Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 33 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Simanullang, Oskar
Abstrak :
Proses diversifikasi produk atas komponen metil ester minyak kelapa sawit (POME) melalui proses perengkahan oksidatif katalitik adalah salah satu usaha untuk menghasilkan senyawa-senyawa antara turunan asam karboksilat yang banyak digunakan dalam industri pelumas, plasticizer, poliamida, poliuretan, parfum, bahan sediaan farmasi dan lain-lain.

Sistem proses perengkahan oksidatif katalitik untuk pembuatan asam karboksilat dari POME pada penelitian ini dilakukan dalam reaktor yang dilengkapi dengan alat pemanas untuk mengontakakan aliran reaktan POME (fasa cair) dengan pereaksi oksigen (fasa gas) dengan adanya katalitis H-Zeolit Lampung yang beroperasi pada tekanan dijaga tetap sebesar 100 psi dan dengan variasi suhu operasi sebesar 120°C, 130°C, 140°C, dan 150°C serta variasi waktu reaksi selama 1 jam, 1,5 jam, 2 jam, dan 2,5 jam.

Karakterisasi produk dilakukan dengan menentukan sifat fisika, yakni: besaran densitas dan besaran viskositas serta menentukan sifat kimia, yakni: besaran bilangan asam total dan FTIR. Dari ketiga hasil uji besaran bilangan asam total, densitas dan viskositas menunjukkan bahwa semua produk perengkahan oksidasi katalitik tersebut mengalami peningkatan. Dari uji FTIR menunjukkan bahwa perbandingan gugus C=O dan -CH2- dari produk perengkahan oksidasi katalitik yang terbentuk mengalami peningkatan.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
T17498
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hendriawan Nur Kuncoro
Abstrak :
Tesis ini membahas Determinan Jenis Diversifikasi dan Pengaruhnya terhadap Kinerja Perusahaan pada lingkup Perusahaan Tercatat di Bursa Efek Indonesia. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif perusahaan public selama periode tahun 2009-2013, yang ditentukan melalui metode purposive sampling dalam pengambilan sampel. Hasil penelitian menunjukkan adanya pengaruh signifikan antara diversifikasi dengan kinerja perusahaan. Diversifikasi dengan jenis diversifikasi related diversification mempunyai pengaruh positifter hadap kinerja perusahaan, sedangkan unrelated diversification berpengaruh negatif. Hal yang mempengaruhi diversifikasi dipertimbangkan melalui Growth Opportinities dan financial strength perusahaan, dimana growth opportunities mempunyai pengaruh signifikan terhadap diversifikasi, dibandingkan dengan Financial Strength perusahaan. ......This thesis discusses about the determinantof Type of Diversification and it's Effect to Firm Performance. In the scope of the Listed Company in the Indonesia Stock Exchange. This study is a quantitative study that used public company financial report's data for the period 2009-2013, which is determined through purposive sampling method. The study states that there is a significant positive influence on the diversification to firm performance. Type of related diversificationhas significant positive influence to firm performance neither to unrelated diversification.Growth Opportunitiesthat has a significant influence to diversification, neither to financial strength.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2015
T42664
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Maria Berliana
Abstrak :
ABSTRAK
Grubcl (1968), membuktikan adanya keuntungari bagi investor yang menyerlakan ekuitas asing pada po,iofolionya. Penelitian Chan, Gup dan Pan (1992) menyimpulkan bahwa koefisien korelasi diantara negara-negara tersebut kecil, sehingga memungkinkan untuk membentuk suatu ponofolio yang efcktif Penelitian penclitian oleh Makridakis dan Wheel-wright (1974). Haney dan Lloyd (1978), Watson (1980), Maldonado dan Sounders (1981) menyimpulkan bahwa koefisien korelasi pasrwi.w amar waktu adalah kecil dan tidak stabil, sehingga memberikan indikasi bahwa antara pasar modal dunia masih tersegmentasi.

Berdasarkan penelitian-penelitian di atas, dilakukan pengujian mengenai korelasi dan ntegrasi aruara indeks saham negara Indonesia terhadap indeks saham negara Singapura. Ilonukong. Jepang. Malaysia, Thailand, Australia dan USA selama periode 3, Jub 1996 - 01 September 2000 Pengujian menunjukkan bahwa koefisien korelasi rtqur,g indeks pasal modal Indonesia terhadap pasar modal-pasar modal tersebut relatif kecil balk denominasi USS maupun mata uang lokal.

