Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 11 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Diana Tri Lestari
Abstrak :
Inisiasi insulin merupakan langkah awal yang diperlukan pasien diabetes mellitus (DM) tipe 2 dalam menerlma insulin untuk mengendalikan glukosa darah. Penelitian bertujuan untuk mengidentifikasi faktor -faktor yang mempengaruhi iniasiai insulin dengan menggunakan metode descriptive correlational dan desain cross sectional, melibatkan sampel 110 pasien. Analisis menggunakan chi-square dan regresi logistik ganda. Hasil penelitian didapatkan bahwa karakteristik responden (usia, jenis kelamin, pendidikan, pendapatan, lama mengalami DM), keyakinan terhadap insulin tidak: berhubungan dengan inisiasi insulin. Pengetahuan merupakan faktor yang paling berpengaruh dalam inisiasi insulin (p : 0.00, a : 0.05, OR : 9.63). Variabel lain yang memiliki hubungan signifikan dengan inisiasi insulin adalah sikap (p : 0.015,a : 0.05), efikasi diri (p : 0.00, a : 0.05), interaksi dengan petugas kesehatan (p : 0.00, a : 0.05). Perawat seharusnya meningkatkan pengetahuan dan efikasi diri melalui interaksi yang baik dengan pasien guna mengubah sikap pasien dalam inisiasi insulin.
Insulin initiation is a first stage of insulin acceptance for patients with Type 2 diabetes mellitus to maintain blood glucose. The purpose of this study is to identifIed factors that influence insulin initiation. Using cross sectional design and descriptive correlational method, a total of 110 respondents participated in this study. Statistical analysis used chi-square and multiple logistic regression. The result shows that characteristic of respondents such as age, sex, education, income, duration of DM and insulin's belief were not associated with insulin initiation. Knowledge was the most predominant factor related to insulin initiation (p : O.OO,OR: 9.63). Other variables that has significantly relationship to insulin initiation were attitude (p : 0.015), self efficacy (p : 0.00), interaction between health care providers (p : 0.00). Nurses should increase patient's knowledge, self efficacy by improving interaction in order to change patient's attitude toward insulin initiation.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2013
T32570
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Firman Hidayat
Abstrak :
Koping individu yang efektif diperlukan bagi penyandang DM untuk meningkatkan kepatuhan penyandang DM dalam mengelola penyakitnya. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi hubungan karakteristik, tingkat kepatuhan dengan koping individu penyandang DM sebagai anggota Persadia RSMM Bogor. Desain penelitian ini adalah kwantitatif dengan rancangan cross sectional dengan jumlah responden 88 penyandang DM, dengan uji statsistik Chi square dan uji t independen. Hasil penelitian didapatkan bahwa karakteristik responden tidak ada hubungan dengan tingkat kepatuhan kecuali usia (p value 0.043; α 0.05) dan jenis kelamin (p value 0.044; α 0.05), ada hubungan koping individu dengan tingkat kepatuhan (p value 0.037; α 0.05). Karakteristik responden tidak ada hubungan dengan koping individu. Diharapkan perawat dapat meningkatkan kepatuhan dan koping individu penyandang DM menjadi efektif dengan memberikan pendidikan kesehatan terstruktur, memfasilitasi pemberian dukungan sosial dan memberikan intervensi seperti coping enhancement, teaching. self-awareness, dan self-efficacy enhancement. untuk mencegah terjadinya koping individu yang tidak efektif dan ketidakpatuhan.
