Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Tasya Adinda Rahmania
"Perkembangan teknologi komunikasi di masa sekarang telah berkembang sangat pesat, dampak positif dari hal tersebut yaitu memudahkan seluruh masyarakat dalam menjalankan aktivitasnya. Digitalisasi yang terjadi dalam bidang kesehatan disebut dengan Digital Health, salah satunya telefarmasi. Penelitian ini dilakukan bertujuan untuk menelaah pelaksanaan serta peran apoteker dalam pelaksanaan telefarmasi di Apotek Kimia Farma No. 364, Cilandak KKO. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah deskriptif kualitatif, dilakukan pengambilan data yang bersumber dari Aplikasi Kimia Farma Mobile dan WhatsApp Apotek Kimia Farma No. 364, Cilandak KKO dan didukung oleh studi literatur. Hasil penelitian diperoleh berdasarkan data yang diperoleh dari Aplikasi Kimia Farma Mobile dan WhatsApp Apotek Kimia Farma yaitu berupa informasi ketersediaan obat, pelayanan resep elektronik, pelayanan swamedikasi, pengantaran obat, dan konsultasi dengan apoteker. Pelayanan telefarmasi yang dilakukan di Apotek Kimia Farma No. 364, Cilandak KKO sudah sesuai dengan Standard Operating Procedure (SOP) yang mengacu pada Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor HK.01.07/MENKES/4829/2021.
The development of communication technology nowadays has progressed rapidly, with one of its positive impacts being the facilitation of activities for the entire community. The digitalization in the field of health is referred to as Digital Health, one aspect of which is telepharmacy. This research aims to examine the implementation and the role of pharmacists in telepharmacy at Kimia Farma Pharmacy No. 364, Cilandak KKO. The method used in this research is qualitative descriptive, with data collection sourced from the Kimia Farma Mobile Application and WhatsApp of Kimia Farma Pharmacy No. 364, Cilandak KKO, supported by literature studies. The research results obtained based on data from the Kimia Farma Mobile Application and WhatsApp of Kimia Farma Pharmacy include information on drug availability, electronic prescription services, self-medication services, drug delivery, and consultation with pharmacists. The telepharmacy services provided at Kimia Farma Pharmacy No. 364, Cilandak KKO are in accordance with the Standard Operating Procedure (SOP) referring to the Decision of the Minister of Health of the Republic of Indonesia Number HK.01.07/MENKES/4829/2021."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2023
PR-PDF
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Eufrasia Victa Swastika Anggriasti
"Penelitian ini mengkaji dampak aplikasi digital terhadap manajemen pengaduan pasien di Rumah Sakit Premier Bintaro. Seiring dengan semakin banyaknya organisasi kesehatan di seluruh dunia yang mengadopsi solusi digital untuk meningkatkan pengalaman pasien dan efisiensi operasional, penelitian ini bertujuan untuk menilai efektivitas sistem manajemen komplain untuk pasien dalam lingkup Rumah Sakit. Aplikasi baru yang dikembangkan dirancang untuk merampingkan proses manajemen pengaduan, memfasilitasi respons tepat waktu, dan menyediakan data yang dapat dianalisis untuk peningkatan kinerja. Penelitian dilakukan dengan menggunakan pendekatan metode campuran, penelitian ini menganalisis data kuantitatif dari aplikasi dan data kualitatif dari wawancara dengan para pemangku kepentingan dan pasien. Hasil penelitian menunjukkan bahwa aplikasi digital telah memberikan dampak positif yang signifikan dengan memungkinkan penyelesaian masalah dengan cepat, meningkatkan transparansi, dan mendorong budaya yang lebih berpusat pada pasien. Namun, penelitian ini juga mengungkapkan tantangan, seperti perlunya pelatihan dan dukungan berkelanjutan bagi staf serta upaya optimalisasi lainnya guna pengembangan sistem di masa depan.

This study examines the impact of a digital application on patient complaint management at Premier Bintaro Hospital. As healthcare organizations worldwide increasingly adopt digital solutions to enhance patient experience and operational efficiency, this research aims to evaluate the effectiveness of a patient complaint management system within a hospital setting. The newly developed application is designed to streamline complaint management processes, facilitate timely responses, and provide analyzable data for performance improvement. Employing a mixed-methods approach, this study analyzed quantitative data from the application and qualitative data from interviews with key stakeholders and patients. The findings indicate that the digital application has had a significant positive impact, enabling rapid issue resolution, enhancing transparency, and fostering a more patient-centered culture. However, the study also revealed challenges such as the need for ongoing staff training and support, as well as the importance of further optimization efforts for future system development."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sofyan Dwi Fathurrahman
"Kurangnya pemanfaatan ehealth dalam program pencegahan dan pengendalian hipertensi di Kota Depok belum selaras dengan misi pembangunan Kota Depok 2021-2026 untuk menciptakan pelayanan publik yang modern dan pembangunan infrastruktur berbasis teknologi. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi gambaran literasi kesehatan digital pada klien hipertensi di Kota Depok. Metode penelitian ini adalah studi deskriptif menggunakan kuesioner I- eHEALS dengan teknik cluster sampling pada klien hipertensi di lima kelurahan dengan estimasi populasi klien hipertensi tertinggi di Kota Depok sebanyak 100 sampel. Hasil penelitian menunjukan bahwa klien hipertensi di Kota Depok sebagian besar adalah kelompok usia dewasa muda atau 41–65 tahun (64%), berjenis kelamin perempuan (72%), tingkat pendidikan menengah (SMP, SMA, atau sederajat) (59%), dan menggunakan Youtube sebagai sumber informasi kesehatan digitalnya (25%). Selain itu, diketahui juga literasi kesehatan digital klien hipertensi di Kota Depok sebesar 26. Kesimpulan penelitian ini adalah literasi kesehatan digital klien hipertensi di Kota Depok cenderung lebih tinggi pada kelompok dewasa muda, jenis kelamin perempuan, pendidikan tinggi, dan menggunakan aplikasi kesehatan online sebagai sumber informasi kesehatan digitalnya, serta masih kurangnya kemampuan klien hipertensi di Kota Depok untuk menilai, mengevaluasi, dan kepercayaan diri dalam penggunaan informasi kesehatan digital. Rekomendasi peneliti adalah dilakukannya promosi literasi kesehatan digital dan dikembangkannya sumber informasi kesehatan digital yang berfokus pada manajemen perawatan diri klien hipertensi.