Uji ko-integrasi menunjukkan bahwa tidak teidapat hubungan keseimbangan jangka panjang antara bursa saham negara Indonesia dengan bursa saham negara negara dalam penelitian, kecual, dengari Singapura, dengan penjelasan bahwa para pelaku pasar asing umumnya berasal dan Singapura schingga terjadi aliran dana jangka pendek. Apabila terjadi keseimbangan di BEJ (Boisa Efek Jakarta). maka pengaruhnya akan terbawa ke Singapura. Banyaknya investor Jakarta yang membeli saham di BEJ lewat Singapura dengan tujuan memanipulasi pasar, juga menyebabkan aliran jangka pendek semakin terkait. Masan Iainnya adalah bahwa di luar pasar modal, orang Indonesia banyak yang menanamkan modalnya di Singapura.
2001
T950
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Zaki Mubarak
Abstrak :
Saudi Vision 2030 merupakan inisiatif strategis yang dirancang oleh Pemerintah Arab Saudi untuk mengurangi ketergantungan ekonomi negara pada sektor minyak dan mendorong diversifikasi ekonomi, dengan fokus utama pada transformasi sektor non-minyak. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis strategi dan implementasi dari Saudi Vision 2030 dalam transformasi sektor non-minyak, khususnya dalam pencapaian diversifikasi ekonomi. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori pertumbuhan ekonomi, yang menekankan pentingnya diversifikasi ekonomi dalam mengurangi ketergantungan pada sektor tertentu dan mendorong pertumbuhan ekonomi jangka panjang.Meskipun Saudi Vision 2030 telah menetapkan strategi diversifikasi ekonomi, masih terdapat hambatan seperti perubahan budaya bisnis dan ketergantungan historis pada minyak. Namun, diversifikasi ini diharapkan dapat mengurangi kerentanan ekonomi dan mendorong pertumbuhan lapangan kerja baru. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa strategi diversifikasi ekonomi Saudi Arabia adalah dengan menginvestasikan modal di bidang non minyak: property, pendidikan, pariwisata, dan jasa. ......Saudi Vision 2030 is a strategic initiative designed by the Saudi Arabian government to reduce the country's economic reliance on the oil sector and promote economic diversification, with a primary focus on transforming the non-oil sector. This research aims to analyze the strategy and implementation of Saudi Vision 2030 in the transformation of the non-oil sector, particularly in achieving economic diversification. The theory used in this research is the theory of economic growth, which emphasizes the importance of economic diversification in reducing dependence on specific sectors and promoting long-term economic growth. Despite setting a strategy for economic diversification, Saudi Vision 2030 still faces obstacles such as changes in business culture and historical dependence on oil. However, this diversification is expected to reduce economic vulnerability and drive the creation of new job opportunities. The results of this research indicate that Saudi Arabia's economic diversification strategy involves investing capital in non-oil sectors such as property, education, tourism, and services.
Jakarta: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Seza Ihtiari
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari tingkat diversifikasi usaha terhadap kinerja perusahaan dengan variabel moderasi kepemilikan manajerial. Penelitian ini menggunakan sampel 68 perusahaan manufaktur yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia periode 2008 sampai dengan 2010. Dalam penelitian ini, variabel dependen yang digunakan adalah return on asset, return on sales, dan market to book value yang merupakan proksi dari kinerja perusahaan dan variabel independen penelitian ini adalah tingkat diversifikasi usaha yang diukur dengan Entropy Index serta menambahan variabel kontrol, yaitu ukuran perusahaan, leverage, past performance, dan umur perusahaan. Penelitian ini juga menggunakan kepemilikan manajerial sebagai variabel moderasi untuk melihat pengaruhnya terhadap hubungan tingkat diversifikasi usaha dan kinerja perusahaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat diversifikasi usaha tidak berpengaruh signifikan terhadap ketiga proksi kinerja perusahaan (ROA, ROS, dan MBV) serta kepemilikan manajerial tidak berpengaruh signifikan terhadap hubungan tingkat diversifikasi usaha dan kinerja perusahaan. ......The objective of this study is to determine the effect of diversification level to corporate performance with managerial ownership as moderating variable. This study used 68 manufacturing companies listed on the Indonesia Stock Exchange in the period 2008 to 2010. In this study, the dependent variables are return on asset, return on sales, and market to book value which are proxies of corporate performance and the independent variable is corporate diversification level measured by Entropy Index and adding the control variabels such as corporate size, leverage, past performance, and age. This study also used managerial ownership to see its effect on the relationship between corporate diversification level and corporate performance. This study concludes that diversification level does not significantly affect the corporate performance and managerial ownership has no significant effect on the relationship between diversification level and corporate performance.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
S45416
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ony Humarseno
Abstrak :
