Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 19 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Skromme, Arnold B
Moline: Arnold B. Skromme , 1998
371.28 SKR c
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Andrianus John Richard
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari faktor-faktor yang memengaruhi anak putus sekolah usia 16-18 tahun tingkat pendidikan SMA/SMK sederajat, terdiri dari faktor demografi, sosial dan ekonomi rumah tangga menggunakan data Susenas 2013 di Indonesia. Berdasarkan hasil analisis regresi logistik biner diketahui bahwa jenis kelamin dan urutan kelahiran turut memengaruhi anak putus sekolah usia 16-18 tahun. Faktor terkuat dalam memengaruhi anak putus sekolah usia 16-18 tahun dalam penelitian ini adalah pendidikan ibu, daerah tempat tinggal desa-kota, dan status ekonomi rumah tangga. Temuan lain yang menarik adalah anak laki-laki memiliki kecenderungan yang lebih tinggi untuk peluang putus sekolah dibandingkan anak perempuan. ...... The aim of this research is to study the factors that influence school dropouts aged 16 18 years the level of high school education SMA vocational equivalent SMK , consisting of demographic factors, social and economic households use on Susenas 2013 in Indonesia. Based on the results of binary logistic regression analysis known that the sex and birth order also affect school dropouts aged 16 18 years. The strongest factor in influencing school dropouts aged 16 18 in this study is the mother 39 s education, area of residence rural urban, and economic status of the household. Other interesting result is that boys have a higher tendency to drop out of school opportunities than girls.
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2016
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hasrifah Musa
Abstrak :
Tesis ini membahas tentang pelaksanaan resosialisasi remaja putus sekolah, peran pekerja sosial di Panti Sosial Bina Remaja (PSBR) Bambu Apus Jakarta dan hambatan yang dialami dalam pelaksanaan resosialisasi. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode penelitian deskriptif. Hasil penelitian menggambarkan (1) pelaksanaan resosialisasi remaja putus sekolah di PSBR Bambu Apus meliputi pembekalan magang, pelaksanaan magang, dan monitoring magang, (2) Peran yang dilakukan oleh pekerja sosial sebagai penghubung (broker), pendidik (educator), mediator, pemungkin (enabler), group facilitator, pengevaluasi (analyst/evaluator) dan (3) hambatan yang timbul meliputi kurang optimalnya peran pendampingan oleh pekerja sosial di lokasi magang, waktu kegiatan magang yang terbatas, belum ada surat kerjasama secara tertulis dengan lembaga mitra, keterbatasan daya tangkap remaja putus sekolah, perilaku dan sikap remaja putus sekolah yang belum siap beradaptasi dengan peran dan tanggungjawabnya, kurang kepercayaan diri remaja putus sekolah dalam melayani pelanggan, serta perbedaan peralatan yang digunakan oleh PSBR Bambu Apus dengan yang digunakan perusahaan di tempat magang. ......This thesis discusses the implementation of the resosialization of school dropouts, the role of social workers and obstacles arising in the PSBR Bambu Apus Jakarta. The study used a qualitative approach with descriptive research methods. The results of the study describe (1) The implementation of the school's resocalization of dropouts in the PSBR Bambu Apus includes internship supplies, the implementation of resosialization, and monitoring internships, (2) the role of social workers as a brokers, educators, mediators, enablers, group facilitator, analyst/evaluator and (3) barriers arising include less optimal role assistance by social workers in the internship site, the time of limited internship activities, there is no cooperation letter in writing with the partner agency, the limitations of school dropouts, behavior and attitudes adolescent dropout of school that are not ready to adapt to their roles and responsibilities, lack of confidence adolescent dropout in serving customers, and the difference equipment used by PSBR Bambu Apus with those used by the company in the internship activities.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2019
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lisa Sulistiowati
Abstrak :
