Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 16 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Andie Sadhuputri
Abstrak :
Melalui pendekatan fungsi produksi rumah tangga, pengaruh ibu bekerja selama fase emas anak terhadap kualitas anak dinyatakan sebagai gabungan antara time effect, yang berdampak negatif, dan income effect, yang berdampak positif, sehingga net effect menjadi ambigu dan dapat menjadi sumber dilema bagi keluarga. Studi empiris di Indonesia tentang masalah ini masih sangat terbatas, sehingga studi ini berusaha mendapatkan bukti empiris pengaruh ibu bekerja selama fase emas anak (0-5 tahun) terhadap pencapaian pendidikan anak di Indonesia. Dengan menggunakan data longitudinal Indonesian Family Life Survey (IFLS) periode 1993-2007, studi ini membentuk beberapa kelompok sub-sampel anak yang capaian pendidikannya terobservasi pada IFLS 2007 dan jam kerja ibu terobservasi pada survei IFLS tahun-tahun sebelumnya. Studi ini menemukan pengaruh positif yang signifikan dari rata-rata jam kerja/tahun ibu saat fase emas anak pada probabilita anak menamatkan SD, melanjutkan ke SMP, dan menamatkan SMP. Hasil tersebut tetap robust setelah jarak sekolah terdekat dikontrol sebagai proksi dari variabel sisi penawaran. Hasil empiris ini menunjukkan bahwa keputusan ibu bekerja selama fase emas anak berpotensi memiliki net effect yang positif terhadap pendidikan anak kemudian, dengan potensi dari income effect yang cukup besar dibandingkan dengan time effect. ......Using the household production function approach, mother’s employment during the golden age period may entail a negative time effect and a positive income effect on the child’s quality, of which the net effect is ambiguous and thus may become a source of dilemma for the family. Empirical studies on this issue in Indonesia are still limited, so this study conducted an empirical investigation on whether mother’s employment when the child was in the golden age (i.e., 0-5 years old) would influence the child’s education attainment in Indonesia. Employing the longitudinal data from the Indonesian Family Life Survey (IFLS) of the 1993-2007 period, the study constructed several children sub-sample whose education outcome were observed in the 2007 IFLS; and the mothers’ working hours were reported in the IFLS of the previous years. It was found a significant positive impact of mothers’ working hours to the children’s probabilities of finishing the elementary school, continuing to junior high school, and finishing the junior high school. The results were robust when the nearest distance to school was included to control the supply-side factor. These empirical results show that mothers’ decision to work during the children’s golden age may have generated a substantial income effect greater than the time effect.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2017
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ranggih Wukiranuttama
Abstrak :
Parental Autonomy support merupakan tingkat penghargaan dan penggunaan teknik parenting orang tua yang mendorong kemandirian anak dalam mengambil keputusan, memilih, dan berpartisipasi aktif dalam menjalankan keputusan tersebut tanpa menekan, mengkontrol, atau memaksakan kehendak anak. Parental autonomy support meliputi empat elemen dari parent behavior (Deci, Eghrari, Patrick, & Leone; Grolnick, Gurland, DeCourcey, & Jacobs; Joussemet, Koestner, Lekes, & Houlfort, dalam Wooldridge & Shapka, 2012), yaitu penghargaan terhadap pikiran dan perasaan anak, penjelasan dasar rasionil, penawaran pilihan, dan penghindaran bahasa dan perilaku yang bersifat mengkontrol. Penelitian ini bertujuan untuk melihat perbedaan parental autonomy support dalam interaksi ibu-anak usia prasekolah ketika aktivitas bermain dengan media elektronik dan non-elektronik. Data diperoleh dengan melakukan observasi terhadap rekaman aktivitas bermain 61 pasang ibu-anak usia prasekolah di daerah Jakarta dan Depok. Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah Parenting Interactions with Children: Checklist of Observations Linked to Outcomes (PICCOLO). Skor rata-rata dari aktivitas bermain dibandingkan dan hasilnya menunjukkan skor parental autonomy support yang lebih rendah secara signifikan ketika bermain dengan elektronik dibandingkan ketika bermain dengan non-elektronik. Kesimpulan yang diperoleh dari data tersebut adalah parental autonomy support dalam interaksi ibu anak memiliki kualitas yang lebih rendah dalam aktivitas bermain dengan elektronik dibanding bermain dengan nonelektronik. ......Parental Autonomy support refers to level of recognition and parenting technique that parents used to encourage child’s independence in making decisions, choosing alternative, and to participate actively in implementing the decision without pressing, control, or impose the will of the child. Parental autonomy support includes four elements of parents behavior (Deci, Eghrari, Patrick, & Leone; Grolnick, Gurland, DeCourcey, & Jacobs; Joussemet, Koestner, Lekes, & Houlfort, dalam Wooldridge & Shapka, 2012): recognition of child thoughts and feelings, rationale explanations, offering choices, and avoidance of language and behavior that is controlling child. This study aimed to see the differences of parental autonomy support in mother and preschool-aged children’s interaction when playing with electronic and non-electronic media. Data obtained by observing recorded play activities of 61 mother and preschool aged children in Jakarta and Depok. Parenting Interactions with Children: Checklist of Observations Linked to Outcomes (PICCOLO) is an instrument used in this study. The mean score of each play activity compared and the results showed scores of parental autonomy support was significantly lower when playing with electronics than when playing with a non-electronic media. Conclusions derived from the data is that parental autonomy support in the mother child interactions have a lower quality in play activities with electronics than playing with non-electronics.
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2013
S46284
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tuti Budirahayu
Abstrak :
Studi ini menyoroti fenomena mengenai besarnya jumlah siswa Sekolah Menengah Umum yang berminat untuk terus bersekolah hingga ke jenjang perguruan tinggi. Diduga, minat mereka itu dilatarbelakangi oleh harapannya dan juga harapan orang tuanya untuk memperoleh ilmu pengetahuan dan keterampilan yang lebih tinggi agar kelak dapat digunakan sebagai bekal untuk memperoleh pekerjaan formal yang layak. Atas dasar itu maka studi ini bertujuan untuk mengetahui: (1) Rencana siswa SMU yang sedang duduk di kelas tiga, setelah mereka lulus;(2) Aspirasi atau harapan siswa SMU dan orang tuanya pada pekerjaan dan pendidikan lanjutan setelah SMU; (3) Latar belakang status sosial-ekonomi keluarga mereka; (4) Menjelaskan tiga model analisis berdasarkan alur hubungan di antara variabel-variabel bebas dan terikat. Model analisis pertama adalah: variabel status sosial-ekonomi orang tua [SSE] dihubungkan dengan aspirasi orang tua pada pekerjaan untuk anaknya [AKO], dihubungkan dengan aspirasi siswa pada pekerjaan [AKS] dan dihubungkan dengan rencana siswa setelah lulus SMU [RS]; Ke dua: status sosial-ekonomi orang tua [SSE] dihubungkan dengan aspirasi orang tua pada pendidikan untuk anaknya [APO], dihubungkan dengan aspirasi siswa-siswa pada pendidikan [APS] dan dihubungkan dengan rencana siswa setelah lulus SMU [RS]; Ke tiga: status sosial-ekonomi orang tua [SSE] dihubungkan dengan variabel aspirasi orang tua pada pendidikan dan pekerjaan untuk anaknya [AKPO], dihubungkan dengan variabel aspirasi siswa pada pendidikan dan pekerjaan [AKPS] dan dihubungkan dengan rencana siswa selepas SMU [RS]; (5) Melihat pengaruh langsung dan tak langsung serta mengetahui variabel mana yang paling dominan pengaruhnya di antara variabel-variabel bebas di atas terhadap variabel rencana siswa. Pendekatan kuantitatif dengan metode penelitian survei digunakan sebagai pijakan penelitian ini. Populasinya adalah