Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Siti Rahmi Farhatani
"Diabetes melitus adalah suatu kumpulan gejala yang timbul pada seseorang yang disebabkan oleh karena adanya peningkatan kadar gula (glukosa) darah akibat kekurangan insulin baik absolut maupun relative. Laporan akhir studi kasus ini bertujuan memberikan gambaran asuhan keperawatan pada pasien DM dengan gejala xerosis yang menerapkan perawatan kulit pemberianminyak zaitun selama 5 hari, dengan frekuensi 2x setiap harinya. Pasien mengeluh gatal, kulit terasa sangat keringdan bersisik pada kulit, hal tersebut dikarenakan adanya neuropati perifer yang menyebabkan terjadinya penurunan kelenjar keringat dalam tubuh sehingga menyebabkan kulit menjadi kering. Penggunaan minyak zaitun merupakan salah satu penatalaksanaan yang dapat digunakan untuk perawatan kulit diabetes pada pasien yang mengeluhkan pruritus, xerosis dan bersisik. Disarankan kepada perawat agar memberikan edukasi pada klien serta libatkan keluarga klien dalam menjaga kelembaban kulityang bertujuan untuk mengurangi pruritus dan xerosis. Hasil evaluasi didapatkan adanya peningkatan kelembapan pada kulit pasien dan struktur kulit yang semula tampak mengeras dan menghitam menjadi lembut.

Diabetes mellitus is a collection of symptoms that arise in a person caused by an increase in blood sugar (glucose) levels due to lack of insulin both absolute and relative. The final report of the case study aims to provide an overview of nursing care for DM patients with symptoms of xerosis who apply olive oil skin care for 5 days, with a frequency of 2x per day. The patient complains of itching, the skin feels very dry and scaly on the skin, this is due to the presence of peripheral neuropathy which causes a decrease in sweat glands in the body causing dryness of the skin. The use of olive oil is one of the treatments that can be used for diabetes skin care in patients who complain of pruritus, xerosis and scaly. It is recommended to nurses to provide education to clients and involve the client's family in maintaining skin moisture which aims to reduce pruritus and xerosis. The evaluation results found an increase in moisture on the patient's skin and the structure of the skin that originally seemed hardened and blackened to soft."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2019
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Sessy Arie Margareth
"Latar Belakang: Indonesia menempati peringkat ke-7 di antara 10 negara dengan jumlah penderita DM terbanyak. Tingginya jumlah penderita DM meningkatkan jumlah komplikasi luka kaki diabetes. Anemia berhubungan dengan luka kaki diabetes, serta menjadi prediktor amputasi dan mortalitas. Pasien anemia tanpa DM mengalami peningkatan ekspresi HIF-1α akibat hipoksia. Akan tetapi, pada pasien luka kaki diabetes tanpa anemia justru memiliki kadar HIF-1α yang rendah. Keadaan hiperglikemia menyebabkan degradasi HIF-1α. Penelitian ini bertujuan mengetahui hubungan kadar hemoglobin dengan ekspresi HIF-1α pada pasien luka kaki diabetes dengan anemia di RS Dr. Cipto Mangunkusumo.
Metode: Penelitian ini merupakan observasional analitik jenis potong lintang. Data diambil dari seluruh pasien terdiagnosis luka kaki diabetes dengan anemia di RSCM, meliputi kadar hemoglobin, gula darah sewaktu, HbA1c, dan kadar HIF-1α berdasarkan metode ELISA yang diperoleh dari jaringan hasil biopsi. Analisis statistik dilakukan menggunakan SPSS versi 20. Uji korelasi Spearman dilakuan untuk memperoleh nilai koefisien korelasi. Nilai p <0,05 bermakna signifikan.
Hasil: Terdapat 59 subjek luka kaki diabetes dengan anemia di RSCM. Laki-laki sebanyak 30 orang (50,8%) dan mayoritas subjek berusia 40—59 tahun yaitu sebanyak 37 orang (62,7%). Perempuan memiliki median GDS 227,0 mg/dL (IQR: 192) dan HbA1c 8,0 g/dL (IQR: 4,6), lebih besar dibandingkan laki-laki. Sebaliknya, laki-laki memiliki rerata Hb 9,9 g/dL (SB: 2,0) dan median HIF-1α 19,1 pg/mg (IQR: 36,4), lebih besar dibandingkan perempuan. Hanya Hb dan HbA1c yang berhubungan dengan jenis kelamin secara signifikan (p <0,05). Uji korelasi Spearman diperoleh nilai korelasi r = 0,266 (IK95%: -0,14—0,58; p = 0,043).
Simpulan: Didapatkan korelasi positif lemah dan signifikan antara kadar hemoglobin dengan ekspresi HIF-1α pada pasien luka kaki diabetes dengan anemia di RSCM. Keadaan hiperglikemi dapat mendegradasi HIF-1α lebih kuat dibandingkan kemampuan anemia dalam memicu ekspresi HIF-1α.

Background: Indonesia is ranked 7th out of 10 countries with the most diabetes mellitus patients. The high number of DM patients will increase complications of diabetic foot ulcers. Anemia is associated with diabetic foot ulcers as well as a predictor of amputation and mortality. Anemic patients without diabetes have increased HIF-1α expression due to hypoxia. Meanwhile, diabetic foot ulcer patients without anemia have low levels of HIF-1α. Hyperglycemia causes degradation of HIF-1α. This study aims to determine the association of hemoglobin levels and HIF-1α expression in diabetic foot ulcer patients with anemia at Dr. Cipto Mangunkusumo National Hospital.
Method: This is a cross-sectional study. Data were taken from all patients diagnosed with diabetic foot ulcers with anemia at the RSCM, including hemoglobin (Hb) levels, blood glucose (BG), HbA1c, and HIF-1α levels based on the ELISA method obtained from tissue biopsies. Statistical analysis was done using SPSS version 20. Spearman correlation test was performed to obtain the coefficient of correlation. P-value <0.05 was significant.
Results: There were 59 subjects with diabetic foot ulcers with anemia in RSCM. It consisted of 30 male (50.8%) and most of subjects were 40-59 years old (37 subjects; 62.7%). Female subjects have a median BG 227.0 mg/dL (IQR: 192) and median HbA1c 8.0 g/dL (IQR: 4.6), it is higher than male. On the other hand, male subjects have a mean Hb 9.9 g/dL (SB: 2.0) and median HIF-1α 19.1 pg/mg (IQR: 36.4), it is larger than female. Only Hb and HbA1c were significantly related to gender (p <0.05). Spearman correlation test obtained a correlation value of r = 0.266 (95%CI: -0.14-0.58; p = 0.043).
Conclusion: We found a weak but significant positive correlation between hemoglobin levels and HIF-1α expression in diabetic foot wound patients with anemia in RSCM. Hyperglycemia can degrade HIF-1α more strongly than anemia's ability to initiate HIF-1α expression.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library