Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 40 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Adriani Jacob Batto Solo
Abstrak :
ABSTRAK
Program Indonesia Pintar PIP merupakan program perlindungan sosial di bidang pendidikan yang bertujuan mengupayakan anak usia sekolah dari rumah tangga miskin memperoleh pendidikan, baik anak yang putus sekolah maupun yang masih bersekolah. Penelitian ini mengidentifikasi dan menganilisis peran yang berjalan dan tidak berjalan dari implementor agencies dalam pelaksanaan PIP. Peran merupakan suatu konsepsi yang sangat berguna untuk mengerti dinamika terpadunya individu dengan suatu sistem sosial. Peran yang dilihat merupakan peran secara kolektivitas, peran sebagai institusi atau lembaga atau kelompok masyarakat. Pendekatan penelitian menggunakan metode kualitatif dengan melakukan wawancara mendalam kepada pemerintah daerah, sekolah dan masyarakat. Selain itu dilakukan observasi terhadap rumah tangga miskin dan menggunakan data sekunder Susenas, Podes dan data daerah mengenai pendidikan untuk memperkaya informasi yang diperlukan. Temuan penelitian adalah peran yang dijalankan oleh pemerintah daerah, sekolah dan masyarakat belum mendukung program ini untuk mencapai outcome program. Pelaksanaan peran dari pemerintah daerah, sekolah dan masyarakat baru pada tahap delivery mechanism yaitu pendistribusian dana bantuan PIP ke penerima manfaat. Selain itu dalam pelaksanaan PIP, peran dalam pemantauan pelaksanaan program tidak berjalan secara optimal.
ABSTRACT
Program Indonesia Pintar PIP is a social security program on education with the goal to seek efforts for school age children from poor families to obtain education, either for drop out children or those who are still at schools. The research is to identy and to analyze the successfull and unsuccessful roles of the implementer agencies in conducting PIP. A role is a conception that is beneficial to understand the dynamics of integrated individuals in the social system. The roles see are collective roles, roles as institution or as community. The approach use in the research is a qualitative research using in depth interview to the local government, schools and society. Asides of that, observation towards poor families is conducted as well and secondary data from Susenas, Podes and local data on education is also used to enrich the information. The finding of the research is that the role conducted by the local government, schools and society is not yet supporting the program to achieve the outcome. The conducted role of the local government, schools and society is only on the delivery mechanism that is to distribute PIP fund to the beneficiaries. Besides that, on the implementation of PIP, the monitoring role of the implementor agencies is not running optimally.
2018
T50262
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Herdina Nur Islamiati
Abstrak :
Penelitian ini menganalisis dampak modal sosial pada capaian pendidikan anak dan bagaimana variasi dampak modal sosial di berbagai tipe keluarga. Dalam penelitian ini, capaian pendidikan diukur dari tingkat keberhasilan anak dalam menyelesaikan pendidikan sekolah menengah, dimana sampel terbagi menjadi dua kelompok yakni jenjang Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Sekolah Menengah Atas (SMA). Dengan menggunakan regresi logit dan data Indonesia Family Life Survey (IFLS) gelombang 4 dan 5, ditemukan hasil yang bervariasi antar jenjang pendidikan. Baik pada jenjang SMP maupun SMA, jumlah saudara, ekspektasi orang tua, dan diskusi orang tua secara signifikan mempengaruhi capaian pendidikan anak. Sementara itu, variabel tipe keluarga hanya berpengaruh di jenjang SMA. Dibanding dengan tipe keluarga lain, anak yang tinggal di tipe keluarga dengan orang tua tunggal memiliki probabilitas yang paling kecil dalam menyelesaikan jenjang SMA. ......This study examines the impact of social capital on children's educational attainment and how the impact of social capital varies across different types of families. In this study, educational attainment was measured by the level of success of children in completing secondary school education, where the sample was divided into two groups, namely Junior High School (SMP) and Senior High School (SMA). By using logit regression and data from the Indonesia Family Life Survey (IFLS) waves 4 and 5, it was found that the results varied between levels of education. At both the junior and senior high school levels, the number of siblings, parental expectations, and parental discussions significantly affect a child's educational attainment. Meanwhile, the type of family variable only has an effect at the high school level. Compared to other types of families, children living in single-parent families have the lowest probability of completing high school.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Abstrak :
Kajian dari tulisan ini adalah, salah satu upaya memberikan keyakinan pada semua pihak bahwa program pendidikan jasmani yang bermakna sangat penting bagi proses pendidikan anak secara total, sehingga harus diupayakan untuk terus diingatkan kualitas keberadaan dan programnya di sekolah-sekolah.
