Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 206 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sasi Rustandi
Abstrak :
Penclitian dengan judul ?Peranan Sektor Pertanian tcrhadap Pcrckonomian Propinsi Nusa Tenggara Barat : Analisis dcngan Menggunakan Model Ekonomctri Persamaan Simultan? lui dilakukan dungan menggunakan data historis PDRB Propinsi NTB menurut pcnggunaan dan lapzmgan usaha, PDB Indonesia, pengeluaran investasi pemerintah pusat ke Propinsi NTB, statistik keuangan pcmerintah daerah propinsi dan kabupaten/kotamadya se Propinsi NTB dari tahun 1983 hingga 2000, scrta data-data pendukung lainnya. Dilakukan dengan tujuan untuk melihat kincrja pcrekonomian Propinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) scrta pcranan scktor pcrtanian dalam perckonomian Propinsi NTB, dimana untuk memproyeksikan perckonomian Propinsi NTB dan peranan sektor pcrtaniannya dari tahun 2001 hingga 2005 dipergunakan model ckonometri Propinsi NTB. Analisis ditekankan pada besamya laju pertumbuhan ckonomi Propinsi NTB, nilai tambah bmto, Iaju pertumbuhan dan konlribusi scktor pcrtanian dalam pcmbcntukan PDRB, pcranan scktor pertanian dalam mendukung proses transfommasi struktur produksi, scrta kemungkinan terjadinya proses transfommi di dalam sektor pcrtanian itu sendiri. Dari hasil analisis dipcroleh gamharan bahwa perekonomian Propinsi NTB selelah mcngalami kontralsi scbcsar -3,07 % pada tahun 1998 dan pcrtumbuhan yang fantastis sebcsar 34,16 % pada tahun 2000 scjak mulai bcropcrasinya pcmsnhaan pcnambangan konsentrat tembaga-cmas PT Newmont Nusa Tcnggara pada Triwulan IV tahun 1999, memperlihatkan laju pertumbuhan tahlm 2001 - 2005 menurut skenariu pcsimis berkisar antara 2,78 - 4,77 %, sedangkan hasil skenario moderat dan oplimis berada pada kisaran 4,39 - 6,06 % dan 6,13 - 7,44 %. Sedangkan laju pcrtumbuhan sektor pcrtanian dari lahun 2001-2005 hasil proyeksi pcsimis bcrkisar antara 2,56 - 2,98 %, mcnuml skcnario moderat 3,87 - 4,90 % dan mcnurut skcnario optimis berkisar amara 5,02 - 7,16 %. Mcskiptm dominan, scjak tahun 1985 hingga tahun 1999 peranan sekzor pcrtanian terhadap pembentukan PDRB tcrus menunm sedangkan pangsa relatif sektor industri pengolahan, bangunan, perdagangan, hotel dan rcstoran scrta pcngangkutan dan komunikasi terus meningkat Sejak beroperasinya PT Newrnont Nusa Tcnggara stnxktur ckonomi Propinsi NTB tahun 2000 mcnjadi berubah, dimana peranan sel
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2002
T6473
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nata, Michael Edison
Abstrak :
Pertumbuhan ekonomi suatu negara dapat dipengaruhi oleh banyak faktor. Salah satu faktor yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi tersebut adalah investasi dibidang ICT. Peningkatan perekonomian di Amerika adalah salah satu contoh yang dapat diambil sebagai akibat adanya investasi disektor ICT. Investasi ICT dapat membuka bidang usaha baru bagi perusahaan maupun industri yang menggunakan ICT sebagai alat usahanya. Selain membuka bidang baru, ICT juga dapat digunakan untuk optimisasi pekerjaan. ICT dapat digunakan untuk mempermudah pekerjaan, melakukan hal-hal yang tidak dapat dilakukan oleh manusia secara langsung, dll. Penelitian ini dilakukan untuk mengkaji sampai sejauh manakah dampak investasi ICT di Indonesia terhadap perekonomian Indonesia. Dalam penelitian ini akan dilihat, faktor-faktor ICT mana sajakah yang memiliki korelasi tinggi dengan sektor perekonomian dan akan dicoba ditarik kesimpulan mengenai tanggapan positif dan negatif yang selalu menyertai investasi di sektor ICT. Hasil yang diperoleh adalah investasi ICT mempengaruhi pertumbuhan ekonomi Indonesia terutama disektor investasi telekomunikasi dan services piranti lunak. Penelitian ini juga menyimpulkan bahwa dampak investasi ICT tidak signifikan mempengaruhi perekonomian. Penyebabnya adalah data sekunder yang digunakan belum mencakup keseluruhan investasi ICT di Indonesia.
