Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 48 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Lely Puspita Andri
"Perencanaan, pengadaan dan pengendalian obat adalah hal penting dalam pelayanan farmasi di rumah sakit khususnya di era Jaminan Kesehatan Nasional. Pengendalian persediaan obat yang efektif menjadi prioritas pihak manajemen rumah sakit. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efektifitas fungsi pengendalian persediaan obat dengan metode ABC Indeks Kritis terhadap obat formularium di rumah sakit Dr. Mintoharjo. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan menggunakan data potong lintang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel input pada penerapan formularium belum optimal, kepatuhan dokter dalam peresepan belum mencapai 100%, faktor anggaran yang terbatas mendorong upaya efisiensi, serta belum berjalannya sistem informasi rumah sakit (SIMRS) menambah kendala pada proses pengendalian obat. Variabel proses menunjukkan bahwa perencanaan obat dan perencanaan pengadaan belum berjalan dengan baik. Variabel output menunjukkan setelah dilakukan analisa ABC Indeks kritis pada sampel sejumlah 108 item obat yang merupakan gabungan kelompok A nilai pakai dan nilai investasi ditemukan bahwa pada persediaan obat menurut formularium rumah sakit adalah kelompok A 29 item (26,85%), kelompok B 78 item (72,22%) dan kelompok C 1 item (0,93%). Penghitungan EOQ, SS dan ROP sebagai metode pengendalian persediaan obat merupakan usaha dalam menjaga jumlah stok yang efisien. Dengan demikian dapat diketahui jumlah ekonomis yang akan dipesan, berapa stok aman selama masa tunggu dan kapan harus dipesan kembali dapat diketahui pada proses pengadaannya.

Planning, procurement and management of drugs are key aspects in the pharmacy service in Dr. Mintoharjo Naval Hospital, especially so in the era of Jaminan Kesehatan Nasional. Effective management of drug inventory is a priority for the hospital. The purpose of this study was to determine the effectiveness function of drug inventory control for Dr Mintoharjo hospital using the ABC Critical Index method. This qualitative research is using a cross sectional data. The results of the research reveal that the input variables in the hospital formulary application is not optimal, the doctor's compliance in prescribing has not reached 100%, limited budget requires efficiency, and the inoperative of hospital management information system caused further obstacles for drug control. Process variables indicate the ineffective process of drug planning and procurement planning. With the analysis of ABC critical index on the sample of 108 items of drugs comprised of group A use value and investment value, the results indicate stock of Forsal MTH A group is 29 items (26.85%), group B is 78 items (72, 22%) and group C is 1 item (0.93%). EOQ, SS and ROP calculations are methods of controlling Forsal MTH drug inventory in an attempt to maintain an efficient amount of stock, giving suggestions of the optimal order amount, necessary safe stock for the waiting period, and reordering time in the process of procurement."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2018
T50438
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Farhan Eviansyah
"PCSK9 atau Proprotein Convertase Subtilisin Kexin 9 merupakan protein manusia yang memiliki peran dalam regulasi lipid dengan meningkatkan konsentrasi LDL dalam tubuh. Terjadinya kenaikan lipid dalam tubuh melebihi kadar normal dapat menyebabkan penyakit dalam tubuh. Saat ini telah terdapat beberapa obat untuk mengobati penyakit karena kelebihan kadar lipid tetapi masih sangat terbatas obat yang bekerja untuk menghambat aktivitas dari PCSK9 sebagai salah satu cara pengobatan. Pencarian obat untuk menghambat PCSK9 dapat dilakukan melalui penggunaan kembali obat dengan menggunakan pemodelan farmakofor. Pada penelitian ini digunakan senyawa training set dan test set PCSK9 dari beberapa dokumen paten dan senyawa decoy set dari DUDE. Senyawa test set dan decoy set digunakan untuk memvalidasi model yang terbentuk. Senyawa training set digunakan untuk membentuk model farmakofor dengan menggunakan perangkat lunak LigandScout. Hasil dari pembentukan, validasi dan optimasi diperoleh model farmakofor terbaik hasil modifikasi feature weight +0.1, memiliki 1 fitur gugus aromatis, 1 fitur hidrofobik, 1 fitur gugus akseptor ikatan hidrogen, dan 1 fitur gugus donor ikatan hidrogen, dengan nilai AUC100% sebesar 0,93; nilai EF1% dan EF5% sebesar 34,0 dan 6,00; nilai sensitivitas sebesar 1; dan nilai spesifisitas sebesar 0,857. Model farmakofor terpilih dijadikan sebagai kueri penapisan virtual database obat FDA-approved dari BindingDB dengan hasil penapisan didapatkan 12 senyawa hasil pemeringkatan terbaik berdasarkan nilai pharmacophore fit score tertinggi yaitu gefitinib, clozapine, carbamazepine, phenylephrine hydrochloride, phenelzine sulfate, bupropion hydrobromide, guanfacine hydrochloride, zaleplon, dapagliflozine, methamphetamine hydrochloride, amoxicillin, lorcaserine hydrochloride. 12 senyawa hasil pemeringkatan dari penelitian adalah senyawa kandidat obat inhibitor PCSK9.