DKI telah mengalokasikan dana pendidikan sesuai amanat konstitusi, DKI Jakarta juga sudah mengimplementasikan berbagai skema pendanaan untuk menanggulangi masalah biaya sekolah. Walaupun demikian angka putus sekolah pendidikan menengah di ibukota negara ini cenderung meningkat dari tahun ke tahun. Tulisan ini bertujuan untuk mengetahui apakah aspek biaya pendidikan masih mendominasi alasan siswa untuk putus sekolah pada jenjang pendidikan menengah di DKI Jakarta serta menelaah faktor-faktor lain yang memengaruhi siswa putus sekolah di propinsi tersebut. Dengan menggunakan analisis statistik deksriptif dan regresi logit, hasil studi ini menunjukkan bahwa alasan siswa putus sekolah di tingkat pendidikan menengah di DKI Jakarta pada tahun 2017 didominasi oleh kendala-kendala non-biaya. Tiga kendala teratas yang menjadi alasan putus sekolah adalah tidak minat/bosan, tidak naik kelas dan dikeluarkan dari sekolah. Sedangkan hasil regresi menunjukkan bahwa pandangan terhadap pendidikan dan kualitas hubungan siswa dengan guru mampu menurunkan probabilitas siswa putus sekolah dengan alasan kendala non-biaya dan memiliki teman yang putus sekolah. Untuk itu, Pemerintah Daerah DKI Jakarta perlu melihat berbagai faktor, tidak sebatas biaya pendidikan guna menurunkan angka putus sekolah di jenjang pendidikan menengah. ......Abiding the constitutional mandate, DKI Jakarta has allocated 20% of its budget for  the sector of Education. In addition, the province has also implement various funding schemes to eliminate the issue of tuition in accessing education. In spite of those efforts, the dropout rates for secondary education tends to increase. This study aims to find out whether the issue of tuition or cost of education in general still dominating factor for drop out from school at the secondary education level in DKI Jakarta. In addition, the study  also examines the factors that influence students dropping out of school. Based on the data, this study finds that reasons for 2017 secondary school dropouts in DKI Jakarta is dominated by non-cost constraints. The top three reasons for dropout are not interested/bored, failed in study and expelled from school. Regression results showed, favorable students perception of education, good quality of student-teacher relation and not having friends who drop out of school decreases the probability of students dropping out of school on the grounds of non-cost constraints. The result of this study suggests that to decrease secondary school dropout rates, the local government of DKI Jakarta needs to use more holistic approach and not merely focus on the issue of cost of education.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Titaley, Merry Elike Evelyn
Abstrak :
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui faktor-faktor penyebab siswa putus sekolah di SMP Negeri 4 dan SMP Taman Siswa Jakarta Pusat. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan menggunakan metode wawancara mendalam, studi kepustakaan dan pengumpulan data sekunder. Narasumber terdiri dari 18 orang informan yang terdiri dari Kepala Sekolah, Guru, Orang tua siswa yang putus sekolah dan siswa putus sekolah. Hasil penelitian menunjukkan pada SMPN 4 yang menjadi penyebab siswa putus sekolah adalah tidak menyukai sekolah karena merasa dikucilkan oleh teman-teman sehingga membuat mereka tidak nyaman berada di lingkungan sekolah serta faktor sekolah, dan faktor diperkirakan berhubungan dengan penyebab siswa putus sekolah pada SMP Taman Siswa Jakarta adalah faktor tidak menyukai sekolah, faktor ekonomi dan faktor sosial budaya.
The study was conducted to determine the factors that cause student dropouts in SMP 4 and SMP Student Park in Central Jakarta. This study used a qualitative approach using in-depth interviews, literacy and secondary data collection. Respondents consisted of 18 informants consisting of the school principal, teachers, parents and students who drop out from school. The results showed at SMPN 4 Central Jakarta that cause dropouts are uncomfortable environment due to disharmony relationship with other students and school environment, and the factors are expected to relate to the causes of dropouts in SMP Taman Siswa are uncomfortable environment, financial factor and socio cultural factor.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2012
T31760
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Sudarwati
Abstrak :
Tujuan penelitian pada tesis ini adalah untuk menganalisis foktor-faktor yang mendorong terjadinya putus sekolah anak usia 7-12 tahun dan 13-15 tahun. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah basil Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) 1998 dan 2006. Analisis data yang dilakukan dalam penelitian ini metiputi analisis diskriptif dan analisis inferensial dengan menerapkan regresi logistik. Berdasadkan analisis diskriptif dan inferensial dapat di jelaskan bahwa, pada kelompok usia 7-12 tahun pada tahun 1998 dan 2006, semakin rendah status ekonomi rumah tangga seorang anak akan memiliki resiko putus seko1ah yang semakln besar dan semakin rendah pendidikan kepala rumah tangga semoktn besar resiko putus sekolah seorang anak. Pada tahun 1998, makin sedikit jumlah anggota rumah tangga yaog dimiliki anak, semaldn besar reslko pa!UB sekolahnya. Ini berlawanan denpn tabun 2006. Pada tahun 1998, anak laki-laki memiliki resiko putus sekolah lebih kecil daripada anak perempaan. Hal ini berheda dengan tahun 2006, dimana anak laki-laki memiliki resiko putus sekolah lebih besar daripada anak perempuan. Pada tahun 1998 dan 2006 anak yang tinggal di pedesaan mempunyai resiko putus sekolah yang lebih besar daripada yang tingal di perkotaan serta anak yang memiliki kepala rumah tangga laki-laki mempunyai resiko putus sekolah lebih kecil daripada anak yang memi1iki kepala rumah tangga perempuan. Resiko putus seko!ah tahun 1998 lebih besar daripada tahun 2006 yaitu 6 kali tahun 2006. Pada kelompok usia 13-15 tahun pada tahun 1998 dan 2006 semakin rendah pendidikan kepala rumah tangga semakin besar resiko putus sekolah seorang anak, semakin rendah status ekonomi rumah tangga, seorang anak akan memiliki resiko putus sekolah yang semakin besar, semakin sedikit jumlah anggota rumah tangga, semakin kecil resiko putus sekolahnya seorang anak, anak laki-laki mempunyai resiko putus sekolah yang lebih besar daripada anak perempuan, anak yang tinggal di pedesaan mempunyai resiko putus seko1ah yang lebih besar daripada yang tinggal di perkotaan dan anak yang memiliki kepala rumah tangga laki-laki mempunyai resiko putus sekolah lebih kecil dibandingkan anak yang memiliki kepala rumah tangga perempuan. Resiko putus sekolah tahun 1998 lebih besar dari tahun 2006 yaitu 2 kali tahun 2006.
The purpose research in this thesis is see risk schooling drop out difference on 1998 and 2006 based factors which boosting schooling drop out fur children 7-12 years old and 13-!S years old. The da!a which have used in this research come from Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) 1998 dan 2006. The method of analysis which have conducted in this research are descriptive and inferential analysis with implementation of logistic regression. Based descriptive and inferential analysis, in the range 7-12 years old on 1998 and 2006, children form lower social economic status household will have higher risk schooling drop out and children from lower of academic background for head of household will have high risk of schooling drop out. In 1998, children from the less number of family In house hold with have higher risk of schooling drop out. This case contradict which have happened In 2006. In 1998 the boy have lower risk schooling drop out than girl. This case Is difference which happen in 2006 whereas the boy have higher risk schooling drop out than girl. In 1998 and 2006, children which have man as head of household have lower risk of schooling drop out that children which have lady as head of household. Risk of schooling drop out in 1998 is 6 (six) times 2006. In the range 13-15 year old n 1998 and 2006, children from the less of academic background head of household have higher risk of schooling drop out, children from the less economic status head of household have higher risk of schooling, children from the less number of family in household have lower risk their schooling drop out, the boy have higher risk of schooling drop out than the girl. Risk of schooling dropout 1998 is 2(two)times 2006.
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2009
T32428
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Oscar Muhamad R.
Abstrak :
ABSTRAK
Kabupaten Bogor bagian barat merupakan wilayah dengan angka putus sekolah yang tinggi, khususnya anak putus SMP. Fenomena anak putus SMP tersebut memiliki faktor yang beragam sesuai dengan kondisi wilayahnya. Kecamatan Dramaga, Ciampea, dan Tenjolaya merupakan wilayah kecamatan yang saling berbatasan namun memiliki kondisi wilayah yang berbeda dalam aspek ekonomi, sosial, dan pendidikan. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk memetakan dan menganalisis pola sebaran wilayah anak putus SMP berdasarkan aspek lokasi, kondisi desa, dan karakteristiknya. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah lokasi sekolah, lokasi pasar dan industri, tingkat pendidikan penduduk, mata pencaharian penduduk, jenis kelamin, dan tingkat partisipasi PKBM. Hasil penelitian menunjukkan bahwa anak putus SMP yang tinggi cenderung berada di wilayah yang tidak terjangkau oleh SMP berstatus negeri dan tidak terjangkau oleh pasar dan industri. Wilayah anak putus SMP yang tinggi juga cenderung berada pada wilayah dengan mata pencaharian sektor non-formal, seperti petani, pengrajin, dan buruh. Secara karakteristik anak putus SMP, anak laki-laki justru cenderung lebih mendominasi dibandingkan dengan anak perempuan. Selain itu, rendahnya anak putus SMP yang melanjutkan PKBM cenderung berada pada wilayah penduduk pendidikan dasar.
