Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 5 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Teddy Boen
"Buku yang berjudul "Manual: bangunan tahan gempa (rumah tinggal) ini ditulis oleh Teddy Boen. Buku ini merupakan sebuah buku panduan mengenai pembangunan rumah tinggal yang tahan gempa. Selain itu buku ini juga dilengkapi dengan gambar-gambar tahap pembangunan."
[Place of publication not identified]: [Publisher not identified], [Date of publication not identified]
R 693.852 BOE m
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
Dustin Mulyana
"Studi ini mengevaluasi kinerja seismik dari dua struktur jembatan, yaitu jembatan baja dan beton bertulang tipe Super-T, menggunakan data gempa bumi nyata. Data diproses melalui kerangka kerja berbasis Python dengan memanfaatkan pustaka ObsPy. Sebanyak lima puluh rekaman gempa dari stasiun seismik AYR State High School di Queensland dianalisis, dengan riwayat waktu percepatan yang diseragamkan dalam durasi 10 detik. Dua metrik utama diekstraksi dari setiap kejadian: percepatan spektral puncak dan durasi guncangan signifikan. Input seismik kemudian diterapkan pada arah kritis masing-masing model jembatan melalui analisis riwayat waktu menggunakan perangkat lunak SPACE GASS. Hasil menunjukkan bahwa jembatan baja mengalami perpindahan puncak yang lebih besar (43 mm) dibandingkan dengan jembatan beton Super-T (26 mm), terutama karena tinggi dan konfigurasi strukturalnya. Meskipun baja memiliki sifat daktilitas yang tinggi, jembatan Super-T menunjukkan kinerja yang lebih baik secara keseluruhan terhadap kondisi gempa nyata yang diamati. Temuan ini menekankan pentingnya geometrik struktur, durasi guncangan, dan pemodelan berbasis data dalam evaluasi kerentanan seismik.

This study assessed the seismic performance of two bridge structures, a steel bridge and a Super-T reinforced concrete bridge using real earthquake ground motion data. This is processed through a Python-based framework by utilising the ObsPy library. Fifty earthquake records from the AYR State High School seismic station in Queensland were analysed with acceleration time histories extracted into uniform 10-second durations. The two key metrics, peak spectral acceleration and significant shaking duration were computed for each event. Time history analysis was conducted using SPACE GASS, applying the seismic inputs in the critical direction of each bridge model. Results showed that the steel bridge experienced greater peak displacement (43 mm) than the Super-T reinforced concrete bridge (26 mm), primarily due to its height and structural configuration. Despite steel’s characteristic ductility, the concrete model demonstrated better overall performance under the real-life seismic conditions obtained from the seismic station in Queensland. The study highlights the importance of structural geometry, duration of shaking, and data-driven modelling in accurate seismic vulnerability assessments."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2025
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fajar Rian Wulandari
"Negara Indonesia yang secara geografis terletak di wilayah ring of fire menjadikan wilayah yang tidak dapat dipisahkan dari fenomena alam gempa bumi dan aktivitas gunung berapi. Apalagi didukung dengan teknologi bangunan yang digunakan pada bangunan di Indonesia yang belum tahan gempa. Oleh karena itu, sangat penting untuk menerapkan pengetahuan konstruksi tahan gempa pada bangunan untuk meminimalkan kerugian dan memberikan keamanan lebih bagi penghuninya.
Tulisan ini mencoba untuk mengetahui konstruksi yang digunakan di Kepulauan Nias dalam menghadapi gempa. Kepulauan Nias berada di daerah rawan gempa karena berada pada pertemuan 2 lempeng yaitu lempeng Indo- Australia dan lempeng Eurasia. Metode yang digunakan adalah membuktikan bahwa konstruksi yang digunakan pada arsitektur tradisional Kepulauan Nias mengikuti prinsip konstruksi tahan gempa berdasarkan pedoman Dinas Pekerjaan Umum SNI 03-1726-2002, Tata Cara Perencanaan Ketahanan Gempa untuk Bangunan Gedung, dan RSNI T – 02 - 2003, Metode Perencanaan Konstruksi Kayu Indonesia adalah denah sederhana dan simetris, bahan bangunan harus seringan mungkin, sistem konstruksi yang memadai.
