Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 6 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Febrika Wediasari
Abstrak :
ABSTRAK
Latar Belakang: Diabetes mellitus merupakan penyakit yang menjadi ancaman global. Penelitian dan pengembangan herbal dilakukan untuk menemukan obat antidiabetes yang memberikan manfaat tambahan pada terapi diabetes. Kombinasi ekstrak Andrographis paniculata (Burm. F.) Wall ex Nees (APE) dan Caesalpinia sappan Linn. (CSE) dilakukan untuk mendapatkan khasiat antihiperglikemia yang lebih baik. Penelitian bertujuan mengevaluasi keamanan dan efek antidiabetes APCSE pada tikus diabetes yang diinduksi dengan STZ. Metode Penelitian: Empat puluh lima tikus Sprague-Dawley jantan (160-200 g) dibagi menjadi sembilan kelompok, kelompok NC diberi pakan diet normal, kelompok lainnya diet yang mengandung 20% lemak dan diinduksi dua kali dengan dosis STZ 35 mg/kg BB. Tikus diabetes diberikan ekstrak kombinasi APCSE100 dan 200 mg/kg BB selama 2 minggu dibandingkan dengan pemberian ekstrak tunggal APE dan CSE. Hasil dan Diskusi: Penelitian menunjukkan uji toksisitas akut oral kombinasi ekstrak APCSE aman praktis tidak toksik. Pemberian APCSE 200 mg/dL berbeda secara bermakna terhadap GDS pada kelompok DM (18.65 ± 13.16, p<0.05) menunjukkan bahwa pemberian APCSE cenderung tidak menambah perburukan diabetes pada tikus yang diinduksi STZ. Sedangkan profil lipid kolesterol, Trigliserida, HDL dan LDL menunjukkan level yang tidak jauh berbeda dengan kelompok kontrol normal. Kesimpulan: Kombinasi ekstrak APCSE100 dan 200 mg/kg BB tidak akan memperburuk diabetes.
ABSTRACT
Background: Diabetes mellitus is a disease that poses a global threat. Research and development of herbs aims to discover antidiabetic drugs to provide additional benefits in diabetes therapy. A combination of Andrographis paniculata (Burm. F.) Wall ex Nees (APE) and Caesalpinia sappan Linn. (CSE) extracts were develop to discover better antihyperglycemic properties. This study aims to evaluate the safety and antidiabetic effects of APCSE diabetic rats. Methods: Forty-five male Sprague-Dawley rats (160-200 g) divided into nine groups, NC group fed with a normal diet, and the other groups with diet containing 20% fat and induced with STZ 35 mg/kg BW. Diabetic mice were given the extract combination of APCSE two weeks and compared with a single extract of APE and CSE. Results and Discussion: Study shows the combination of APCSE extract was safe and practically non-toxic. The Random Blood Glucose (RBG) level in the APCSE 200 mg/dL was significantly different from the DM group with (18.65 ± 13.16, p <0.05), indicating that APCSE administration will not deteriorate the diabetes condition. Cholesterol lipid profiles, triglycerides, HDL, and LDL showed levels similar results from the normal control group. Conclusion: The combination of APCSE100 extract and 200 mg/kg BW ameliorates the diabetes condition.
