Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 21 dokumen yang sesuai dengan query
cover
New Delhi: Regional Office for South-East Asia, 1996
613.07 MED
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Suharto
"Early clinical exposure kunjungan rumah sakit ( ECE-KRS) yang merupakan kegiatan integrasi pembelajaran i!mu dasar dan ilmu klinik diharapkan mampu memberi motivasi belajar, sosialisasl dan persiapan pendidikan profesi. Namun ECE-KRS tersebut tidak selalu berlangsung lancar antara lain karena faktor pada diri mahasiswa. Penelitian ini mencari faktor karakteristik mahasiswa yang berhubungan dengan hambatan pelaksanaan ECE-KRS.
Penelitian case control dengan kuestoner dilakukan dalam bulan April - September 2007 di FK Unair- RSU Dr. Soetomo Surabaya,. yang melibatkan mahasiswa preklinik Angkatan 2006, 2005 dan 2004. Pada tahap pertama diperoleh 482 mahasiswa terdiri 110 mahasiswa dengan ada persepsi hambatan (kasus) dan 352 tanpa persepsi hambatan {kontrol), yang kemudian dilakukan sampling, Diperoteh 58 sampel kelompok kasus dan 56 sampel kelompok kontrol. Tahap kedua bertujuan menganalisa 12 karakteristik mahasiswa yang dapat merupakan faktor dominan hambatan.
Analisa regresi logistik dan multivariat model Enter dan Stepwise menunjukkan faktor ikut tidaknya mahasiswa di organisasi setelah masuk Fakultas Kedokteran merupakan faktor yang dominan, Mahasiswa yang tidak ikut dalam organisasi akan mengalami hambatan 2,4 kati lebih besar dibanding mahasiswa yang ikut organisasi :Adjusted OR 2,44.
Hasil peneiitian ini menyarankan Fakultas Kedokteran untuk mendorong mahasiswanya berorganisasi, karena akan membantu kegiatan ECE KRS meningkatkan motivasi belajar, sosialisasi dan persiapan pendidikan Profesi. Juga meningkatkan program guidance dan counselling.