Economic growth in one country can be affected by many factors. One factor that can affect the economic growth is ICT Investment. The growth of economic in United States is one of the good examples as the result of the ICT investment. ICT investment can open a new work field for companies or even industries that use ICT as their production tools. ICT can also be used as an optimation tools for work. ICT can be used as a tool to simplify a job especially the job that can?t be done by human. This research is to study the impact of ICT investment contributed to economic growth in Indonesia. In this research we will explore which ICT Investment factor that have high corellation with economic sector in Indonesia. The result of this study shows that ICT investment affect Indonesia?s Economic Growth especially at telecommunication investments and software services. This research also concluded that ICT investment impact is not significant compare to economic growth. This may cause by the secondary data that used in this study were not complete.
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2007
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Teger Ivo Bangun
Abstrak :
Angka NEET di Indonesia tertinggi diantara negara ASEAN lainnya dan mengalami kenaikan pada Tahun 2022, bertepatan dengan tahun pertama manfaat JKP dapat diklaim. Penelitian bertujuan ini untuk melihat dan menganalisis Pengaruh JKP terhadap Persentase NEET di Indonesia. Data pada penelitian ini adalah Sakernas Agustus 2022 dan data Podes 2021 berupa data cross-section, menggunakan metode Ordinary Least Square (OLS). Analisis pada penelitian ini adalah analisis deskriptif dan analisis inferensial berupa analisis regresi. Hasil analisis menunjukkan bahwa peningkatan 1% jumlah pemuda penerima JKP di kabupaten/kota menurunkan persentase NEET pada pemuda sebesar 0,62% di Tahun 2022. Variabel kontrol yang digunakan adalah produk domestik regional bruto, persentase penduduk miskin, persentase pemuda berusia 15-24 tahun yang berpendidikan tinggi terhadap jumlah pemuda berusia 15-24 tahun, persentase jumlah pemuda perempuan berusia 15-24 tahun kawin terhadap jumlah pemuda berusia 15-24 tahun, tingkat pengangguran, rata-rata desa yang ada sinyal 4G/LTE di kabupaten/kota, jumlah SMA di Kab/Kota persentase pemuda yang bekerja di sektor informal serja wilayah Jawa dan luar Jawa. Saran untuk pemerintah adalah meningkatkan kepesertaan JKP pemuda berusia 15-24 tahun. Meninjau kembali persyaratan, prosedur klaim dan kewajiban penerima manfaat JKP, untuk memitigasi risiko moral hazard. ......The NEET rate in Indonesia is the highest among other ASEAN countries and has increased in 2022, coinciding with the first year JKP benefits can be claimed. The purpose of this study is to see and analyze the effect of JKP on the percentage of NEET in Indonesia. Using August 2022 sakernas data and 2021 podes data in the form of cross-section data, this study was conducted using the Ordinary Least Square (OLS) method. The analysis used in this research is descriptive analysis and inferential analysis in the form of regression analysis. The results of the analysis show that a 1% increase in the number of youth JKP recipients in the district/city reduces the percentage of NEET youth by 0.62% in 2022. The control variables used are gross regional domestic product, percentage of poor population, percentage of youth aged 15-24 years with higher education to the total number of youth aged 15-24 years, percentage of female youth aged 15-24 years married to the total number of youth aged 15-24 years, unemployment rate, average village that has a 4G/LTE signal in the district/city, number of high schools in the district/city, percentage of youth in the informal sector and regional classification of Java and outside Java. Suggestions for the government are to increase JKP participation among youth aged 15-24 years. Review the requirements, claim procedures and obligations of JKP beneficiaries, to mitigate the risk of moral hazard.
