Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 129 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ahmad Mukhlis Yusuf
"Kapabilitas organisasional merupakan key strength factor yang menentukan kemampuan perusahaan menengah unggul di Indonesia saat menghadapi krisis ekonomi tahun 1997-1999. Kapabilitas organisasional tersebut berupa kemampuan rekonfigurasi kapabilitas internal dan relasi eksternal untuk mengatasi berbagai kondisi yang tak pernah terjadi sebelumnya. Mereka mampu bertahan dan bahkan tumbuh selama krisis, pada saat sebagian perusahaan-perusahaan lain harus diambil alih manajemen dan kepemilikan oleh pengusaha lain dan bahkan tak sedikit mengalami likuidasi atau berhenti beroperasi.
Berbeda dengan sejumlah penelitian sebelumnya pada obyek perusahaan besar di mancanegara dan perusahaan kecil di Indonesia selama krisis ekonomi tahun 1997-1999, penelitian ini memfokuskan pada perusahaan menengah, karena jenis dan ukuran perusahaan ini berpotensi untuk dapat tumbuh menjadi perusahaan lebih besar dan relatif telah menjalankan prinsip-prinsip pengelolaan manajemen perusahaan modern dibandingkan usaha kecil.
Tambunan (2000) menyatakan bahwa jenis-jenis perusahaan yang berorientasi ekspor, tidak berutang, berutang dalam skala tertentu, tak menggunakan bahan baku impor mampu mengatasi krisis ekonomi pada masa itu. Dalam penelusuran penulis, belum ada yang mengkhususkan diri meneliti skala perusahaan menengah di Indonesia. Perlu keberlanjutan data perusahaan yang bersifat longitudinal tentang perusahaan-perusahaan sebelum dan sesudah krisis. Sejumlah penelitian lain di manca negara, dilakukan secara cross-sections, antar industri, namun nasib perusahaan setelah masa penelitian tak diketahui selanjutnya. Akatiga (1999) melakukan penelitian berbasis data perusahaan secara longitudinal, namun terbatas pada skala usaha mikro dan kecil.
Penelitian ini dimulai dengan studi pustaka dan eksplorasi terhadap15 pengusaha menengah dan wawancara pendahuluan terhadap 13 pakar bisnis pada tahun 2004-2005 untuk mengetahui kapabilitas organisasional perusahaan yang mampu bertahan dan bahkan tumbuh selama krisis. Tiga pertanyaan diajukan kepada para responden penelitian pendahuluan tersebut, yakni: (1) apa yang Anda lakukan saat puncak krisis ekonomi tahun 1997-1999 untuk mampu bertahan? (2) kapabilitas apa yang dimiliki Perusahaan saat mampu bertahan selama krisis? (3) bagaimana cara Anda memperoleh kapabilitas tersebut?
Melalui metode wawancara semi-terstruktur, diketahui bahwa para pengusaha menengah unggul di Indonesia melakukan rekonfigurasi kapabilitas melalui proses pembelajaran selama krisis dalam hal melayani dan menjaga komitmen terhadap pelanggan, pemasok, lembaga keuangan, kebijakan bauran pemasaran, menyesuaikan struktur biaya tetap dan variabel, menjaga reputasi terhadap pelanggan dan mitra bisnis, menjaga arus kas terutama dalam hubungannya dengan utang dan kewajiban perusahaan lainnya, membangun hubungan relasional dengan semua pihak dan terus mengikuti kebijakan-kebijakan Pemerintah selama krisis. Hasil dari wawancara semi-terstruktur tesebut diketahui kapabilitas tersebut didukung oleh komitmen atas pembelajaran selama krisis, memperkuat komunikasi internal dan ekternal dengan mitra perusahaan, dan melakukan hal-hal baru demi mempertahankan keberlanjutan Perusahaan. Hasil wawancara tersebut selanjutnya diproses dengan prosedur; labeling, coding, dan kategorisasi atas pernyataan responden, mengarah pada unsur pembentuk konsepsi orientasi pembelajaran (learning orientation) dan kapabilitas dinamis (dynamic capabilities) yang selama ini dikenal dalam ranah manajemen.