ABSTRAK
The western district of Bogor is an area with a high dropout rate, especially for junior high school dropouts. The phenomenon of dropout rates has various factors in accordance with the conditions of its territory. Sub district Dramaga, Ciampea, and Tenjolaya share the same borders but have different regional condition in economic, social, and educational aspects. Therefore, this research aims to map and analyze the pattern of junior high school dropout distribution based on location aspect, village condition, and characteristics. This research uses six variables, which is location of school, market and industry, education level of population, population livelihood, gender, and PKBM learning center program for society participation. The result shows that junior high school dropouts tend to be in the area that is not approached by public junior high school as well as market and industry. The high rate area of junior high school dropout also tends to be in area with non formal sector of livelihood, such as a farmer, craftsmen, and labor. Characteristically, the number of boy dropout is higher than the number of girl dropout. In addition, the low rate of dropout who takes the PKBM tends to be in the area of primary education population.
2017
S69005
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Farah Ikbar
Abstrak :
Skripsi ini membahas tentang gambaran proses pasca pelayanan rehabilitasi sosial anak putus sekolah di PSBR Bambu Apus serta hambatan-hambatan yang dihadapi dalam proses tersebut. Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif dengan metode penelitian deskriptif. Hasil penelitian ini menggambarkan proses pasca pelayanan rehabilitasi sosial anak putus sekolah di PSBR Bambu Apus yang dilakukan melalui penghentian pelayanan atau terminasi, pemulangan dan penyaluran, dan tindak lanjut. Adapun kendala proses pasca pelayanan rehabilitasi sosial ini meliputi keterbatasan sumber daya manusia (SDM), keterbatasan jangkauan tempat tinggal penerima manfaat, dan kendala kontak penerima manfaat setelah meninggalkan PSBR Bambu Apus untuk pelayanan tindak lanjut.   ......This thesis discusses about the process of post social rehabilitation services school dropouts in the PSBR Bambu Apus and the constraints that encountered in the process. This research uses a qualitative approach and descriptive research method. The results illustrate the implementation about the process of post social rehabilitation services school dropouts in PSBR Bambu Apus through termination, discharge and distribution, and follow-up. Then the constraints in the implementation of the process of post social rehabilitation services include lack of human resources, the distance of beneficiaries residence, and lack of communication with the beneficiaries after leaving the PSBR Bambu Apus for follow-up services.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2016
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nisma Anggara Samalo
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh Program Indonesia Pintar (PIP) terhadap putus sekolah bagi siswa miskin dan rentan miskin, baik sebelum maupun saat pandemi Covid-19. Penelitian ini menggunakan data Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) 2019 dan 2021 dengan metode Propensity Score Matching (PSM). Hasil penelitian menunjukkan bahwa PIP memiliki pengaruh yang berbeda pada setiap jenjang pendidikan dimana PIP dapat menurunkan probabilitas putus sekolah bagi siswa miskin dan rentan miskin penerima PIP pada jenjang SD/Sederajat 2019, SMP/Sederajat 2019 dan 2021, serta SMA/Sederajat 2021. Sementara itu, PIP tidak berpengaruh terhadap tingkat putus sekolah pada siswa jenjang SD/Sederajat 2021 dan SMA/Sederajat 2019. ......This research aims to analyze the impact of the Program Indonesia Pintar on school dropout rates among poor and vulnerable students, both before and during the Covid-19 pandemic. The study utilizes data from the National Socioeconomic Survey (Susenas) of 2019 and 2021, using the Propensity Score Matching (PSM) method. The research findings indicate that PIP has different effects at each educational level, where PIP can reduce the probability of school dropout among poor and vulnerable students who receive PIP at the primary school level (SD/equivalent) in 2019, junior high school level (SMP/equivalent) in 2019 and 2021, as well as high school level (SMA/equivalent) in 2021. However, PIP does not have an impact on the school dropout rates among students at the SD/equivalent in 2021 and the SMA/equivalent in 2019.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hana Adzania Nufaisah
Abstrak :
