Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Abstrak :
The accounting profession has lately been the subject of severe criticisms concerning it's ethical behaviour. One of the ways thought to be the solution to this type of behaviour is to conduct the education of ethics in the accounting curriculum, and this is done in Indonesia through the subject of Business and Profession Ethics. The objective of the study is to give input for the method and topics relevant for the accounting ethics education in Indonesia. Researches for this topic was conducted by interviews and questionairres. The subject of the research were accounting practitioners and students. So far the accounting ethics education in Indonesia has been very American or-ionic:I This is unsuitable because ethical conduct is greatly influenced by the business environment and the cultural system, from which there is a big difference between Indonesia and the United States. The enforcement of accounting ethics is hard in Indonesia since there is no law to support it, and accountants claim they have trouble in the application of ethics since they do business in a corruptive world. While the accountants realise that their ethical conduct has not been maximal, the public expects too much of the profession and this widens the expectation gap. The education of accounting ethics in Indonesia must teach the applicability of ethics in the Indonesian business environment by discussing accounting ethical misconducts that has occurred. Ethics must be taught in a way of moral encouragement through religious values, since there is no law enforcement. Topics to be taught must include those that will reduce the expectation gap, such as the accountants' role for the combat of corruption or in environmental accounting. The lecturer must also be paid attention to, since they have a big role in influencing the student's ethical perception.

Abstrak :
Serat bojabusana adalah uraian mengenai timbal balik antara orang tua dan anaknya. Bahwa orang tua berkewajiban menjaga anaknya dan sebaliknya anak harus selalu ingat akan semua kebaikan yang dilakukan orang tua. Uraian mengenai seseorang sejak dari bayi sampai dewasa sampai menjadi seorang jompo. Anak harus selalu menghormati orang tuanya semenatara orang tua juga harus menjaga anaknya.

Abstrak :
Buku ini berisi tentang: 1. Nasihat akal budi pekerti; 2. Tanda-tanda seseorang akan mendapat kemarahan sukma; 3. Tanda seseorang akan memperoleh pertolongan dari sukma; 4. Tanda-tanda seseorang akan mendapat kesusahan; 5. Bersikap yang patut; 6. Bersikap atau berpikir yang cerdas; 7. Bersikap atau bertindak pemberani; 8. Bertindak yang demikian hebat; 9. Bersikap atau bertindak penuh dengan kewaspadaan.

Abstrak :
Buku ini ditulis pada bulan Mukaram. Ditujukan untuk para pemuda yang akan mengabdi di kerajaan harus memiliki sopan santun. Buku ini memberi nasihat bagaimana caranya untuk bertata krama di dalam beberapa hal aturan yang harus diingat.

Abstrak :
Buku ini membahas mengenai tatacara dan menjaga ucapan yang baik, yang membuat menjadi selamat. Pembahasan atau uraian diawali dengan masalah rasa hati, kehendak, tindak tanduk, pergaulan manusia, hingga mengenai masalah sulit dan mudahnya kehidupan manusia.

Abstrak :
Buku berjudul darmawasita ini adalah terjemahan dari buku-buku berbahasa Belanda dan Inggris (ke dalam bahasa Jawa) mengenai ajaran kesusilaan, antara lain: ajaran mengenai hidup bermasyarakat yang baik dan sebagainya.

Abstrak :
Buku ini berisi mengenai beberapa ajaran, yaitu: 1. Pembuka pemilihan akan agama; 2. Berputarnya cakra panggilingan dunia; 3. Keadaan pada waktu hening sepi; 4. Wulangreh; 5. Ingin meyakini hati manusia; 6. Kehebatan Pangeran (Allah); 7. Wulang tata krama; 8. Penjabaran Surat Al-Fatihah; 9. Katerangan Wulangreh.

Abstrak :
Buku ini berisi mengenai pelajaran wejangan guru kepada murid tentang tindak tanduk dalam menghadapi satu perlakuan seseorang terhadap diri pribadi dan wejangan atau tata cara dalam mendidik anak usia tujuh tahun ke atas.

Abstrak :
Teks Agama Hindu yang memuat judul Siwa Sasana, berawal dengan sebutan beberapa ajaran Sanghyang Siwa Sasana seperti; Siwa Sidanta, Wesnawa; Lepaka; , Ratna Hara dan Sambu, sebagai pedoman para pendeta dan guru besar (Dang Acarya) dalam mendidik para sisiwa. Dilanjutkan dengan uraian kewajiban para siwa (guru) terhadap siswanya atau sebaliknya. Seorang siwa seyogyanya mengajarkan tingkah laku yang baik (karma sila) terhadap siswanya, tidak marah, loba, iri hati dan pilih kasih. Begitu juga seorang murid hendaknya tidak berani (alpaka) terhadap siwa. Seorang siswa harus bakti, setia dan taat terhadap ajaran siwa. Informasi penulisan teks maupun penyalinan naskah ini tidak ditemukan secara jelas.