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tety Mahrani
Abstrak :
lndustri Reksa Dana Indonesia adalah Salah satu sektor keuangan yang sedang tumbuh sangat pcsai dalam pasar modal dan pasar uang Indonesia. lndustri Reksa Dana telah menunjukJ
Depok: Universitas Indonesia, 2007
T34486
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Khairunas Islami
Abstrak :
ABSTRAK
Desentralisasi sebagai sebuah sistem dapat berpengaruh positif maupun negatif terhadap pertumbuhan ekonomi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh desentralisasi fiskal terhadap pertumbuhan ekonomi khususnya di Provinsi Riau pada era otonomi daerah. Penelitian ini menggunakan data panel 11 kabupaten/kota di Provinsi Riau periode tahun 2008-2012. Alat analisis yang digunakan adalah model regresi data panel fixed effect dengan estimator Generalized Least Squares (GLS). Hasil penelitian menunjukkan desentralisasi fiskal yang didekati dengan rasio Pendapatan Asli Daerah (PAD) terhadap total penerimaan daerah cenderung menurunkan pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) per kapita. Dari penelitian ini disimpulkan bahwa desentralisasi fiskal berpengaruh negatif terhadap pertumbuhan ekonomi di Provinsi Riau.
ABSTRACT
Decentralization as a system may have positive or negative impact on economic growth. The objective of this study was to investigate the impact of fiscal decentralization on economic growth in Riau Province in the era of regional autonomy. This study used panel data from 11 municipalities in Riau Province within the period of 2008-2012. Analyses were done by using fixed effect panel data regression model with Generalized Least Square (GLS) as estimator. The results showed that fiscal decentralization, approached by using ratio of Original Local Government Revenues to Local Government Revenues, disposed decrease Gross Domestic Regional Product (GDRP) per capita. In conclusion, this study finds that fiscal decentralization has negative impact on economic growth in Riau Province.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
T43195
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ardi Sugiyarto
Abstrak :
[Pengaruh positif infrstruktur terhadap pertumbuhan ekonomi telah menjadi konsensus di antara para ekonom. Akan tetapi beberapa hasil penelitian menunjukkan hasil yang beragam. Walaupun investasi publik untuk infrastruktur relatif kecil tetapi Indonesia berhasil menjaga pertumbuhan ekonominya. Penelitian ini ditujukan untuk mengetahui kontribusi infrastruktur terhadap pembangunan ekonomi di Indonesia. Dengan menggunakan data level provinsi di Indionesia, studi ini berusaha mengetahui kontribusi infrastruktur secara agregat dan individual terhadap perkeonomian daerah. Perhitungan regresi menggunakan efek tetap menunjukkan bahwa secara agregat infrastruktur berkontibusi secara positif kepada pertumbuhan ekonomi. Akan tetapi, studi ini tidak menemukan cukup bukti yang menunjukkan bahwa secara individual setiap tipe infrastruktur berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi daerah kecuali untuk tipe infrastruktur air bersih. Dengan demikian, pembangunan infrastruktur akan lebih baik jika dilakukan secara komprehensif dan integral.;The positive impact of infrastructure on growth has become a consensus among the economist. However, many studies provide a mixed evidence. Although public investment on infrastructure is relatively small, Indonesia can maintain its economic growth. This study is aimed to examine contribution of infrastructure to economic development in Indonesia. By using provincial data in Indonesia, this study estimates the contribution of aggregate infrastructure and individual infrastructure on regional economic growth. From the fixed effect estimation, we find that aggregate infrastructure contribute to the regional economic growth. However, this study does not provide enough evidence to support the individual effect of infrastructure on regional growth in Indonesia except safe water access. Therefore, the infrastructure development cannot be partially implemented;The positive impact of infrastructure on growth has become a consensus among the economist. However, many studies provide a mixed evidence. Although public investment on infrastructure is relatively small, Indonesia can maintain its economic growth. This study is aimed to examine contribution