Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Simangusong, Febri Monica Diristiani
"Kelompok senyawa diklorofenol (DCP) merupakan salah satu polutan yang terkandung pada limbah cair industri yang sulit terdegradasi di lingkungan sehingga dapat menimbulkan bahaya yang dampaknya dapat berlanjut bagi kesehatan manusia. Senyawa DCP terdapat dalam beberapa isomer berdasarkan letak atom klorin pada cincin aromatik yang harus disisihkan untuk mengurangi dampak yang ditimbulkan. Teknologi yang digunakan untuk menyisihkan kadar konsentrasi DCP yaitu aplikasi Reaktor Plasma Dielectric Barrier Discharge (DBD) karena dinilai memiliki tingkat efisiensi energi tinggi. Reaktor ini menerapkan proses oksidasi lanjutan dengan mengandalkan spesi aktif kuat yaitu radikal ‧OH dan O3. Penelitian ini dilakukan bertujuan untuk mengetahui efektivitas reaktor DBD dalam mendegradasi isomer DCP yaitu 2,4-DCP dan 2,5-DCP dalam kondisi asam (pH 4) dan basa (pH 10). Berdasarkan percobaan, dalam waktu proses 120 menit, reaktor DBD mampu mencapai persentase penyisihan DCP paling tinggi sebesar 89,05 % pada degradasi senyawa 2,5-DCP dengan kondisi pH 10; laju alir 50 mL/menit; laju alir udara 2,5 L/menit; tegangan plasmatron 19 kV. Sedangkan dengan kondisi operasi yang sama, 2,4-DCP terdegradasi sebesar 86,95%. Nilai lebih rendah ditunjukkan pada saat pH asam dari hasil pengolahan kedua isomer DCP tersebut. Penurunan kadar COD limbah mencapai 46,88% pada senyawa 2,5-DCP dan 46,14% pada 2,4-DCP.
.....The dichlorophenol compound group (DCP) is one of the pollutants contained in industrial wastewater that is difficult to be degraded in the environment which can lead to pose hazards, even more, the impact can continue to human health. DCP compounds are present in several isomers based on the location of the chlorine atoms in the aromatic ring, which, must be removed to reduce the impact. The technology used to eliminate DCP concentration levels in wastewater is the application of Dielectric Barrier Discharge (DBD) plasma reactor that has high efficiency. This reactor implements advanced oxidation processes (AOPs) by relying on strong active species namely ‧OH radical and O3 This study aims to determine the effectiveness of DBD reactor in degrading isomer DCP, namely 2,4-DCP and 2,5-DCP under acidic (pH 4) and alkaline (pH 10) conditions. Based on experiments, in the process of 120 minutes, the DBD reactor was able to achieve the highest percentage of DCP removal of 89.05% on the degradation of 2.5-DCP compounds with a pH of 10; flow rate of 50 mL/minute; airflow rate of 2.5 L / min; plasmatron voltage of 19 kV. Whereas with the same operating conditions, 2,4-DCP was degraded by 86.95%. Lower values are indicated when the pH is acidic on both DCP isomers. Reduction of COD content of waste reached 46.88% on 2,5-DCP compounds and 46.14% on 2,4-DCP."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Samantha Suryo
"Limbah cair yang mengandung senyawa 2-klorofenol dan 4-klorofenol cenderung mengalami bioakumulasi di lingkungan karena sulit didegradasi. Metode konvensional seperti klorinasi, adsorpsi, ekstraksi cair-cair, distilasi uap, fotokatalitik tidak efisien dan mahal. Teknologi plasma dengan reaktor plasma Dielectric Barrier Discharge (DBD) non-termal dapat mendegradasi senyawa klorofenol dengan efisien tanpa menghasilkan efek samping. Berbagai spesies aktif yang dihasilkan dalam reaktor DBD yaitu elektron dan senyawa radikal OH, O3, H2O2. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi kinerja degradasi dari reaktor plasma DBD, yaitu persentase degradasi, Chemical Oxygen Demand (COD), radikal OH yang terbentuk, konsentrasi degradasi senyawa 2klorofenol dan 4-klorofenol, dan konsentrasi ozon terlarut. Variasi yang dilakukan yaitu dengan tegangan plasmatron 15, 17, dan 19 kVolt, pH 4 dan 10, dan laju alir limbah yaitu 50, 65, 80 mL/menit. Nilai degradasi 2klorofenol dan 4-klorofenol dalam reaktor DBD mencapai 70,96% dan 23,42%, pada pH 4, secara berturut-turut. Namun pada pH 10, persentase degradasi 2-klorofenol dan 4-klorofenol mencapai 79,41% dan 53,54%, secara berturut-turut. Kondisi optimal proses degradasi didapatkan saat laju alir limbah 50 mL/menit, laju alir udara 2,5 L/menit, dan tegangan sekunder NST 19kV. "
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library