Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 1629 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ria Reginastuti
Abstrak :
Romanomermis iyengari mempunyai potensi yang besar sebagai jasad-pengendali-hayati populasi larva nyamuk, diantaranya adalah Aedes aegypti yang merupakan vektor utama penyakit demam berdarah di Indonesia. Peranannya tersebut dilakukan dengan menjadi endoparasit obligat pada larva nyamuk tersebut. Untuk mengetahui efektivitas R. iyengari' dalam mengendalikan populasi larva A. aegypti, telah dilakukan pengujian 100, 200, 300, dan 400 preparasit R. iyengari sebagai perlakuan terhadap 50 larva A. aegypti instar II di laboratorium. Efektivitas setiap perlakuan ditentukan oleh kemampuan kolektif terbesar parasit membunuh inang, ditambah dengan perbandingan jenis kelamin cacing yang dihasilkan sehingga memungkinkan untuk terjadinya "recycling". Dari penelitian ini didapat bahwa perbandingan yang paling memenuhi kriteria efektivitas tersebut adalah 6 preparasit R. iyengari untuk 1 larva A. aegypti.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Universitas Indonesia, 1991
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rika Saraswati
Abstrak :
ABSTRAK
Askariasis atau infeksi cacing gelang pada babi di sebabkan oleh cacing Nematoda Ascaris suum. Penularan askariasis terjadi apabila babi memakan telur infektif cacing tersebut. Perkembangan telur A. suum hingga mencapai stadium infektif teriadi di lingkungan tanah, dan dipengaruhi oleh faktor-faktor lingkungan seperti : suhu,kandungan oksigen dan kelembaban tanah.

Untuk mengetahui pengaruh salah satu faktor lingkungan berupa suhu terhadap berkembangan telur A. suum dari stadium satu sel hingga stadium embrio ( infektif ) telah di lakukan penelitian pengeraman telur A. suum pada suhu 30oc, 35oc, 4ooc, dan 27oc (kontrol ). Pengamatan dimulai 24 jam setelah perlakuan, kemudian berturut-turut dua hari sekali hingga hari ke 15.

Dari hasiI penelitian ini didapat bahwa pada suhu 30oc, 35oc dan 27oc, perkembangan telur A. suum dapat mencapai stadium embrio ( infektif ) , sedangkan pada suhu 4OoC hanya dapat mencapai stadium morula lanjut saja.

Telur A. suum pada suhu 27oc (kontrol ) mengalami perkembangan 1,2 kali lebih cepat daripada suhu 30oC, dan 1,4 kali lebih cepat daripada suhu 35oC. ABSTRACT
1991
S-pdf ( sedang dalam digitalisasi)
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Elvy Arianti
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Universitas Indonesia, 1992
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Endang Tri Rahayu
Abstrak :
ABSTRAK
Terapi radiasi pada penderita kanker serviks dapat menyebabkan penurunan jumlah se1 limfosit. Keadaan ini diduga disebabkan oleh kerusakan kromosom yang terbentuk selama terapi radiasi, karena kerusakan kromosom dapat menyebabkan kematian sel.

Pada penelitian ini telah dilakukan pengujian pengaruh terapi radiasi terhadap jumlah aberasi kronosom (disentrik, asentrik, cincin dan aberasi- kromosgm yang lain selain tiga tipe pertama) serta dilakukan pengujian jumlah limfosit pada 24 orang penderita kanker serviks. Para penderita mendapatkan dosis radiasi eketerna 2OO cGy per hari (kecuali Sabtu dan Minggu), atau 10OO eGy per minggu, selana 5 minggu. Penderita dikelompokkan menjadj, empat kelompok yaitu: kelompok sebelum mendapat terapi radiasi, kelonpok setelah mendapat terapi radiasi dosis 2000 cGy, 4000 cGy dan sekitar 6O0O cGy (setelah mendapat radiasi eksterna dan satu kali radiasi interna).