PCSK9 or Proprotein Convertase Subtilisin Kexin 9 is a human protein that has a role in lipid regulation by increasing the concentration of LDL in the body. The occurrence of an increase in lipids in the body beyond normal levels can cause disease. Currently, there are several drugs to treat disease due to excess lipid levels, but there are still limited drugs that work to inhibit the activity of PCSK9 as a treatment method. The search for drugs to inhibit PCSK9 can be done through drug repurposing using pharmacophore modeling. In this research, the training and PCSK9 test set from several patent documents and the decoy set compound from DUDE used. A test and decoy set compound were used to validate the generated pharmacophore model. The training set compound was use to generated a pharmacophore model using the LigandScout. The results of generation, validation, and optimization of the pharmacophore model obtained the best pharmacophore model modified by feature weight +0.1, which has four feature (1AR, 1H, 1HBA, 1HBD). The value of AUC 100% 0,93; EF1% and EF5% value are 34,0 and 6,00; sensitivity and specificity values are 1 and 0,857. The selected pharmacophore model was used as a virtual screening query for the FDA-approved drug database from BindingDB. The result of the screening obtained 12 compounds with the best ranking based on the highest Pharmacophore fit score, that is gefitinib, clozapine, carbamazepine, phenylephrine hydrochloride, phenelzine sulfate, bupropion hydrobromide, guanfacine hydrochloride, zaleplon, dapagliflozin, methamphetamine hydrochloride, amoxicillin, lorcaserine hydrochloride."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas ndonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nopita Eka Rizna
"Pelayanan kefarmasian di puskesmas merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan dari pelaksanaan Upaya kesehatan yang memiliki peran untuk meningkatkan mutu pelayanan bagi Masyarakat. Ada beberapa aspek dalam pengelolaan sediaan farmasi dan bahan medis habis pakai yaitu perencaan, permintaan, penerimaan, penyimpanan, pendistribusian, pengendalian, pencatatan dan pelaporan, serta pemantauan dan evaluasi. Kurang baiknya manejemen pengelolaan obat akan menyebabkan terjadinya kesalahan seperti salah dalam pemberian obat. Dalam penelitian dilakukan pengawasan dan pengendalian obat-obatan yang meliputi pengendalian persediaan, pengendalian penggunaan, dan pengendalian sediaan farmasi hilang, rusak, dan kadaluarsa. Tujuan penelitian untuk mengevaluasi pengawasan dan pengendalian obat-obat yang perlu diwaspadai. Metode yang digunakan yaitu observasional deskriptif. Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa pengawasan dan pengendalian obat di puskesmas kecamatan pasar rebo cukup baik.