796 JIO 9:1 (2007)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Airin Yustikarini Saleh
Abstrak :
ABSTRAK
Adanya konilik di beberapa daerah di Indonesia menimbulkan banyak penderitaan, terutama bagi anak-anak. Pertumbuhan anak akan menjadi terhambat bahkan dapat terhenti akibat situasi lingkungan yang harus dihadapinya. Pada saat konflik dan pengungsian atau situasi kedaruratan lainnya anak mengalami peristiwa traumatis seperti menyaksikan pembunuhan atau kekerasan yang dilakukau oleh dan kepada orang yang dekat dengan anak. Anak bahkan tidak hanya menjadi saksi atau nngamat peristiwa saja, melainkan juga menjadi target kekerasan, dimana hal tersebut dapat menimbulkan trauma pada anak.

Banyak kenyataan menunjukkan bahwa seringkali anak rnenjadi pihak yang diabaikan, padahal anak memegang peranan penting dalam membangun masa depan yang penuh damai. Proses perdamaian tidak dapat berjalan dengan efektif apabila terjadi kegagalan untuk membantu anak memberikan kontribusi yang positif terhadap perdamaian itu sendiri.

Perdamaian membutuhkan perubahan dalam memandang dan mempersepsikan lawan, dengan kemampuan untuk memaafkan lawan sebagai titik awal. Tindakan memaafkan (forgiveness) dan rekonsiliasi merupakan komponen esensial dalam transformasi kekerasan ke arah perdamaian.

Oleh karena ilu dibutuhkan suatu program pendidikan nntuk mengembangkan sikap memaafkan pada anak-anak. Program ini berlujuan memberikan informasi mengenai tindakan memaaikan kepada anak. Selain itu memberikan ketrampilan yang dibutuhkan anak untuk membentuk pola perilaku memaafkan.

Kekurangan yang terutama adalah program ini belum pemah diujicobakan pada kelompok anak, terutama pada mereka yang tinggal di daerah konflik. Dengan demikian, belum diketahni apakah materi serta cara penyajian yang digunakan benar-benar efektif nntuk mengembangkan sikap memaafkan pada anak-anak. Selain im surnher materi yang digunakan dalam program ini masih kurang bervariasi. Analisa kebutuhan yang digunakan sebagai dasar penyusunan program juga masih terlalu luas, belum spsifik dalam menggambarkan proses memaafkan secara lebih mendalam. Hal ini menyebabkan materi program belum menyenluh karakteristik perilaku anak yang tinggal di daerah konflik herkaitan dengan perilaku memaafkan.

Berkaitan dengan kekurangan-kekurangan tersebut, penulis menyarankan agar pengguna program ini terlebih dahulu menguji coba program ini sebelum menggunakannya. Dengan demikian dapat dilakukan modiiikasi program jika memang dipérIukan. Tambahan aktivitas juga dibutuhkan dan disesuaikan dengan kebutuhan anak-anak di daerah konflik yang berbeda-bedn, disesuaikan dengan adat istiadat dan Icehudayaan setempat. Untuk penggunaan yang lebih luas, pada kelompok anak yang lebih besar, penulis sangat menyarankan adanya analisa kebutuhan pada setiap kelompok anak yang akan mengikuti program Hal ini disebabkan setiap program pendidikan selalu bersifat tailor made, yaitu penyusunan program disesuaikan dengan karakteristik dan kebutuhan peserta agar program lebih mengenai sasaran. Dengan analisa kebutuhan, maka materi dan penyajian program dapat disesuaikan dengan kbutuhan yang muncul pada tiap-tiap kelompok anak.
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2004
T38171
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Utami Putri Manvi, autho
Abstrak :
ABSTRAK
Dalam lingkup rumah tangga-mikro, orang tua memegang peran penting dalam menentukan kualitas anak. Teori klasik Becker dan Lewis (1974) membuktikan keterbatasan pendapatan dalam rumah tangga membuat orang tua menghadapi trade-off antara jumlah anak dan kualitas anak. Studi ini bertujuan melakukan pengujian teori Becker secara empiris di Indonesia. Menggunakan data IFLS4 dan metode OLS, ditemukan hubungan positif antara jumlah anak dan lama sekolah. Hal ini mengindikasikan tidak terdapat trade-off antara kuantitas dan kualitas anak usia 7-24. Selanjutnya, variabel tingkat pencapaian pendidikan juga digunakan dalam uji ini sebagai pendekatan kualitas pendidikan lainnya. Menggunakan metode order logit, hasil pengujiannya mendukung temuan sebelumnya yaitu tidak terdapat trade-off antara jumlah anak dan tingkat pencapaian pendidikan anak.