siswa SMU yang sedang duduk di kelas tiga, beserta orang tuanya masing-masing, pada akhir tahun 1997, di DKI Jakarta dan Kodya Surabaya. Populasi dibagi menjadi empat kelompok yang didasarkan atas data sekunder tentang "Peringkat SMTA Berdasarkan Nilai Rata Rata Hasil UMPTN 1995". Sampel diperoleh secara bertahap dengan cara: (1) Mengambil sebesar 10 persen SMU dari masing-masing kelompok populasi dan (2) Mengambil sebesar 14 persen siswa dari seluruh siswa kelas tiga di SMU-SMU yang terambil sebaga sampel pada masing-masing sub populasi: Pengambilan sampel dilakukan secara acak sederhana setelah diperoleh kerangka samplingnya Data dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner terstruktur dan dibagikan langsung kepada siswa. Kuesioner yang disebar ternyata tidak kembali seluruhnya, sehingga jumlah sampel yang didapat sebesar 446 siswa beserta orang tuanya (85 persen dari total sampel). Teknik analisis yang digunakan adalah: (1) tabel-tabel frekuensi, untuk mendeskripsikan variabel penelitian; (2) korelasi Product Moment untuk melihat ada atau tidaknya hubungan di antara beberapa variabel penelitian; (3) analisis jalur atau path analysis, untuk melihat alur dan kekuatan hubungan di antara beberapa variabel bebas terhadap variabel terikat. Keunggulan dari teknik analisis jalur adalah, sebagai alat uji untuk model-model analisis yang telah ditetapkan juga untuk mengetahui pengaruh langsung atau tidak langsung di antara variabel-variabel bebas terhadap variabel terikat. Selain itu, analisis jalur yang menggunakan perhitungan regresi, memungkinkan pelaksanaan kontrol (pengendalian) pengaruh variabel bebas yang lain di luar persamaan regresi. Dengan demikian, pengaruh murni variabel dalam model analisis dapat diungkapkan dan pengaruh interaksi dapat dikendalikan. Seluruh proses pengolahan data dilakukan dengan menggunakan program SPSS for Windows Release 7,0. Kelemahan yang terdapat pada penelitian ini, adalah: (1) kemungkinan terjadi penyimpangan karena penggantian sampel, sebab beberapa siswa yang rencananya akan diambil sampel, ternyata tidak ada di tempat; (2) cukup banyak responder, baik disengaja ataupun tidak, yang memberikan jawaban tidak lengkap pada beberapa butir pertanyaan, terutama pertanyaan terbuka; (3) tidak dilakukan teknik wawancara mendalam (depth interview), sehingga kurang diperoleh pemahaman yang lebih dalam mengenai permasalahan penelitian. Penelitian ini menemukan: (I) Rencana siswa setelah lulus SMU, sebagian besar adalah melanjutkan pendidikan ke jenjang universitas atau institut di Perguruan Tinggi Negeri; (2) Aspirasi siswa pada pendidikan, sebagian besar adalah, agar dapat mempelajari ilmu pengetahuan atau keterampilan tertentu yang mereka minati. Sedangkan aspirasi orang tua pada pendidikan untuk anaknya, adalah agar anaknya mendapatkan bekal pengetahuan atau keahlian di Perguruan Tinggi yang berkualitas; (3) Aspirasi siswa pada pekerjaan, pada umumnya ingin bekerja di sektor jasa keuangan atau perbankan, kedokteran serta di bidang industri; di antara mereka, lebih banyak yang ingin bekerja di perusahaan swasta asing atau perusahaan swasta dalam negeri; posisi pekerjaan yang diharapkan, sebagian besar ingin menempati posisi di strata menengah atas; (4) Latar belakang status sosial-ekonomi orang tua, lebih banyak yang berada di strata menengah dan rendah; (5) Pengaruh variabel-variabel bebas terhadap variabel terikat, umumnya signifikan dan bersifat linear positif, kecuali pada variabel aspirasi siswa pada pekerjaan (AKS) dan aspirasi orang tua pada pekerjaan untuk anaknya (AKO), masing-masing tidak memiliki signifikansi terhadap variabel bebas lainnya dan juga terhadap variabel terikat; (6) Dari ketiga macam model analisis, ternyata model analisis ke dua dan ke tiga yang lebih sesuai untuk menjelaskan fenomena di atas. Variabel-variabel yang dominan dalam mempengaruhi rencana siswa adalah: (1) aspirasi orang tua pada pendidikan untuk anaknya [APO]; (2) aspirasi siswa pada pendidikan [APS] dan (3) status sosial-ekonomi orang tua [SES].