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia , 2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Zia Ade Achmad
Abstrak :
Latar Belakang: Murraya koenigii (MKE) atau daun kari memiliki efek antihiperglikemik. Akan tetapi, bukti mekanisme molekuler dari efek antidiabetes tumbuhan ini masih belum cukup. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental in vivo untuk mengetahui ekspresi relatif mRNA PCK1 pada hati tikus Sprague-Dawley. Kelompok hati tikus dibagi menjadi enam kelompok, yaitu kelompok normal, kelompok normal + MKE 400 mg/kgBB/hari (NMK), kelompok diabetes, kelompok diabetes + MKE 200 mg/kgBB/hari (MK 200), kelompok diabetes + MKE 400 mg/kgBB/hari (MK 400), dan kelompok diabetes + glibenklamid 1 mg/kgBB/hari (DM). Hasil: Ekspresi mRNA PCK1 pada kelompok DM meningkat daripada kelompok normal secara signifikan. Selain itu, ekspresi mRNA PCK1 pada kelompok MK 200, MK 400, dan GB mengalami penurunan yang signifikan dibandingkan dengan kelompok DM. Ekspresi mRNA PCK1 pada kelompok MK 200 menurun secara signifikan dibandingkan dengan kelompok GB. Sayangnya, tidak ada perbedaan yang bermakna antara kelompok MK 400 dan GB. Kesimpulan: Ekspresi PCK1 kelompok diabetes lebih tinggi daripada kelompok normal. Di samping itu, pemberian ekstrak MKE sebanyak 200 mg/kgBB/hari dan 400 mg/kgBB/hari pada tikus diabetes menurunkan ekspresi PCK1. Selain itu, efek pemberian ekstrak MKE tidak bergantung pada dosis. Ekstrak MKE dosis 200 mg/kgBB/hari terbukti lebih efekif menurunkan ekspresi PCK 1 dibandingkan dengan glibenklamid. ......Background: Murraya koenigii (MKE) or curry leave has antihyperglycemic effects, but molecular mechanisms of its antidiabetic effect is still insufficient. Method: This research is in vivo experimental study to determine the relative expression of PCK1 mRNA in Sprague-Dawley rat’s liver tissue.We devided the group of rat’s liver in 6 groups, normal group, normal group + MKE 400 mg/kgBW/day (NMK), diabetic group, diabetic group + MKE 200 mg/kgBW/day (MK 200), diabetic group + MKE 400 mg/kgBW/day (MK 400), and diabetic group + glybenclamide 1 mg/kgBW/day as a positive control (GB). Result: PCK1 mRNA expression in DM group was increased than normal group significantly. Moreover, expression in MK 200, MK 400, and GB groups was decreased than DM group significantly. PCK1 mRNA expression in the MK 200 group was decreased than GB group significantly. Unfortunately, we could not find any significant result in comparison MKE 400 with GB group. Conclusion: PCK1 expression in liver tissue of DM group higher than normal group. Moreover, PCK 1 expression in MK 200 and MK 400 groups are decreased than DM group. Additionally, the effect of MKE extract is not dose dependent. Furthermore, MK 200 appeared to be more effective than glibenclamide in reducing PCK1 expression.
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Devina Rivanti Nugita
Abstrak :
ABSTRAK
Masyarakat perkotaan memiliki kegiatan yang tinggi dan memiliki banyak fasilitas seperti tempat makan siap saji dan tempat makan di sepanjang jalan. Hal ini dapat menyebabkan pola makan masyarakatnya menjadi terganggu. Pola makan yang tidak baik menyebabkan gaya hidup seseorang menjadi tidak baik, sehingga dapat berkembang menjadi masalah kesehatan yaitu Diabetes Melitus DM . Karya ilmiah Akhir Ners ini bertujuan untuk memberikan gambaran asuhan keperawatan keluarga dengan fokus pengaturan diet pada anggota keluarga dengan masalah DM. Asuhan keperawatan keluarga diberikan selama 7 minggu. Intervensi keperawatan unggulan yang diberikan adalah dengan pengaturan diet DM dengan prinsip 3 J Jumlah, Jenis, dan Jam. Pengaturan diet DM diterapkan setiap hari dengan menyusun menu makanan sesuai dengan kebutuhan kalori dan indeks glukosa yang rendah selama 5 minggu. Hasil evaluasi menunjukkan bahwa intervensi keperawatan yang dilakukan efektif dalam menurunkan kadar gula darah keluarga Bapak M yaitu Ibu S. Intervensi pengaturan diet DM disarankan untuk dilakukan pada lansia yang memiliki sistem pendukung keluarga.