Dari perhitungan statistik diperoleh kesimpulan . bahwa terapi radiasi menyebabkan terjadinya aberasi kromosom disentrik dan asentrik- Telah terbentuk keadaan "plateau" pada dosis 4000 cGy untuk kromosom disentrik dan dosis 2000 cGy untuk kromosom agentrik. Selain itu diperoleh kesimpulan bahwa terapi radiasi tidak menyebabkan terjadinya aberasi kromosom cincin dan aberasi lain- Dari analisie korelasi Spearman dapat disimpulkan bahwa ada korelasi negatif yang nyata (p < 0,05) antara jumlah kromosom disentrik dengan jumlah sel limfosit, penderita kanker serviks, sedangkan jumlah kromosom cincin dan aberasi lain tidak ada korelasi dengan junrah sel limfositnya. ABSTRACT
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1990
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wilcocks, Charles
New York: Oxford University Press, 1950
616 Wil h
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Interna Publishing, 2015
617.882 NAS
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Interna Publishing, 2014
617.882 NAS
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Widi Palupi Ayu Padmandani
Abstrak :
Background systemic sclerosis (SSc) is a chronic autoimmune disease which presents immunological, endothelilal dysfunction, skin and organs fibrosis. The inflammatory process is an important pathopshsiology of systemic sclerosis. Disease activity assessment using clinical parameters of c creative protein (CRP), erytrocyte sedimentation rate (ESR) and soluble CD40 lingand.
Jakarta: University of Indonesia School of Medicine, 2018
616 IJR 10:2 (2018)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Abstrak :
Nasopharyngeal carcinoma (NPC) is a unoque ephithelial malignancy that occurs at a high frequency in certain regions of Southeast Asia. Previous study revealed the association between Epstein Barr Virus (EBV) and to a lesser extent, Human papiloma Virus (HPV) with NPC....
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Sofian K. Marsawidjaya
Abstrak :
Komplikasi paru pacsa oprasi (PPC-Post operative Pulmonary Complications) memiliki kontribusi penting dalam peningkatan angka morbiditas, moralitas, dan lamanya perawatan. Terdapat beberapa faktor risiko terkait diantaranya: status kesehatan pasien, jenis dan teknik oprasi, dan jenis anestesi yang digunakan. Insiden yang paling sering dilaporkan diantaranya: gagal napas, pneumonia, atelektasis, dan eksaserbasi penyakit paru kronis. Model skor indeks risiko yang dikembangkan Arozullah dapat digunakan untuk memprediksi komplikasi paru pasca operasi diantaranya gagal napas dan pneumonia. Oleh karena terdapat perbedaan karakteristik populasi pasien, maka perlu dilakukan validasi untuk mengetahui performa model skor tersebut. Tujuan menilai performa kalibrasi dan diskriminasi model skor indeks risiko komplikasi paru Arzullah dalam memprediksi komplikasi gagal napas dan pneumonia pacsa oprasi pada pasien yang menjalani oprasi non-kardiak di Rumah Sakit Umum Pusat Nasional Cipto Mangunkusumo ( RSCM). Metode penelitian ini merupakan studi khorot retrospektif pada populsi pasien yang menjalani oprasi non-kardiak di RSCM dari bulan Januari sampai Desember 2015. Variabel yang dinilai adalah jenis oprasi, usisa, oprasi darurat, riwayat Penyakit Paru Obtruksi Kronis ( PPOK), kadar albumin darah, kadar ureum darah, status fungsional, penurunan berat badan >10% dalam 6 bulan, prokok, penggunaan alkohol, transfusi darah pre oprasi >4 kolf, anatesi umum, riwayat cerebrovascular disaese, gangguan sensorium akut, dan penggunaan steroid kronis. Lauran yang dinilai dengan uji Hosmer-Lemeshow. Performa diskriminasi dinilai dengan area under the curve (AUC).
Jakarta: Departement of Internal Medicine, Faculty of Medicine Universitas Indonesia, 2016
616 UI-JCHEST 3 : 2 (2016)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>