Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 6 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Agustina Suparyati
Abstrak :
ABSTRAK
Pertumbuhan ekonomi merupakan fenomena baik bagi negara sedang berkembang maupun negara maju. Disparitas pertumbuhan ekonomi terjadi antara NSB dengan negara maju dan antar negara NSB sendiri. Studi tentang pertumbuhan ekonomi yang dilakukan selama ini, banyak menggunakan kasus data silang antar negara (cross-country analysis). Landasan teori yang digunakan banyak mengacu pada model pertumbuhan neo-klasik, dimana perbedaan dalam tingkat pertumbuhan di antara negara-negara tersebut sebagian besar hanya dijelaskan dengan penekanan pada fungsi produksi agregat dengan faktor dasar modal dan tenaga kerja. Faktor lain yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi selain tenaga kerja dan kapital dianggap sebagai kemajuan teknologi yang bersifat eksogen. Perkembangan terakhir yang mulai diperkenalkan sekitar tahun 1980-an, dikenal sebagai teori pertumbuhan endogen (endogenous growth theory). Teori pertumbuhan endogen telah memasukkan berbagai aspek sebagai penentu pertumbuhan ekonomi selain kapital dan tenaga kerja yang sering disebut total factor productivity yang dianggap sebagai ukuran produktivitas dan bersifat endogen. Aspek lain tersebut meliputi : pengembangan sumber daya manusia, sumber daya fisik, pentingnya peranan kebijakan perdagangan internasional serta kelembagaan atau institusi.

Penjelasan yang dipaparkan di atas, semuanya bertolak dari upaya pencarian sumber-sumber yang dapat mempengaruhi pertumbuhan ekonorni, khususnya di Indonesia. Secara aritmatika, pertumbuhan ekonomi secara micro dapat dihitung dari pertumbuhan yang disebabkan oleh kapital, tenaga kerja, dan perubahan produktivitas dalam pemakaian sumbersumber sumber-sumber tersebut. Studi yang pemah dilakukau menunjukkan bahwa sumber dari pertumbuhan kapital yang banyak mempengaruhi pertumbuhan ekonomi. Namun demikian, perubahan dalam ha! produktivitaslah yang menjelaskan adanya perbedaan pertumbuhan antar negara (World Bank, 1991 : 4).

Tujuan dari penelitian ini untuk mengkaji berbagai faktor yang diidentifikasikan sebagai penentu pertumbuhan total faktor productivity yang dianggap sebagi ukuran tingkat produktivitas di Indonesia. Metode yang digunakan dalam penelitian ini dikategorikan sebagai metode penelitian kuantitatif yang menyoroti hubungan antar variabel, yaitu antara variabel terikat (dependent) dan variabel babas (independent). Pertumbuhan tourl factor productivity merupakan variabel terikatnya yang besarnya dipengaruhi oleh tingkat keterbukaan ekonomi, stabilitas makroekonomi dan tingkat pendidikan sebagi ukuran dari investasi sumber daya manusia. Indikator keterbukaan ekonomi terdiri dari kebijakan orientasi ekspor dan kebijakan subtitusi impor yang dihitung menggunakan irrdek Learner seta kebijakan liberalisasi modal. indikator stabilitas makroekonomi meliputi tingkat inflasi, rasio neraca transaksi berjalan terhadap PDB dan perubahan nilai tukar efektif riil sedangkan tingkat pendidikan diukur dengan tingkat scholl enrollment ratio 'SEW untuk SD, SLTP, SMU dan perguruan tinggi.

