Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Dian Kartikasari
"Salah satu penatalaksanaan asma yaitu latihan pernapasan diafragma yang dapat meningkatkan fungsi paru pasien asma. Tujuan penelitian untuk menguji pengaruh latihan pernapasan diafragma terhadap peningkatan Arus Puncak Ekspirasi (APE) dan penurunan frekuensi kekambuhan pasien asma. Penelitian true experiment pretest-posttest with control group melibatkan 28 subjek penelitian secara random. Subjek dibagi menjadi kelompok intervensi dan kelompok kontrol melalui randomisasi sejumlah 14 orang untuk masing-masing kelompok. Pengukuran APE menggunakan peak flow meter dan frekuensi kekambuhan dicatat dengan lembar catatan observasi. Hasil penelitian terdapat perbedaan yang signifikan rerata selisih APE kelompok intervensi (mean 126,43±22,05 L/menit) dan kelompok kontrol (mean 52,14±56,45 L/menit) dengan p 0,001, serta terdapat perbedaan yang signifikan rerata selisih frekuensi kekambuhan kelompok intervensi (mean 1,29±0,61) dan kelompok kontrol (mean 0,79±0,57) dengan nilai p 0,038. Latihan pernapasan diafragma menjadi pertimbangan dalam penatalaksanaan pasien asma.

One of the management of asthma is diaphragmatic breathing exercises that could improve lung function of asthma patients. The objective of the study was to examine the effect of diaphragmatic breathing exercises on Peak Expiratory Flow Rate (PEFR) and decreased frequency of mild-moderate asthma relapse on the patients. True experiment method pretest-posttest with control group was applied in this study with involved 28 random research subject. Subjects were divided into intervention groups and control groups through randomization of 14 people for each group. PEFR measurements using peak flow meter and relapse frequency were recorded with an observation note sheet. There was a significant difference of difference PEFR mean between intervention groups (mean 126.43±22.05) and control group (mean 52.14±56.45) with p 0.001. There was a significant difference of difference mean frequency between intervention group (mean 1.29±0.61) and control group (mean 0.79±0.57) with p 0.038. Diaphragmatic breathing exercise is a consideration in the management of asthma patients."
Depok : Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia , 2019
610 UI-JKI 22:1 (2019)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Simanjuntak, Ronald
"Latar belakang. Hernia diafragmatik kongenital (HDK) merupakan kondisi dimana terjadi defek pada diafragma yang menyebabkan protrusi isi abdomen ke rongga dada, sehingga mengganggu perkembangan paru normal. Strategi ventilasi, sebagai salah satu strategi penanganan neonatus dengan HDK, masih menjadi kontroversi. Seiring dengan semakin berkembanganya strategi ventilasi, ventilasi dengan HFOV diyakini memberikan luaran yang lebih baik daripada CMV. Tujuan dari telaah sistematis ini untuk menilai efek dari HFOV sebagai strategi ventilasi pada neonatus dengan HDK dibandingkan dengan CMV.
Metode. Pencarian literatur dilakukan pada beberapa basis data, antara lain PubMed, SCOPUS, EBSCO, dan ProQuest. Studi yang dimasukkan adalah studi uji klinis dan kohort yang membandingkan penggunaan HFOV dan CMV pada neonatus dengan HDK. Dua penelaah secara independen menyaring berdasarkan judul dan abstrak, dan membaca artikel secara lengkap untuk menilai kesesuaian dengan kriteria eligibilitas. Risiko bias dinilai dengan du acara yang berbeda, yaitu Newcastle-Ottawa Score untuk studi kohort dan Cochrane Handbook for Systematic Reviews of Interventions untuk uji klinis.
Hasil. Empat studi diikutkan dalam telaah sistematis ini, yang menilai total 331 neonatus dengan HDK yang membutuhkan manajemen ventilasi. Keempat studi menunjukkan angka kesintasan yang lebih tinggi pada kelompok HFOV. Namun, studi oleh Cacciari dkk (2001) tidak menganalisis secara statistic dan Snoek dkk (2016) tidak menunjukkan hasil yang signifikan secara statistik. Durasi perawatan di rumah sakit lebih pendek pada kelompok CMV (kecuali studi oleh Snoek dkk yang tidak melaporkan luaran tersebut), tetapi tidak ada yang menunjukkan hasil signifikan. Desfrere dkk (2000), Cacciari dkk (2001), dan Snoek dkk (2016) berhasil menunjukkan bahwa durasi ventilasi lebih pendek pada kelompok CMV.
Simpulan. Tidak terdapat perbedaan yang signifikan secara statistik dalam luaran mortalitas antara penggunaan HFOV dan CMV pada neonatus dengan HDK.

Background. Congenital diaphragmatic hernia (CDH) is a condition with a defect of diaphragm, causing a protrusion of abdominal content into chest, which interfere normal lung development. One of the management strategies of CHD is ventilation. However, the best ventilation strategy in managing patient with CHD is still controversial. As the ventilation management strategies keep developing, high-frequency oscillatory ventilation (HFOV) is suggested to give better outcome than conventional mechanical ventilation (CMV). This systematic review is conducted to assess the effects of HFOV as management strategy in congenital diaphragmatic hernia of neonates, compared to CMV.
Methods. We search the articles through several databases, such as PubMed, SCOPUS, EBSCO, and ProQuest. We included clinical trial and cohort studies comparing HFOV and CMV as ventilation management strategies for neonates with CHD. Two review authors independently screened the title and abstract and extracted the full texts eligible for this study. The risk of bias was evaluated with two different tools based on the study type. We used Newcastle-Ottawa Score for cohort study and Cochrane Handbook for Systematic Reviews of Interventions for clinical trial study.
Results. We included four studies involving 331 neonates with CHD who need a ventilation support. All of four studies showed higher survival on HFOV group. However, study conducted by Cacciari et al (2001) did not report statistical analysis and Snoek et al (2016) did not show a statistically significant result. The length of hospital stay also all shorter in CMV group (excluding Snoek et al which did not report the outcome), but neither showed statistically significant result. Desfrere et al (2000), Cacciari et al (2001), dan Snoek et al (2016) managed to show significant result that the duration of ventilation was shorter in CMV group compared to HFOV.
Conclusion. There is no statistically significant difference in the outcome of mortality between HFOV and CMV in neonates with CDH.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2021
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library