Hasil yang ditemukan dalam tulisan ini adalah arsitektur tradisional Kepulauan Nias menggunakan sambungan tanpa paku dan pondasi umpak sehingga memiliki kelenturan terhadap gempa. Selain itu, denah persegi dan lonjong yang sederhana dan simetris, bahan ringan terdiri dari dinding kayu dan atap daun sagu, serta sistem konstruksi asli dan unik, yaitu kayu diagonal yang dikenal sebagai ndriwa, yang mengikat pilar vertikal dari rumah panggung agar lebih kokoh. Kesimpulannya, arsitektur tradisional di Kepulauan Nias telah memenuhi standar untuk dijadikan contoh konstruksi tahan gempa yang dapat meningkatkan ketahanan bangunan atau perumahan saat ini.

The country of Indonesia, which is geographically located in the ring of fire, makes it an area that cannot be separated from natural phenomena of earthquakes and volcanic activity. Moreover, it is supported by the building technology used in Indonesian buildings that cannot yet withstand earthquakes. Therefore, it is very important to apply knowledge of earthquake-resistant construction in buildings to minimize losses and provide more security for the occupants.
This paper tries to find out the construction used in the Nias Islands in the face of earthquakes. The Nias Islands are located in an earthquake-prone area because they are located at the confluence of 2 plates, namely the Indo-Australian and the Eurasian plate. The method used is to prove that the construction used in the traditional architecture of the Nias Islands is following the principles of earthquake-resistant construction based on the guidelines of the Public Works Service SNI 03-1726-2002, Procedures for Planning Earthquake Resistance for Buildings, and RSNI T – 02 - 2003, Indonesian Timber Construction Planning Methods are simple and symmetrical plans, building materials must be as light as possible, adequate construction systems.
The results found in this paper are that the traditional architecture of the Nias Islands uses joints without nails and pedestal foundations (umpak) so that they have flexibility against earthquakes. In addition, the simple and symmetrical square and oval plans, the lightweight materials consist of wooden walls and sago leaf roofs, as well as the original and unique construction system, namely diagonal wood (bracing) known as ndriwa, which binds the vertical pillars of the stilt house to make it sturdier. In conclusion, traditional architecture in Nias Islands has met the standards to be used as examples of earthquake-resistant construction that can improve the resilience of current buildings or housing.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fa’iz Muttaqy
"Gempa merusak yang terjadi di Cianjur pada 21 November 2022 (Mw 5.6) disebabkan oleh sesar tersembunyi yang tidak teridentifikasi sebelumnya. Dalam praktik keinsinyuran ini, penulis bersama tim melakukan investigasi struktur penyebab rangkaian gempa tersebut dengan menganalisis pola distribusi gempa susulan. Data diperoleh melalui pemasangan 19 stasiun seismik temporer untuk merekam aktivitas seismik selama satu bulan. Analisis pola hiposenter dengan metode double-difference mengungkap adanya dua klaster seismik, yang mengindikasikan gempa ini dipicu oleh sepasang sesar conjugate (saling berpotongan) berorientasi NNW-SSE dan WSW-ENE. Praktik ini juga mencakup analisis aspek profesionalisme, kode etik, dan K3LL yang diterapkan dalam seluruh rangkaian kegiatan, mulai dari perencanaan, pelaksanaan, hingga diseminasi hasil. Profesionalisme dijunjung tinggi melalui penerapan teknologi dan rekayasa yang merupakan best practices di bidangnya, kolaborasi multidisiplin, dan dokumentasi yang transparan untuk memastikan hasil yang akurat dan dapat dipertanggungjawabkan. Penerapan kode etik terwujud dalam integritas dan akurasi ilmiah, serta tanggung jawab sosial dengan menyampaikan temuan secara objektif kepada masyarakat dan pemangku kebijakan. Aspek K3LL menjadi prioritas, dengan pelaksanaan survei yang mematuhi standar kesehatan dan keselamatan kerja, seperti penggunaan pakaian lapangan dan, penilaian risiko lapangan. Pendekatan yang terintegrasi dari analisis teknis, prinsip profesionalisme, penerapan kode etik, dan komitmen terhadap K3LL memberikan dasar yang kuat untuk memahami karakteristik gempa Cianjur dan menyusun rekomendasi mitigasi yang efektif serta berkelanjutan.

