Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Geraldus Sigap Gung Binathara
Abstrak :
Latar Belakang: Kehamilan ektopik adalah suatu kondisi dimana blastokista tidak berimplantasi pada posisi yang tepat yaitu pada dinding endometrium. Setiap tahunnya, 0,03% ibu hamil di suatu negara mengalami kehamilan ektopik, sehingga mencapai 60.000 di seluruh dunia. Wanita paruh baya, yang menggunakan kontrasepsi, memiliki riwayat kehamilan ektopik, belum menikah, dan mungkin pernah menjalani operasi, mempunyai risiko lebih tinggi mengalami kehamilan ektopik. Kehamilan ektopik mempunyai dampak yang besar terhadap bayi dan ibu, sehingga penelitian ini berupaya untuk mengidentifikasi penyebab dan faktor risiko kehamilan ektopik khususnya di RSUPN dr. Cipto Mangunkusumo. Metode: Penelitian ini menggunakan rekam medis tahun 2021 - 2022 dari Departemen Obstetri & Ginekologi RSUPN dr. Cipto Mangunkusumo. Data pasien mencakup usia, status perkawinan, penggunaan kontrasepsi, riwayat kehamilan ektopik, riwayat kehamilan, dan riwayat operasi. Hasil: Karakteristik demografi usia (p = 0,015), riwayat kehamilan ektopik sebelumnya (p<0,001), dan riwayat bedah obstetri dan ginekologi (p = 0,019) menunjukkan perbedaan yang signifikan. Namun, status perkawinan (p = 0,17), penggunaan kontrasepsi (p = 0,14), dan riwayat kehamilan (p = 0,07) tidak memiliki perbedaan yang signifikan. Kesimpulan: Faktor risiko usia, riwayat kehamilan ektopik sebelumnya, dan riwayat bedah obstetri dan ginekologi mempunyai asosiasi yang signifikan terhadap terjadinya kehamilan ektopik. ......Introduction: Ectopic pregnancy is a condition where the blastocyst does not implant in the right position which is on the endometrial wall. Each year, 0.03% of pregnant women in a country have ectopic pregnancy, reaching 60.000 worldwide. Women in their middle age, who take contraception, have a history of ectopic pregnancy, are unmarried, and may have had surgery are at higher risk of ectopic pregnancy. Ectopic pregnancy has a major impact on the baby and mother, so this study seeks to identify the causes and risk factors of ectopic pregnancy, particularly in RSUPN dr. Cipto Mangunkusumo. Methods: This study includes 2021 - 2022 medical records from the Department of Obstetrics & Gynecology, RSUPN dr. Cipto Mangunkusumo, and its demography. Patients' data will include age, marital status, contraceptive use, history of ectopic pregnancy, history of pregnancy, and history of obstetric and gynaecologic surgery. Results: Risk factors’ of age (p = 0.015), history of previous ectopic pregnancy (p<0.001), and obstetrics and gynaecologic surgical history (p = 0.019) showed a significant difference. However, marital status (p = 0.17), contraceptive use (p = 0.14), and history of pregnancy (p = 0.07) were not significantly different. Conclusion: The risk factors of age, history of previous ectopic pregnancy, and obstetrics and gynaecologic surgical history had a significant association towards the occurrence of ectopic pregnancy.
