Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 11 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Pradipta Kurniawati
Abstrak :
Manusia dan lingkungan merupakan suatu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan, keduanya saling berinteraksi. Untuk berlindung dari keganasan alam manusia membuat rumah dan sebagai makhluk sosial maka manusia berinteraksi dan tinggal bersama-sama orang lain. Maka muncullah suatu kelompok rumah yang kemudian disebut pemukiman. Pada daerah perkotaan dimana penducluknya banyak sering terj adi persaingan mendapatkan Iahan karena lahan yang tersedia semakin terbatas, Persaingan juga dipicu faktor kedekatan dengan pusat kegiatan, semakin dekat semakin mahal, Ketidak beruntungan pekerja pada sektor formal, membuat mereka beralih ke sektor informal dengan penghasilan pas-pasan Pekeljaan sektor informal hams tinggal dekat pusat kegiatan karena daerah inilah memiliki peluang untuk mencari nafkah Oleh karena daya beli yang rendah, para pekerja sektor informal memilih untuk bermukim pada tanah kosong milik pemerintah, Akhimya trbentuklah pemukiman liar. Pemukiman ini tak jarang terlihat kumuh sehingga memicu pemerintah untuk menggusur ke tempat yang dianggap lebih baik misalnya rumah susun. Namun temyata biaya hidup yang tinggi pada rumah susun, menyebabkan masyarakat berekonomi pas-pasan tidak dapat hidup di rumah susun. Masyarakat dengan golongan ekonomi menengah yang hanya mampu hidup dalam rumah susun. Lalu bagaimanakah masyarakat dengan taraf ekonomi rendah bermukim dengan baik di perkotaan sehingga mereka dapat melangsungkan kehidupannya Lalu bagaimanakah pemerintah menyedikan pemukiman bagi masyarakat bertaraf ekonomi rendah agar lebih sesuai dengan kehidupan masyarakat bertaraf ekonomi rendah. Teori Ekofeminisme dengan konsep berkelanjutannya mengandung nilai-nilai etika lingkungan bepijak pada nilai-nilai budaya perempuan seperti kesetaraan, keadilan, cinta, persahabatan, kepercayaan dan hubungan baik antar sesama telah merencanakan pengelolaan lingkungan pemukiman di daerah perkotaan dengan basis partisipasi masyarakat Pembangunan pemukiman dengan basis partisipasi masyarakat dapat menjawab kebutuhan bermukim masyarakat bertaraf ekonomi rendah di perkotaan.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2004
S48511
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sturgeon, Noel, 1956-
London: Routledge, 1997
305.42 Stu e
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Devi Christiani Zega
Abstrak :
ABSTRAK

Zaman modern adalah sebuah masa yang mempunyai semangat perubahan, kemajuan, revolusi, dan pertumbuhan, dimana para pemikir ekofeminis sepakat melihat semangat ini adalah produk dari peradaban patriarkal. Industri kapitalis menjadi sebuah konsentrasi besar ekofeminisme yang melihat bahwa eksploitasi tidak hanya diarahkan kepada alam, melainkan juga perempuan. Vandana Shiva menjelaskan bagaimana perempuan, terutama di India, merupakan subjek yang paling dekat dan intim dengan alam, sehingga pada saat konsep pembangunan menundukkan alam muncul juga diskriminasi dan penindasan terhadap perempuan. Dengan menjelaskan prakrti sebagai prinsip feminitas, Shiva berusaha untuk menunjukan bahwa alam dan perempuan merupakan produsen atau penghasil kehidupan, dimana perempuan menyelenggarakan kehidupan melalui peran sosialnya.


ABSTRACT

Modernism is an era that have enthusiasm to achieve something we called as progress, revolution, and development. But according to the ecofeminist, this kind of belief is a product from patriarchal culture which made gender-based ideology. Capitalism was the main concern to the ecofeminist who see it not only abused nature, but also women. Vandana Shiva explained how women, especially India‟s rural women, was an intimate part of nature, the only one that had a close relationship with nature. Thus, the capitalism would be the source of discrimination for both nature and women. With explained prakrti as a femininity principle, Vandana Shiva tried to show that nature and women as the producers of life, where women reproduce life not merely biologically, but also through their social role in providing sustenance.

Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2014
S57107
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
London: Routledge, 1994
305.42 ECO (1)
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Shiva, Vandana
Yogyakarta: IRE Press, 2005
304.2 SHI f
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Gita Nurul Utami
Abstrak :
Ekofeminisme memberikan suatu pendekatan baru terhadap dunia yang dimana tidak perlu adanya pertentangan mengenai sesuatu yang rasional atau irasional. Hal ini terdapat di dalam ekofeminisme yang menguraikan fungsi-fungsi mitos dalam relasi sosial juga lingkungan hidup. Dimana mitos-mitos ini digunakan sebagai spritualitas kritis yang memiliki kegunaan pengetahuan untuk seluruh kehidupan. Salah satu mitos yang berguna untuk manusia dan lingkungan adalah mitos mengenai hubungan manusia dengan alam dalam mengelola pertanian secara tradisional. Keberadaan mitos seperti ini membuat kita mengingat peran diri sendiri dalam menjaga dan menghargai alam. Terdapat krisis spiritualitas dan nilai-nilai mitos didalam kehidupan masyarakat modern yang memiliki hubungan dengan lingkungan. Beberapa mitos diyakini oleh kelompok-kelompok masyarakat sebagai simbol dan keyakinan mereka untuk lebih menghargai lingkungan atau alam. Artikel ini menggunakan metode ekofeminisme yang mengaitkan pengetahuan irasional dengan teori dari Charlene Spretnak dan Dewi Chandraningrum. Dengan menggunakan mitos-mitos yang dianggap sebagai pengetahuan irasional,justru masyarakat dapat lebih menghargai alam dan tidak semata-mata melihat alam sebagai objek yang dapat dieksploitasi untuk kepuasan manusia. ...... Ecofeminism provides a new place for the world, where there is no need for opposition to something rational or irrational. Ecofeminism found which describes the functions of myth in social relations as well as the environment. Where these myths are used as critical spirituality that has the use of knowledge for all life. One myth that is useful for humans and the environment is the myth about the relationship between humans and nature in managing agriculture traditionally. The existence of myths like this makes us remember the role of ourselves in maintaining and respecting nature. There is a crisis of spirituality and mythical values in the life of modern society that has a relationship with the environment. Some myths are believed by community groups as a symbol and their belief to be more respectful of the environment or nature. This article uses the ecofeminism method which links irrational knowledge with the theories of Charlene Spretnak and Dewi Chandraningrum. By using myths that are considered irrational knowledge, people can appreciate nature more and not merely see nature as an object that can be exploited for human satisfaction.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2019
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Cuomo, Chris J.
London: Routledge , 1998
305.42 CUO f
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Shafira Nurizka Poundrianagari
Abstrak :
Eksploitasi merupakan permasalahan yang tidak jarang terjadi dalam hubungan antara hewan dan manusia. Akar permasalahan dari adanya tindakan ini adalah masih terus digunakannya pola pikir antroposentris berupa manusia dapat mendominasi alam. Melalui ekofeminisme, dapat ditemukan bahwa kerangka pikir patriarki merupakan pola yang digunakan dalam permasalahan penindasan perempuan, alam, dan hewan sebagai objek yang dianggap lebih inferior. Eksploitasi yang terjadi pada wisata margasatwa gajah di Maetaman Elephant Adventure menjadi contoh untuk melihat bagaimana dapat terjadinya penindasan tersebut melalui kacamata etika kepedulian. Artikel ini bertujuan untuk menjelaskan penyebab terjadinya eksploitasi yang dilakukan manusia terhadap hewan contohnya di dalam wisata margasatwa gajah. Kemudian ditarik garis bagimana persoalan eksploitasi terhadap hewan dapat memiliki keterikatan dengan ekofeminisme serta ditelaah melalui pendekatan etika kepedulian. Hal ini dimaksudkan agar dapat ditemukannya tindakan kepedulian yang tepat dalam hubungan timbal balik manusia dan hewan yang ideal dengan saling memahami. Dengan menggunakan metode analisis deskriptif, artikel ini menyimpulkan bahwa penyebab terjadinya eksploitasi yang dilakukan manusia terhadap hewan dengan contoh kasusnya di dalam wisata margasatwa Maetaman Elephant Advanture adalah akibat cara pandang yang salah dalam melihat relasi manusia dengan binatang dan memiliki keterikatan dengan ekofeminisme dan etika kepedulian. Artikel ini menyatakan bahwa adanya pola pikir yang harus diubah dalam bagaimana manusia memandang hubungan antara manusia dan hewan yang berdasarkan pada komunikasi simpati.