Pharmaceutical services at community health centers are an integral part of the implementation of health efforts which have a role in improving the quality of services for the community. There are several aspects in managing pharmaceutical supplies and consumable medical materials, namely planning, requesting, receiving, storing, distributing, controlling, recording and reporting, as well as monitoring and evaluating. Poor drug management will result in errors such as incorrect drug administration. In the research, supervision and control of medicines is cariied out which includes inventory control, use control and control of lost, demaged and expired pharmaceutical preparations. The aim of the research is to evaluate the supervision and control of drugs of concern. The method used is descriptive observational. The research results show that supervision and control of drugs at the Pasar Rebo subdistrict health center is quite good.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2023
PR-PDF
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Semiarto Aji Purwanto
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2010
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Sianipar, Asyma Detty Agustinaa
"ABSTRAK
Narkoterorisme sebagai sebuah bentuk ancaman bukan merupakan hal baru dalam isu keamanan internasional Pada perkembangannya Narkoterorisme tidak hanya tidak hanya dipahami sebagai aksi aksi teror yang digunakan oleh kelompok narkotika tetapi juga sebagai suatu bentuk kerjasama yang terjalin antara kelompok teror dan kelompok narkotika untuk mencapai tujuan kelompok teror Di Indonesia tindak kejahatan Narkoterorisme masih tergolong baru Oleh karena itu penelitian ini ditujukan untuk menemukan faktor faktor pendorong dan penghambat Narkoterorisme di Indonesia yang nantinya akan bermanfaat dalam formulasi kebijakan atau strategi keamanan di masa yang akan datang Penelitian ini dilakukan melalui pendekatan kuantitatif dengan menggunakan Analisis Faktor sebagai metode analisa data Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara elisitasi terhadap 20 praktisi mengenai variabel variabel pendorong dan penghambat Narkoterorisme di Indonesia dan penyebaran kuesioner terhadap 422 responden yang berasal dari berbagai lembaga penegakan hukum dan pendidikan tinggi Selanjutnya dilakukan analisis berdasarkan hasil wawancara dengan narasumber kunci Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat 7 tujuh faktor pendorong dan 5 lima faktor penghambat Narkoterorisme di Indonesia Faktor lemahnya fungsi negara krisis nilai ideologis dan pemahaman ancaman lemahnya pranata sosial dan ketimpangan ekonomi dan kebutuhan dan peluang pendanaan berkontribusi kuat dalam mendorong Narkoterorisme di Indonesia Sementara faktor peningkatan fungsi negara dan perbaikan sistem hukum peningkatan kesejahteraan sosial dan ekonomi masyarakat dan peningkatan pemahaman Narkoterorisme dan pengembangan kemitraan lembaga strategis berkontribusi kuat dalam menghambat Narkoterorisme di Indonesia Dengan demikian rekomendasi yang dapat dikembangkan oleh Badan Nasional Penanggulangan Terorisme BNPT Badan Narkotika Nasional BNN Kepolisian RI dan lembaga terkait lainnya disarankan terfokus pada faktor faktor tersebut Kata kunci Narkoterorisme teror narkotika.