The destructive earthquake that occurred in Cianjur on November 21, 2022 (Mw 5.6), was caused by a previously unidentified hidden fault. In this engineering practice, the author and the team investigated the structure responsible for the series of earthquakes by analyzing the distribution pattern of aftershocks. Data were collected through the installation of 19 temporary seismic stations to record seismic activity over one month. The analysis of hypocenter patterns using the double-difference method revealed two seismic clusters, indicating that the earthquake was triggered by a pair of conjugate faults (intersecting faults) oriented NNW-SSE and WSW-ENE. This practice also included an analysis of professionalism, ethics, and occupational health, safety, and environment (HSE) aspects applied throughout all stages of activities, from planning and implementation to dissemination of results. Professionalism was upheld by applying technology and engineering best practices, multidisciplinary collaboration, and transparent documentation to ensure accurate and accountable results. The implementation of ethics was reflected in the integrity and scientific accuracy, as well as social responsibility, by objectively sharing findings with the public and policymakers. HSE aspects were prioritized by conducting surveys in compliance with health and safety standards, such as wearing field gear and conducting risk assessments. This integrated approach of technical analysis, professionalism, ethical implementation, and commitment to HSE provides a strong foundation for understanding the characteristics of the Cianjur earthquake and formulating effective and sustainable mitigation recommendations. "
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Virdi Fikriawan
"Evaluasi kinerja struktur bangunan eksisting menjadi hal yang penting untuk memastikan kelayakan dan keamanan bangunan terhadap beban gempa, terutama bila terdapat perubahan fungsi maupun penurunan mutu material. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi kinerja seismik sebuah bangunan gedung 6 lantai yang mengalami penurunan mutu beton sebesar 50% dari mutu rencananya menggunakan prosedur evaluasi berbasis kinerja (Performance Based Evaluation) sesuai pedoman ASCE 41-17. Evaluasi dilakukan dengan metode statik non-linear pushover untuk mengetahui sejauh mana level kinerja struktur yang dapat dicapai. Selain itu, evaluasi juga dilakukan pada setiap elemen struktur seperti balok, kolom, dan sambungan balok-kolom untuk mengidentifikasi elemen kritis berdasarkan hasil analisis tersebut. Hasil menunjukkan penurunan mutu beton secara signifikan mempengaruhi level kinerja struktur, dimana struktur tersebut tidak mencapai titik performanya dan banyak elemen mengalami kerusakan melebihi batas Life Safety (LS) dan Collapse Prevention (CP). Berdasarkan kerusakan terbesar dari beberapa aksi yang ditinjau pada setiap elemen, terdapat 11,97% balok yang melewati batas LS dan 13,51% balok yang melewati batas CP. Lalu, terdapat 5,56% kolom yang melewati batas LS dan 7,07% kolom yang melewati batas CP. Kemudian, terdapat 59,04% sambungan yang melewati batas LS dan 62,65% sambungan yang melewati batas CP.

Performance evaluation of existing building structures is crucial to ensure their feasibility and safety against earthquake loads, especially when there are changes in function or degradation of material quality. This study aims to evaluate the seismic performance of a 6 story building that has experienced a 50% reduction in concrete quality from its planned strength using the Performance-Based Evaluation procedure according to the ASCE 41-17 guidelines. The evaluation was conducted using the non-linear static pushover method to determine the extent to which the structure's performance level could be achieved. In addition, the evaluation was also carried out on each structural element such as beams, columns, and beam-column joints to identify critical elements based on the analysis results. The results show that the decrease in concrete quality significantly affects the performance level of the structure, where the structure does not reach its performance point and many elements experience damage exceeding the Life Safety (LS) and Collapse Prevention (CP) limits. Based on the greatest damage from a review of several actions on each element, 11.97% of the beams exceeded the LS limit and 13.51% of the beams exceeded the CP limit. Then, 5.56% of the columns exceeded the LS limit and 7.07% of the columns exceeded the CP limit. Subsequently, 59.04% of the joints exceeded the LS limit and 62.65% of the joints exceeded the CP limit."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2025
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library