Penelitian ini menganalisis pengaruh diversifikasi terhadap kinerja perusahaan pada perusahaan tercatat di Bursa Efek Indonesia tahun 2006-2011, menggunakan pendekatan regresi kuantil. Penulis menemukan bahwa diversifikasi memberikan pengaruh negatif pada kinerja perusahaan saat pengukuran kinerja menggunakan Return on Assets (RoA) dan pengaruh ini semakin negatif pada kelompok perusahaan dengan tingkat kinerja relatif tinggi. Untuk pengukuran kinerja menggunakan nilai Tobin?s q, diversifikasi memberikan pengaruh negatif pada kinerja perusahaan untuk kelompok perusahaan dengan tingkat kinerja menengah, dan pengaruh negatif ini terus meningkat seiring meningkatnya kinerja perusahaan sampai pada kuantil Tobin?s q 0,70. ......This study investigates the effect of diversification on firm performance using data of Indonesian listed companies during 2006-2011 employing quantile regression approach. This empirical results show that the effect of diversification on firm performance is negative, using Return on Assets (RoA) as measure of performance, and this effect becomes increasingly negative on firm performance for companies with relatively high performance. Using Tobin?s q as performance measure, the effect of diversification on firm performance is negative for companies with middle high performance, and this effect becomes increasingly negative until Tobin?s q quantile 0.70.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
S46519
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hardian Karaguna
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk meneliti apakah diversifikasi perusahaan mempengaruhi tingkat pemegangan kas mereka. Dengan menggunakan data pada level perusahaan dan level segmen pada perusahaan non-keuangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada periode 2007-2011. Pengolahan data menggunakan analisis regresi OLS dengan data cross section yang struktur datanya merupakan nilai variabel pada waktu yang sama dari beberapa perusahaan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa diversifikasi perusahaan tidak mempengaruhi cash holdings secara signifikan. Namun, hubungan interdependensi antar segmen dan agency cost yang dinilai menjadi perbedaan karakteristik antara diversified firms dan focused firms, memberikan pengaruh signifikan terhadap tingkat pemegangan kas perusahaan. ......The purpose of this study is to investigate whether firm?s diversification affect their level of cash holdings. Using data on firm level and segment level on nonfinancial companies that listing on the Indonesia Stock Exchange in the period 2007-2011. The data were running using OLS regression analysis with cross section data which the data structure is the value of a variable at the same time from different companies. Results of this study shows that diversification does not affect the company's cash holdings significantly. However, complementary effect among the segment and the agency cost that considered to be the characteristic differences between diversified firms and focused firms, have a significant effect on firm?s level of cash holdings.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
S46118
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fathan
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh corporate diversification terhadap keputusan struktur modal pada perusahaan non keuangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2008-2012. Variabel independen dalam penelitian ini adalah total diversification, related dan unrelated diversification, sedangkan variabel dependennya adalah book leverage ratio, market leverage ratio, dan longterm market leverage ratio. Diversifikasi diukur dengan entropy index. Penelitian ini menggunakan uji analisis data panel dengan jumlah data observasi adalah 675. Penelitian ini membuktikan bahwa: 1) Terdapat pengaruh signifikan antara total diversification terhadap struktur modal yang diproksikan oleh longterm market leverage ratio. 2) Related diversification tidak signifikan berpengaruh terhadap struktur modal perusahaan. 3) Unrelated diversification juga tidak signifikan berpengaruh terhadap struktur modal perusahaan. ...... This research aims to analyze the effect of corporate diversification on capital structure decision of non-financial companies listed on the Indonesian Stock Exchange in 2008-2012. Diversification is measured by entropy index. The independent variables are total diversification, related and unrelated diversification, while the dependent variables are book leverage ratio, market leverage and longterm market leverage ratio. This study uses panel data regression to test 675 observations. This study shows that: 1) Total diversification have significant effect on capital structure which proxied by longterm market leverage ratio, 2) Related diversification doesn?t have significant effect on capital structure. 3) Unrelated diversification also doesn?t have significant effect on capital structure.
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2014
S54434
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Paulus Aprimus Carlus Tangkere
Abstrak :
ABSTRAK
PERKEMBANGAN kondisi industri properti sangat dipengaruhi oleh perkembangan ekonomi. Sedemikian besar pengaruhnya, sehingga kondisi industri properti senantiasa mengikuti irama (siklus) perekonomian; paling awal merasakan dampak penurunan kegiatan (declining) ekonomi, namun paling lambat untuk merasakan masa jayanya (booming). Hal ini disebabkan oleh produk properti yang bersifat investasi, sehingga Iebih cepat untuk diabaikan pada saat kesulitan ekonomi; namun juga, disebabkan proses pengadaan produk properti yang membutuhkan waktu yang tidak singkat (mulai proses perencanaan hingga bangunan siap pakai), mengakibatkan industri properti membutuhkan waktu untuk dapat memenuhi kebutuhan yang meningkat terhadap produk properti (akibat kondisi ekonomi yang sedang naik, booming). Bila perusahaan yang bergerak dalam bidang properti tidak dengan cepat menyesuaikan tingkat kegiatannya pada saat menurunnya kegiatan ekonomi, maka kebangkrutan merupakan hal yang pasti dihadapi. Hal ini terbukti dengan dilikuidasinya SUMMA dan ?menghìlangnya? beberapa anggota RET pada periode 1991-1992 akibat menurunnya tingkat kegiatan ekonomi nasional.

