Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 22 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Jusuf
"Disertasi ini adalah hasil pengkajian mengenai bagaimana para reserse di lingkungan organisasi reserse kepolisian memberi makna dan sehubungan dengan itu merespon undang-undang dan peraturan hukum tertulis lainnya yang beroperasi sebagai protokol normatif yang mengendalikan proses penyidikan. Selain itu, disertasi ini juga membahas bagaimana para pelaku melakukan interpretasi terhadap birokrasi dan interaksi yang terjadi di antara mereka sebagai penyidik dan dengan para terperiksa. Dengan kata lain, disertasi ini mencoba menunjukkan bahwa pelaku sesungguhnya melakukan interpretasi secara kompleks dan dinamis atas struktur dan seluruh konteks kerja mereka untuk menghasilkan makna yang relevan dengan pengalaman dan hidup mereka.
Secara umum dapat disimpulkan bahwa terjadi perbedaan di antara prosedur normatif dan yang senyatanya diimplementasikan oleh para anggota reserse. Perbedaan itu muncul sebagai hasil interpretasi secara subjektif dan intersubjektif para pelaku terhadap struktur yang diyakini sebagai respon yang fungsional, efisien, efektif, dan produktif, dan bukannya karena kurangnya pemahaman dan pengabaian terhadap prosedur normatif itu. Rasionalitas ini berkembang sebagai respon dilematis atas struktur yang dipahami oleh para pelaku sebagai mengandung kontradiksi struktural.
Sebagai akibatnya, para pelaku memproduksi makna yang berstandar ganda dan penuh ambivalensi yang berlaku secara berbeda untuk setiap pelaku dan setiap kasusnya. Tindakan dilematis tersebut merupakan fungsi atas interpretasi subjektif mereka terhadap berbagai kompleksitas struktur dan pengalamannya ketika berinteraksi dengan lingkungan sosial mereka. Makna yang direproduksi secara subjektif ini menghasilkan konstruksi kolektif tentang kebudayaan organisasi yang eksistensinya senantiasa direproduksi dan direnegosiasikan kembali dari waktu ke waktu melalui interaksi para pelaku dengan lingkungannya dan yang berfungsi sebagai sebuah struktur baru yang dinamis.
Tradisi interpretif, utamanya yang berasal dari perspektif interaksi simbolik yang dikembangkan oleh Mead, Blumer, dan Goffman, digunakan sebagai dasar pijakan untuk mengembangkan kategori, tema dan isu yang relevan dengan data. Konsep Weber tentang birokrasi yang basis pemikiran utamanya didasarkan pada teorinya tentang social action juga digunakan untuk memahami birokrasi kepolisian yang menjadi objek dalam penelitian ini. Selain itu, berbagai penelitian tentang kepolisian di banyak negara yang membahas isu tentang praktik kekerasan secara berlebih (exessive use of force), perbuatan tak patut (police misconduct), dan etika polisi digunakan sebagai alat sementara untuk menghasilkan konsep-konsep yang lebih relevan dengan praktik penyidikan di lapangan.
Disertasi ini mengaplikasikan pendekatan kualitatif yang menekankan pengutamaannya pada usaha untuk memahami data menurut perspektif para pelaku sebagaimana dipahami dalam teori interaksi simbolik. Sebanyak 26 bintara penyidik pembantu dan 12 perwira penyidik yang bekerja di Mapolwiltabes Surabaya dipilih secara purposif. Selain melalui wawancara mendalam, penelitian ini juga menggunakan observasi khususnya atas 35 kasus penyidikan, 10 di antaranya dipilih sebagai kasus yang dipelajari secara khusus dan melengkapinya dengan penelusuran terhadap dokumen yang relevan dengan kasus-kasus itu.
Salah satu sumbangan terpenting dari disertasi ini adalah dihasilkannya pemahaman yang lebih refleksif tentang bagaimana para anggota organisasi reserse itu memberi makna subjektif dan intersubjektif terhadap struktur yang oleh penelitian konvensional selama ini dipahami secara teoretik sebagai bersifat statis dan deterministik dalam menentukan tindakan polisi. Disertasi ini memperlihatkan bahwa, dalam kenyataannya, para anggota reserse melakukan interpretasi atas struktur secara aktif untuk menghasilkan makna yang lebih relevan dengan kehidupan di lingkungan kerja mereka. Dengan kata lain, disertasi ini memberikan sumbangan yang berharga bagi dihasilkannya konsep dan teori yang lebih relevan secara sosial terhadap apa dan bagaimana para anggota reserse itu memberi makna terhadap tindakan sosialnya yang berhubungan dengan tujuan dan cara pencapaian tujuan organisasi.
Disertasi ini berbeda dengan berbagai penelitian konvensional sebelumnya yang pada umumnya memfokuskan perhatiannya pada usaha memahami perilaku anggota kepolisian berdasarkan perspektif positivisme yang percaya bahwa tindakan individu adalah hasil dari beroperasinya struktur sosial. Selain itu, penelitian konvensional dalam studi kepolisian pada umumnya cenderung menekankan pada usaha untuk membuat evaluasi normatif atas implementasi berbagai peraturan dan prosedur formal. Hasilnya adalah, realitas sosial digambarkan dalam perspektif peneliti dan dalam anggapan bahwa tindakan individu sepenuhnya dibentuk oleh nilai-nilai, norma-norma, dan berbagai bentuk keharusan dan harapan sosial yang melekat dalam struktur yang bersifat objektif.