ABSTRACT
Narcoterrorism as a form of threat is not a new thing in international security issues In its development Narcoterrorism is not only to be understood as the acts of terror used by the narcotic groups but also as a form of cooperation that intertwined between the terror groups and narcotic groups to achieve the goal of a group of terror In Indonesia Narcoterrorism crime is still relatively new Therefore this study aimed to identify the driving and inhibiting factors of Narcoterrorism in Indonesia which will be useful in the formulation of policy or security strategy in the future This research was conducted through a quantitative approach using factor analysis as a method of data analysis Data collection techniques performed by way of elicitation of 20 practitioners on the driving and inhibiting variables of Narcoterrorism in Indonesia and distributing questionnaires to 422 respondents from various law enforcement agencies and higher education Further analysis was conducted based on interview with key informants The results indicate that there are 7 seven driving factors and 5 five inhibiting factors of Narcoterrorism in Indonesia Factors of the weak functioning of the State the crisis of ideological values and the understanding of the threat the weak of social institutions and economic inequality and the needs and funding opportunities have strong contributions in encouraging Narcoterrorism in Indonesia While the factor of increase the state functions and the improvement of the legal system increase the social and economic welfare of the community and increase the understanding of Narcoterrorism and strategic agencies partnership development have strong contribution to inhibiting the Narcoterrorism in Indonesia Thus the recommendations that can be developed by the National Agency for Combating Terrorism BNPT National Narcotics Agency BNN the National Police and other relevant agencies advised to focus on those factors "
2013
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aris Sujarwati
"Penelitian ini membahas evaluasi program kerjasama pencegahan ppenyalahgunaan dan peredaran gelap Narkoba dilakukan oleh Badan Narkotika Nasional (BNN) dengan lembaga pemerintah dan lembaga non pemerintah. Salah satu faktor penting dalam pengelolaan program kerjasama tersebut adalah monitoring dan evaluasi terhadap pelaksanaan program kerjasama. Evaluasi tersebut berfokus pada empat indikator yang relevan antara lain mencakup: a)Sumber Daya Manusia; b) Koordinasi; c) Insfrastruktur; d) Finansial. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif naratif dengan desain deskriptif.
Hasil penelitian menyarankan bahwa selama ini kecenderungan krjasama dilaksanakan dengan lembaga pemerintah dan lembaga non pemerintah yang telah eksis, oleh karena itu pelaksanaan kerjasama dengan komponen masyarakat terutama Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), pesantren-pesantren, dan sekolah-sekolah perlu ditingkatkan karena di lingkungan tersebut sangat potensi akan adanya bahaya penyalahgunaan dan peredaran gelap Narkoba dan Kerjasama yang telah disepakati seyogyanya tidak hanya pusat yang melaksanakan tetapi diinformasikan juga ke BNN Provinsi dan BNN Kab/Kota untuk ditindaklanjuti.

This research discusses about the evaluation of prevention programs cooperation Drug abuse and illegal trafficking conducted by the National Narcotics Agency(BNN) with government agencies and non-governmental organizations. Most important factorin the cooperation program management is monitoring andevaluation of the implementation of the cooperation program it self. The evaluation focused on four relevant indicators include the following of :a)Human Resources; b) Coordination; c) infrastructure; d) Financial. This research is aqualitative research design with a descriptive narrative.
This research suggest, atthistrend, during cooperation implemented by government agencies and non-governmental agencies that have existed, such as the implementation component of the community, especially cooperation with Governmental Organization(NGO), boarding schools, and the schools need to be improved. This is because in such environments is a potential for Drugab use and illegal trafficking. Agreed cooperation should not only be implementedb y the central government but also to be informed to BNN Province an dRegency/City to follow up.
"
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2013
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anisa Puspitaningrum
"Kemajuan teknologi telah membawa perubahan-perubahan yang cepat pada industri farmasi, obat asli indonesia, makanan, kosmetika, dan alat kesehatan. Kemajuan teknologi tersebut membuat pelaku industri dapat memproduksi dalam skala yang besar dan dengan cepat mendistribusikannya ke berbagai daerah di dalam maupun luar negeri. Sifat konsumtif dari masyarakat yang tidak diikuti oleh pemahaman yang baik dalam memilih dan menggunakan produk secara tepat menjadi latar belakang diperlukannya suatu badan yang mengawasi komponen tersebut. Oleh karena itu, didirikanlah Badan Pengawas Obat dan Makanan. Salah satu Direktorat yang berada di Badan POM adalah Direktorat Pengawasan Narkotika, Psikotropika dan Zat Adiktif (Ditwas NAPZA). Ditwas NAPZA melakukan pengawasan terhadap narkotika, psikotropika, prekursor, dan rokok. Badan POM membutuhkan apoteker untuk mendukung tugas dan fungsinya dalam hal penyusunan kebijakan serta pengawasan terhadap peredaran obat dan makanan.Praktek Kerja Profesi Apoteker (PKPA) yang dilakukan pada 2 - 24 September 2013 bertujuan untuk mengetahui tugas, fungsi, serta ruang lingkup kegiatan dari Badan POM RI.