of infrastructure to economic development in Indonesia. By using provincial data in Indonesia, this study estimates the contribution of aggregate infrastructure and individual infrastructure on regional economic growth. From the fixed effect estimation, we find that aggregate infrastructure contribute to the regional economic growth. However, this study does not provide enough evidence to support the individual effect of infrastructure on regional growth in Indonesia except safe water access. Therefore, the infrastructure development cannot be partially implemented, The positive impact of infrastructure on growth has become a consensus among the economist. However, many studies provide a mixed evidence. Although public investment on infrastructure is relatively small, Indonesia can maintain its economic growth. This study is aimed to examine contribution of infrastructure to economic development in Indonesia. By using provincial data in Indonesia, this study estimates the contribution of aggregate infrastructure and individual infrastructure on regional economic growth. From the fixed effect estimation, we find that aggregate infrastructure contribute to the regional economic growth. However, this study does not provide enough evidence to support the individual effect of infrastructure on regional growth in Indonesia except safe water access. Therefore, the infrastructure development cannot be partially implemented]
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2015
T44295
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rully Arya Wisnubroto
Abstrak :
Penelitian ini mendalami mengenai peran perkembangan sektor finansial terhadap pertumbuhan ekonomi. Variabel-variabel sektor finansial yang digunakan adalah kapitalisasi pasar saham, kredit perbankan, dan jumlah uang beredar. Sementara itu perekonomian direpresentasikan dengan variabel PDB (Produk Domestik Bruto). Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode vector error correction model (VECM) dan impulse response function. Hasil analisis dengan menggunakan metode VECM menunjukkan bahwa dalam jangka panjang variabel-variabel perkembangan sektor finansial memiliki hubungan jangka panjang dengan PDB. Berdasarkan analisis impulse response function, terlihat bahwa shock positif kapitalisasi pasar, kredit perbankan, dan jumlah uang beredar direspon positif searah oleh PDB.
This research is exploring on the role of financial sector development to economic growth. Financial sector variables that are used in this is stock market capitalization, banking credit and money supply. Meanwhile, economy is represented by GDP. Analysis used in this research is Vector Error Correction Model (VECM), impulse response function. The result of the analysis shows that in the long term, financial development variables have causality relationship with GDP. Based on impulse response function analysis, it is seen that positive shock of financial sector variables responded with the increasing GDP in the next 10 years.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2015
T44197
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Syarif
Abstrak :
RINGKASAN EKSEKUTIF


Tesis ini bertujuan untuk mempelajari dampak mutu modal manusia dalam pembangunan ekonomi, mempelajari dampak perubahan mutu modal manusia terhadap pembangunan ekonomi, melihat pengaruh perubahan jumlah pekerja yang terlibat dalam proses terhadap pembangunan ekonomi, mengevaluasi pengaruh perubahan modal terha dap pembangunan ekonomi, melihatk pengaruh kepadatan penduduk terhadap pembangunan, mempelajari mempelajari perbedaan pengaruh antara variabel : modal (capital); jumlah dan mutu modal manusia, dan kepadatan penduduk terhadap pembangunan ekonomi menurut pulau.

Kerangka pemikiran didasarkan pada fungsi produksi yang menyatakan bahwa besar kecilnya output (pembangunan ekonomi) ditentukan oleh besar kecilnya jumlah dan mutu faktor produksi. Pekerja merupakan "salah satu faktor produksi dapat dilihat dari dua sisi, yaitu dari segi jumlahnya secara fisik dan dari segi mutu (kualitas). Mutu pekerja dapat dilihat dari segi pendidikan, kesehatan, dan keamanan. Semakin tinggi tingkat pendidikan, kesehatan, dan keamanan maka mutu pekerja dianggap semakin baik. Peningkatan mutu modal manusia akan meningkatkan produktivitas yang pada gilirannya akan meningkatkan pembangunan ekonomi.