ABSTRACT
Parents play an important role in determining the quality of children at home production. Classical theory of Becker and Lewis (1974) had proven that there is trade-off between quantity and quality of children because of their low income parents. This study aim for testing the Becker’s theory empirically in Indonesia by using the data IFLS 4 and OLS method. It is found that there is a positive relationship between number of children and years of schooling. This study indicates that there is no trade-off between quantity and quality of children ages 7-24. Furthermore, educational attainment level is also tested as an approach another education quality. By using order logit method, the test results support previous findings that could not find trade-off between number of children and level of educational attainment of children in Indonesia.
2014
S55265
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nurul Sabrina
Abstrak :
Penelitian ini membahas tentang pelaksanaan program pendidikan di ISCO Foundation yaitu program beasiswa pendidikan dan program sanggar kegiatan anak. Penelitian ini juga membahas program yang mendukung program pendidikan yaitu program nutrisi dan tambahan kesehatan dan program perlindungan dan advokasi hak anak. Program ini memberdayakan anak-anak dari kelompok marjinal dengan melakukan pemenuhan hak dasar anak. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan pelaksanaan program dan menjelaskan faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi pelaksanaan program pendidikan sebagai upaya pemenuhan hak anak. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan studi deskriptif melalui studi literatur, observasi, dan wawancara yang dilakukan secara luring. Penelitian ini melibatkan 10 orang informan yang terdiri dari staf ISCO Foundation, anak dampingan ISCO Foundation, dan alumni anak dampingan ISCO Foundation. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam program pendidikan, ISCO Foundation berhasil memenuhi hak anak atas pendidikan. Dalam program nutrisi dan tambahan kesehatan, program ini melakukan pemenuhan hak anak atas gizi. Dalam program perlindungan dan advokasi hak anak, ISCO Foundation berhasil melakukan pemenuhan hak atas perlindungan dan hak atas identitas. Faktor pendukung yang mempengaruhi pelaksanaan program adalah lokasi yang strategis, kedekatan dengan anak dampingan, adanya program pendukung dari donor, kesadaran orang tua yang tinggi, dan staf lapangan yang handal. Sedangkan, faktor penghambatnya adalah pergaulan bebas, lingkungan yang berpengaruh buruk, dan penolakan dari anak dampingan. ......This study discusses the implementation of educational programs at ISCO Foundation, namely educational scholarship programs and children's activity studio programs. This research also discusses programs that support educational programs, namely nutritional and supplementary health programs and programs for the protection and advocacy of children's rights. This program empowers children from marginalized groups by fulfilling children's basic rights. The purpose of this research is to describe the implementation of the program and explain what factors influence the implementation of educational programs as an effort to fulfill children's rights. This research is qualitative research with a descriptive study through literature studies, observations, and interviews conducted offline. This research involved 10 informants consisting of ISCO Foundation staff, ISCO Foundation assisted children, and ISCO Foundation assisted alumni. The results of the research show that in terms of educational programs, ISCO Foundation has succeeded in fulfilling children's right to education. In the nutritional and additional health program, this program fulfills children's right to nutrition. In the protection and advocacy program for children's rights, ISCO Foundation has succeeded in fulfilling the right to protection and the right to identity. Supporting factors that influence program implementation are strategic location, proximity to assisted children, existence of donor support programs, high parental awareness, and reliable field staff. Meanwhile, the inhibiting factors are promiscuity, an environment that has a bad influence, and rejection from assisted children.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Maya Awalani
Abstrak :