Advencement of the technology has brought quick changes at the pharmacy industry, Indonesia tradisional medicines, food, cosmetics, and health instruments. That improvement made the industry can produce products in a huge scale and distribute it into various area, inside and outside country. The consumtive character of society not followed by the good understanding at choosing and using product appropriately had become the reason why we need a corporation to surveillance that component. Therefore, Badan Pengawas Obat dan Makanan have been established. One of the directorates that Badan POM have is directorate surveillance of narcotic, psychotropic, and addictive substance. That directorate did surveillance at the narcotic, psychotropic, and cigarette. Badan POM need pharmacists to supporting its jobs and functions at making policy and controlling the circulation of food and drugs. Pharmacist Internship Program (PIP) conducted on September 2nd - 24th 2013 to knowing the jobs, functions and scope Badan POM.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2014
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Ronaldo
"Penggunaan obat off-label sudah meluas di dunia klinis, namun penggunaan obat diluar indikasi klinis yang disetujui dapat menyebabkan beberapa masalah terkait obat. Obat off-label digunakan karena obat yang tersedia dan disetujui tidak memberikan efek yang diinginkan sehingga dokter mencoba obat yang belum disetujui indikasinya. Tugas khusus ini bertujuan untuk memberikan suatu ukuran mutu pelayanan farmasi mengenai pemilihan penggunaan obat off-label di Puskesmas Kecamatan Kalideres. Metode yang digunakan dalam laporan merupakan studi literatur terkait indikasi off-label obat-obatan yang tersedia di Puskesmas Kecamatan Kalideres Jakarta Barat. Obat-obat yang memiliki indikasi off-label dari daftar obat di puskesmas kecamatan Kalideres yaitu: amitriptilin, asetilsistein, aspirin, asam folat, domperidon, kalsium glukonat, kotrimoksazol, deksametason, dimenhidrinat, ibuprofen, ketokonazole, metformin, metoklopramide, metronidazol, nifedipin dan prednison.

The use of off-label drugs has become widespread in clinical practice worldwide, but the use of drugs outside approved clinical indications can lead to several drug-related issues. Off-label drugs are used when drugs do not produce the desired effects, prompting doctors to try drugs whose indications have not been approved. This report aims to provide a measure of the quality of pharmacy services regarding the selection of off-label drug use at the Kalideres Sub-district Community Health Center. The method used in the report is a literature study related to off-label indications of drugs available at the Kalideres Sub-district Community Health Center in West Jakarta. Drugs with off-label indications from the list of drugs at the Kalideres Sub-district Community Health Center include: amitriptyline, acetylcysteine, aspirin, folic acid, domperidone, calcium gluconate, cotrimoxazole, dexamethasone, dimenhydrinate, ibuprofen, ketoconazole, metformin, metoclopramide, metronidazole, nifedipine, and prednisone.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2023
PR-PDF
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Anindya Larasati Diva Putri
"

Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh formula matriks terapung kitosan-alginat-Aloe vera yang mengandung kurkumin (KUR) dan Moringa oleifera (MO) dengan sifat fisikokimia dan profil rilis obat yang baik di dalam lambung untuk dimantfaatkan dalam pengobatan Gastroesophageal Reflux Disease (GERD). Matriks kitosan-alginat-Aloe vera yang mengandung KUR dan MO dibuat menggunakan metode freeze-drying. Solubilitas KUR dan MO ditingkatkan dengan penambahan hydroxypropyl-β-cyclodextrin (HPβCD) pada ekstrak. Komposisi Aloe vera serta rasio polimer kitosan dan alginat divariasikan untuk mengetahui formulasi matriks terapung yang paling baik. Didapatkan formulasi matriks terbaik adalah KA2, dengan rasio kitosan:alginat sebesar 3:1, kandungan Aloe vera sebesar 16,6% (per total polimer, w), kandungan dispersi padat KUR-MO sebesar 20% (per total polimer, w), yield 74%, loading capacity 5,72 mg GAE/g matriks, persentase rilis kumulatif fenolik 65% pada jam keempat, dan persentase kapasitas mengapung 12% setelah empat jam. Matriks juga dimasukkan ke dalam kapsul HPMC sebagai alternatif bentuk sediaan obat oral, di mana kapsul mampu mengapung lebih dari empat jam dalam media Simulated Gastric Fluid (SGF) dan memiliki persentase rilis kumulatif fenolik tertinggi 43% pada jam keempat. Evaluasi karakteristik fisikokimia lainnya meliputi Scanning Electron Microscopy (SEM) serta Fourier Transform Infrared Spectroscopy (FTIR).


This study aims to obtain a formulation of a floating matrix of chitosan-alginate-Aloe vera containing curcumin (CUR) and Moringa oleifera (MO) with good physicochemical properties and drug release profiles in the stomach for the treatment of Gastroesophageal Reflux Disease (GERD). The chitosan-alginate-Aloe vera matrix containing CUR and MO was prepared using the freeze-drying method. The solubility of CUR and MO was enhanced by adding hydroxypropyl-β-cyclodextrin (HPβCD) to the extract. The composition of Aloe vera and the ratio of chitosan to alginate polymer were varied to determine the optimal floating matrix formulation. The best matrix formulation obtained was KA2, with a chitosan:alginate ratio of 3:1, Aloe vera content of 16.6% (based on total polymer, w), solid dispersion content of CUR-MO of 20% (based on total polymer, w), yield of 74%, loading capacity of 5.72 mg GAE/g matrix, cumulative phenolic release percentage of 65% at the fourth hour, and floating capacity percentage of 12% after four hours. The matrix was also encapsulated in HPMC capsules as an alternative oral dosage form, where the capsules were able to float for more than four hours in Simulated Gastric Fluid (SGF) and exhibited the highest cumulative phenolic release percentage of 43% at the fourth hour. Other physicochemical characterizations included Scanning Electron Microscopy (SEM) and Fourier Transform Infrared Spectroscopy (FTIR) evaluations

"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dewi Oktariani
"Obat merupakan unsur penting dalam berbagai upaya pelayanan kesehatan. Perencanaan obat yang tidak tepat juga dapat menyebabkan pembengkakan biaya pengadaan dan penyimpanan. Perencanaan obat harus dianalisis agar dapat mengoptimalkan penggunaan anggaran, salah satu metode analisis yang sering digunakan adalah metode ABC/pareto. Analisis ABC dapat dilakukan berdasarkan jumlah kumulatif pemakaian dan nilai investasi dari sediaan yang ada. karakteristik obat di Puskesmas Kecamatan Duren Sawit tahun 2021 setelah di evaluasi menggunakan metode ABC pada kelompok A terdiri dari 40 item obat, kelompok B terdiri dari 36 item obat, dan kelompok C terdiri dari 99 item obat.

Drugs are an important element in various health care efforts. Inappropriate drug planning can also lead to increased procurement and storage costs. Drug planning must be analyzed in order to optimize the use of the budget, one method of analysis that is often used is the ABC/pareto method. ABC analysis can be carried out based on the cumulative amount of use and investment value of existing stocks. drug characteristics at the Duren Sawit District Health Center in 2021 after being evaluated using the ABC method in group A consisting of 40 drug items, group B consisting of 36 drug items, and group C consisting of 99 drug items."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2022
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5   >>