Exploitation is a problem that often occurs in the relationship between animals and humans. The root of the problem with this action is that the anthropocentric mindset in the form of humans continues to dominate nature. Through ecofeminism, it can be found that a patriarchal framework is a pattern used in the problem of the oppression of women, nature, and animals as objects that are considered more inferior. Exploitation of elephant wildlife tourism in Maetaman Elephant Adventure is an example to see how oppression can occur through the lens of ethics of care. This article aims to explain the causes of human exploitation of animals for example in elephant wildlife tourism. Then how the problem of exploitation of animals can have an attachment to ecofeminism and be examined through the ethics of care approach. So that an appropriate caring action can be found in the ideal mutual relationship between humans and animals by mutual understanding. By using descriptive analysis method, this article concludes that the cause of human exploitation of animals with examples of cases in Maetaman Elephant Advanture wildlife tourism is the result of the wrong way of looking at human relations with animals and has an attachment to ecofeminism and ethics of care. This article states that there is a mindset that must be changed in how humans perceive the relationship between humans and animals based on communication of sympathy.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2020
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Jasmine Floretta Vasthia Devi
Abstrak :
ABSTRAK
Skripsi ini memiliki fokus teori ekofeminisme yang terdapat pada anime Kaze no Tani no Nuashika karya Hayao Miyazaki yang diliris pada tahun 1984. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis konsep dualisme yang memisahkan alam dan manusia begitu pula dengan laki-laki dan perempuan sebagai akar permasalahan dari subordinasi gender dan degradasi alam beserta pentingnya peningkatan kualitas dan kesadaran feminin sebagai usaha penyelamatan alam. Pembahasan dalam skripsi ini menggunakan teori Val Plumwood dalam bukunya yang berjudul Feminism and the Mastery of Nature (1993). Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsep dualisme antara alam dan manusia sudah tertanam jauh dalam kerangka pikir budaya patriarki yang termanifestasikan ke dalam kerangka pikir ayah Nausicaä, masyarakat Pejite, dan raja Torumekia, dan terdapat kualitas dan kesadaran feminin yang termanifestasikan dalam tokoh heroine Nausicaä.
ABSTRACT
This study is focused on ecofeminism theory which contained in Hayao Miyazaki?s anime, Kaze no Tani no Nuashika released in 1984. This study aimed to analyze the concept of dualism that separates the nature and human as well as men and women as a root cause of gender subordination and degradation of nature along with the importance of feminine qualities and consciousness as a way to save nature. The discussion in this study uses the theory from Val Plumwood in her book, Feminism and the Mastery of Nature (1993). The results of this study showed that the dualism between nature and human are already embedded deep in the frame of a patriarchal culture that manifested into the frameworks of Nausicaä?s father, Pejite society, and the king of Torumekia, and there are qualities and feminine consciousness manifested in the character of the heroine, Nausicaä.;
2016
S64866
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Abstrak :
The Routledge Handbook of Gender and Environment gathers together state-of-the-art theoretical reflections and empirical research from leading researchers and practitioners working in this transdisciplinary and transnational academic field. Over the course of the book, these contributors provide critical analyses of the gender dimensions of a wide range of timely and challenging topics, from sustainable development and climate change politics, to queer ecology and interspecies ethics in the so-called Anthropocene.
London: Routledge, 2017
304.208 2 ROU
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>