Penelitian menggunakan metode abduktif (abductive), yang didukung basis data (inductive) dan teori (deductive), untuk membangun hipotesis yang selanjutnya diuji secara kuantitatif terhadap 60 responden perusahaan menengah unggul pemenang kontes E-50 (Enterprise 50, komunitas pemenang perusahaan unggul versi Accenture dan majalah SWA) dari populasi 121 perusahaan di Indonesia.
Melalui uji pearson dan uji regresi, teruji bahwa orientasi pembelajaran yang dibangun oleh tiga kontruk (1) komitmen terhadap pembelajaran, (2) keterbukaan pandangan, (3) shared-vision, berpengaruh linier positif terhadap kapabilitas dinamis perusahaan. Kapabilitas dinamis Perusahaan itu sendiri dibentuk oleh tiga konstruk; (1) kapasitas penyerapan informasi; (2) kapabilitas koordinasi informasi; dan (3) pikiran kolektif.
Dengan menggunakan general linier model (GLM), teruji secara statistik bahwa orientasi berpengaruh linier positif terhadap kapabilitas dinamis pada semua kelompok perusahaan yang terdiri atas atau dibentuk oleh jenis industri (manufaktur dan jasa), leverage utang (tidak berutang dan berutang), dan asal sumber bahan baku (tidak impor dan ada impor). Melalui uji regresi heterogenous diketahui pengaruh tersebut pada kelompok perusahaan; (1) jasa yang tidak melakukan ekspor; (2) manufaktur yang melakukan ekspor; (3) jasa yang berutang dan tak berutang; (4) manufaktur yang berutang; (5) jasa yang berbahan baku impor dan berbahan baku impor; dan (6) manufaktur yang tidak berbahan baku baku ekspor.
Melalui uji heterogenous juga diketahui bahwa perbedaan pengaruh orientasi pembelajaran terhadap kapabilitas dinamis antar kelompok perusahaan yang terdiri atas atau dibentuk jenis industri, leverage utang, dan asal sumber bahan baku secara statistik tidak signifikan.
Dengan demikian, penelitian ini menunjukkan bahwa sepanjang perusahaan membangun ketiga konstruk atau nilai-nilai pembentuk orientasi pembelajaran, maka perusahaan akan mampu membangun kapabilitas dinamis dalam mengatasi turbulensi lingkungan bisnis. Kedua variabel ini menghasilkan kapabilitas organisasioanal yang terus-menerus diperbaharui oleh perusahaan.
Tulisan ini juga membahas berbagai implikasi manajerial bagi perusahaan dan para fasilitator atau regulator dalam pembinaan usaha kecil dan menengah di Indonesia, selain faktor fisik dan finansial, faktor intelektual dan organisasional menjadi sumberdaya yang menjanjikan dalam perusahaan. Penelitian ini juga menjelaskan berbagai keterbatasan dan rekomendasi penelitian selanjutnya.

Organizational capabilities is a key strength of the factor that determines the ability of the midle size companies in Indonesia in surviving during the economic crisis of 1997-1999. The organizational capabilities is the ability of a reconfiguration of the external relations and internal capabilities to address various conditions that never happened before. They are able to survive and even grow during the crisis, at a time when most other companies to take over the management and ownership by other entrepreneurs and even some undergoing liquidation or stopped operations. In contrast to some previous research on large companies and small companies abroad in Indonesia during the economic crisis of 1997-1999, this study focuses on the medium size, because the company type and size of company was potentially to be able to grow into larger companies and the relative had been running principles of the management of modern enterprise management compare to the small enterprises.
Tambunan (2000) states that the types of companies that are export-oriented, did not owe, owe a certain scale, do not use imported raw materials capable of managing the economic crisis at that time. In the search for the author, there has not been that specializes in middle-scale enterprise research Indonesia. Need sustainability company data which is longitudinally about companies before and after the crisis. A number of other studies in foreign countries, conducted in cross-sections, between industries, but the fate of the company after a period of research is unknown then. Akatiga (1999) conducted a study based on longitudinal company data, however limited to micro and small scale.