Untuk mempelajari dampak mutu modal manusia dalam pemba ngunan ekonomi dilakukan melalui pendekatan fungsi produksi Coob-Douglas. Pembangunan ekonomi (PDRB)- sebagai variabel tak bebas, sedangkan variabel bebas meliputi : investasi; pemakaian listrik; jumlah pekerja sektor primer, jumlahpekerja sektor sekunder; jumlah pekerja sektor tertier; rata-rata pendidikan pekerja sektor primer; rata-rata pendidikan pekerja sektor se kunder; rata-rata pendidikan pekerja sektor tertier; kesehatan; kriminal; dan kepadatan penduduk.

nalisis dilakukan dengan menggunakan statistik deskriptif dan statistik inferensial berdasarkan data dari 26 propinsi di Indonesia yang telah dipublikasikan oleh Biro Pusat Statistik (BPS) pada tiga titik waktu/tahun (1980, 1985, dan 1990). Dalam hal ini, masing-masing propinsi diperlakukan sebagai satuan analisis (unit of analysis). Data tersebut diolah dengan menggu nakan komputer yang dilengkapi oleh paket program Statistical Analysis System (SAS)" pada Lembaga Demografi, Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.

Beberapa basil temuan dalam penelitian ini dapat dikemukakan sebagai berikut : Perekonomian Indonesia sementara mengalami transformasi struktural yang ditandai oleh kontribusi Masing-masing sektor terhadap PDB yang mengalami pergeseran dari tahun ke tahun. Kontribusi sektor primer terhadap PDB cenderung mengalami penurunan dari tahun ke tahun, sementara kontribusi sektor sekunder dan sektor tertier semakin meningkat. Kontribusi sektor primer pada tahun 1983 terhadap PDB atas dasar harga kontan tahun 1983 sebesar 42,98 %, sektor Jasa 39,05 % dan sektor sekunder 17,99 %. Sedangkan pada tahun 1990 struktur perekonomian mengalami perge seran dari sektor primer ke sektor tertier dan sekunder, yaitu kontribusi sektor tertier 39,28 %, sektor primer 34,77 % dan sektor sekunder 25,95 %. Jika struktur perekonomian Indonesia dilihat dari besarnya daya serap pekerja masing-masing sektor, maka pada tahun 1980 masih terlihat dominasi sektor primer, kemudian disusul oleh sektor tertier dan sekunder, yaitu daya serap sektor primer 56,31 %, sektor tertier 31,06 % dan sektor sekunder 12,64 %. Tahun 1990 struktur perekonomian tidak mengalami perubahan akan tetapi yang mengalami perubahan adalah proporsi daya serap masing-masing sektor, yaitu daya serap sektor primer turun menjadi 51,30 %, sementara daya serap sektor tertier naik menjadi 32,78 % dan daya serap sektor sekunder naik menjadi 15,92 %. Perkembangan pekerja di Indonesia menurut tingkat pendidikan tertinggi yang ditamatkan nampaknya masih terkonsentrasi pada tingkat pendidikan SD ke bawah. Tahun 1980 pekerja yang berpendidikan SD ke bawah masih sebesar 88,5 %, berpendidikan SMTP 5,1 %, berpendidikan SMTA 5,6 % dan yang berpendidikan Akademi dan Universitas hanya 0,8 %. Kemudian pada tahun 1990 proporsinya mengalami perubahan yaitu pekerja yang berpendidikan SD ke bawah turunrun menjadi 77,0 %, berpendidikan SMTP naik menjadi 8,9 %, berpendidikan SMTA 11,5 % dan yang berpendidikan Diploma dan Universitas naik menjadi 2,3 %. Berdasarkan model yang diperhatikan dari hasil empiri menunjukkan bahwa investasi (capital) mempunyai pengaruh yang cukup besar terhadap pembangunan ekonomi, investasi mempengaruhi pembangunan ekonomi dalam bentuk parabola, artinya apabila jumlah pemakaian investasi ditambah secara terus menerus akan mengakibatkan terjadinya peningkatan relatif (positif) terhadap pem bangunan ekonomi, kemudian sampai pada suatu titik tertentu dampak pertambahan jumlah pemakaian investasi terhadap pembangun an ekonomi berubah menjadi