Penelitian ini membahas tentang peran Yayasan Terang Anak Indonesia dalam membantu kebutuhan pendidikan anak jalanan bersekolah di era Covid-19 dari disiplin Ilmu Kesejahteraan Sosial. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh permasalahan anak jalanan yang disebabkan karena kebutuhan dasar mereka sebagai seorang anak tidak terpenuhi. Setiap manusia memiliki kebutuhan dasar yang sama meskipun berbeda tingkatan usia, dan yang menjadi pembeda adalah pemenuhan kebutuhan dasar anak memerlukan bantuan dari orang lain, yaitu orang dewasa di sekitar anak, salah satunya adalah orang tua. Ada lima kebutuhan dasar yang dimiliki oleh setiap anak yaitu kebutuhan fisiologis, kebutuhan akan rasa aman dan perlindungan, kebutuhan akan rasa kasih sayang dan memiliki, kebutuhan akan rasa harga diri, serta kebutuhan akan aktualisasi diri atau pendidikan. Namun, karena ketidakmampuan orang tua dalam menjalankan perannya dalam memenuhi kebutuhan dasar anak, pihak lain seperti lembaga sosial yang diselenggarakan oleh pemerintah maupun masyarakat akhirnya mendirikan panti sosial asuhan anak, rumah singgah, atau rumah belajar yang berperan untuk menggantikan peran orang tua dalam memberikan pelayanan kebutuhan dasar anak dan menjadi wadah untuk anak mengembangkan potensinya sebagai salah satu upaya pengentasan masalah anak jalanan. Penelitian dilakukan menggunakan pendekatan kualitatif dengan pengumpulan data melalui wawancara terstruktur terhadap lima informan dan penelitian berlangsung pada Februari sampai Mei 2022. Hasil penelitian menunjukan bahwa permasalahan anak jalanan berbeda dari kondisi sebelum dan saat era Covid-19. Pada masa darurat Covid-19, pemerintah mengeluarkan kebijakan kepada setiap institusi pendidikan untuk melaksanakan Belajar Dari Rumah (BDR) yang dilakukan dengan sistem pembelajaran jarak jauh dalam jaringan/secara online menggunakan gadget maupun laptop melalui beberapa portal dan aplikasi pembelajaran daring. Pelaksanaan BDR tersebut menjadi tantangan tersendiri bagi anak jalanan yang masih bersekolah di pendidikan formal, mereka yang sebelumnya sudah hidup dalam kondisi kekurangan diharuskan menjangkau kebutuhan pendidikan BDR. Adanya sistem pembelajaran BDR dimaknai oleh anak jalanan bersekolah dan orang tua sebagai beban tambahan di saat kondisi sudah sulit. Sehingga anak jalanan bersekolah tersebut lebih memilih untuk bekerja di jalanan, dan tidak mengikuti kegiatan BDR. Yayasan Terang Anak Indonesia adalah lembaga swadaya masyarakat yang memiliki fokus di bidang pendidikan, serta sasaran layanan lembaga ditujukan untuk anak dari keluarga kurang mampu dan terbebani dalam menjalankan pendidikan formalnya, termasuk anak jalanan bersekolah yaitu memberikan pelayanan kesejahteraan sosial bagi anak yang ditujukan untuk membantu memperbaiki kondisi anak dengan melengkapi atau menggantikan fungsi dari orang tua yang tidak mampu dalam melaksanakan tugasnya. Yayasan Terang Anak Indonesia memberikan pelayanan kesejahteraan sosial bagi anak jalanan bersekolah dalam membantu kebutuhan pendidikan di era Covid-19 melalui program “Sekolah Online Bersama YATERI”. Dari penelitian ini diketahui bahwa peran yang dilaksanakan oleh Yayasan Terang Anak Indonesia dalam membantu kebutuhan anak jalanan bersekolah adalah sebagai pendidik yaitu mendampingi anak selama mengikuti pembelajaran yang disampaikan oleh guru; sebagai fasilitator yaitu sebagai penyedia media pembelajaran dengan sistem BDR dengan menyiapkan perangkat teknologi smartphone dan laptop serta jaringan internet; sebagai motivator yaitu memotivasi anak untuk tetap semangat dalam melaksanakan sekolah dengan sistem BDR; dan sebagai director, membimbing anak untuk mencapai keberhasilan terutama di bidang pendidikan. Penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi pengembangan ilmu dan pengetahuan terutama dalam kajian Ilmu Kesejahteraan Sosial khususnya dalam mata kuliah Kesejahteraan Anak dan Manajemen Organisasi Pelayanan Kemanusiaan mengenai gambaran permasalahan dan tantangan anak jalanan khususnya anak jalanan bersekolah yang dilihat berdasarkan pemenuhan kebutuhan anak, serta upaya yang dilakukan dalam pengentasan masalah anak jalanan. ......This study discusses the role of the Terang Anak Indonesia Foundation in helping the educational needs of street children in school in the Covid-19 era from the discipline of Social Welfare Science. This research is motivated by the problem of street children because their basic needs as a child are not fulfilled. Every human being has the same basic needs despite different age levels, and what makes the difference is that meeting the basic needs of children requires help from other people, namely adults around children, one of which is parents. There are five basic needs that every child has, namely physiological needs, the need for security and protection, the need for love and belonging, the need for self-esteem, and the need for self-actualization or education. However, due to the inability of parents to carry out their role in meeting the basic needs of children, other parties such as social institutions organized by the government and the community eventually set up child care social institutions, shelter houses, or learning houses that have a role to replace the role of parents in providing services for their needs. children's foundation and become a place for children to develop their potential as an effort to alleviate the problem of street children. The study was conducted using