Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Yudho Wicaksono
"Saat ini kendaraan merupakan salah satu kebutuhan yang tidak lagi tersier melainkan sekunder. Dalam hal memilih kendaraan terutama mobil, faktor kenyamanan dan keamanan merupakan salah satu hal utama yang harus diperhatikan. Faktor kenyamanan dan keamanan mobil sedikit banyak dipengaruhi oleh sistem suspensi. Sistem suspensi membantu mengurangi guncangan yang diakibatkan oleh kondisi jalanan, baik dari speed bump atau polisi tidur, permukaan jalan yang tidak rata, maupun pita penggaduh. Objek pada penelitian ini adalah mobil Honda Jazz RS 2016 dengan tujuan mencari tingkat kenyamanan pada pengemudi dan penumpang serta mencari tingkat keamanan yang dihasilkan oleh mobil. Peneltian menggunakan seluruh badan kendaraan dengan 4 penumpang dan 4 roda. Dengan menggunakan gelombang sinusoidal sebagai pendekatan untuk profil jalan serta untuk menghasilkan gerakan pitch dan roll. Sistem suspensi pada Honda Jazz RS 2016 memiliki koefisien kekakuan pegas suspensi 60500 N/m pada roda depan dan 45500 N/m pada roda belakang dengan asumsi rasio redaman pada roda depan 0.6 dan roda belakang 0.3. Untuk mendapatkan variasi data, koefisien kekakuan dan koefisien redaman dijadikan rasio redaman kemudian naik/turunkan sebesar 0.1. Dalam penelitian, data didapat menggunakan metode space state untuk memudahkan mendapatkan percepatan, kecepatan, dan perpindahan dari setiap titik massa di kendaraan. Hasil percepatan pada titik massa pengemudi dan penumpang diolah kembali untuk mendapatkan percepatan RMS yang kemudian dicocokkan dengan ISO 2631 untuk mengetahui tingkat kenyamanan. Kecepatan dan perpindahan pada titik massa roda digunakan untuk mengetahui tingkat keamanan kendaraan berdasarkan kemampuan ban menapak jalan yang dilihat dari gaya normal yang bekerja pada ban. Hasil dari penelitian pada Honda Jazz RS 2016 dengan input halangan berupa sinyal sinusoidal adalah tingkat kenyamanan kendaraan cukup tidak nyaman pada sebagian besar variasi hasil. Keamanan memiliki tingkat baik dengan kondisi roda selalu menapak jalan. Perhitungan manual dilakukan untuk mendapatkan data pembanding. Hasil dari perbandingan perhitungan manual dengan metode space state adalah kedua metode memiliki frekuensi yang sama pada setiap titik massa kendaraan dengan amplitudo yang jauh berbeda antar dua metode. Secara keseluruhan, perubahan koefisien kekakuan pegas tidak memberikan pengaruh yang signifikan selama rasio redaman dari sistem suspensi tidak mengalami perubahan yang signifikan.

Currently, vehicles have become a necessity that is no longer considered tertiary but rather secondary. When choosing a vehicle, especially a car, factors such as comfort and safety are among the primary considerations. The level of comfort and safety in a car is influenced to some extent by the suspension system. The suspension system helps reduce shocks caused by road conditions, including speed bumps, uneven road surfaces, and road disturbances. The object of this research is a 2016 Honda Jazz RS with the aim of evaluating the comfort for both the driver and passengers, as well as assessing the safety level provided by the vehicle. The study involves the entire vehicle body with 4 passengers and 4 wheels. Sinusoidal waves are used as an approach to simulate road profiles and generate pitch and roll movements. The suspension system of the 2016 Honda Jazz RS has a spring stiffness coefficient of 60500 N/m for the front wheels and 45500 N/m for the rear wheels, assuming damping ratios of 0.6 for the front wheels and 0.3 for the rear wheels. To obtain a variety of data, the stiffness and damping coefficients are used to create a damping ratio, which is then adjusted by increments of 0.1. Sinusoidal signals are employed as input obstacles to simulate road surfaces. The research utilizes the space state method to acquire acceleration, velocity, and displacement data for each mass point in the vehicle. The obtained acceleration data for the driver and passengers are processed to determine the Root Mean Square (RMS) acceleration, which is then compared with ISO 2631 standards to assess comfort levels. The velocity and displacement data for the wheel masses are used to evaluate the safety level based on the tire's ability to maintain contact with the road, as indicated by the normal force acting on the tire. The results of the study on the 2016 Honda Jazz RS, with sinusoidal signal obstacles as input, reveal that the comfort level of the vehicle is generally insufficient. However, the safety level is considered good under the condition that the wheels consistently maintain contact with the road. Manual calculations are performed to obtain comparative data. The comparison between manual calculations and the space state method reveals that both methods have the same frequency at each vehicle mass point but with significantly different amplitudes. Overall, changing the spring stiffness coefficient does not have a significant effect as long as the damping ratio of the suspension system remains relatively unchanged."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Syafrijal Fajri