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1998
T1034
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Citra Wahyuni
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk menguji model teoritik pengaruh mediasi keterampilan sosial siswa pada pengaruh keterlibatan orang tua terhadap prestasi akademik siswa berkebutuhan khusus di sekolah dasar inklusif. Prestasi akademik siswa diukur dengan menggunakan Scale of Perceived Academic Achievement SPAA dan skala kompetensi akademik dari alat ukur Social Skills Improvement System SSIS . Keterlibatan orang tua diukur dengan menggunakan alat ukur Family Involvement Questionnaire FIQ . Keterampilan sosial diukur dengan menggunakan skala keterampilan sosial parents dan teachers form dari alat ukur SSIS. Partisipan dalam penelitian ini adalah orang tua dari siswa berkebutuhan khusus di sekolah dasar inklusif N=365 dan guru kelas N=210 yang mengajar siswa berkebutuhan khusus di sekolah dasar negeri dan swasta inklusif di lima wilayah Kota DKI Jakarta. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keterampilan sosial memediasi pengaruh keterlibatan orang tua terhadap prestasi akademik siswa berkebutuhan khusus di sekolah dasar inklusif. Hasil ini menunjukkan bahwa keterlibatan orang tua memengaruhi prestasi akademik siswa melalui keterampilan sosial yang dimiliki siswa berkebutuhan khusus di sekolah dasar inklusif. Akan tetapi keterampilan sosial hanya memediasi secara parsial, yakni keterlibatan orang tua tetap kuat dan signifikan memengaruhi prestasi akademik siswa berkebutuhan khusus di sekolah dasar inklusif. Hasil penelitian ini menyarankan agar keterlibatan orang tua dan keterampilan sosial siswa menjadi fokus utama pihak sekolah dalam meningkatkan dan mengoptimalkan prestasi akademik siswa berkebutuhan khusus di sekolah dasar inklusif. ...... The aim of this study was to examine the theoretical model of mediation of students social skills on the effect of parental involvement on academic achievement of students with SEN in inclusive primary schools. Students academic achievement was measured by Scale of Perceived Academic Achievement SPAA and academic competence scale of Social Skills Improvement System SSIS . Parental involvement was measured by Family Involvement Questionnaire FIQ . Students social skills was measured by social skills scale parents and teachers form of SSIS. Participants in this study were parents of students with SEN in inclusive primary schools N 365 and classroom teachers N 210 who taught students with SEN in public and private primary inclusive schools in five areas of DKI Jakarta Province. The results showed that social skills mediate the effect of parental involvement on academic achievement of students with SEN in inclusive primary schools. These results indicated that parental involvement affects academic achievement of students with SEN in inclusive primary schools through students social skills. However, social skills only mediate partially, it means that parental involvement remains strong and significantly affect the academic achievement of students with SEN in inclusive primary schools. These findings suggest that parental involvement and students social skills should be the primary focus of the school personnel in order to improve and optimize the academic achievement of students with SEN in inclusive primary schools.
