Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Rizki Fadhilah
Abstrak :
Diabetes melitus merupakan kelainan metabolik kronis yang dapat ditandai dengan kondisi hiperglikemia, atau tingginya kadar gula pada darah pada pasien. Hal ini dapat disebabkan oleh adanya kerusakan pada sel penghasil insulin, kurangnya sekresi insulin, atau adanya resistensi terhadap insulin. Tingginya kadar gula darah pada pasien diabetes mellitus dapat diturunkan dengan beberapa cara, salah satunya dengan penghambatan enzim pengkatalis karbohidrat, seperti enzim α-amilase dan α-glukosidase. Penelitian ini bertujuan untuk menguji efek antidiabetes dari daun Garcinia kydia melalui penghambatan aktivitas enzim α-amilase dan α-glukosidase. Pada penghambatan α-amilase, digunakan Spektrofotometer UV-Vis dengan panjang gelombang 490 nm dan pada penghambatan α-glukosidase digunakan Microplate Reader dengan panjang gelombang 405 nm. Hasil pada uji penghambatan α-amilase menunjukkan bahwa ekstrak metanol memiliki persen penghambatan tertinggi, sebesar 89,06% dengan IC50 15,67μg/mL. Hasil pada uji penghambatan α-glukosidase menunjukkan ekstrak metanol juga memiliki IC50 terkecil, yaitu 22,89μg/mL. Pada kedua uji menunjukkan bahwa ekstrak metanol nilai IC50 terrendah, oleh karena itu dilakukan penapisan senyawa kimia pada ekstrak, hasilnya yaitu ekstrak metanol daun Garcinia kydia mengandung alkaloid, flavonoid, tanin, glikosida, saponin, dan terpenoid.
Diabetes mellitus is a chronic metabolic disorder characterized by hyperglycemia condition, or an increasing of sugar blood levels in patient. This condition was caused by β-cell destruction, insufficient insulin secretion, and resistance to the action of insulin. Hyperglycemia in diabetes mellitus patients could be reduced by several ways, which one of them is by inhibition of carbohydrate hydrolyzing enzymes, such as α-amylase and α-glucosidase. This research was aimed to identify antidiabetic effect of Garcinia kydia Roxb leaves through inhibition of α-amylase and α-glucosidase. Inhibition of α-amylase was tested by Spectrophotometer UV-Visible (λ=490 nm), meanwhile inhibition of α-glucosidase was tested by Microplate Reader (λ=405 nm). The result showed methanol extract had the highest inhibition percentage of α-amylase, 89.06% and has IC50 15.67μg/mL, and methanol extract also had the highest IC50, for inhibiting α-glucosidase, which is 22.89μg/mL. Methanol extract of Garcinia kydia leaves showed the lowest IC50 value of both tests. Phytochemical screening showed that in methanol extract of Garcinia kydia Roxb leaves contains alkaloids, flavonoids, tannins, glycosides, saponins, and terpenoids.
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2015
S60961
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dewi Septiani
Abstrak :
ABSTRAK
Hiperglikemia merupakan hal yang sering terjadi pada pasien dengan penyakit parah (dengan atau tanpa riwayat diabetes) dan dapat meningkatkan angka kematian pasien. Dalam tulisan ini akan dibahas mengenai model matematis berbasis keputusan medis yang digunakan dalam simulasi komputer untuk menganalisa perubahan konsentrasi glukosa pasien selama pasien dirawat di ICU dengan state awal hiperglikemia. Model yang digunakan adalah model bio-medis Glucosafe. Model Glucosafe ini memperhitungkan perubahan konsentrasi glukosa dan insulin didalam tubuh manusia dengan bantuan sistem persamaan differensial nonlinier orde satu, serta mempertimbangkan tingkat penurunan penyerapan glukosa di usus dan titik jenuh insulin pada pasien yang sensitivitas insulinnya berkurang karena sakit parah. Tujuan dari model glucosafe ini adalah menentukan banyaknya suplai nutrisi (nutrisi entral dan nutrisi parenteral) serta suplai insulin eksogen yang akan diberikan kepada pasien selama berada di ICU. Hasil percobaan menunjukkan bahwa perawatan dengan kombinasi antara pengurangan dalam pemberian nutrisi dan pemberian insulin menghasilkan penurunan konsentrasi glukosa yang lebih cepat dan mencapai kondisi stabil dengan lebih cepat.
