di wilayah DKI Jakarta dalam upaya memberdayakan anak-anak dari keluarga miskin dan persepsi peserta didik terhadap proses belajar di sekolah non formal itu. Pada skripsi ini, dipaparkan mengenai kegiatan pembelajaran yang terdapat dalam sekolah non formal dimana terdapat anak-anak sebagai murid dan para relawan yang menjalankan fungsi sebagai guru. Penelitian ini berfokus pada suatu proses bagaimana guru mempraktikkan cara belajar kepada murid-muridnya sesuai dengan makna dan hakikat dari nilai-nilai yang melekat pada nama sekolah tersebut. Penelitian ini, menggunakan metode etnografi, dimana selain meneliti, peneliti juga melakukan proses wawancara mendalam terhadap beberapa relawan pengajar dan anak-anak yang merupakan murid di sekolah tersebut. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa relawan yang menjalankan fungsi sebagai guru sekolah bukan sebatas memberikan pengetahuan saja, tetapi juga berupaya mempraktikkan nilai-nilai mendidik tanpa harus melakukan kekerasan, tanpa diskriminasi dan berusaha mengayomi murid-muridnya tanpa putus asa. Anak-anak peserta sekolah merasa para relawan mampu mengimplementasikan nilai-nilai pembelajaran yang berorientasi pada kebutuhan siswa belajar. Selain itu yang terpenting adalah bagaimana sang guru berhasil mentransmisikan sebuah pengetahuan hingga akhirnya sang siswa mampu berprestasi dalam mata pelajaran yang terdapat dalam ruang lingkup sekolah formal. Relawan yang berfungsi sebagai guru kerap menghadapi berbagai tantangan, seperti siswa yang sulit diatur, siswa yang kesulitan dalam memahami materi pembelajaran, serta para siswa yang ramai dan sulit diatur ketika sesi pembelajaran berlangsung. Walaupun begitu, para guru tidak menyerah dan berputus asa untuk mendidik dan mentransmisikan ilmu pengetahuan kepada murid-muridnya. Para guru mempunyai metode pembelajaran tersendiri agar murid-muridnya memahami pelajaran yang diberikan. Di sekolah non formal tersebut, dalam kegiatan pembelajarannya, tidak ada hukuman oleh para guru ketika murid-muridnya mengalami kesulitan dalam memahami suatu mata pelajaran. Terkait dengan persepsi sekolah non formal, suasana belajar sangat menyenangkan, karena menurut mereka, gurunya sangat baik, ramah, dan pengertian terhadap para muridnya. Ketika para murid mampu menyelesaikan kewajibannya untuk mengerjakan soal dari suatu mata pelajaran maka sebagai bentuk apresiasi, para murid diberikan hadiah oleh gurunya berupa makanan dan minuman ringan. Satu hal yang paling penting dari penelitian ini adalah mengetahui bagaimana anak-anak dapat dengan nyaman melakukan sesi pembelajaran yang pada akhirnya membuat sekolah ini terus berdiri dan dibutuhkan oleh anak-anak. Dengan keberadaan sekolah ini, anak-anak mampu bersikap lebih baik dan dapat memahami materi pelajaran yang diberikan di sekolah formalnya dengan lebih baik lagi, sehingga mampu berprestasi dan bersaing dengan anak-anak lain yang lebih beruntung dibanding mereka. Hal ini sesuai dengan makna dari tema sekolah non formal tersebut, yaitu mendidik para muridnya agar bermental juara. ......This thesis discusses the concepts and practices of volunteers in non-formal schools in the DKI Jakarta area in an effort to empower children from poor families and students' perceptions of the learning process in non-formal schools. In this thesis, it describes the learning activities contained in non-formal schools where there are children as students and volunteers who function as teachers. This study focuses on a process of how teachers practice learning methods for their students in accordance with the meaning and nature of the values ​​inherent in the name of the school. This study, using ethnographic methods, in addition to researching, the researcher also conducted in-depth interviews with several teaching volunteers and children who were students at the school. The results of this study indicate that volunteers who function as school teachers are not limited to providing knowledge, but also trying to practice educational values ​​without having to resort to violence, without discrimination and trying to protect their students without giving up. The children who participate in the school feel that the volunteers are able to implement learning values ​​that are oriented towards the needs of students in learning. Besides that, the most important thing is how the teacher succeeds in transmitting knowledge so that finally the student is able to excel in subjects that are within the scope of formal school. Volunteers who function as teachers often face various challenges, such as students who are difficult to manage, students who have difficulty understanding the learning material, and noisy students and difficult to manage during the learning session. Even so, the teachers did not give up and gave up hope to educate and transmit knowledge to their students. Teachers have their own learning methods so that their students understand the lessons given. In these non-formal schools, in their learning activities, there is no punishment by the teachers when their students have difficulty understanding a subject. Regarding the perception of non-formal schools, the learning atmosphere is very pleasant, because according to them, the teachers are very kind, friendly, and understanding towards their students. When students are able to complete their obligations to work on problems from a subject, so, as a token of appreciation, the students were given gifts by the teacher in the form of food and soft drinks. One of the most important things from this research is knowing how children can comfortably carry out learning sessions which in turn make this school stand and are needed by children. With the existence of this school, children are able to behave better and can better understand the subject matter provided in formal schools, so that they are able to excel and compete with other children who are more fortunate than them. This is in accordance with the meaning of the name of the non-formal school, which is to educate students to have a winning mentality
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Coverdale, G.M.
Paris: Unesco, International Institute for Educational Planning , 1974
371.207 COV p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3   >>