Obyek penelitian berkaitan dengan data-data variabel makro perekonomian Indonesia yang meripakan rangkaian data deret waktu (rime-series analysis), yang diambil dari berbagai sumber terkait (BI, BPS, Depkeu, dan lain-lain). Dengan demikian dapat dikategorikan sebagai analisis data sekunder. Dengan menggunakan teknik dan model analisis ordinary least square (OLS) diperoleh kesimpulan bahwa variabel bebas yang signifikan mempengaruhi pertumbuhan TFP adalah kebijakan orientasi ekspor, rasio neraca transaksi berjalan terhadap PDB, Nilai tukar efektif riil, SER SLTP dan SER SMU. Kebijakan subtitusi impor dan kebijakan liberalisasi modal berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan TFP dengan tingkat kesalahan of = 15 %. Sedangkan variabel bebas yang tidak unemiliki signifikansi terhadap pertumbuhan TFP adalah tingkat inflasi, SER SD dan SER PT. Faktor yang paling dominan peranannya mempengaruhi pertumbuhan TFP adalah kebijakan orientasi ekspor.
1999
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nur Berlian Venus Ali
Abstrak :
Pembangunan manusia dan kinerja perekonomian sebenarnya memiliki hubungan yang saling mempengaruhi (two-way relationship), namun faktor-faktor spesifik yang menghubungkannya masih kurang dieksplorasi secara sistematis. Studistudi yang telah ada umumnya lebih menekankan pada modal manusia sebagai salah satu determinant factor pertumbuhan ekonomi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh timbal batik antara kinerja perekonomian terhadap pembangunan kualitas manusia melalui pendidikan, dan pengaruh sebaliknya yaitu pembangunan manusia melalui pendidikan terhadap kinerja perekonomian. Selain dua jenis variabel pokok tersebut, dianalisis juga variabel terkait lainnya yaitu pengeluaran pendidikan dan distribusi pendapatan dalam mempengaruhi tingkat pendapaian pendidikan, dan pengeluaran pemerintah, keterbukaan ekonomi, serta investasi fisik yang diduga mempengaruhi kinerja perekonomian. Kinerja perekonomian diindikasikan oleh tingkat PDRB/kapita, pendidikan diukur oleh rata-rata lama tahun sekolah penduduk, pengeluaran pendidikan dalam rasio terhadap pengeluaran pembangunan, distribusi pendapatan diukur oleh indeks Gini, pengeluaran pemerintah diukur sebagai rasio terhadap PDRB, keterbukaan ekonomi diukur oleh rasio jumlah nilai transaksi ekspor dan impor terhadap PDRB, dan investasi fisik diukur oleh rasio jumlah PMTDB terhadap PDRB. Semua data yang digunakan merupakan data sekunder yang bersumber dari BPS. Metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan simultan 2SLS manual pads model data panel fixed effect di 26 propinsi untuk periode tahun 1993, 1996, 1999, dan 2002. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari uji simultanitas ditemukan terdapat hubungan simultan antara persamaan pembangunan pendidikan dengan persamaan kinerja perekonomian, dan sebaliknya. Pada persamaan pendidikan hasil analisis regresi menunjukkan bahwa ketiga variabel penjelas yaitu kinerja perekonomian, belanja sektor pendidikan, dan distribusi pendapatan berpengaruh signifikan terhadap tingkat pendidikan penduduk. Besarnya pengaruh yang ditunjukkan oleh nilai koefisien regresi variabel babas adalah 1,294 dari variabel kinerja perekonomian, 0,0012 dari variabel belanja sektor pendidikan, dan -0,0046 dari distribusi pendapatan. Sedangkan dalam lingkup wilayah, baik Indonesia Bagian Barat (IBB) maupun Indonesia Bagian Timur (MT), hasil regresi memberikan arah hubungan yang sama dengan hasil estimasi nasional, kecuali untuk variabel pengeluaran pendidikan di IBB diperoleh hasil yang tidak signifikan. Pada persamaan kinerja perekonomian, hasil analisis regresi untuk lingkup nasional menunjukkan bahwa keempat variabel penjelas yaitu tingkat pendidikan, pengeluaran pemerintah, keterbukaan perekonomian, dan investasi fisik berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja perekonomian. Besarnya pengaruh adalah 0,33355 dari variabel tingkat pendidikan, 0,0033 dari variabel pengeluaran pemerintah, 