Early clinical exposure hospital visit (ECE-KRS) is an early introduction to cilinical work environment in hospitals for preclinical students. It will motivate the students i11 learning medicine, socialization and preparation for the professional education . However, the ECE program does not always run smoothly because of several factors within and outside of the students. This study is aimed at exploring the internal factors which influence the ECE implementation.
The case control study was conducted during April-Septembar 2007 in Medical Faculty- dr Soetomo Hospital Surabaya by recruiting the preclinical student from Angkatan 2006, 2005 and 2005. At the first stage, the number of respondents were 482 students, consisted of 110 people with obstacle perception (case) and 352 students without obstacle (control), The student sample consisted of 58 student from control group and 56 from case group.
The result was, among 12 characteristics being studied, analyzed by logistic regression and multivariate Enter and Stepwise model, the variable as a member in medical organization was dominant The student who didn't joint the medical organization after entered to medical faculty will have 2,4 time probability to have obstacle perception on ECE-KRS (,adjusted OR 2,44 (CI 95%: 1.02-5,60).
It is suggested that medical faculty should motivate the student to join the medical student organization, and utilize guidance and counselling program which will increase ECE-KRS usefulness to motivate the student in learning and professional education preparation.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2007
T31984
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bambang Purwanto
"Promosi kesehatan di RS mulai dikampanyekan oteh WHO sejak tabun 1997. Harapannya agar RS tidak menfokuskan pada individunya tetapi juga mengarah pada sikap untuk mecegah , mengurangi kesakitan dan meningkatkan derajat kesehatan. Sehingga RS memiliki paradigma baru yaitu rnenjadi tempat untuk menciptakan kesehatan, promotif dan preventif bukan hanya melayani orang saldt saja. Kerja sama yang baik perlu diciptakan antara petugas di ruang perawatan di RSt karena informasi yang kurang dan tidak baik tentang interaksi obat dan makanan yang diminum pasien dalam terapinya, dapat memperpanjang kesembuhan dan masa perawatan serta menimbulkan kejadian keracunan, aler,gi atau internksi obat, kurang gizi, hingga menimbulkan kematian pasien. Ini terlihat dari masih tingginya angka kejadian interaksi obat dan alergi (30,39 %) pada pasien di RRl BPD RSCM.
Tujuan umum penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan pengetahuan, sikap dan perilaku perawat dalam memberikan infonnasi cara minum obat (ICMO) kepada pasien di ruang rawat inap Bagian Pcnyakit Dalam (RRI BPD) RSCM Jakarta tahun 2007. Dari teori model Gibson dan diperkuat dengan teori Gillies, Hasibuan dan Siagian. maka peneliti membuat sebuah kerangka konsep peneiitian. Kerangka konsep ini akan diuji lmbungan antara variabel yang mempengaruhi perilaku perawat. Dalam penelitian ini, peneliti akan mengukur hubungan pengetahuan, sikap dan perilaku perawat dalam memberikan ICMO kepada pasien di RRI BPD P.SC:>-1 Jakarta lahun 2007.
Penelitian ini menggunakan metode cross sectional. Populaslnya adalah pcnmrat yang tedibat langsung dalam pemberian IC?-.10 pada pasien di RRI BPD. Sampel adalah perawat yang bekerja d1 RRl BPD d!pilih secara acak mewakili petugas di RRI BPD. Penentuan jumlah responden ditetapkan secara acak atau sample random sampling. Karena 2 proporsi petugas yang memberikan dan yang tidak memberikan infonnasi minum obat maka jumlah seluruh sampel adalah sebanyak I 16 perawat.
Dari analisis multivariat regresi logistik ganda di dapatkan model terakhir pada penelitian ini adalah : variabel Pengetahuan (p value 0~558; 95 % CI 0~536- 3,171, OR: 1,304), Sikap (p value 0,137; 95% Cl 0,194- 1,253, OR: 0,493) dengan dikontrol variabel konfonding : Pendidikan (p value 0,005; 95 % CI 0,113 -0,683,0R: 0,277) dan Sanksi (pvalue0,003; 95 %CI1,617- 9,770, OR : 3,974). Artinya bahwa responden yang memiliki sanksi yang ketat dl RR1 BPD RSCM mempunyai peluang 4 kali untuk memberikan ICMO kepada pasien dibandingkan dengan responden yang memiliki sanksi longgar.
Kesimpulan adalah : Perawat yang memberikan lCMO sebanyak 32,8 %, tidak ada hubungan antara pengetahuan dengan periiaku perawat dalam pemberian ICMO. Tidak ada hubungan antara sikap dengan perilaku perawat dalam pemberian ICMO, Tidak ada hubungan antara pengetahuan dan sikap, Hasil analisa uji multivariat regresi logistik ganda menunjukkan bahwa model terakhir dari penelitian ini adalah pengetahaun dan sikap perawat dikontrol dengan variabel pendidikan dan sanksi dapat mempengaruhi pemberian ICMO. Artinya pengetahuan dan sikap perawat yang dikontrol dengan sanksi yang ketat di RRl BPD RSCM mempunyai peluang 4 kali untuk memberikan ICMO kepada pasien dibandingkan dengan responden yang memiliki sanksi longgar.
Saran : sebaiknya pengetahuan perawat tentang penyebab, tanda-tanda bahaya yang ditimbulkan dan cara pencegahan keracunan atau aJergi obat perlu ditingkatkan, agar kejadian keracunan atau alergi oba.t di RR1 BPD dapat dihindari atau dapat diminimalisasi. Peningkatan pengetahuan ini bisa disampaikan pada saat pergantian shift kerja, saat ronde dengan dokter~pertemuan mingguan dengan kepala ruangan dan manajer atau menyelenggarakan workshop. Sebaiknya perawat diberikan kesempatan untuk melihat atau mengunjungi RS lain yang telab memiliki program promosi kesehatan khususnya tentang ICMO. Sebaiknya pibak manajemen RSCM memasang spanduk atau poster di ruang praktek dokter, apotek, ruang tunggu pasien, loket pendaftaran, RRl dan di lingkungan RS yang mudah lihat pasien dan keluarganya. Sebaiknya petugas medis dan keperawatan yang tidak sempat memberikan ICMO kepada pasien dan keluarganya dapat memberikan selebaran atau flyer. Akan baik lagi kalau manajemen RSCM menyediakan ruang khusus untuk mendapatkan ICMO atau konsultasi ten tang obat di setiap RRI RSCM.