ABSTRACT
In urban communities, they had high activity and also had many facilities such as fast food place. This can cause the diet to be disturbed. Poor diet causes a person 39 s lifestyle to be bad, so it could developed into a health problem, on of the health problems is Diabetes Melliitus DM. The final scientific work of Ners aims to provide an overview of family nursing care with the focus of dietary arrangements on family members with DM problems. Family nursing care is given for 7 weeks. Superior nursing orders are given by setting the DM diet with the principle of 3 J Number, Type, and Clock. The DM dietary regimen is applied daily by preparing a food menu in accordance with the calorie needs and low glucose index for 5 weeks. The results of the evaluation showed that nursing interventions were effective in reducing blood sugar levels of Mr. M 39 s family, namely Mrs. S. The intervention of dietary DM regulation was recommended for the elderly who had family support system.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2017
PR-PDF
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Fakhri Muhamad Rizaldi
Abstrak :
ABSTRAK Diabetes mellitus (DM) adalah salah satu penyakit yang paling sering ditemukan pada populasi lansia di perkotaan. Lansia merupakan populasi yang rentan mengalami DM. Faktor risiko penyakit DM pada lansia di perkotaan adalah kurangnya aktivitas fisik. Gejala DM yang umum ditemui di perkotaan adalah penurunan sensitivitas kaki yang berdampak rasa kebas dan kesemutan pada kaki. Salah satu intervensi yang tepat diberikan untuk menangani gejala tersebut adalah peningkatan sensitivitas kaki melalui senam kaki dan terapi SPA kaki. Senam kaki dan terapi SPA bermanfaat untuk melancarkan sirkulasi darah dan meningkatkan sensitivitas kaki. Praktik profesi ini bertujuan untuk menguji intervensi senam kaki dan terapi SPA kaki untuk meningkatkan sensitivitas kaki pada lansia dengan DM. Hasil asuhan keperawatan yang dilakukan selama 12 kali pertemuan menunjukkan peningkatan nilai sensitifitas kaki kanan dari 5 menjadi 8 dan kaki kiri dari 5 menjadi 7. Intervensi keperawatan ini perlu dilakukan secara rutin untuk mendapatkan efek yang lebih baik.
ABSTRACT Diabetes mellitus (DM) is one of the most common diseases in the elderly population in urban areas. Elderly is a population that is vulnerable to DM. The risk factors in the elderly in urban areas is lack of physical activity. The symptoms of diabetes mellitus that is commonly found in urban areas is a decrease in foot sensitivity that affects numbness and tingling in the legs. The interventions given to treat these symptoms is an increasing in foot sensitivity which is foot exercises and foot SPA therapy. Foot exercises and SPA therapy are useful for blood circulation and increasing foot sensitivity. The study aims to examine foot exercises intervention and foot SPA therapy to improve foot sensitivity in elderly with DM. The results of nursing care carried out for 12 meeting showed an increasing in the sensitivity of the right foot from 5 to 8 and the left foot from 5 to 7. This nursing intervention needs to be done routinely to get a better effect.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2019
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Nadira Nurul Aisha
Abstrak :
Diabetes Melitus menjadi salah satu penyakit di Indonesia yang tiap tahun prevalensinya terus meningkat. Berdasarkan data dari International Diabetes Federation (IDF) tahun 2017 menunjukkan Indonesia berada pada peringkat keenam di dunia dengan jumlah diabetisi sebanyak 10,3 juta. Sedangkan pada tahun 2021, Indonesia naik ke peringkat kelima di dunia dengan jumlah diabetisi 19,47 juta. Sedangkan pada kelurahan Jatijajar tercatat ada 837 diabetisi dan hanya 703 yang melakukan kunjungan ke UPTD Puskesmas Jatijajar tahun 2021 untuk menerima pelayanan meliputi pengukuran gula darah, edukasi dan terapi farmakologi. Penulisan Karya Tulis Ilmiah ini bertujuan untuk memberikan gambaran hasil penerapan praktik berbasis bukti pada pengelolaan Diabetes Melitus melalui asuhan keperawatan Bapak T di RT 02 RW 04, Kelurahan Jatijajar. Metode penulisan yang digunakan adalah case study report. Relaksasi Benson diberikan selama 7 hari berturut-turut dengan disertakan pemantauan kadar gula darah yang dilakukan sebelum dan setelah diberikan relaksasi Benson. Hasil dari intervensi terapi relaksasi Benson yaitu gula darah pada saat