Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
Mutiara Azka
"
ABSTRAKKesenjangan digital masih dapat ditemukan di Indonesia, ini dapat dilihat salah satunya melalui data statistic dari Indonesia Investments 2016 yang menyatakan bahwa masiih ada sekitar 150 juta penduduk Indonesia yang hidup tanpa akses internet. Generasi Bisa! platform merupakan upaya dari Microsoft untuk membukitan komitmen perusahaan, dalam menutup kesenjangan digital yang menjadi permasalahan di jaman modern, terutama di negara berkembang seperti Indonesia. Untuk mengoptimalkan fungsi dari platform tersebut, menkomunikasikan platform secara efektif adalah suatu keharusan. Dengan mengambil data melalui wawancara mendalam dengan pihak Microsoft Indonesia, dan mengambil beberapa data sekunder dari berbagai sumber, diskusi dalam jurnal review ini akan meliput tentang bagaimana strategi komunikasi dari tim Humas Microsoft Indonesia dalam memperkenalkan filantropi perusahaan yang bergerak unuk mengatasi kesenjangan digital, dalam hal ini Generasi Bisa!.
ABSTRACTDigital Divide can still be found in Indonesia, this could be seen through the statistic from Indonesia Investments 2016 which mentioned that there are still about 150 million people still live without internet in Indonesia. Generasi Bisa Platform is one of Microsoft rsquo s efforts to express its commitment to closing the digital divide, which has become a social concern in developing countries, particularly in Indonesia. To optimize the function of this platform, effective communication strategy is necessary. By collecting data through conducting an in depth interview session with one of Microsoft Indonesia rsquo s employees, and collecting secondary data through other additional resources, the discussion within this journal review will revolve around how the Public Relations team of Microsoft Indonesia developed their communication strategy to introduce this philanthropy program to march themselves in closing the digital divide."
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2017
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja Universitas Indonesia Library
Maharlesa Putri
"Semakin maju teknologi berdampak pada kesenjangan yang semakin besar. Karena kemampuan manusia dalam menyesuaikan dengan teknologi digital cenderung lebih lambat daripada kemajuan teknologi digital itu sendiri. Besarnya akses terhadap Pendidikan sebagai gambaran dari kemampuan sumber daya manusia (SDM) menjadi indikator kuat dalam pengukuran kesenjangan digital. Dengan menggunakan Fixed effect Model (FEM), penelitian ini membuktikan adanya hubungan yang signifikan antara akses terhadap pendidikan dengan kesenjangan digital. Semakin tingginya akses pada pendidikan untuk semua jenjang di masyarakat berakibat pada semakin membesarnya kesenjangan digital yang ada.
Didukung dengan hasil survei menggunakan metode non-probability sampling (purposive sampling) dari 666 responden yang terdiri dari guru, siswa, dan orang tua atau pendamping yang melakukan pendidikan jarak jauh (PJJ) selama masa pandemi COVID-19. Kelancaran proses PJJ sangat dipengaruhi oleh kepemilikan, penggunaan, dan pemanfaatan perangkat TIK dan internet. Terlepas dari tantangan dalam penyesuaian rotasi proses pendidikan dari tradisional ke digital. Sehingga dukungan pemerintah sangat dibutuhkan terutama untuk penyediaan perangkat TIK dan internet untuk kemudahan dalam PJJ.
The more advanced technology, the bigger the digital divide. Because the human ability to adapt to digital technology tends to be slower than the progress of digital technology itself. The amount of access to education as an illustration of the ability of human resources (HR) is a strong indicator in measuring the digital divide. By using the Fixed Effect Model (FEM), this study find a significant relationship between access to education and the digital divide. The higher access to education for all levels in society results in the growing digital divide.Supported by the survey results was using the non-probability sampling method (purposive sampling) from 666 respondents consisting of teachers, students, and parents or companions who conducted distance learning (PJJ) during the COVID-19 pandemic. The smooth running of the PJJ process is strongly influenced by the access, use, and skill of ICT and internet equipment. Apart from the challenges in adjusting the rotation of the educational process from traditional to digital. Government support is needed, especially for providing ICT tools and the internet for convenience in PJJ."
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library