This research began with the study of literature and exploration medium and employers terhadap15 interviews introduction to 13 business experts in 2004-2005 to determine organizational capabilities companies were able to survive and even grow during the crisis. Three questions posed to the respondents the preliminary research, namely: (1) what do you do when the peak of the economic crisis in 1997-1999 to able to survive? (2) what Company owned the capability when able to survive during the crisis?(3) how do you acquire these capabilities?
Through semi-structured interview methods, note that the secondary employers in Indonesia do reconfiguration capabilities through the learning process during the crisis in terms of servicing and maintaining the commitment to customers, suppliers, financial institutions, marketing mix policy, adjusting the structure of fixed costs and variable, maintaining a reputation for customers and business partners, maintain cash flow especially in conjunction with other corporate obligations and debt, build relationships with relational all parties and continue to follow the policies of the Government during the crisis. The results of the interview are semi-structured in mind the capabilities supported by the commitment of learning during the crisis, strengthen internal communication and ekternal with partner companies, and doing new things in order to maintain the sustainability of the company. The results of these interviews are next processed with procedures; labeling, coding, and categorization of statements of the respondent, the lead elements of the conception of common orientation learning (learning orientation) and dynamic capabilities (dynamic capabilities) that has been known in the realm of management.
Research using the method abduktif (abductive), which supported database (inductive) and theory (deductive), to build the next hypothesis was tested quantitatively against corporate respondents 60 secondary contest winners E-50 (Enterprise 50 company excelled winning, community version of Accenture and SWA magazine) of the population of 121 companies in Indonesia.
Through the test of pearson and regression test, tested that learning orientation that was built by three kontruk (1) a commitment to learning, (2) openness views, (3) shared-vision, a linear positive effect to the dynamic capabilities of the company. Dynamic capabilities the company itself was formed by three invalid constructs; (1) the capacity of absorption of information; (2) coordination of information capabilities; and (3) the collective mind.
By using the general linear model (GLM), statistically proven that influential positive linear orientation towards dynamic capabilities on all group companies consist of or formed by type of industry (manufacturing and services), leverage debt (not owed and owed), the source and origin of raw materials (not import and there is an import). Through regression test the influence on known heterogenous group of companies; (1) service that no exports; (2) manufacturing exports; (3) services that are owed and not owe; (4) the manufacturer owe; (5) service that made imports and imported raw material; and (6) are not manufacturing-based export standard.
The heterogenous also noted that differences influence the orientation of the study on the dynamic capability between groups of companies or industrial type formed, leverage debt, the source and origin of raw materials are statistically insignificant. Thus, this study shows that all the companies building the third invalid constructs or values that formed instructional orientation, then the company will be able to build dynamic capabilities in overcoming turbulent business environment. Both of these variables resulted in the constant organisasioanal updated capabilities by company.
This paper also discusses the various managerial implications for companies and the facilitator or regulator in the construction of small and medium enterprises in Indonesia, in addition to the physical and financial factors, intellectual and organizational factors into a promising resource within a company. The study also describes the limitations and recommendations for further research."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2006
D2175
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Wing in surface Effect (WISE) craft or winged ship is a peripatetic transportation floating to surface by exploiting dynamic cushion because surface effect influence and from of the means wing
"
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"Akhir-akhir ini luas lahan pertanian terus berkurang karena telah dialih fungsikan untuk keperluan lain. kajian ini menganalisis alih-fungsi lahan di Jogjakarta menggunakan model dinamis...."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Holton, James R.
Orlando: Academic Press, 1979
551.515 3 HOL i
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Bellman, Richard
New York: Academic Press, 1965
519.703 BEL d
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Ken Iskayanti
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1992
S27047
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Silaban, Denny Riama
"Tulisan ini membahas mengenai masalah penggantian dari suatu peralatan. Untuk mendapatkan nilai optimal pada penyelesaiannya, digunakan program dinamik deterministik."
Jakarta: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1992
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Prentis, J. M.