"Mengemudi bus merupakan salah satu jenis pekerjaan yang mempunyai risiko tinggi terhadap kecelakaan lalu lintas. Seorang pengemudi harus selalu mengharapkan sesuatu yang tidak diharapkan, sehingga akan selalu waspada dan sadar serta berhati-hati dalam bertingkah laku saat mengemudikan kendaraan. Safety driving merupakan dasar perilaku mengemudi yang lebih memperhatikan keselamatan khususnya bagi pengemudi itu sendiri dan orang disekitarnya. Safety driving didesain untuk meningkatkan kesadaran pengemudi terhadap segala kemungkinan yang tejadi selama mengemudi. Pentingnya safety driving pada saat berkendara merupakan salah satu pilar dalam mewujudkan keamaan dan keselamatan berlalu lintas dan sangat berpeluang untuk mengurangi kecelakaan yang terjadi. Desain penelitian pada penelitian ini adalah cross sectional. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis faktor yang berhubungan dengan perilaku berkendara selamat dengan pendekatan kuantitatif. Sampel pada penelitian ini berjumlah 308 pengemudi bus di PT XYZ. Adapun metode pengambilan data dilakukan dengan melakukan pengisian kuesioner kepada responden. Selanjutnya data yang didapatkan diolah secara deskriptif dan inferensial menggunakan software statistik untuk melihat gambaran dan hubungan dari setiap variabel. Variabel independen pada penelitian ini adalah usia, masa kerja, status kebugaran, komunikasi dengan atasan, komunikasi dengan rekan kerja, kondisi jalan, kondisi kendaraan, waktu kerja pengemudi, jarak tempuh, SOP, kebijakan, pengawasan, kompensasi, status kepegawaian, training improvement, dan pemberian reward & punishment. Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara status kebugaran (POR=6.203 (3.649 – 10.547)), komunikasi dengan atasan (POR=4.025 (2.500–6.478)), kondisi kendaraan (POR=2.602 (1.622-4.173)), waktu kerja pengemudi (POR=2.287 (1.447-3.614)), jarak tempuh (POR=1.904 (1.209-2.998)), SOP (POR=1.850 (1.175-2.913)), kebijakan (POR=1.860 (1.182-2.925)), pengawasan (POR=1.904 (1.209-2.998)), kompensasi (POR=2.570 (1.622-4.072)), training improvement (POR=8.069 (4.790-13.593)), dan pemberian reward & punishment (POR=2.199 (1.384-3.493)) dengan perilaku berkendara selamat. Sedangkan variabel usia, masa kerja, komunikasi dengan rekan kerja, kondisi jalan, dan status kepegawaian tidak menunjukan adanya hubungan dengan perilaku berkendara selamat. Status kebugaran menjadi faktor dominan yang mempengaruhi perilaku berkendara selamat pada pengemudi bus di PT. XYZ.

Driving a bus is one of the types of jobs that carries a high risk of traffic accidents. A driver must always expect the unexpected, so they remain vigilant, aware, and cautious in their behavior while driving. Safety driving is a driving behavior foundation that focuses on safety, especially for the driver themselves and those around them. Safety driving is designed to raise driver awareness of all potential events that may occur during driving. The importance of safety driving while driving is one of the pillars in achieving road safety and can significantly reduce the occurrence of accidents. The design of this research is cross-sectional. The aim of this study is to analyze factors associated with safe driving behavior using a quantitative approach. The sample in this study consisted of 308 bus drivers at PT XYZ. Data collection was done by administering questionnaires to the respondents. The data obtained were processed descriptively and inferentially using statistical software to examine the relationships and patterns of each variable. The independent variables in this study include age, years of service, health status, communication with superiors, communication with coworkers, road conditions, vehicle conditions, driving duration, travel distance, SOP, policies, supervision, compensation, employment status, training improvement, and reward & punishment. The results showed a significant relationship between health status (POR = 6.203 (3.649 – 10.547)), communication with superiors (POR = 4.025 (2.500 – 6.478)), vehicle conditions (POR = 2.602 (1.622 – 4.173)), driving duration (POR = 2.287 (1.447 – 3.614)), travel distance (POR = 1.904 (1.209 – 2.998)), SOP (POR = 1.850 (1.175 – 2.913)), policies (POR = 1.860 (1.182 – 2.925)), supervision (POR = 1.904 (1.209 – 2.998)), compensation (POR = 2.570 (1.622 – 4.072)), training improvement (POR = 8.069 (4.790 – 13.593)), and reward & punishment (POR = 2.199 (1.384 – 3.493)) with safe driving behavior. On the other hand, the variables of age, years of service, communication with coworkers, road conditions, and employment status did not show any relationship with safe driving behavior. Health status is a dominant factor that influences safe driving behavior of bus drivers at PT. XYZ."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2025
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library