Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 1 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Susilo Wulan
Abstrak :
ABSTRAK
Penyakit TB menempatkan beban luar biasa bagi penderita, keluarga, masyarakat, dan anggaran pemerintah. Selain kehilangan produktivitas kerja efek paling mendalam adalah penurunan tingkat kesejahteraan bahkan pemiskinan. Tujuan penelitian ini menganalisis beban ekonomi yang ditanggung pasien dan anggota rumah tangga akibat penyakit Tuberculosis. Merupakan penelitian eksploratif deskriptif secara retrospektif dengan desain studi cross sectional. Sampel adalah pasien TB Paru BTA + dengan metode pengambilan sample probability proportional to size sebanyak 71 pasien. Estimasi total beban ekonomi akibat sakit TB di Kota Bengkulu adalah Rp 7.259.600,- atau sebesar 28.48% dari rata-rata pendapatan rumah tangga. Komponen biaya yang paling dominan adalah biaya tidak langsung yaitu sebesar Rp 5.134..400,- atau 20.14% rata-rata pendapatan rumah tangga di ikuti biaya langsung sebesar Rp 2.125.200,- (8.34%) rata-rata pendapatan rumah tangga. Pasien dengan penghasilan rendah, umur lebih dari 43 tahun, tidak memiliki jaminan kesehatan, memiliki jumlah anggota rumah tangga lebih dari 4, melakukan coping strategy dan pernah menjalani rawat inap akan menangalami katastropik dibandingkan dengan kelompok lainnya, pada akhirnya mempengaruhi tingkat kesejahteraan dan pemiskinan rumah tangga. Diperlukan kajian kebijakan kesehatan yang dapat melindungi rumah tangga dari semua aspek biaya karena sakit, khususnya TB dalam mengurangi pengeluaran kesehatan dalam biaya non medis maupun indirect cost.
ABSTRACT
Tuberculosis puts a tremendous burden for patients, families, communities and government budgets. In addition to the work productivity loss, the most profound effect is the decrease in the level of well-being even impoverishment. The purpose of this study is analyze the economic burden by patient and households as a result of Tuberculosis. It is an explanatory retrospective descriptive study with cross sectional design. Total respondents were 71, they were pulmonary TB patients with smear positive. Sampling technique used probability proportional to size. Estimated total economic burden of illness due to Tuberculosis int the Bengkulu city is Rp 7.259.600, which is 28.48% of the average household income. The most dominant component costs are indirect costs amounting to RP 5.134.400,-while the direct cost is Rp 2.125.200,-. Patients with low income, age over 43 years, do not have health insurance, have a household size of more than 4, do coping strategy and have ever hospitalized will experience catastrophic compared to other groups, which then affecting the level of household welfare and poverty. It is a need to produce a health policy with the that can protect households expencesndue to do TB illness, especially expenses on non medical costs and indirect costs.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2014
T41919
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library