Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
Sri Dewi Megayanti
"Diabetes Self Care (DSC) merupakan bagian dari pengelolaan diabetes. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis hubungan DSC dengan score PEDIS (perfusion, extend, depth, infection, sensation) dan kontrol glikemik pasien Diabetes Melitus (DM). Penelitian ini merupakan cross sectional study yang melibatkan 106 pasien, dengan kriteria inklusi pasien DM tipe 1 dan 2 dengan atau tanpa ulkus kaki yang berumur <65tahun, dapat membaca, menulis dan berkomunikasi menggunakan bahasa Indonesia dengan baik. Penelitian dilakukan di Pusat Pelayanan Kesehatan Masyarakat Denpasar Barat II Bali Uji statistik yang digunakan adalah Mann Whitney dan Chi square. Statistik menunjukkan ada hubungan bermakna antara DSC dengan score PEDIS (p= 0,0005) dengan korelasi kuat (r= -0,74) dan kontrol glikemik (p= 0,0005) dengan korelasi sedang (0,45). DSC dapat digunakan untuk memprediksi kondisi kaki pasien diabetes melalui hasil score PEDIS dan dapat digunakan untuk memprediksi kontrol glikemik pasien diabetes. Menurut teori self care Orem, perawatan diri dipandang sebagai sumber daya kesehatan dalam individu. Strategi diabetes self care membutuhkan kesadaran dan tanggung jawab dalam mengelola diabetes untuk pengontrolan gula darah dan perawatan kaki yang adekuat. Kegiatan ini seharusnya dapat diarahkan tenaga keperawatan dengan cara pemberian informasi mengenai pengetahuan terkait penyakit diabetes dan perilaku pencegahan komplikasi.
Diabetes selfcare (DSC) is an integrated part in diabetes management. The aim of this study was to analyze the correlation between DSC with PEDIS (perfusion, extend, depth, infection, sensation) score and glycemic control in diabetes patients. This study applied a cross sectional design, involving 106 patients, the inclusions are patient diabetes type 1 and 2 with or without diabetic foot ulcers who are < 65 years old, can read, write and use Bahasa. This research was conducted in the Community Health Center of West Denpasar II Bali. The statistic analyze used are Mann Whitney, and Chi square Statistics showed a significant association between DSC and PEDIS score (p= 0.0005) a strong correlation (r= -0.74) and glycemic control (p= 0.0005) a moderate correlation (0.451). DSC can be used predict the condition of diabetic foot ulcers through the PEDIS score and predict glycemic control in diabetes. In Orem’s self-care theory, self-care is a health resource in individual. The strategy of diabetes self-care requires awareness and responsibility in managing diabetes for controlling blood sugar and adequate foot care. This activity should directed by nurse to providing information about diabetes knowledge and prevention complications"
Depok : Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia , 2019
610 UI-JKI 22:2 (2019)
Artikel Jurnal Universitas Indonesia Library
Putri Permatasari
"Latar belakang. Manajemen penyakit dari sisi peserta dan jejaring fasilitas kesehatan pada implementasi pelayanan rujuk balik terhadap pengendalian diabetes mellitus belum bejalan dengan efektif. Masalah terbesar yang ditemukan dalam PRB adalah manajemen pelayanan rujuk balik yang kurang, sering terjadinya kekosongan obat dan koordinasi klinis belum berjalan dengan baik antar Fasilitas Kesehatan, dan Penderita dengan diagnosis DM tipe masih banyak yang belum terdaftar pada kegiatan Prolanis. Tujuan penelitian untuk membuktikan kontribusi prolanis terhadap keterkendalian gula darah peserta PRB setelah dikontrol faktor individu, faktor fasilitas Kesehatan dan faktor di tingkat kabupaten/kota. Metode. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain kohort retrospektif. Pengumpulan data dilakukan dengan data primer yang berupa hasil pengisian kuesioner dan data dari faskes. Sampel penelitian ini merupakan penderita DM yang berkunjung ke jejaring faskes dalam 6 bulan terakhir yang terpilih dalam survei. Pengujian data dilakukan melalui analisis univariat, bivariat, dan multivariat. Analisis dilakukan dengan analisis multilevel regressi logistic. Hasil. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa adanya perbedaan kontribusi program rujuk pada penderita DM peserta Prolanis dengan peserta Non Prolanis setelah dikontrol faktor individu dan faktor kontekstual pada penyedia layanan kesehatan terhadap keterkendalian gula darah pada Penderita diabetes melitus tipe 2. Hal ini terlihat dari penderita DM peserta PRB kelompok Prolanis memiliki peluang 5,63 kali lebih besar dapat meningkatkan keterkendalian gula darah. Kelompok penderita DM yang hanya mengikuti PRB memiliki kontribusi 3,85 kali lebih besar dapat meningkatkan keterkendalian gula darah. Diskusi. Prolanis berkontribusi terhadap keterkendalian gula darah pada Penderita diabetes mellitus tipe 2 peserta PRB. Peserta PRB yang mengikuti kegiatan Prolanis dapat lebih meningkatkan keterkendalian gula darah dibandingkan dengan peserta PRB yang tidak mengikuti kegiatan prolanis. Faktor individu dan faktor kontekstual pada penyedia layanan Kesehatan akan berdampak pada keterkendalian gula darah. Kesimpulan. Program rujuk balik memiliki kontribusi terhadap keterkendalian gula darah penderita DM namun kontribusinya akan lebih besar jika penderita DM peserta PRB juga aktif mengikuti kegiatan Prolanis. Saran. Keikutsertaan kegiatan Prolanis menjadi anjuran bagi penderita DM peserta program rujuk balik agar mendapatkan edukasi yang kesehatan yang memadai dalam rangka meningkatkan keterkendalian gula darah.
Background. Disease management from the participant side and the network of health facilities in the implementation of referral services for controlling diabetes mellitus have not been effective. The biggest problems found in PRB are poor management of referral services, frequent drug shortages and clinical coordination not yet running well between Health Facilities, and many sufferers diagnosed with type DM are still not registered with Prolanis activities. The aim of the research is to prove the contribution of prolanis to the control of blood sugar in PRB participants after controlling for individual factors, health facility factors and factors at the district/city level. Method. This research is a quantitative study with a retrospective cohort design. Data collection was carried out using primary data in the form of questionnaire results and data from health facilities. The sample for this study was DM sufferers who visited the health facility network in the last 6 months who were selected in the survey. Data testing was carried out through univariate, bivariate and multivariate analysis. Analysis was carried out using multilevel logistic regression analysis. Results. The results of this study show that there is a difference in the contribution of the referral program for DM sufferers who participated in Prolanis and non-Prolanis participants after controlling for individual factors and contextual factors in health service providers on controlling blood sugar in type 2 diabetes mellitus sufferers. This can be seen from DM sufferers participating in the PRB group. Prolanis has a 5.63 times greater chance of improving blood sugar control. The group of DM sufferers who only participated in PRB had a 3.85 times greater contribution to improving blood sugar control. Discussion. Prolanis contributes to blood sugar control in people with type 2 diabetes mellitus in PRB participants. PRB participants who took part in Prolanis activities were able to improve blood sugar control more compared to PRB participants who did not take part in Prolanis activities. Individual factors and contextual factors among health service providers will have an impact on blood sugar control. Conclusion. The referral program contributes to the control of blood sugar in DM sufferers, but the contribution will be greater if DM sufferers who are PRB participants also actively participate in Prolanis activities. Suggestion. Participating in Prolanis activities is a recommendation for DM sufferers participating in the referral program to receive adequate health education in order to improve blood sugar control."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2024
D-pdf
UI - Disertasi Membership Universitas Indonesia Library