Disamping itu, perkembangan produk properti di Indonesia juga semakin bervariasi, seperti usaha kawasan industri (yang tadinya kurang dikenal) dan pembangunan apartemen dan lapangan golf yang sedang menggebu?gebu dewasa ini. Namun demikian, kunci keberhasilan dalam industri properti nampaknya masih berkisar pada faktor lokasi yang sesuai dan kuatnya modal. Munculnya produk superblok merupakan gambaran pentingnya lokasi dan modal bagi perusahaan yang bergerak da;am industri properti.

Dalam menghadapi kondisi dan perkembangan itulah, dibutuhkan suatu strategi jangka panjang yang dapat menempatkan perusahaan pada posisi yang memiliki daya juang dan daua saing yang tinggi Strategi diversifikasi konsentris nampaknya merupakan strategi yang mampu dalam menghadapi masalah tersebut. Dengan memasuki jenis usaha lain yang masih dalam industri yang sama (properti), selain dapat mengatasi gejolak (siklus) perekonomian, juga dapat dimanfaatkan sinergi yang terjadi.

Dengan menggunakan pendekatan tersebut, analisis yang dilakukan pada PT Bimantara Sitj Wisesa (BSW) menyimpulkan, bahwa strategi diversifikasi konsentris sangatlah tepat untuk mencapai misi dan cita-cita yang diinginkannya. Pengalamannya selama lebih dari sepuluh tahun di berbagai bidang usaha properti (real estate, apartemen, hotel, ruang perbelanjaan, dan pengembangan lahan), merupakan kekuatan yang dapat diandalkan, di samping potensi anak perusahaan yang dimilikinya serta dukungan dari perusahaan induk (PT Bimantara Citra).

Selain berusaha untuk memperoleh kawasan seluas minimal 200 hektare, dikaitkan dengan perkembangan internat industri properti, nampaknya produk superbiok ,juga merupakan sasaran jangka panjang BSW Luasnya lahan dan adanya superblok merupakan perpaduan yang sangat sinergis bagi BSW. Pengembangan superblok dalam lahan yang telah dimiliki sekarang (Grand Kuningan Embassy Estate) juga merupakan suatu rekomendasi.

Namun dalam mengembangkan usaha dan penerapan strategi tersebut Nampaknya diperlukan kejelasan dari perusahaan induk (Bimantara Citra), mengingat masih adanya anak perusahaan BC lainnya yang bergerak dalam usaha properti namun tidak dibawah koordinasi BSW. Disarankan, pengembangan usaha properti BC di konsentrasikan penanganannya pada BSW, agar tidak terjadi konflik di kemudian hari.
1993
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kim Yook Chan; Petrus Setiawan
Abstrak :
ABSTRAK
Dalam perjalanannya, setiap perusahaan mengalami tahap operasi dimana manajemen industri mengalami tingkat pertumbuhan penjualan yang lambat dan mengalami marjin laba yang merosot karena industri tersebut berada dalam tahap kedewasaan industri atan tahap penurunan. Jika perusahaan berada dalam tahap pertumbuhan. manajemen harus menfokuskan terhadap peningkatan penjualan dan perluasan pangsa pasar dengan produk pokoknya tetapi, dalam akhir tahap kedewasaan atau dalam tahap periurunan, permasalahan pokok adalah bagaimana perusahaan akan hidup terus dalam masa depan dimana kegiatan dengan produk pokoknya tidak cukup untuk menjainin kelangsungan perusahaan.