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hitijahubessy, Christy Natalia Magdalena
Abstrak :
ABSTRAK
Kehamilan ektopik merupakan kondisi kehamilan berisiko tinggi di mana sel telur yang dibuahi berimplantasi di luar rongga rahim. Kondisi ini mempengaruhi 1- 2 dari semua kehamilan dan merupakan ancaman yang signifikan bagi wanita. World Health Organization WHO mencatat bahwa 1:200 kasus KET merupakan penyebab kematian maternal utama di negara maju dengan 60.000 kasus per tahun. Di Amerika 1 dari 100 kehamilan mengalami kehamilan ektopik dan 95 terjadi di tuba. Penulisan ini bertujuan untuk mendiskripsikan penerapan keperawatan self care dan unpleasant symptoms pada pelaksanaan asuhan keperawatan klien dengan kehamilan ektopik. Pertisipan dalam studi kasus ini sebanyak lima klien KET yang dirawat di RSUD Cibinong dan RSUPN Cipto Mangunkusumo. Klien dengan kehamilan ektopik terganggu dibawah ke rumah sakit dengan keluhan nyeri perut bagian bawah dan perdarahan intraabdomen yang mengakibatkan penurunan kadar hemoglobin dan resiko syok hipovelemik sehingga perlu dilakukan tindakan emergensi yaitu salpingektomi. Kondisi ini menimbulkan nyeri sehingga klien mengalami ketidakmampuan merawat diri secara mandiri. Teori self care dan unpleasant symptoms diaplikasikan untuk membantu mengatasi masalah klien baik secara fisiologis, psikologis maupun situasional serta memandirikan klien dalam perawatan dirinya.
ABSTRACT
ABSTRACT Ectopic pregnancy is a high risk pregnancy condition in which the fertilized egg implanted outside the uterine cavity. This condition affects 1 2 of all pregnancies and is a significant threat to women. The World Health Organization WHO notes that 1 200 cases of KET are the leading cause of maternal mortality in developed countries with 60,000 cases per year. In America 1 in 100 pregnancies have ectopic pregnancy and 95 occur in the tuba. This writing aims to describe the application of nursing self care and unpleasant symptoms on the implementation of nursing care clients with ectopic pregnancy. The participants in this case study were five KET clients treated at RSUD Cibinong and RSUPN Cipto Mangunkusumo. Clients with ectopic pregnancy are impaired below to the hospital with lower abdominal pain and intra abdominal hemorrhage resulting in a decrease in hemoglobin level and the risk of hypovelemic shock, so emergency measures of salpingectomy are necessary. This condition causes pain so that clients experience inability to care for themselves independently. Self care and unpleasant symptoms theory is applied to help solve client problems both physiologically, psychologically and situational as well as establishing clients in self care.
2017
SP-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Abstrak :
Tulisan ini menyajikan laporan kasus mengenai kehamilan ektopik, peran ultrasonografi transvaginal dalam mendeteksi secara dini, penapisan, pengukuran β?hCG, serta peran methotrexate sebagai terapi sebelum melakukan tindakan operatif pada kehamilan ektopik kornu yang ditatalaksana secara konservatif. Mioma intramural multiple (22 buah) pada kasus ini ditengarai sebagai penyebab kehamilan kornunya.
Abstract
This is a report of a case of cornual ectopic pregnancy, with transvaginal ultrasonography done for early detection, screening, β-hCG measuring, also discussed was the role of methotrexate therapy prior to operative procedure with conservative management. Multiple intramural myomas (22 myomas) in this case were strongly believed as the etiology of the cornual pregnancy.
[Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia], 2009
pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Mira Sri Gumilar
Abstrak :
Angka Kematian Ibu AKI merupakan indikator utama kesehatan ibu. Pada tahun 2015, angka kematian ibu mengalami penurunan menjadi sebesar 305 per 100.000 kelahiran hidup, namun angka ini masih belum memenuhi target MDGs. Apabila dibandingkan secara global, AKI di Indonesia masih berada di atas AKI Global. Tiga penyebab terbesar kematian ibu di Indonesia disebabkan oleh perdarahan, hipertensi, daninfeksi. Perdarahan dan komplikasi kehamilan pada masa kehamilan bisa terjadi padaawal kehamilan dan akhir kehamilan. Perdarahan dan komplikasi kehamilan pada masaawal kehamilan dapat disebabkan oleh aborsi dan kehamilan ektopik. Berdasarkan beberapa penelitian, salah satu faktor risiko kehamilan ektopik yaitu merokok. Prevalensi perokok wanita di Indonesia setiap tahun mengalami peningkatan terutama pada tahun2010 prevalensi perokok wanita adalah sebesar 4 dan menduduki urutan ke 17 di dunia. Tujuan penelitian ini adalah diketahuinya besaran masalah kehamilan ektopik di Indonesia, mengetahui sebaran variabel kehamilan ektopik dan merokok berdasarkan provinsi, dan diketahuinya hubungan antara merokok dengan terjadinya kehamilan ektopik di Indonesia. Penelitian ini menggunakan desain penelitian cross sectional. Variabel dependen pada penelitian ini adalah kejadian kehamilan ektopik dan variabel independen utamanya adalah merokok, sedangkan variabel kovariat terdiri dari status pendidikan, metode penggunaan kontrasepsi, jumlah paritas ibu, riwayat menderita Penyakit Menular Seksual PMS, status urban dan perokok pasif. Sumber data dalam penelitian ini adalah data Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia SDKI tahun 2012. Kriteria responden pada penelitian ini adalah responden wanita yang diwawancarai dengan kuisioner wanita SDKI 2012. Jumlah responden yang dianalisis adalah sebesar 32.269 wanita yang eligibel. Analisis yang dilakukan terdiri dari analisis univariat, bivariat dan multivariat. Penelitian ini menunjukan prevalensi kehamilan ektopik di Indonesia adalah sebesar 0,56 dan prevalensi merokok sebesar 3,31. Analisis bivariat menunjukan responden yang merokok memiliki risiko 2,64 kali untuk mengalami kehamilan ektopik dibandingkan dengan yang tidak merokok. Setelah dikontrol dengan variabel pendidikan, metode penggunaan kontrasepsi, riwayat menderita penyakit menular seksual PMS, danstatus urban, responden yang merokok memiliki risiko 3,28 kali untuk mengalami kehamilan ektopik. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa merokok memiliki hubungan denganrisiko terjadinya kehamilan ektopik. ...... Maternal mortality rate is a primary indicator for maternal health. In 2015,maternal mortality rate has decreased to 305 for 100.000 live birth, nevertheless this ratedoes not meet with the MDGs target. Indonesia rsquo s maternal mortality rate is still abovefrom global rate. In Indonesia, there are Three cases that caused maternal death, bleeding,hypertension, and infection. Bleeding can be occurred in early pregnancy or in the end ofpregnancy. Bleeding in early pregnancy can be caused by abortion and ectopic pregnancy. Some research showed that one of the risk factor of ectopic pregnancy was smoking.Prevalence of female smoker in Indonesia is 4 in 2010 and increasing in every year.Indonesia has 17th in rank of prevalence female smoker in the world. This study aim to know about prevalence ectopic pregnancy in Indonesia that canshowing the problem about ectopic pregnancy, to know the distribution of ectopicpregnancy and female smoker by province in Indonesia, and to know about theassociation between smoking and ectopic pregnancy. This study is cross sectional study with ectopic pregnancy as a dependent variableand smoking as main independent variable. Covariate variables for this study are education, contraception method, parity, history of sexually transmitted diseases, urbanstatus and passive smoker. This study use Indonesia Demographic And Health Survey IDHS 2012. Responden's criteria was women that to be interviewed with women questionnaire IDHS2012. Thera are 32.269 woman who is elgible to include in this study. This study does three step analysis, univariate, bivariate, and multivariate analysis. The result shows that prevalence of ectopic pregnancy in Indonesia is 0,56 and prevalence of women smoking in Indonesia is 3,31. From bivariate analysis shows that female smoker had 2,64 fold to experience ectopic pregnancy compared with nonsmoker female. After controlled by education, contraception method, history of sexually transmitted diseases, and responden's residence, female smoker has 3,28 fold toexperience ectopic pregnancy comparing with non smoker female. This study has showed that smoking has a relationship with ectopic pregnancy.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2018
T50142
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library