Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Teddy Boen
"Buku yang berjudul "Manual: bangunan tahan gempa (rumah tinggal) ini ditulis oleh Teddy Boen. Buku ini merupakan sebuah buku panduan mengenai pembangunan rumah tinggal yang tahan gempa. Selain itu buku ini juga dilengkapi dengan gambar-gambar tahap pembangunan."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
R 693.852 BOE m
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
Fajar Rian Wulandari
"Negara Indonesia yang secara geografis terletak di wilayah ring of fire menjadikan wilayah yang tidak dapat dipisahkan dari fenomena alam gempa bumi dan aktivitas gunung berapi. Apalagi didukung dengan teknologi bangunan yang digunakan pada bangunan di Indonesia yang belum tahan gempa. Oleh karena itu, sangat penting untuk menerapkan pengetahuan konstruksi tahan gempa pada bangunan untuk meminimalkan kerugian dan memberikan keamanan lebih bagi penghuninya.
Tulisan ini mencoba untuk mengetahui konstruksi yang digunakan di Kepulauan Nias dalam menghadapi gempa. Kepulauan Nias berada di daerah rawan gempa karena berada pada pertemuan 2 lempeng yaitu lempeng Indo- Australia dan lempeng Eurasia. Metode yang digunakan adalah membuktikan bahwa konstruksi yang digunakan pada arsitektur tradisional Kepulauan Nias mengikuti prinsip konstruksi tahan gempa berdasarkan pedoman Dinas Pekerjaan Umum SNI 03-1726-2002, Tata Cara Perencanaan Ketahanan Gempa untuk Bangunan Gedung, dan RSNI T – 02 - 2003, Metode Perencanaan Konstruksi Kayu Indonesia adalah denah sederhana dan simetris, bahan bangunan harus seringan mungkin, sistem konstruksi yang memadai.
Hasil yang ditemukan dalam tulisan ini adalah arsitektur tradisional Kepulauan Nias menggunakan sambungan tanpa paku dan pondasi umpak sehingga memiliki kelenturan terhadap gempa. Selain itu, denah persegi dan lonjong yang sederhana dan simetris, bahan ringan terdiri dari dinding kayu dan atap daun sagu, serta sistem konstruksi asli dan unik, yaitu kayu diagonal yang dikenal sebagai ndriwa, yang mengikat pilar vertikal dari rumah panggung agar lebih kokoh. Kesimpulannya, arsitektur tradisional di Kepulauan Nias telah memenuhi standar untuk dijadikan contoh konstruksi tahan gempa yang dapat meningkatkan ketahanan bangunan atau perumahan saat ini.

The country of Indonesia, which is geographically located in the ring of fire, makes it an area that cannot be separated from natural phenomena of earthquakes and volcanic activity. Moreover, it is supported by the building technology used in Indonesian buildings that cannot yet withstand earthquakes. Therefore, it is very important to apply knowledge of earthquake-resistant construction in buildings to minimize losses and provide more security for the occupants.
This paper tries to find out the construction used in the Nias Islands in the face of earthquakes. The Nias Islands are located in an earthquake-prone area because they are located at the confluence of 2 plates, namely the Indo-Australian and the Eurasian plate. The method used is to prove that the construction used in the traditional architecture of the Nias Islands is following the principles of earthquake-resistant construction based on the guidelines of the Public Works Service SNI 03-1726-2002, Procedures for Planning Earthquake Resistance for Buildings, and RSNI T – 02 - 2003, Indonesian Timber Construction Planning Methods are simple and symmetrical plans, building materials must be as light as possible, adequate construction systems.
The results found in this paper are that the traditional architecture of the Nias Islands uses joints without nails and pedestal foundations (umpak) so that they have flexibility against earthquakes. In addition, the simple and symmetrical square and oval plans, the lightweight materials consist of wooden walls and sago leaf roofs, as well as the original and unique construction system, namely diagonal wood (bracing) known as ndriwa, which binds the vertical pillars of the stilt house to make it sturdier. In conclusion, traditional architecture in Nias Islands has met the standards to be used as examples of earthquake-resistant construction that can improve the resilience of current buildings or housing.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fa’iz Muttaqy
"Gempa merusak yang terjadi di Cianjur pada 21 November 2022 (Mw 5.6) disebabkan oleh sesar tersembunyi yang tidak teridentifikasi sebelumnya. Dalam praktik keinsinyuran ini, penulis bersama tim melakukan investigasi struktur penyebab rangkaian gempa tersebut dengan menganalisis pola distribusi gempa susulan. Data diperoleh melalui pemasangan 19 stasiun seismik temporer untuk merekam aktivitas seismik selama satu bulan. Analisis pola hiposenter dengan metode double-difference mengungkap adanya dua klaster seismik, yang mengindikasikan gempa ini dipicu oleh sepasang sesar conjugate (saling berpotongan) berorientasi NNW-SSE dan WSW-ENE. Praktik ini juga mencakup analisis aspek profesionalisme, kode etik, dan K3LL yang diterapkan dalam seluruh rangkaian kegiatan, mulai dari perencanaan, pelaksanaan, hingga diseminasi hasil. Profesionalisme dijunjung tinggi melalui penerapan teknologi dan rekayasa yang merupakan best practices di bidangnya, kolaborasi multidisiplin, dan dokumentasi yang transparan untuk memastikan hasil yang akurat dan dapat dipertanggungjawabkan. Penerapan kode etik terwujud dalam integritas dan akurasi ilmiah, serta tanggung jawab sosial dengan menyampaikan temuan secara objektif kepada masyarakat dan pemangku kebijakan. Aspek K3LL menjadi prioritas, dengan pelaksanaan survei yang mematuhi standar kesehatan dan keselamatan kerja, seperti penggunaan pakaian lapangan dan, penilaian risiko lapangan. Pendekatan yang terintegrasi dari analisis teknis, prinsip profesionalisme, penerapan kode etik, dan komitmen terhadap K3LL memberikan dasar yang kuat untuk memahami karakteristik gempa Cianjur dan menyusun rekomendasi mitigasi yang efektif serta berkelanjutan.

The destructive earthquake that occurred in Cianjur on November 21, 2022 (Mw 5.6), was caused by a previously unidentified hidden fault. In this engineering practice, the author and the team investigated the structure responsible for the series of earthquakes by analyzing the distribution pattern of aftershocks. Data were collected through the installation of 19 temporary seismic stations to record seismic activity over one month. The analysis of hypocenter patterns using the double-difference method revealed two seismic clusters, indicating that the earthquake was triggered by a pair of conjugate faults (intersecting faults) oriented NNW-SSE and WSW-ENE. This practice also included an analysis of professionalism, ethics, and occupational health, safety, and environment (HSE) aspects applied throughout all stages of activities, from planning and implementation to dissemination of results. Professionalism was upheld by applying technology and engineering best practices, multidisciplinary collaboration, and transparent documentation to ensure accurate and accountable results. The implementation of ethics was reflected in the integrity and scientific accuracy, as well as social responsibility, by objectively sharing findings with the public and policymakers. HSE aspects were prioritized by conducting surveys in compliance with health and safety standards, such as wearing field gear and conducting risk assessments. This integrated approach of technical analysis, professionalism, ethical implementation, and commitment to HSE provides a strong foundation for understanding the characteristics of the Cianjur earthquake and formulating effective and sustainable mitigation recommendations. "
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library