Health promotion in hospitals has been campaigned for by the WHO since 1997. Its intention is so that hospitals are not focusing on individuals hut also directing their focus onto attitude to prevent, decrease morbidities and increase the degree of health. As such, hospitals have a new paradigm which is to be a place to create health- involved in promotion and prevention- not only caring for the sick. Good cooperation needs to be built among staff in the hospital in-patlem unit. Lack or bad information regarding drug interaction and food consumed by patients during their therapy, could prolong their recovery and duration of treatment as well as Inducing toxicity, allergy or drug interaction, malnutrition, causing mortality in patients. This can be seen from the high occurrence of drug interaction and allergy (30.39%) in patients in the internal medicine in-patient unit inRSCM.
The main objective of this study is to determine the association between knowledge and attitude with nurses~ behavior in providing information on methods of drug administration to patients in the internal medicine in~ patient unit in RSCM Jahrta in the year of2007. From the theoretical model of Gibson and strengthened by theory from Gillies, Hasibuan and Siagian, the researcher made a frame of concept for this research. Tnis frame of concept will test the association between a variabel that influences nurses' behavior.
This study makes use of cross-sectional method. The study population {;consist of nurses who are directly involved in providing information regarding methods of drug administration in the internal medicine in-patient unit in RSCM Jakarta in the year of 2007. Study samples are nurses who work in the internal medicine in-patient unit and are randomly selected to repre...<::ent the staff in rhe internal medicine in-patient unit. The required numbers of respondents are assigned randomly or by simple random sampling. Because there are 2 proportions of staff) those who provide and those who do not provide information on methods of drug administration, therefOre the total numbers of samples are 116 nurses.
From multivariate analysis of matched logistic regression, a final model for this research is obtained as follow: knowledge variable (p-value 0.558~ 95% Cl 0.536-3.171, OR: 1.304), attitude (p-value 0.137; 95% Cl 0.194-1.253, OR: 0.493) controlled for confounding variables: education (p-value 0.005; 95% CJ 0.113-0.683, OR: 0.277) and punishment (p-value 0.003; 95% CI 1.6!7-9.770, OR: 3.974). This means that respondents with tighter/stricter punisment in the internal medicine in-patient unit RSCM have 4 times more chances of providing information on methods of drug administration to patients compared to those with more lenient punishment
The conclusion as such is: there are 32.8% nurses who provide information on methods of drug administration; there is no association between knowledge and nurses' behavior in providing information on methods of drug administration; there is no association between attitude and nurses? behavior in providing information on methods of drug administration; there is no association between knowledge and attitude.
Advice: It's better to enhance the nurses· knowledge about causes~threatening signs that can be induced and methods of prevention of drug toxicity or allergy, so that drug toxicity and allergy occurrences in the internal medicine inpatient unit can be avoided or minimized. This knowledge enhancement can be conveyed during the change of shift hour, during rounds with doctors! weekly meetings with the head and manager of the unit ·or by holding a workshop, It's preferred that the nurses are given the chance to see or visit other hospitals which already have health promotion program especially about information on methods of drug administration, It's best that RSCM management put up banners or posters which are easily visible to the: patients and their families in the doctors examination rooms, pharmacies, patients' waiting rooms, registration booths, inpatient units and the hospital's surroundings. It'd be favorable if medical staff and nurses, are able to give out leaflets or flyers. It's even more desirable if RSCM management can allocate a special room whereby patients can obtain information on methods of drug administration and have a consultation regarding drugs in all."
Depok: Universitas Indonesia, 2007
T32504
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yuni Sari Romadhona
"

Program Wajib Kerja Dokter Spesialis (WKDS) merupakan suatu kebijakan Pemerintah denga tujuan memenuhi jumlah dokter spesialis yang jumlahnya kurang dan distribusinya tidak merata. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis faktor yang mempengaruhi persepsi peserta program WKDS angkatan VI-XII di Provinsi Jawa Barat tentang  WKDS Tahun 2019. Desain pada penelitian ini adalah crosssectional dengan jenis data kuantitatif. Hasil penelitian menggambarkan bahwa variabel pengetahuan (p value 0,038), harapan (p value 0,0001), jenis rumah sakit (p value 0,003) dan lingkungan kerja (p value 0,0001) perserta program WKDS angkatan VI-XII di Provinsi Jawa Barat Tahun 2019 memiliki hubungan yang signifikan terhadap persepsi tentang program WKDS, sedangkan faktor dominan yang mempengaruhi persepsi tentang program WKDS dengan OR 29,4 adalah lingkungan kerja. 


The Specialist compulsory Work Program (WKDS) is a Government policy with the aim of meeting the number of specialist doctors whose numbers are lacking and the distribution is not evenly distributed. The purpose of this study was to analyze the factors that influence the perceptions of participants in the VI-XII WKDS program in West Java Province on WKDS in 2019. The design in this study was cross sectional with quantitative data types. The results of the study illustrate that knowledge variables (p value 0.038), expectations (p value 0.0001), types of hospitals (p value 0.003) and work environment (p value 0.0001) participants in the VI-XII WKDS program in West Java Province The year 2019 has a significant relationship to the perception of the WKDS program, while the dominant factor that influences the perception of the WKDS program OR 29.4 is the work environment. 

"
2019
T53622
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Sagung Seto, 2017
610.7 PAN
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Harden, Ronald M.
Edinburgh: Churchill Livingstone, 2012
610.71 HAR e
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta : Sagung Seto, 2021
610.7 BUK
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Indah Suci Widyahening
Jakarta : Sagung Seto, 2021
610.7 IND b
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta : Sagung Seto, 2021
610.7 BUK
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3   >>