ABSTRACT
Hyperglycemia often happen to critically ill patients and can increase mortality. This paper present the mathematical model-based decision support in term of computer simulations to analize the changes of glucose concentration in critically ill patients with hyperglycemic initial states. The model that we use is bio-medial model Glucosafe. Glucosafe calculate the evolution of blood glucose and insulin concentration in the human body by help of a nonlinier system of first order differential equations, and considered the reduced rate of glucose gut absorption and saturation od insulin action in patients with reduced insulin sensitivity due to critically ill. The aims of this model is to determine the nutrition and insulin for the patient. Numerical results showed that the treatment with combination of reducing nutrition feeding and insulin therapy gives faster result in reducing glucose concentration.
2014
S61401
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rizky Ariena Mekhanindya
Abstrak :
Diabetes melitus termasuk kelainan metabolisme yang ditandai dengan hiperglikemia. Salah satu terapi diabetes adalah dengan menggunakan penghambat α-amilase dan α-glukosidase. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi golongan senyawa kimia dan mengetahui aktivitas antidiabetes dengan penghambatan aktivitas α-amilase dan α-glukosidase dari ekstrak n-heksana, etil asetat dan metanol daun Garcinia lateriflora Blume. Ekstraksi dilakukan menggunakan metode maserasi dengan pelarut n-heksana, etil asetat dan metanol. Uji penghambatan aktivitas α-amilase menggunakan metode kalorimetri pada panjang gelombang 490 nm dan hasilnya adalah ekstrak metanol memiliki aktivitas tertinggi dengan IC50 sebesar 6,483 ppm. Pada uji penghambatan aktivitas α-glukosidase menggunakan metode spectrophotometric rate determination menggunakan microplate reader pada panjang gelombang 405 nm didapatkan hasil IC50 akarbose sebagai pembanding sebesar 91,173 ppm, ekstrak n-heksana sebesar 138,757 ppm, ekstrak etil asetat 59,325 ppm dan ekstrak metanol sebesar 62,989 ppm. Pada ekstrak etil asetat terdapat alkaloid, flavonoid, terpen dan glikosida sedangkan pada ekstrak metanol terdapat alkaloid, flavonoid, terpenoid, tanin, saponin, glikosida dan antrakuinon. ...... Diabetes mellitus is a chronic metabolic disorder characterized by hyperglycemia. One therapy for treating diabetes melitus by inhibition of α-amylase and α-glucosidase. The aim of this research was to identify chemical constituent group and determine antidiabetic effect through inhibition activity of α-amylase and α-glucosidase from n-heksana, ethyl acetate and methanol extract of Garcinia lateriflora Blume. Extraction was done by maceration with n-heksana, ethyl acetate and methanol. α-amylase inhibition was tested by colorimetry methods (λ=490 nm) and the result showed that methanol extract of Garcinia lateriflora Blume. Leaves had the highest inhibition activity with IC50 6,484 ppm. α-glucosidase inhibition was tested by spectrophotometric rate determination method used microplate reader (λ=405nm) . The result showed that IC50 of acarbose as a standard is 91,173 ppm, n-heksana extract is 138,757 ppm, ethyl acetate extract is 59,325 ppm and methanol extract is 62,989 ppm. Phytochemical screening showed that in ethyl acetate extract contain alkaloids, flavonoids, terpenoids and glycosides and in methanol extract contain alkaloids, flavonoids, terpenoids,tannins, saponins, glycosides and antraquinon.
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2015
S60960
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library