Effective individual coping is required for people with diabetes to improve the adherence to manage the disease. The purpose this study was to identify the relationship between characteristics and individual coping with levels of adherence diabetes mellitus as member of Persadia RSMM Bogor. The design of this research was correlational with cross sectional approach. The sample of this study consisted 88 number with DM. Data was analysed using χ 2 and independence t test. The result revealed that there was no relationship between characteristics and adherence rate, except age (p value 0043; α 0.05) and gender (p value 0044; α 0.05). There was a relationship between individual coping and adherence rate (p value 0037; α 0.05). There was no relationship between characteristics with individual coping. Nurses are recommended to improve adherence and coping individuals with diabetes, to be effective, by providing a structured health training, social support, and facilitate the provision of interventions to prevent individual ineffective coping and unadherence.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2013
T33020
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Zaqqi Ubaidillah
Abstrak :
ABSTRAK
Klien dengan diabetes sangat beresiko mengalami kecelakaan lalu lintas, diantaranya dapat disebabkan oleh komplikasi akut yakni, hipoglikemia dan hiperlikemia, komplikasi kronis yakni, penyakit mikrovaskular, penyakit makrovaskular dan neuropati. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh pemahaman yang mendalam pengalaman klien diabetes saat berkendara di Kota Depok. Metode penelitian menggunakan fenomenologi. Enam orang dewasa dengan diabetes dipilih dengan purposive sampling. Tujuh tema diperoleh dengan metode content analysis Colaizzi yang merupakan perwakilan makna yang terkandung dari pengalaman berkendaraan pada klien DM. Ketujuh tema tersebut saling terkait. Penelitian ini memberikan gambaran dan data dasar bahwa terdapat beberapa kondisi yang meningkatkan resiko terjadinya kecelakaan pada klien diabetes yang aktif berkendara. Oleh sebab itu, diharapkan adanya regulasi dan edukasi klien diabetes yang aktif berkendara.
ABSTRACT
Clients with diabetes are particularly at high risk of traffic accidents that might be caused by the acute complications such as, hypoglycemia and hyperglycemia as well as chronic complications such as, micro-vascular diseases, macro-vascular diseases and neuropathy. This study aimed to get an in-depth understanding about the experience of diabetic clients during driving car or riding motorcycle at Depok city. Six participants were recruited using a purposive sampling method. A Colaizzi content analysis was employed. Seven Themes emerged depicted the meaning of experiences of driving among DM clients. The seven themes were interdependence. This study concluded that diabetes clients who actively drive had high risk of having road accident. This study suggested the necessity of regulation and education for clients with diabetes who actively drive
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2014
T42497
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yulpida Rizki
Abstrak :
ABSTRAK
Ulkus diabetes merupakan komplikasi kronik dari penyakit diabetes melitus yang disebabkan oleh adanya gangguan mikrovaskuler dan makrovaskuler. Karya ilmiah ini bertujuan untuk menganalisis asuhan keperawayan yang diberikan pada pasien dengan ulkus diabetes melitus pedis dextra. Intervensi yang diberikan berupa pengontrolan glukosa darah, manajemen nutrisi, penggantian balutan luka yang tepat dan edukasi kesehatan. Hasil evaluasi dari implementasi keperawatan menunjukkan hasil pemeriksaan glukosa darah sewaktu GDS dan glukosa point of care testing glucose POCT cenderung stabil, peningkatan nafsu makan, derajat ulkus tidak bertambah dengan penurunan jumlah eksudat. Pemantauan glukosa darah, status nutrisi, dan edukasi kepada pasien dan keluarga perlu dimaksimalkan untuk membantu proses penyembuhan ulkus diabetes.
ABSTRACT
Diabetic foot ulcer was chronic complication of diabetes mellitus which caused by impaired microvascular and microvascular. This study aimed to analyze nursing care practice on client with diabetic foot ulcer on pedis dextra. Intervention given was controlling blood glucose, managing nutrition, wound dressing, and giving health education. The evaluation from implemented nursing care was blood glucose level and point of care testing glucose POCT glucose tend to stable, increased appetite, ulcus grading not become worst with decreasing exudate. Blood glucose monitoring , nutrition status, and education to the patient and family should be optimalize for helping wound healing process.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2017
PR-PDF
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Gina Zaipa
Abstrak :
ABSTRAK
Masalah kesehatan pada masyarakat perkotaan banyak dipengaruhi oleh gaya hidup tidak sehat, salah satu dampaknya adalah Diabetes Melitus. Diabetes Melitus merupakan kelainan heterogen yang ditandai dengan peningkatan gula darah didalam tubuh. Penyakit Diabetes mellitus merupakan salah satu penyakit yang dapat menimbulkan masalah psikososial kepada pasien, salah satunya adalah ketidakberdayaan. Karya Ilmiah Akhir Ners ini bertujuan untuk menggambarkan asuhan keperawatan ketidakberdayaan pada pasien yang mengalami penyakit Diabetes Melitus. Karya ilmiah ini mengindikasikan pentingnya penerapan asuhan keperawatan psikososial untuk menunjang kesembuhan dan kesehatan fisik pasien. Sehingga diperlukannya peran perawat dalam memberikan asuhan keperawatan psikososial agar masalah ketidakberdayaan tidak menimbulkan dampak yang merugikan.