Putus sekolah merupakan permasalahan yang terjadi di berbagai wilayah Indonesia pada seluruh jenjang pendidikan, termasuk jenjang pendidikan SMA. Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) merupakan salah satu wilayah yang mengalami masalah putus sekolah jenjang pendidikan SMA. Pada tahun ajaran 2019/2020 hingga 2021/2022, Provinsi NTT selalu menduduki peringkat 9 besar untuk angka putus sekolah jenjang pendidikan SMA tertinggi di Indonesia. Selain itu, pada tahun ajaran 2019/2020 dan 2021/2022 angka putus sekolah jenjang pendidikan SMA di Provinsi NTT berada di atas angka putus sekolah jenjang pendidikan SMA se-Indonesia. Hal ini terjadi, meskipun Provinsi NTT memiliki fasilitas pendidikan dan tenaga pendidik SMA yang memadai. Putus sekolah merupakan permasalahan yang dapat dipengaruhi oleh unsur wilayah (spasial) dan tidak terjadi pada satu waktu saja, sehingga dibutuhkan penelitian yang dapat mengakomodir pengaruh spasial dalam beberapa waktu yaitu dengan penggunaan data spasial berstruktur panel. Penggunaan data tersebut memungkinkan adanya pengaruh spasial berupa heterogenitas spasial. Analisis regresi merupakan metode untuk menjelaskan pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. Geographically Weighted Panel Regression (GWPR) merupakan metode analisis regresi bersifat lokal yang memperhatikan adanya pengaruh heterogenitas spasial pada data spasial berstruktur panel. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor – faktor yang menjelaskan angka putus sekolah jenjang pendidikan SMA di Provinsi NTT pada tahun 2019-2021 menggunakan GWPR. Berdasarkan pengujian heterogenitas spasial didapatkan bahwa terdapat heterogenitas spasial, sehingga dilakukan analisis lebih lanjut menggunakan GWPR. Model GWPR dibentuk dengan fungsi pembobot kernel Fixed Boxcar, Fixed Bisquare, Fixed Gaussian, Fixed Tricube, Fixed Exponential, Adaptive Boxcar, Adaptive Bisquare, Adaptive Gaussian, Adaptive Tricube dan Adaptive Exponential. Hasil penelitian menunjukkan model GWPR dengan fungsi pembobot kernel Fixed Exponential merupakan model terbaik dalam memodelkan data putus sekolah di Provinsi NTT pada tahun 2019-2021 dengan sebesar 0,9999852 dan AIC sebesar -585,1535. Kepadatan penduduk, rasio murid dan guru, upah minimum regional, tingkat pengangguran terbuka, rasio murid terhadap sekolah, rata-rata lama sekolah, dan anggaran Program Indonesia Pintar berpengaruh signifikan dalam menjelaskan angka putus sekolah jenjang pendidikan SMA pada minimal 21 kabupaten/kota di Provinsi NTT. Pengelompokkan kabupaten/kota berdasarkan variabel yang berpengaruh signifikan terhadap angka putus sekolah jenjang pendidikan SMA menggunakan k-modes clustering menghasilkan 4 kelompok di mana pada kelompok pertama, kedua, dan ketiga terdiri dari 1 anggota, dan kelompok keempat terdiri dari 19 anggota kabupaten/kota. ......Dropping out of school is a problem that occurs in various regions of Indonesia at all levels of education, including high school education. The province of East Nusa Tenggara (NTT) is one of the areas experiencing the problem of dropping out of high school education. In the academic year 2019/2020 to 2021/2022, the Province of NTT has always been ranked in the top 9 for the highest high school dropout rate in Indonesia. In addition, in the 2019/2020 and 2021/2022 school years the high school dropout rate in NTT Province is greater than the high school dropout rate throughout Indonesia. This happened, even though the Province of NTT had adequate educational facilities and high school teaching staff. Dropping out of school is a problem that can be influenced by regional (spatial) elements and does not occur at one time, so research is needed that can accommodate spatial influences over time, namely by using panel-structured spatial data. The use of these data allows for spatial influences in the form of spatial heterogeneity. Regression analysis is a method for explaining the effect of the independent variables on the dependent variable. Geographically Weighted Panel Regression (GWPR) is a local regression analysis method that considers the effect of spatial heterogeneity on panel-structured spatial data. Therefore, this study aims to analyze the factors that explain the high school dropout rate in NTT Province in 2019-2021 using the GWPR. Based on the spatial heterogeneity test, it was found that there was spatial heterogeneity, so further analysis was carried out using the GWPR. The GWPR model is formed with the Fixed Boxcar, Fixed Bisquare, Fixed Gaussian, Fixed Tricube, Fixed Exponential, Adaptive Boxcar, Adaptive Bisquare, Adaptive Gaussian, Adaptive Tricube and Adaptive Exponential kernel weighting functions. The results showed that the GWPR model with the Fixed Exponential kernel weighting function was the best model for modeling dropout data in the Province of NTT in 2019-2021 with an of 0.9999852 and an AIC of -585.1535. Population density, student-teacher ratio, regional minimum wage, open unemployment rate, student-to-school ratio, average length of schooling, and Indonesia Pintar Program budget have a significant effect on explaining the high school dropout rate in at least 21 districts/cities in the province NTT. District/city grouping based on variables that have a significant effect on high school dropout rates using k-modes clustering produces 4 groups where the first, second, and third groups consist of 1 member, and the fourth group consists of 19 district/city members.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>