kunjungan pertama yaitu, 220 mg/dL sedangkan setelah dilakukannya relaksasi Benson selama 7 kali pertemuan berturut-turut menjadi 146 mg/dL, maka dari itu dapat disimpulkan kalau terjadi penurunan sebanyak 74 mg/dL. Selama 7 hari dilakukan relaksasi Benson, tidak setiap hari terjadi penurunan gula darah, pada hari keempat terjadi kenaikan gula darah dari 121 mg/dL menjadi 176 mg/dL, dimana kenaikan terjadi sebanyak 55 mg/dL. Hal tersebut terjadi karena Bapak T tidak menjaga pola makan dan kurang melakukan aktivitas fisik. ......Diabetes Mellitus is a non communicable disease that continues to increase every year in Indonesia. Based on data from the International Diabetes Federation (IDF) in 2017, Indonesia is ranked sixth in the world with 10.3 million people with diabetes. Meanwhile, in 2021, Indonesia will rise to fifth place in the world with 19.47 million people with diabetes. Meanwhile, in the Jatijajar sub-district, there were 837 people with diabetes and only 703 visited the UPTD Jatijajar Health Center in 2021 to receive services including blood sugar measurement, education and pharmacological therapy. This Scientific Paper aims to provide an overview of implementation results of evidence-based practices in the management of Diabetes Mellitus to Mr. T at RT 02 RW 04, Jatijajar, Depok, Indonesia. The writing method applied is a case study report. Benson relaxation was given for 7 consecutive days including monitoring of blood sugar levels which was carried out before and after being given Benson relaxation. The results of the Benson relaxation therapy intervention, namely blood sugar at the first visit, namely, 220 mg/dL while after doing Benson relaxation for 7 consecutive meetings it became 146 mg/dL, therefore it can be concluded that there was a decrease of 74 mg/dL. During 7 days of Benson relaxation, blood sugar did not decrease every day, on the fourth day there was an increase in blood sugar from 121 mg/dL to 176 mg/dL, where the increase occurred as much as 55 mg/dL. This happened because Mr T did not maintain his diet nor do enough physical activity.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2023
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Nasution, Chelein Lestyani
Abstrak :
ABSTRAK
Jumlah masyarakat perkotaan bertambah setiap tahunnya dipengaruhi oleh jalur urbanisasi yang berdampak kepada gaya hidup sehari hari dengan perilaku mengkonsumsi makanan yang cepat saji atau makanan yang tidak sesuai dengan kecukupan kalori. Pola makan yang tidak sehat, kurangnya aktifitas dan tingkat pengetahuan terhadap kesehatan, merupakan faktor pendukung terjadinya masalah kesehatan pada masyarakat urban. Pertumbuhan penduduk tersebut berdampak pula pada jumlah lansia. Penyakit tidak menular terbanyak ke tiga yang diderita oleh lansia adalah diabetes mellitus. Penelitian ini berfokus pada pasien dengan DM yang memiliki masalah kesehatan hiperglikemia. Intervensi yang dilakukan adalah modifikasi diet dan kepatuhan minum obat untuk mengontrol kadar gula darah. Asuhan keperawatan karya ilmiah ini dimulai dari pengkajian sampai dengan evaluasi. Intervensi yang diterapkan kepada pasien adalah dengan melakukan edukasi dan kontrol gula darah selama 7 minggu, dengan hasil gula darah dapat terkontrol pada akhir kunjungan. Intervensi diterapkan kepada pasien dengan masalah keperawatan hiperglikemia.
ABSTRACT
The number of people urban increasing every year affected by the urbanization the impact the style of everyday life eith the behavior consume fast food or food do not reflect the adequacy calories. Eating unhealthy, activity and the lack of knowledge og health, is supporting factors the health problems to the urban. Population growth also has an amount of impact on the number of elderly. Non infectious disease third largest in suffered by elderly is diabetes mellitus. This study focused on patient with diabetes mellitus having hiperglikemia health problems. Intervention by is modification of diet and compliance medicine to control blood sugar. The care of nursing scientific work will begin with assessment to evaluation. Intervention applied to patients is doing education and control blood sugar for seven weeks, the blood sugar can be controlled by the end of the visit. Intervention set to patient with a nursing hiperglikemia.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2017
PR-PDF
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library