ABSTRACT Health problems in urban communities are heavily influenced by unhealthy lifestyles and one of the impact is Diabetes Mellitus. Diabetes Mellitus is a heterogeneous disorder characterized by increased blood sugar in the body. Diabetes mellitus disease is one disease that can cause psychosocial problems to the patient, one of them is powerlessness. This Paper purpose to describe nursing care of powerlessness in patients with diabetes mellitus. This paper indicates the importance of applying psychosocial nursing care to support the healing and physical health of patients. So the need for the role of nurses in providing psychosocial nursing care for the problem of helplessness does not cause adverse impacts.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2017
PR-PDF
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Dewi Megayanti
Abstrak :
ABSTRAK
Penyakit penyulit akibat komplikasi diabetes 80 dapat dicegah. Pencegahan dapat dilakukan dengan pengontrolan diabetes salah satunya melalui peningkatan self care pasien. Laporan ini bertujuan untuk menganalisis penerapan teori self care Orem dalam pemberian asuhan keperawatan pada pasien diabetes dengan berbagai komplikasi melalui metode case study dan literature review. Hasil menunjukkan mayoritas masalah keperawatan yang muncul pada pasien diabetes adalah resiko ketidakstabilan glukosa darah, resiko perluasan infeksi dan manajemen kesehatan self care tidak efektif. Kesimpulan : konsep teori self care Orem dapat diterapkan dalam asuhan keperawatan yang bertujuan untuk memberdayakan pasien dalam mengontrol penyakitnya. Dalam laporan ini juga terdiri dari penerapan Evidence Based Practice dan Proyek Inovasi pada pasien dengan gangguan endokrin.ABSTRACT
80 complications of diabetes can be prevented. Prevention can be done by controlling the diabetes, one of them is through increasing self-care patients. This report aims to analyze the application of Orem self care theory in the nursing care provision on diabetes patients with various complications through case study and literature review method. The analysis results show that the majority of nursing problems which arised in diabetes patients are the blood glucose instability risks, infection expansion risk and the ineffective health management self care . Conclusion the Orem self care theory can be apllied in nursing care of diabetes patients aims to empower patients in controlling their diabetes. In this report also consists of the application of Evidence Based Practice and innovation prijects in Endocrine disorders
2018
SP-PDF
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Fazar Az Zahara Wany
Abstrak :
ABSTRAK
Diabetes melitus merupakan penyakit gangguan metabolik yang berkaitan dengan emosional distress. PAID Problem Areas in Diabetes merupakan instrument yang dapat digunakan untuk mendeteksi emosional distress. Tujuan penulisan adalah untuk menerapkan hasil penelitian berupa format kuesioner Problem Area in Diabetes PAID dalam mengidentifikasi masalah emosional distress pada pasien diabetes melitus. Metode penerapan EBN ini menggunakan metode analisis PICO Problem, Intervenstion, Comparison, Outcomes . Subjek penerapan pada EBN ini adalah pasien diabetes melitus tipe 2 yang terdiagnosa diabetes paling kurang 6 bulan serta berusia > 18 tahun sampai 65 tahun. Sedangkan krteria eksklusi adalah pasien yang sedang hamil, memiliki gangguan kognitif, dan memiliki riwayat penyakit serebrovaskular. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner PAID problem areas in diabetes untuk menentukan emosional distres. Hasil penerapan EBN ini adalah partisipan berada pada rentang usia 28-60 tahun dengan durasi diabetes yang bervariasi yakni 5-20 tahun. Seluruh partisipan terdiagnosa diabetes melitus paling kurang 6 bulan. Dapat disimpulkan bahwa emosional distress dapat dievaluasi dengan menggunakan instrument PAID dan dapat dilakukan secara mandiri. Sehingga disarankan ketika pasien mampu mengevaluasi emosional distressnya, perawat juga dapat secara terbuka mendiskusikannya bersama pasien. ABSTRACT