New York: Halsted Press, 1980
621.811 PRE d (1)
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Ardhata Wira Pratama
"Pada penelitian kali ini akan dilakukan analisis hubungan/pengaruh karakteristik yang dimiliki para CEO dan pemilik usaha yang difokuskan pada kajian dynamic capabilities para pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM). Latar belakang masalah yang muncul dalam penelitian kali ini adalah sektor industri UMKM pada masa kini berada dalam lingkungan situasi yang turbulen dan dinamis, sehingga membutuhkan ketepatan dan kecepatan pengambilan keputusan yang diambil oleh para CEO/pimpinan usaha ataupun para pemilik usaha tersebut. Oleh karenanya peran dari dynamic capabilities sangat penting bagi keberlangsungan para pemain di sektor UMKM. Sehingga pada penelitian kali ini penulis akan mencoba mencari sumber dari dynamic capabilities yang salah satunya merupakan pimpinan dari sebuah perusahaan, baik itu sebagai CEO, Direktur ataupun seorang pemilik usaha yang bekerja sebagai pimpinan dimana hal tersebut cukup sering ditemukan pada sektor industri UMKM. Dynamic capabilities diukur dengan penggunaan dynamic marketing dan R&D capabilities. Data penelitian kali ini dikumpulkan dari para pimpinan suatu perusahaan yang bergerak di sektor UMKM, baik sebagai CEO, Direktur ataupun pemilik usaha dengan total responden sebesar 141 responden. Data dianalisis dengan menggunakan bantuan alat SPSS dengan teknik regresi. Hasil pada penelitian ini menunjukkan bahwa karakteristik pemilik usaha berpengaruh terhadap dynamic capabilities yang dimiliki sebuah perusahaan.

This study observes and analysis the relationship/influence of CEO/owners characteristics on dynamic capabilities of small, medium enterprises. Background issues that arise in this study is that SME sector nowadays in a turbulent and dynamic environment, requires accuracy and speed of decision made by CEO/leader or owners. That's the reason why the role of dynamic capability was crucial for going concern of SME. Thus, this study validates the origin of dynamic capabilities, which one of them was the leader of a company, whether as a CEO, Director or the owner who's also has the role as a Director, which those conditions were common noted in SME sector. Dynamic capabilities is proxied by dynamic marketing and R&D capabilities. Data collected in this study are from the leaders of the company in SME sector, whether a CEO, Director or owner with a total of 141 respondents. Data were analyzed using SPSS software with regression analysis technique. The results shown characteristics of owner's in UMKM sector have significant influence on dynamic capabilities of a firm. "
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2018
T55148
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Zaldy Arifianto
"Kebutuhan manusia terus bertambah kompleks, seiring dengan bertambahnya waktu. Dengan ditemukan beberapa teknologi yang pasti membutuhkan raw material, maka sernakin pelik masalah kebutuhan manusia. Sayangnya tidak semua tempat dapat memenuhi atau mencukupi kebutuhan tersebut sendiri, sehingga harus medapatkannya ditempat lain. Pengelolaan dan pengaturan produksi dan distribusi semen menjadi sangat penting karena selama ini demand cenderung lebih besar daripada supply, untuk itu diperlukan suatu sistem pemenuhan kebutuhan yang unik sesuai dengan kondisi yang ada.
Berdasarkan pertimbangan diatas, maka skripsi ini dibuat untuk mengadakan suatu pendekatan model dinamik sistem manajemen logistik. Pada skripsi ini dibuat suatu model yang sederhana menggunakan software POWERSIM dengan variabel yang stochastic dengan data artificial. Dari pemodelan dengan data artificial tersebut dapat dilihat hubungan antar variabel-variabel yang random. Terdapat dua kebijakan yang berbeda pada pemenuhan kebutuhan pesanan pada empat region yang berbeda.
Dari simulasi yang dijalankan dapat dilihat kinerja pabrik tersebut melalui grafik dan tabel. Uji kebijakan pada skenario ini terletak pada sistem pemenuhan pesanan untuk empat region yang berbeda jaraknya, sehingga didapat Level of service dari pabrik tersebut. Sebagai model dasar maka model ini bersifat sederhana sehingga dapat dikembangkan pada model-model selanjutnya. Berdasarkan hasil yang didapat dari simulasi yang dilakukan pada software POWERSIM dapat disimpulkan efektifitas dari skenario tersebut."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2001
S34879
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>