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2017
T48229
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dhifani Lutya Azzahra
Abstrak :
Skripsi ini ingin melihat pengaruh dari pendidikan orang tua yang berhenti sekolah yang dilihat melalui lama sekolah ayah dan ibu terhadap pendidikan anak. Penelitian ini menggunakan data cross-section dengan analisis data sekunder menggunakan regresi logistik (firthlogit) dari Survei Aspek Kehidupan Rumah Tangga (SAKERTI) gelombang 4 (2007) dan gelombang 5 (2014). Hasil dari penelitian ini menemukan bahwa lama sekolah dari ayah dan ibu tidak memengaruhi pendidikan anak di setiap jenjang pendidikan. Selain itu, terdapat faktor lain yang juga memengaruhi pendidikan anak seperti faktor dari anak itu sendiri dan faktor lain dari orang tua. ...... This thesis wants to see the effect of the education of parents who quit school seen through the years of schooling, father and mother on children's education. This study uses cross-section data with secondary data analysis using logistic regression (firthlogit) of wave 4 (2007) and wave 5 (2014) of the Indonesian Family Life Survey (IFLS). The study found that the years of schooling of fathers and mothers did not affect the education of children at every level of education. Also, other factors influence children's education, such as factors from the child itself and the other factors from parents.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2020
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Endah Palupi Puspitaningrum
Abstrak :
Siswa-siswa pada tingkat pendidikan dasar (Sekolah Dasar) mulai menghadapi tugas-tugas sekolah yang diberikan gurunya untuk menanibah pengelahuan dan untuk menguji ketrampilan atau pengetahuan yang dimilikinya. Salah satu bentuk tugas kelas tersebut adalah tugas Pekerjaan Rumah (PR) dimana tugas ini dilakukan selama jam-jam di luar jam sekolah dan digunakan untuk meningkatkan jumlah waktu siswa menghabiskan suatu materi. Slavin (1994) menyatakan bahwa tugas PR merupakan suatu hal yang penting untuk diberikan pada setiap mata pelajaran dan di tiap tingkat kelas. Hal ini dikarenakan pemberian tugas PR mempunyai dampak yang positif terhadap pembelajaran. Selain itu, bagi siswa SD, tugas PR dapat membantu dalam mengembangkan kebiasaan belajar serta sikap yang positif yang dibutuhkan agar unggul di sekolah. Paulu (1995) menyatakan bahwa lugas PR yang baik dan dikerjakan dengan sukses oleh siswa bisa membantunya dalam mengembangkan kebiasaan belajar dan sikap belajar serta bisa mendorong "love of learning" dalam jangka panjang. Kebiasaan belajar yang dibentuk sejak masa SD ini merupakan fundamental bagi anak dalam menghadapi masa belajar seterusnya. Kebiasaan belajar merupakan suatu perilaku otomatis atau suatu kebiasaan yang sangat positif pengaruhnya dan merupakan cara yang sangat baik untuk mempelajari serta memahami suatu materi pelajaran. Untuk dapat melakukan hal tersebut seorang siswa membutuhkan dukungan yang berasal dari luar dirinya, dimana dalam hal ini adalah keterlibatan orang tua pada tugas PR, karena merupakan hal yang esensial. Keterlibatan orang tua ini juga dapat berfungsi remedial dan apabila terencana maka merupakan kontributor yang signifikan pada efektivitas pemberian tugas PR, dimana salah satunya adalah mengembangkan kebiasaan belajar. Tujuan dilakukannya penelitian ini dibagi menjadi 3 permasalahan yaitu untuk mengetahui (1) apakah terdapat hubungan yang signifikan antara tugas PR dan keterlibatan orang tua pada tugas PR secara bersama-sama terhadap kebiasaan belajar siswa? (2) apakah tugas PR memberikan sumbangan yang signifikan pada kebiasaan belajar siswa? (3) apakah keterlibatan orang tua pada tugas PR memberikan sumbangan yang signifikan pada kebiasaan belajar siswa?. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini bersifat kuantitatif sedangkan untuk pengambilan sampelnya digunakan metode lion probnbiUhj sanipling dimana tidak semua subyek dalam populasi mendapatkan kesempaian yang sama untuk terpilih menjadi sampel. Teknik pengambilan sampel yang dilakukan adalah accidental sampling (incidental sanipling) dengan alasan kemudahan untuk mendapatkan sampel. Alat pengumpul data yang digunakan adalah 3 buah kuesioner yaitu kuesioner tugas PR , kuesioner kebiasaan belajar -yang diberikan kepada siswa-siswi kelas 5 SD yang menjadi subyek penelitian serta kuesioner keterlibatan orang tua pada tugas PR -yang diberikan kepada orang tua siswa yang menjadi subyek dalam penelitian ini. Jumlah subyek yang terlibat dalam penelitian ini adalah 184 orang berasal dari siswa-siswa kelas 5 yang berasal dari 3 SD dan 176 orang berasal dari orang tua siswa. Namun untuk pengujian hipotesa dilakukan pada 176 subyek baik dari siswa maupun orang tua karena kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini harus dipasangkan dari kedua subyek. Pada penelitian ini digunakan try out terpakai dimana sampel yang digunakan untuk menguji reliabilitas dan validitas alat tes/alat pengukuran sama dengan sampel yang digunakan dalam penelitian. Berdasarkan hasil pengolahan data untuk menguji hipotesa-hipotesa penelitian maka" didapatkan hasil yaitu terdapat hubungan yang signifikan antara tugas PR dan keterlibatan orang tua pada tugas PR secara bersama-sama terhadap kebiasaan belajar siswa. Selain itu juga didapatkan hasil bahwa tugas PR memberikan peranan dan sumbangan yang signifikan pada kebiasaan belajar siswa. Hasil lainnya adalah keterlibatan orang tua pada tugas PR tidak memberikan peranan dan sumbangan yang signifikan pada kebiasaan belajar siswa. Penelitian ini juga melakukan kesimpulan-kesimpulan berdasarkan hasil penelitian , diskusi serta saran-saran untuk pihak-pihak yang terkait dengan penelitian ini agar dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari serta saran-saran untuk penelitian selanjutnya.
Depok: Universitas Indonesia, 2000
S2893
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Alana Aluditasari
Abstrak :
Latar Belakang : Penilaian risiko karies adalah suatu hal yang penting untuk dilakukan pada saat kunjungan anak ke dokter gigi. CAMBRA versi Indonesia merupakan salah satu metode penilaian risiko karies gigi anak. Di era pandemi Covid-19, frekuensi kunjungan anak dan orang tua ke dokter gigi menjadi berkurang sehingga penilaian risiko karies pada anak sulit dilakukan. Keberadaan telepon pintar dan sistem operasi di dalamnya seperti android, diharapkan dapat mampu bermanfaat bagi orang tua untuk secara langsung menilai risiko karies pada anak. Tingkat pendidikan orang tua merupakan hal yang berpengaruh di dalam penggunaan telepon pintar. Penelitian mengenai aplikasi CAMBRA versi Indonesia berbasis android pada anak usia 0-5 tahun dengan orang tua berpendidikan tinggi belum pernah dilakukan sebelumnya di Indonesia. Tujuan : Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis aplikasi CAMBRA versi Indonesia berbasis android "SKOR GIGI" dalam menilai risiko karies anak usia 0-5 tahun oleh orang tua berpendidikan tinggi Metode Penelitian : Penelitian ini dilakukan di Taman Kanak-kanak, PAUD, dan RSKGM FKG UI dengan subjek penelitian adalah 37 orang tua berpendidikan tinggi yang sesuai dengan kriteria inklusi. Setelah mengisi informed consent, subjek penelitian diminta mengisi aplikasi SKOR GIGI pada telepon pintar berbasis android. Enam hari setelahnya dilakukan wawancara untuk pengisian formulir CAMBRA versi Indonesia oleh dokter gigi. Hasil kemudian diolah statistik untuk melihat sensitivitas dan spesifisitas dari aplikasi, dan dilakukan uji komparatif antara pengisian aplikasi SKOR GIGI dan formulir CAMBRA versi Indonesia. Hasil : Uji sensitivitas aplikasi SKOR GIGI menunjukkan nilai 96,3%, spesifisitas 100%, nilai duga positif 100%, dan nilai duga negatif 90,9%, yang dapat diinterpretasikan bahwa aplikasi SKOR GIGI valid untuk digunakan. Hasil uji komparatif dengan McNemar menunjukkan p-value 1.000 yang menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan signifikan antara penilaian risiko karies anak usia 0-5 tahun dengan menggunakan aplikasi SKOR GIGI oleh orang tua berpendidikan tinggi dan formulir CAMBRA versi Indonesia oleh dokter gigi. Kesimpulan : Aplikasi CAMBRA versi Indonesia berbasis android SKOR GIGI dapat digunakan untuk menilai