Abtract Diabetes mellitus is a metabolic disorder which related to distress emotional. PAID scale is an instrument that can facilitate detection of diabetes-spesific emotional distress in type 2 diabetes mellitus. The aim of the study was to apply PAID Problem Areas in Diabetes quessionnaire to identify distress emotional. A PICO Problem, Intervention, Comparison, Outcomes analysis was used. This study was involved 60 patients with type 2 diabetes mellitus who met the inclusion criterion: ages >18 -65 years, time of diabetes more than 6 months. Exclusion criteria for this tudy were being pregnant, having cognitive disorder, and having history of cerebrovascular disease. Data were collected using PAID quessionnaire to determine distress emotional. The result of this applying EBN was found that the age range of participant is 28-60 years with diabetes duration 5 to 20 years. All participants were diagnosed diabetes mellitus more than 6 months. In conclude that distress emotional can evaluate with PAID instrument and it can evaluate independently. It is suggested for nurses to initiate an open discussion with type 2 diabetes mellitus patient when they able to evaluate their distress emotional.
2018
SP-PDF
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Abdurrasyid
Abstrak :
ABSTRAK
Gula darah tidak terkontrol dan neuropati pada kaki adalah masalah kesehatan yang muncul pada lansia diabetes melitus tipe 2 (DMT2). Upaya pengontrolan masalah pada lansia DMT2 dapat dilakukan dengan kegiatan manajemen pengontrolan gula darah dan kesehatan kaki. Latihan kaki menggunakan bola tenis diberikan pada lansia DMT2 dalam keluarga dan Manajemen Pengendalian Diabetes Melitus (MAPAN DM) diberikan kepada kelompok lansia DMT2 sebanyak 58 orang, intervensi diberikan selama 30-60 menit per sesi sebanyak 12 sesi. Hasil implementasi dalam asuhan keperawatan keluarga dan kelompok, didapatkan penurunan rerata nilai gula darah sebanyak 5,1% dan neuropati pada kaki 41,7%. MAPAN DM berpengaruh terhadap penurunan gula darah (p value<0,05) dan neuropati pada kaki (p value < 0,05). Latihan kaki menggunakan bola tenis berpengaruh terhadap penurunan gula darah dan neuropati pada kaki. Latihan kaki dan Manajemen diri disarankan untuk dilakukan sebagai upaya pengontrolan gula darah dan mencegah komplikasi penyakit pada lansia DMT2.
ABSTRACT
Uncontrolled blood sugar and foot neuropathy are health problems that arise in elderly type 2 diabetes mellitus (DMT2). Efforts to control the problem in elderly DMT2 can be done with activities to control blood sugar and foot health. Foot exercises using tennis balls were given to elderly DMT2 in the family and Manajemen Pengendalian Diabetes Melitus (MAPAN DM) was given to a group of elderly DMT2 58 people were selected, intervention was given for 30-60 minutes per session as many as 12 sessions. The results of the implementation in family and elderly group, obtained a mean change in blood sugar values ​​of 5.1% and foot neuropathy 41.7%. MAPAN DM influences the decrease in blood sugar (p value <0.05) and neuropathy in the foot (p value <0.05). Foot exercises using tennis balls affect the decrease in blood sugar and neuropathy in the legs. Foot exercises and self-management are recommended to be done as an effort to control blood sugar and disease complications prevention in DMT2 elderly.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2019
SP-PDF
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Arief Andriyanto
Abstrak :
Latar belakang: Diabetes mellitus adalah penyakit tidak menular yang termasuk dalam kategori penyakit kronis dan diperkirakan akan mengalami peningkatan, sehingga diperlukan cara pengendalian oleh Kementerian Kesehatan dalam bentuk pengelolaan diabetes mellitus yang pintar. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh EMAS (pendidikan, manajemen nutrisi, aktivitas fisik, manajemen stres) terhadap perubahan perilaku dan kontrol gula darah orang dewasa dengan diabetes mellitus tipe 2. Metode: lakukan intervensi selama 6 bulan, Oktober 2018 hingga Maret 2019. Sampel diambil dengan teknik purposive sampling, yaitu orang dewasa dengan diabetes mellitus tipe 2 di Kecamatan Cisalak Pasar, Kabupaten Ciamnggis, Kota Depok sebanyak 86 orang. Hasil: Perubahan perilaku dan kontrol gula darah orang dewasa dengan diabetes mellitus tipe 2 melalui intervensi EMAS (nilai p 0,001 <0,05). Kesimpulan: Perubahan perilaku orang dewasa dengan diabetes mellitus tipe 2 diperlukan untuk menstabilkan gula darah pasien. Oleh karena itu, dibutuhkan peran komunitas spesialis perawat untuk memberikan intervensi sesuai dengan kebutuhan penderita diabetes mellitus untuk mengelola penyakit. ......Background: Diabetes mellitus is a non-communicable disease that is included in the category of chronic diseases and expected to experience an increase, so that a way to control is needed by the Ministry of Health in the form of clever management of diabetes mellitus. This study aimed to analyze the effect of EMAS (education, nutrition management, physical activity, stress management) on behavior change and adult blood sugar control with diabetes mellitus type 2. Methods: do intervention for 6 months, October 2018 to March 2019. Samples were taken by purposive sampling technique, namely adults with type 2 diabetes mellitus in Cisalak Pasar Sub-District Ciamnggis District, Depok City as many as 86 people. Results: Changes in behavior and control of adult blood sugar with type 2 diabetes mellitus through EMAS intervention (p value 0.001 <0.05). Conclusion: Changes in adult behavior with type 2 diabetes mellitus are needed to stabilize the patient s blood sugar. Therefore, it takes the role of the nurse specialist community to provide interventions according to the needs of people with diabetes mellitus to manage the disease.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan, 2019
SP-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Deva Octamega Widhaswari
Abstrak :
ABSTRAK
Dewasa ini, jumlah pasien diabetes melitus semakin meningkat jumlahnya karena jenis penyakit ini dapat menyerang semua kelompok usia. Semakin meningkatnya jumlah penderita diabetes melitus mak perawat dituntut untuk dapat lebih memahami masalah kesehatan yang mungkin muncul pada pasien yakni fisik dan mental. Dalam menangani pasien diabetes melitus, maka aspek mental perlu diperhatikan karena memengaruhi kesehatan klien secara fisik, salah satu masalah yang dapat muncul adalah harga diri rendah situasional (HDRS) karena pengobatan seumur hidup adanya modifikasi gaya hidup pengontrolan nilai kadar gula darah sampai pada pencegahan komplikasi mikroangiopati luka gangren. Karya ilmiah ini bertujuan melaporkan analisis masalah dan intervensi keperawatan psikososial HDRS. Evaluasi akhir menunjukkan bahwa terdapat peningkatan harga diri dan penerimaan terhadap bentuk baru anggota tubuh yang bermasalah. Pada akhirnya, pengembangan dan implementasi asuhan keperawatan psikososial HDRS perlu diterapkan di ruang rawat umum terutama pada klien yang menderita penyakit diabetes melitus dengan komplikasi luka gangren
ABSTRACT
Nowadays the number of patients with diabetes melitus has increased because this type of disease can happen in any groups of ages. This increasing amount of patients indirectly force the nurses to understand the health problems better, and demand the best intervention from possible problems which can occur in patients physical and mental health. In dealing with diabetes melitus patients, the psychosocial aspect is noteworthy important because it affects clients physically health. One kind of mental matters that can happen is situational low self esteem because of whole life treatment since diagnosed by physician, the presence of life styles modifications, controlling the blood-sugar levels to prevent microangiopathy complications like gangrene. This papers aims to report the analysis and interventions from situational low self esteem as psychosocial problems. The final evaluation shows that there is an increase in self esteem and feeling of acceptance of patients new body form. In the end the development and implementation of psychosocial nursing care of low self esteem needs to be applied in general care unit in hospital especially in patient who suffering from diabetes mellitus and its complications like gangrene wound
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2017
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>