a qualitative approach with data collection through structured interviews with five informants and the research took place from February to May 2022. The results show that the problems of street children are different from conditions before and during the Covid-19 era. During the Covid-19 emergency, the government issued a policy for every educational institution to carry out Learning From Home (BDR) which was carried out with a distance learning system in the network/online using gadgets or laptops through several portals and online learning applications. The implementation of BDR is a challenge for street children who are still attending formal education; those who previously lived in conditions of deprivation are required to reach the educational needs of BDR. The existence of a BDR learning system is interpreted by street children and parents as an additional burden when conditions are difficult. So that the street children in school prefer to work on the streets, and do not participate in BDR activities. The Terang Anak Indonesia Foundation is a non-governmental organization that has a focus on education, and the agency's service targets are aimed at children from underprivileged families who are burdened with carrying out their formal education, including street children going to school providing social welfare services for children aimed at helping improve children's conditions by complement or replace the function of parents who are unable to carry out their duties. The Terang Anak Indonesia Foundation provides social welfare services for street children in school to help with educational needs in the Covid-19 era through the "Online School with YATERI" program. From this research, it is known that the roles carried out by the Terang Anak Indonesia Foundation in helping the needs of street children in school are as educators, namely assisting children during the lessons delivered by the teacher; as a facilitator, namely as a provider of learning media with the BDR system by preparing smartphone and laptop technology devices and internet networks; as a motivator, namely motivating children to stay enthusiastic in carrying out schools with the BDR system; and as director, guiding children to achieve success, especially in the field of education. This research is expected to be useful for the development of science and knowledge, especially in the study of Social Welfare Sciences, especially in the subject of Child Welfare and Management of Human Services Organizations regarding the description of the problems and challenges of street children, especially street children in school which are seen based on the fulfillment of children's needs, as well as the efforts made in alleviating street children problem.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2022
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Melia Arsita
Abstrak :
Skripsi ini membahas mengenai proses pelaksanaan advokasi dalam memperkuat penyelenggaraan pendidikan inklusif bagi anak disabilitas dan dampak perubahan dari adanya advokasi pendidikan inklusif yang diselenggarakan oleh Yayasan Wahana Inklusif Indonesia dari disiplin ilmu kesejahteraan sosial. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh tingginya angka anak dengan disabilitas yang tidak mengenyam pendidikan dan adanya perilaku diskriminasi yang dialami oleh anak dengan disabilitas di lingkungan pendidikan. Untuk mewujudkan hak pendidikan tanpa diskriminasi bagi anak dengan disabilitas diperlukan upaya advokasi, khususnya advokasi untuk memperkuat pendidikan inklusif. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan jenis deskriptif. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui wawancara semi terstruktur dengan delapan informan. Rentang waktu penelitian ini mulai dari Maret 2021 sampai Juni 2022 selama Pandemi COVID-19. Hasil penelitian menunjukan bahwa Yayasan Wahana Inklusif Indonesia melakukan proses advokasi pendidikan inklusif dengan melibatkan beberapa pihak mulai dari anak dengan disabilitas, orangtua, guru sekolah, Pemerintah khususnya Dinas Pendidikan Kota Depok, dan masyarakat. Setiap pihak, melewati proses yang serupa dalam advokasi pendidikan inklusif. Terdapat lima proses yang dilakukan oleh Yayasan Wahana Inklusif Indonesia dalam melaksanakan advokasi pendidikan inklusif yaitu identifikasi permasalahan, perumusan solusi, pembangunan kesadaran, implementasi kebijakan, dan evaluasi. Keberhasilan adanya advokasi pendidikan inklusif menghasilkan perkembangan diri anak dengan disabilitas meningkat, orangtua mengetahui cara penanganan anak dengan disabilitas, guru memiliki pengetahuan dan keterampilan dalam mendidik anak dengan disabilitas, adanya alokasi anggaran dari Pemerintah, dan terciptanya lingkungan yang lebih inklusif di masyarakat. Jadi, kesimpulan dalam penelitian ini yaitu adanya advokasi pendidikan inklusif yang diselenggarakan oleh Yayasan Wahana Inklusif