menurun (negatif). Dampak jumlah pekerja sektor primer, sekunder, dan tertier terhadap pembangunan ekonomi memperlihatkan pengaruh yang berbeda-beda menurut pulau. Besar kecilnya pengaruh jumlah peker ja masing-masing sektor terhadap pembangunan ekonomi menurut pulau banyak ditentukan oleh besar kecilnya perubahan relatif kontribusi jumlah pekerja masing-masing sektor terhadap pemba ngunan ekonominya. Seperti pengaruh jumlah pekerja sektor primer terhadap pembangunan ekonomi di Pulau Jawa lebih kecil dibanding dengan pulau-pulau yang lain, akan tetapi pengaruh jumlah pekerja sektor sekunder dan tertier terhadap pembangunan ekonomi di Pulau Jawa memperlihatkan pengaruh yang lebih besar dibanding dengan pulau-pulau yang lain. Hal ini disebabkan karena dampak relatif perubahan pemakaian jumlah pekerja teradap pembangunan ekonomi berbeda-beda menurut sektor dan menurut pulau. Dampak rata-rata pendidikan pekerja sektor primer, sekunder, dan tertier terhadap pembangunan ekonomi memperlihatkan pengaruh yang berbeda-beda menurut sektor dan pulau. Hal ini banyak dipengaruhi oleh komposisi pekerja menurut pendidikan pada masingmasing sektor yang pada akhirnya akan mempengaruhi rata-rata pendidikan pekerja seeara keseluruhan, sehingga dampak relatif perubahan rata-rata pendidikan pekerja terhadap pembangunan ekonomi berbeda-beda menurut sektor dan menurut pulau. Di samping itu dampak rata-rata pendidikan pekerja terhadap pembangunan ekonomi relatif masih rendah disebabkan k4rena rata-rata pen didikan pekerja masih sangat rendah yang disebabkan oleh jumlah pekerja masih diominasi oleh pekerja yang berpendidikan SD ke bawah.

Hubungan antara kesehatan dan keamanan terhadap pembangunan ekonomi memperlihatkan trend dan pola yang tidak terlalu jauh berbeda menurut pulau. Sedangkan hubungan antara kepadatan penduduk terhadap pembangunan ekonomi berbeda-beda menurut pulau, yaitu Pulau Jawa memperlihatkan trend peningkatan yang lebih besar dibanding dengan pulau-pulau yang lain. Hal ini berarti bahwa penngkatan jumlah penduduk yang disertai dengan peningkatan pembangunan imprastruktur dan perluasan kesempatan kerja akan menimbulkan dampak yang cukup besar terhadap pembangunan ekonomi. Keberhasilan pembangunan di masa depan, di samping ditentukan oleh ketersediaan dan kecukupan dana, juga banyak ditentukan oleh kesiapan sumberdaya manusia sebagai pengemban missi dan pelaksana pembangunan, sehingga sumberdaya manusia ini perlu dipersiapkan sebaik-baiknya, baik jumlah maupun mutunya dalam ranj igka menyongsong pelaksanaan Program Pembangunan Jangka Panjang

Tahap Kedua. Pelaksanaan pembangunan ekonomi harus berorientasi ke arah perluasan kesempatan kerja dan pemerataan pembangunan antar wilayah agar hasil pembangunan dapat dinikmati oleh seluruh rakyat Indonesia. Isu orientasi pelaksanaan pembangunan ke Indonesia Bagian Timur (IBT) didukung oleh hasil penelitian ini, yang menunjukkan bahwa kecenderungan orientasi alokasi 'sumberdaya dalam pem bangunan ekonomi akan lebih menguntungkan perekonomian nasional jika diarahkan ke IBT. Perluasan kesempatan kerja dan peningkatan pendidikan pekerja sektor primer dan sekunder diprioritaskan ke IBT. Hal ini didukung oleh alokasi investasi yang mendapat prioritas utama ke IBT. Dengan demikian, maka alokasi investasi ke IBT akan membawa manfaat yang lebih besar jika diarahkan untuk perluasan kesempatan kerja dan pengembangan pendidikan di sektor primer dan sekunder di IBT. Perluasan kesempatan kerja dan pendidikan pekerja sektor tertier diprioritaskan ke Pulau Jawa yang didukung pula oleh alokasi investasi.