Dengan melakukan analisis strategis, manajemen perushaan dapan melihat ke masa depan dan menyiapkan pemshaan untuk lingkungan yang dinamik. Manajemen dapat melihat kecenderungan kondisi industri mereka dalam jangka waktu yang panjang dan mengarah kebijsanaannya supaya perusahaan paling diuntungkan dalam keadaan yang tidak dapat dikendalikan.

Manajemen PT X yang menghasilkan plester kayu lapis juga berada pada saat dimana ketidak pastian mengenai kelangsungan hidup cukup besar. Dengan melakukan analisis intern perusahaan untuk mengukur kekuatan dan kelemahan perusahaan dalam industri plester kayu lapis seperti analisis pemasaran, keuangan dan akunting, analisis kecenderungan rasio keuangan, analisis Du Pont, analisis produksi dan mutu, dan analisis personalia dan organisasi, posisi PT X dalam industri plester kayu lapis dapat disimpulkan bahwa mereka berada dalam posisi yang relatif lemah yaltu kelemahannya lebih banyak dan pada kekuatannya. Dengan melakukan analisis daur hidup industri, industri plester kayu lapis berposisi dalam tahap kedewasaan menuju ke tahap penurunan, dan analisis peluang dan ancamaan, yang diukur dengan analisis lingkungan, persaingan, dan lain-lain, menyimpulkan bahwa PT X menghadapi ancaman yang lebih besar dari pada peluang. Menghadapi kondisi semacam ¡ni PT X perusahaan dapat melakukan diversifikasi sebagai alat pertubuhan atau jalur keluar dan industri kayu lapis yang tidak mempunyai prospek bisnis yang cerah.

Pada dasarnya ada dua jenis utama diversifikasi, yaitu: diversifikasi konsentrik dan diversifikasi konglomerat. Dan dua pilihan tersebut, PT X disarankan diversifikasi konsentrik dengan alasan kemudahan peralihan dan penguasaan teknologi. Diversifikasi Konsentrik mencerminkan peristiwa keluarnya secara mencolok suatu perusahaan dari basis operasinya selama ini. Pada umumnya hal ini dilakukan dengan cara akuisisi perusahaan lain atau pengembangan internal suatu usaha yang terpisah., dengan kemungkinan-kemungkinan sinergistik yang menyeimbangkan kekuatan-kekuatan dan kelemahan-kelemahan dañ kedua bidang usaha tersebut.

Diversifikasi konsentrik melibatkan akuisisi perusahaan- perusahaan yang masih berhubungan dengan perusahaan pengakuisisi dalam hal teknologi, pasar, atau produk. Dengan strategi utama ini, bidang-bidang usaha yang dipilih harus mempunyai derajat kesamaan yang tinggi dengan bidang usaha saat ini. Diversifikasi konsentrik yang ideal terjadi ketika laba gabungan kedua perusahaan meningkatkan kekuatan dan kesempatan bagi perusahaan serta mengurangi kelemahan serta resiko. Jadi, perusahaan yang mengakuisisi akan mencari bidang bidang usaha baru dengan karakteristik-karakteristik produk, pasar, saluran distribusi, teknologi, serta kebutuhan sumber-sumber yang mirip dengan apa yang dimilikinya selarna ini, dan yang menghasilkan sinergi, tetapi tidak merupakan saling ketergantungan secara total.

Sebagal alternatif-alternatif diversifikasi konsentrik, penulis menguji beberapa industri yang berkaitan dengan inti bisnis PT X yaitu plester OPP, plester PVC, plester obat, dan perekat sepatu dengan analisis kesempatan investasi. Kesimpulan dan analisis tersebut, pasar yang menunjukkan keadaan menguntungkan untuk memasuki bisnis baru adalah plester obat dan perekat sepatu dengan catatan perusahaan harus mempunyai kemampuan keuangan dan akses teknologi. Akses leknologi bisa didapat melalui joint venture, atau licencing.
1993
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4   >>