risiko karies anak usia 0-5 tahun oleh orang tua berpendidikan tinggi. ......Background: Caries risk assessment is essential to do during a child's dental visit. The Indonesian version of CAMBRA is a method for assessing the risk of dental caries in children. In the time of the COVID-19 pandemic, the frequency of dental visits by children and parents has declined, making it difficult to assess caries risk in children. The availability of a smartphone and its operating systems like Android is expected to be useful for parents to directly assess the risk of caries in children. The level of education of parents is an influential factor in their use of smartphones. There has never been any research in Indonesia on the Indonesian version of the Android-based CAMBRA application among children aged 0-5 years by highly educated parents. Objective: This research aimed to analyze the Indonesian version of the Android-based CAMBRA application “SKOR GIGI” in assessing the caries risk of children aged 0-5 years by highly educated parents. Methods: This research was conducted in kindergarten, playschool, and RSKGM FKG of UI with 37 parents as with higher education according to the inclusion criteria as the research subjects. Following the completion of the informed consent, the research subjects were instructed to fill out the SKOR GIGI application on their Android-based smartphones. Six days later, an interview was conducted to fill out the Indonesian version of the CAMBRA form by the dentist. The findings were then statistically processed to assess the sensitivity and specificity of the application, and a comparative test was performed between filling out the SKOR GIGI application and the Indonesian version of the CAMBRA form. Results: The results of the tests performed on the SKOR GIGI application indicate a value of 96.3% for sensitivity, 100% for specificity, 100% for positive predictive value, and 90.9% for negative predictive value. It can be interpreted that the SKOR GIGI application is valid to use. The results of the comparative test with McNemar indicated a p-value of 1,000, showing that there was no significant difference between the caries risk assessment of children aged 0-5 years using the SKOR GIGI application by highly educated parents and the Indonesian version of the CAMBRA form by dentists. Conclusion: The Indonesian version of the Android-based CAMBRA application SKOR GIGI can be used to assess the caries risk of children aged 0-5 years by highly educated parents.
Jakarta: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2021
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Intan Octavia
Abstrak :
ABSTRAK
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan antara keterlibatan ayah dan college self-efficacy pada mahasiswa tahun pertama di Universitas Indonesia. Sebanyak 606 responden yang merupakan mahasiswa tahun pertama angkatan 2017 di Universitas Indonesia berpartisipasi dalam penelitian ini. Keterlibatan ayah didefinsikan sebagai sejauh mana seorang ayah menjalankan perannya dan berpartisipasi aktif dalam berbagai aspek kehidupan anaknya. College self-efficacy didefinisikan sebagai derajat keyakinan bahwa individu mampu untuk sukses dalam melaksanakan tugas yang berkaitan dengan perkuliahan. Keterlibatan ayah diukur menggunakan dua alat ukur yang menilai keterlibatan ayah dalam dua domain yang berbeda. Alat ukur Nurturant Fathering Scale NFS mengukur keterlibatan ayah dalam domain afektif, sedangkan Father Involvement Scale FIS mengukur keterlibatan ayah dalam domain perilaku. Kedua alat ukur keterlibatan ayah yang digunakan dalam penelitian ini dikembangkan oleh Finley dan Schwartz 2004 . Untuk mengukur college self-efficacy, digunakan alat ukur College Self-Efficacy Inventory CSEI yang dibuat dan dikembangkan oleh Solberg, O rsquo;Brien, Villareal, Kennel, dan Davis 1993 . Hasil pengukuran menggunakan teknik statistik Pearson Correlation menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara keterlibatan ayah, baik dalam domain afektif dan perilaku, dengan college self-efficacy pada mahasiswa tahun pertama di Universitas Indonesia.