1993
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Resti Astuti
Abstrak :
Pada fungsi produksi Cobb-Douglas, faktor A(t) tidak hanya mencerminkan teknologi namun juga perbedaan kontribusi sumber daya dan institusi lintas wilayah dan waktu (Lin dan Liu, 2000). Penelitian ini mengasumsikan bahwa A(t) dicerminkan oleh belanja daerah sebagai parameter desentralisasi dan belanja pemerintah pusat di daerah. Sehingga penelitian ini tidak hanya menguji pengaruh belanja daerah namun juga pengaruh belanja pemerintah pusat di daerah terhadap pertumbuhan ekonomi daerah. Selain itu, penelitian ini juga bertujuan untuk menguji hubungan antara belanja pemerintah pusat di daerah dan belanja daerah. Dengan menggunakan data panel kabupaten/kota di Indonesia untuk periode 2010-2019 dan metode fixed effect model (FEM), hasil penelitian menunjukkan bahwa belanja desentralisasi yang diukur dengan belanja daerah serta belanja pemerintah pusat di daerah secara bersama-sama berpengaruh positif terhadap pertumbuhan ekonomi daerah di Indonesia. Selanjutnya, belanja pemerintah pusat di daerah juga memiliki korelasi positif dengan belanja daerah kabupaten/kota di Indonesia. ......In Cobb-Douglas production function, the term A(t) reflects not only technology but also difference in resource endowments and institutions across regions and over time (Lin & Liu, 2000). This study assumes that A(t) is reflected by local expenditure as decentralization measure and central expenditure spent in local. This study examines not only the effect of local expenditure but also the effect of central expenditure spent in local to economic growth. Using panel data of regencies/cities in Indonesia for 2010-2019 period and fixed effect model (FEM) methodology, the result shows that decentralization expenditure as measured by local expenditure, together with central expenditure spent in local has positive effect on local economic growth in Indonesia. Furthermore, central expenditure spent in local also has positive correlation with local expenditure of regencies/cities in Indonesia.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anwar Puteh
Abstrak :
Penelitian tesis ini dilakukan di 5 negara Asean, yaitu Indonesia, Malaysia, Philipina, Singapura dan Thailand mengenai pertumbuhan ekonomi dalam periode waktu 1990-2007. Tujuannya adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi. Variabel-variabel penelitian yang dianalisis adalah variabel trade openness, investasi, populasi dan inflasi dengan menggunakan metode regresi analisis data panel. Hasil penelitian antara lain berupa nilai-nilai koefisien untuk setiap variabel, kemudian nilai koefisien tersebut dianalisis untuk mendapatkan jawaban dari permasalahan penelitian. Adapun hasil pengolahan data serta analisis data akan diuraikan bahwa trade openness dan investasi signifikan mempengaruhi pertumbuhan ekonomi di negara-negara Asean 5 secara positif. Sementara variable inflasi signifikan secara negatif mempengaruhi pertumbuhan economi Asean 5. ...... The research for this thesis took place in 5 countries of Asean, there are Indonesia, Malaysia, Philipines, Singapore and Thailand. It is about economic growth in time period 1990-2007. In objective is to review the result of development that has been achieved in that time period. The research variables that analyzed are trade openness, investment, population and inflation which use regression method with pool data analysis. From the result of the research the coefficient value for each variable was gained, than the cooefficient value was analyzed to obsain the answer for set of problem of this research. The result of data processing and data analyzing will be explained that trade openness and investment are significantly influencing economic growth and positive relationship. Inflation significantly influencing the economic growth and it has negative relationship in Asean 5 countries.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2009
T26310
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>