The lack of ehealth utilisation in hypertension prevention and control programmes in Depok City is not yet aligned with Depok City's 2021-2026 development mission to create modern public services and technology-based infrastructure development. This study aims to identify the digital health literacy in hypertensive clients in Depok City. The research method is a descriptive study using the I- eHEALS questionnaire with cluster sampling technique on hypertensive clients in five urban villages with the highest estimated population of hypertensive clients in Depok City as many as 100 samples. The results showed that hypertensive clients in Depok City were mostly young adults or 41-65 years old (64%), female (72%), secondary education level (junior high school, high school, or equivalent) (59%), and used Youtube as a source of digital health information (25%). In addition, it is also known that the level of the digital health literacy of hypertensive clients in Depok City is 26. The conclusion of this study is that the digital health literacy of hypertensive clients in Depok City tends to be higher in the young adult group, female gender, higher education, and using online health applications as a source of digital health information, and there is still a lack of ability of hypertensive clients in Depok City to assess, evaluate, and confidence in the use of digital health information. The researcher's recommendation is to promote digital health literacy and develop digital health information sources that focus on self-care management of hypertensive clients."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rizkya Wimahavinda Kardono
"Pendahuluan: Insiden penyakit tidak menular terus meningkat di Indonesia, dengan peningkatan tahunan pada populasi remaja. Prevalensi penggunaan internet di kalangan remaja Indonesia cukup signifikan, dengan mayoritas mengandalkannya sebagai sumber utama informasi kesehatan. Penelitian terdahulu menunjukkan bahwa literasi kesehatan digital memengaruhi gaya hidup yang mempromosikan kesehatan. Namun, penelitian yang berkonsentrasi pada demografi remaja masih langka. Metode: Penelitian menggunakan desain crosssectional untuk menyelidiki hubungan antara tingkat literasi kesehatan digital dan profil gaya hidup yang mempromosikan kesehatan pada remaja pengguna internet di DKI Jakarta. Sampel yang terlibat sejumlah 211 remaja usia 15–19 tahun yang berdomisili di DKI Jakarta. Hasil: Uji Chi-square digunakan untuk mengidentifikasi hubungan antara tingkat literasi kesehatan digital dan profil gaya hidup yang mempromosikan kesehatan. Responden dalam penelitian ini menunjukkan tingkat literasi kesehatan digital yang tinggi, dibuktikan dengan ratarata skor eHEALS sebesar 32,47, dan ditemukan hubungan antara tingkat literasi kesehatan digital dan profil gaya hidup yang mempromosikan kesehatan (nilai-p = 0,006, α < 0,05). Kesimpulan: EHealth atau sumber daya digital dapat digunakan untuk meningkatkan perilaku mempromosikan kesehatan pada remaja. Tingkat literasi kesehatan digital remaja perlu ditingkatkan untuk mendorong adopsi perilaku dan sikap yang berdampak positif untuk kesehatan remaja. Penelitian selanjutnya diharapkan dapat mengeksplorasi faktor yang memediasi hubungan antara kedua variabel tersebut untuk upaya promosi kesehatan yang lebih efektif.

Background: The incidence of non-communicable diseases continues to rise in Indonesia, with an annual increase among adolescents. The prevalence of internet usage among Indonesian adolescents is significant, with the majority relying on it as their primary source of health information. Previous research indicated that digital health literacy influences health-promoting lifestyles. However, studies concentrating on the adolescent demographic remain scarce. Method: This study employed a cross-sectional design to investigate the relationship between digital health literacy levels and health-promoting lifestyle profiles in adolescent internet users in DKI Jakarta. Two hundred eleven adolescents aged 15–19 years across DKI Jakarta were involved. Results: The Chi-square test was utilised to examine the relationship between digital health literacy levels and health-promoting lifestyle profiles. This study revealed a high level of digital health literacy, indicated by an average eHEALS score of 32.47, and established a relationship between digital health literacy and health-promoting lifestyle profile (p-value = 0.006, α < 0.05). Conclusion: The use of eHealth or digital resources can significantly enhance adolescents' health-promoting behaviours. Adolescents’ digital health literacy levels need to be improved to foster the adoption of behaviours and attitudes favourable to health. Future studies can explore the factors mediating the relationship between the two variables for a better health promotion approach."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2025
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library