Indonesia dapat membantu anak dengan disabilitas dalam memenuhi hak mendapatkan pendidikan. ......This study discusses the advocacy implementation process in strengthening the inclusive education for children with disabilities and the impact of changes of inclusive education advocacy organized by Yayasan Wahana Inklusif Indonesia from the social welfare discipline. This research is motivated by the high number of children with disabilities who do not receive education and the discriminatory behavior experienced by children with disabilities in the educational environment. To realize the right to education without discrimination for children with disabilities, advocacy efforts are needed, especially advocacy to strengthen inclusive education. This research is a qualitative research with descriptive study. Data collection techniques were carried out through semi-structured interviews with eight informants. The time span of this research starts from March 2021 to June 2022 during the COVID-19 Pandemic. The results showed that Yayasan Wahana Inklusif Indonesia carried out an inclusive education advocacy process by involving several parties ranging from children with disabilities, parents, school teachers, the Government, especially Dinas Pendidikan Kota Depok, and the community. Each party goes through a similar process in advocating inclusive education. There were five processes carried out by Yayasan Wahana Inklusif Indonesia in implementing inclusive education advocacy such as problem identification, solution formulation, awareness building, policy implementation, and evaluation. The success of inclusive education advocacy results in increased self-development of children with disabilities, parents know how to handle children with disabilities, teachers have knowledge and skills in educating children with disabilities, budget allocations from the Government, and the creation of a more inclusive environment in society. So, the conclusion in this study is that inclusive education advocacy organized by Yayasan Wahana Inklusif Indonesia can help children with disabilities in fulfilling their right to education.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2022
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dhian Luluh Rohmawati
Abstrak :
ABSTRAK
Perilaku berpacaran remaja sekarang sudah mengarah kepada perilaku seks pranikah. Pengetahuan orang tua dan peran dalam memberikan pendidikan seks yang diperlukan untuk mengurangi masalah perilaku seks pranikah pada remaja. Penelitian ini menggunakan desain deskriptif sederhana dan teknik triangulasi dengan tujuan untuk mengetahui gambaran tingkat pengetahuan orang tua mengenai perilaku berpacaran yang dilakukan anak remajanya dan perannya dalam memberikan pendidikan seks. Sampel pada penelitian ini berjumlah 96 orang tua yang memiliki anak usia remaja yang berpacaran di Desa Kepuhrejo Provinsi Jawa Timur. Teknik sampling yang digunakan adalah random sampling. Hasil penelitian menunjukkan tingkat pengetahuan orang tua mengenai perilaku berpacaran pada anak remajanya dan peran dalam memberikan pendidikan seks secara umum masih kurang. Saran bagi penelitian selanjutnya adalah menggunakan desain penelitian deskripsi komparatif atau deskripsi korelatif sehingga hasil penelitian dapat lebih berkembang dan bervariasi.
ABSTRACT
Currently, the dating behavior of adolescent leads to premarital sex behavior. In that case, proper knowledge and role of parents are needed to decrease the number of premarital sex possibilities in adolescent children. This research used a simple descriptive design and triangulation technique which has purpose to identify the parents level of knowledge about sexual behaviour of their adolescent children and their role in sex education. The number of sample were 96 parents who have adolescent children in Desa Kepuhrejo, East Java. Sampling technique used was random sampling and used proportion experiment analysis. The result showed that the parents? knowledge about sexual behavior of adolescent children and their role in providing sex education was still at low level. Recommendation for next research is using different design such us comparative descriptive or colerative descriptive in order to the result of research more complex and variation.
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2012
S43108
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
R.H. Hadjid
Abstrak :
Buku ini berisi piwulang agama, khususnya agama Islam yang diperuntukan bagi anak-anak. Adapun isinya, antara lain: 1. Perihal sembahyang (salat); 2. Perlindungan di masjid; 3. Perlindungan menghitung orang yang salat; 4. Faedah orang salat; 5. Wajib salat; 6. Berpuasa; 7. Zakat (mulanya); 8. Zakat fitrah; 9. Yang berhak menerima zakat.
Djokjakarta: Drukkerij Mardi Moelja, [date of publication not identified]
BKL.0606-IS 61
Buku Klasik  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4   >>