ABSTRACT
This study was conducted to find the correlation between father involvement and college self efficacy among first year college student in Universitas Indonesia. A total of 606 respondents who were first year college students class of 2017 at Universitas Indonesia participated in this research. Father involvement was defined as the extent to which a father performs his role and actively participates in various aspects of his child rsquo s life. College self efficacy was defined as a student rsquo s degree of confidence that they could successfully complete a given college related task. Father involvement was measured using two different instruments that assessed two different domains. Nurturant Fathering Scale NFS measured father involvement in the affective domain, while Father Involvement Scale FIS measured father involvement in behavioral domain. The two instrument of father involvement used in this study were developed by Finley and Schwartz 2004 . College Self Efficacy Inventory CSEI developed by Solberg, O rsquo Brien, Villareal, Kennel, and Davis 1993 was used to measure college self efficacy. The Pearson Correlation indicates significant correlation between father involvement, both in affective and behavioral domains, with college self efficacy among first year college student in Universitas Indonesia.
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhamad Agung Saryanto
Abstrak :
Migrasi mempengaruhi perkembangan sumber daya manusia, termasuk anak-anak. Meski migrasi berpotensi meningkatkan kesejahteraan keluarga, namun dampaknya terhadap perkembangan anak-anak yang tertinggal masih menjadi pertanyaan. Anak-anak yang ditinggalkan oleh orang tuanya untuk bermigrasi merupakan kelompok yang rentan terhadap masalah selama tumbuh kembangnya. Kemampuan kognitif mungkin terganggu jika orang tua bermigrasi. Tesis ini membahas tentang pengaruh migrasi orang tua terhadap perkembangan kognitif anak tertinggal dengan menggunakan data IFLS 4 dan 5. Dari estimasi model OLS diketahui bahwa ketidakhadiran orang tua akibat migrasi oleh ayah berpengaruh positif terhadap kemampuan kognitif anak. Sedangkan migrasi ibu berpengaruh negatif tetapi tidak signifikan terhadap skor kognitif anak. Sedangkan model 2SLS menjelaskan pengaruh migrasi orang tua dan kognitif anak melalui jalur peningkatan kesejahteraan keluarga. Hasilnya, migrasi ayah berpengaruh positif dan signifikan terhadap peningkatan pengeluaran rumah tangga, dimana peningkatan pengeluaran ini dapat sangat meningkatkan kecerdasan anak. Terakhir, penelitian ini juga membuktikan bahwa kemampuan kognitif anak juga dipengaruhi oleh karakteristik dan masukan anak saat lahir, keluarga, dan kondisi sosial ekonomi ...... Migration affects the development of human resources, including children. Although migration has the potential to improve family welfare, its impact on the development of children who are left behind is still a question. Children who are left by their parents to migrate are a group that is vulnerable to problems during their development. Cognitive abilities may be impaired if parents migrate. This thesis discusses the effect of parental migration on the cognitive development of underdeveloped children using IFLS 4 and 5 data. From the estimation of the OLS model, it is known that the absence of parents due to migration by fathers has a positive effect on children's cognitive abilities. Meanwhile, maternal migration has a negative but not significant effect on children's cognitive scores. Meanwhile, the 2SLS model explains the effect of parent and child cognitive migration through the pathway of increasing family welfare. As a result, father migration has a positive and significant effect on increasing household expenditure, where this increase in expenditure can greatly increase children's intelligence. Finally, this study also proves that children's cognitive abilities are also influenced by the characteristics and input of children at birth, family, and socio-economic conditions.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Berger, Eugenia Hepworth
New Jersey: Charles E. Merrill, 2000
371.19 BER p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>