0,00026 dari variabel keterbukaan perekonomian, dan 0,0024 dari investasi fisik. Demikian halnya dengan hasil estimasi untuk lingkup wilayah IBB dan IBT, diperoleh arah hubungan yang sama dengan estimasi nasional, akan tetapi untuk variabel tingkat keterbukaan di wilayah IBB tidak diperoleh hasil yang signifikan. Berdasarkan hasil estimasi kedua persamaan tersebut, diperoleh hasil bahwa kinerja perekonomian berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap tingkat pendidikan, demikian pula dengan arah sebaliknya, yaitu tingkat pendidikan berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap kinerja perekonomian. Dengan demikian hasil penelitian ini dapat mendukung pernyataan bahwa terdapat hubungan dua arah (two-way relationship) dan sating berpengaruh secara positif antara kinerja perekonomian wilayah dengan pembangunan manusia melalui pendidikan. Rekomendasi kebijakan yang diusukan adalah pembangunan ekonomi harus dilakukan seiring sejalan dan selaras dengan pembangunan manusia, karena manusia merupakan sasaran dan sekaligus pelaku dari pembangunan. Upaya-upaya menununkan ketimpangan distribusi pendapatan dan meningkatkan jumlah dan proporsi anggaran sektor pendidikan perlu terus diupayakan dan dapat dilaksanakan lebih efektif dan efisien. Pencapaian pendidikan, pengeluaran pemerintah, keterbukaan perekonomian melalui perdagangan luar negeri, dan investasi fisik terbukti secara signifikan dan positif mempengaruhi kinerja perekonomian. Namun dalam implementasinya, khususnya untuk pengeluaran pemerintah perlu lebih diarahkan pada kegiatan-kegiatan produktif terutama untuk meningkatkan distribusi pendapatan masyarakat yang menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi kualitas pembangunan manusia melalui pendidikan.
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2006
T 17099
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sijabat, Susanty Reswita
Abstrak :
ABSTRAK
Tesis ini bertujuan untuk melihat dampak ketimpangan pendidikan yang diukur dengan koefisien gini pendidikan terhadap pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ketimpangan pendidikan Indonesia masih tergolong ketimpangan rendah sepanjang tahun 2000-2010 karena nilai gini pendidikannya selalu berada di bawah nilai 0,3. Melalui metode estimasi Generalized Method of Moment terhadap data panel level provinsi di Indonesia, diperoleh dampak negatif ketimpangan pendidikan terhadap pertumbuhan ekonomi. Kenaikan 1 satuan gini pendidikan akan memperlambat pertumbuhan ekonomi sebesar 0,204 persen secara signifikan. Oleh karena itu, ketimpangan pendidikan patut menjadi perhatian pemerintah karena berpotensi dalam menghambat pertumbuhan ekonomi.
ABSTRACT
This study aims to examine the impact of education inequality by measuring the education gini coefficient on economic growth in Indonesia. The results showed that the education inequality in Indonesia is still relatively low inequality during 2000-2010 for education gini value is always below 0.3. By estimation Generalized Method of Moments to the provincial level panel data in Indonesia, it shows a negative impact of education inequality on economic growth. When education gini increase 1 unit, it will slow economic growth by 0.204 percent significantly. Therefore, the education inequality should be the government's attention for discouraging economic growth potentially.
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Cheltenham, UK: Edward Elgar, 2000
338.9 KNO
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Ordonez, Patricia
Abstrak :
"This book explores how education enables social and economic development through the targeted training of human capital and the evaluation and dissemination of knowledge resources across generations"--Provided by publisher.
Hershey, PA: Information Science Reference, 2013
338.43 ORD s
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Hanson, E. Mark, 1938-
New York: Routledge, 2008
KOR 328.951 95 HAN e
Buku Teks  Universitas Indonesia Library