Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Daneswarry
"Dizziness merupakan keluhan gangguan keseimbangan yang sulit untuk diukur. Individu dengan keluhan dizziness sering memiliki kesulitan untuk melakukan aktifitas sehari-hari sehingga mengganggu kualitas hidup. Perangkat yang paling sering digunakan untuk menilai handicap pasien gangguan keseimbangan adalah kuesioner Dizziness Handicap Inventory (DHI). Sampai saat ini belum pernah dilakukan adaptasi kuesioner DHI ke bahasa Indonesia. Dizziness Handicap Inventory versi adaptasi yang valid dan reliabel dipergunakan untuk mengukur kualitas hidup, serta sebagai modalitas untuk menilai efektifitas hasil terapi pasien gangguan keseimbangan.
Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan instrumen DHI adaptasi bahasa Indonesia yang sudah divalidasi dan reliabilitas yang teruji untuk menilai kualitas hidup pasien gangguan keseimbangan. Penelitian ini menggunakan desain potong lintang, dilakukan di poliklinik THT divisi Neurotologi FKUI-RSCM dr. Cipto Mangunkusumo pada bulan Agustus 2012 sampai dengan Februari 2013 terhadap pasien gangguan keseimbangan usia dewasa.
Uji validitas dilakukan dengan uji korelasi Spearman dan mendapatkan korelasi yang bermakna pada seluruh butir pertanyaan pada tingkat signifikansi p<0,1, dengan nilai r sebesar 0,409-0,783. Uji reliabilitas mendapatkan hasil nilai Cronbach Alpha 0,7752-0,9265. Instrumen DHI adaptasi bahasa Indonesia valid menurut kaidah validasi transcultural WHO, valid dan juga reliabel sebagai instrumen psikometrik kualitas hidup pasien gangguan keseimbangan.

Dizziness is a symptom of balance disorder that is difficult to assess. Patients with such manifestation often complains about disturbances in daily living activities. The Dizziness Handicap Inventory (DHI) is the most frequent tool used for measuring handicap of patients with balance disorder. At present, the Indonesian version of DHI is not available, the valid and reliable adapted version can be applied to determine quality of life also a modality to value its effectiveness therapy of balance disorder.
This study is aimed to receive Indonesian adaptation of DHI that is also tested in validity and reliability to measure the quality of life in patients with balance disorder. Cross-sectional design is entirely used in this study, conducted at Neurotology division of ENT department out-patient clinic, Cipto Mangunkusumo hospital between Agustus 2012 and February 2013 towards adult patients with balance disorder.
The validity test is determined by Spearman correlation and yield a significance correlation in all questions items with significance level of p<0,01, while the r-value was 0,409-0,783. The reliability test resulted a Cronbach-Alpha ranged 0.7752-0.9265. Dizziness Handicap Inventory Indonesian version is valid based on the WHO trancultural validity guidelines, which also valid and reliable as a quality of life psychometric instrument for balance disorder.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2013
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mohammad Amin Rais Perfernandi Ilham
"ABSTRAK
Latar Belakang: Prevalensi BPPV cukup tinggi dan BPPV mengganggu kualitas hidup penderitanya. Saat ini, belum ada penelitian mengenai faktor-faktor yang terkait dengan BPPV di RSUPN Cipto Mangunkusumo. Tujuan: Mengetahui faktor-faktor yang berkaitan dengan kejadian penyakit BPPV yang ditemukan di RSUPN Cipto Mangunkusumo. Metode: Penelitian menggunakan desain cross sectional dengan sumber data berasal dari data sekunder berupa rekam medik pasien Poliklinik Diagnostik Neurooftalmologi/Neurootologi Departemen Neurologi RSUPN Cipto Mangunkusumo. Ada tujuh variabel yang dicari keterkaitannya dengan kejadian BPPV yaitu usia, jenis kelamin, diabetes mellitus, hipertensi, migrain, gangguan pendengaran, dan riwayat trauma kepala. Penelitian ini membandingkan antara faktor tersebut pada pasien BPPV dengan pasien dizziness non-BPPV dengan perbandingan 1:1. Data dianalisis dengan uji chi-square. Hasil: Sebanyak 472 data pasien dianalisis, 94,9% dari 236 penderita BPPV memiliki setidaknya satu faktor yang diteliti. Empat dari tujuh variabel (jenis kelamin, migrain, gangguan pendengaran, dan riwayat trauma kepala) memiliki nilai p < 0,05 dengan adjusted OR > 1. Kesimpulan: Jenis kelamin perempuan, migrain, gangguan pendengaran, dan riwayat trauma kepala memiliki keterkaitan dan merupakan faktor risiko untuk kejadian BPPV.

ABSTRACT
Background: BPPV prevalence is quite high and BPPV impairs quality of life of its sufferers. Right now, there is no research about factors associated with BPPV incidence at Cipto Mangunkusumo National Hospital yet. Objective: This research was done to know factors that are associated with BPPV incidence at Cipto Mangunkusumo National Hospital. Methods: The study used a cross sectional design with data sources derived from secondary data in the form of medical records of Neuroophthalmology / Neurootology Diagnostic Polyclinic patients in the Department of Neurology, Cipto Mangunkusumo National Hospital. There are seven variables that are searched for its association with BPPV, namely age, sex, diabetes mellitus, hypertension, migraine, hearing loss, and history of head trauma. This study compared these factors in BPPV patients with non-BPPV dizziness patients in a ratio of 1: 1. Data were analyzed by chi-square test. Results: A total of 472 patient data were analyzed, 94.9% of 236 patients with BPPV have at least one factor studied. Four of the seven variables (gender, migraine, hearing loss, and history of head trauma) had p value <0.05 with adjusted OR > 1. Conclusion: Female, migraine, hearing loss and history of head trauma are related and are risk factors for BPPV.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library