Sebagai kontras, disertasi ini mencoba memahami kompleksitas makna yang diberikan oleh para pelaku terhadap tindakan mereka. Disertasi ini menawarkan sebuah pemahaman subjektif dan intersubjektif atas realitas di sekitar tindakan para anggota reserse ketika mereka mengimplementasikan berbagai peraturan dan prosedur formal yang oleh pendekatan konvensional diperlakukan sebagai struktur yang bersifat tetap (fixed) dan tidak berubah (unchangeable). Disertasi ini memperlihatkan bahwa, dalam kenyataannya, para anggota reserse menginterpretasi dan menegosiasikan secara aktif struktur untuk menghasilkan struktur baru yang dimodifikasi dan yang lebih relevan dengan kehidupan mereka.
Temuan ini sangat panting untuk diperhatikan oleh para ahli dan pengambil kebijakan di lingkungan kepolisian untuk memahami bahwa tindakan para penyidik bukan dan tidak akan pemah sepenuhnya ditentukan oleh berbagai bunyi pasal yang terdapat dalam KUHAP maupun petunjuk pelaksanaan penyidikan lainnya serta perintah atasan, baik yang tertulis maupun yang tidak tertulis. Pemahaman terhadap makna-makna subjektif yang dilekatkan oleh para penyidik pada aturan-aturan hukum, birokrasi, dan kebudayaan organisasi menjadi dasar yang sangat penting untuk menjelaskan latar belakang dan arah dari sebuah tindakan sosial para penyidik. Akhirnya, mengerti dan memahami hukum, karena itu, bukanlah satu-satunya dasar dari tindakan para penyidik. Tindakan para penyidik adalah fungsi dari penafsiran secara kompleks atas struktur yang menghasilkan makna yang khusus pada konteks yang khusus pula."
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2004
D540
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Fathir Al Anfal
"ABSTRAK
Motif dan penyidikan adalah dua hal yang selalu ada dalam suatu tindak kejahatan, terutama tindak pembunuhan. Dalam penelitian ini, penulis bertujuan untuk melihat motif dan penyidikan tindak pembunuhan melalui sebuah novel yang berjudul Misteri Mayat yang Berpindah. Penulis melihat konflik-konflik yang melatarbelakangi pembunuhan yang terjadi sebagai suatu motif-motif pendorong dari tokoh pembunuh. Selain itu, relasi antartokoh yang terlibat dalam proses penyidikan, memicu penulis untuk melihat hambatan-hambatan yang terjadi selama penyidikan yang dilakukan tokoh detektif. Hasilnya, terdapat empat motif pendorong tindak pembunuhan, yaitu motif cinta, motif harga diri, motif ekonomi, dan motif psikologi. Sementara itu, terdapat lima faktor penghambat penyidikan, yaitu kesalahan identifikasi, kesaksian palsu, pemindahan mayat, ketidaktahuan, dan kelicikan tokoh pembunuh.

ABSTRACT
Motive and investigation are two things that always exist in a crime, particulary murder. In this study, the author examined the motives and the investigation of murders in a novel titled Misteri Mayat yang Berpindah. The author examined on the conflicts which exist in the backdrop for the killings that took place as motives that influence the killer. The author also examined relationship among the characters involved in investigation process to uncover hindrance in the investigation process. The author conclude, that there exists four motives which motivate the act of murders, namely love motives, self- esteem motives, financial motives and psychological motives. The author also conclude, that there are five factors which hindered the investigation, namely miss identification, perjury, corpse displacement, ignorance, and guile of killer.
"
2015
S61467
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Annisa Ulinnuha Gunawan
"Gender kerap disalahartikan sebagai jenis kelamin, padahal keduanya merupakan hal yang berbeda. Pada tahun 2023, Korea Selatan meluncurkan film berjudul Kill Boksoon yang mencoba mengangkat isu dekonstruksi gender. Penulis tertarik untuk mengetahui gambaran perempuan yang bekerja sebagai pembunuh bayaran melalui produk budaya populer Korea Selatan tersebut. Pertanyaan penelitian ini adalah bagaimana perempuan yang berprofesi sebagai pembunuh bayaran digambarkan menjalankan perannya sebagai pencari nafkah dan ibu dalam film Kill Boksoon. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah deskriptif kualitatif dengan teknik simak catat untuk mengumpulkan data. Hasil penelitian ini menunjukkan penggambaran perempuan dengan sifat maskulin saat bekerja dan sifat feminin ketika memenuhi peran seorang ibu.
Gender is often confused with sex, even though they are different things. In 2023, South Korea released a movie titled Kill Boksoon which tries to raise the issue of gender deconstruction. The author wants to explore the representation of women working as hitman through South Korea's popular culture product. The issue discussed in this research is how women working as hitmen are portrayed in carrying out their roles as breadwinners and mother in the movie Kill Boksoon. The method used in this research is descriptive qualitative with note-taking techniques to collect data. The result of this research shows the representation of women who exhibit masculine characteristics when working and feminine characteristics when fulfilling the role of a mother."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2024
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Morgan, J. Brian, 1935-
Aldershot: Avebury, 1996
363.25 Mor p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Kastner, Erick
"Summary:
If Mrs Tischbein had known the adventures her son Emil would have in Berlin, she'd never have let him go. Unfortunately, when his seven pounds goes missing on the train, Emil is determined to get it back - and when he teams up with the detectives he meets in Berlin, it's just the start of a marvellous money-retrieving adventure."
London: Jonathan Cape, 2011
813 KAS e
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Kijewski, Karen
New York: Bantam Books, 1994
813.54 KIJ w
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Christie, Agatha, 1890-1976
Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2018
823 CHR k
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
King, Laurie R
Bandung: Qanita, 2012
813.54 KIN a
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Christie, Agatha, 1890-1976
"Miss Jane has gathered together an intimate group of friends and family for an evening of fun, games, and mystery. What results is a baker's dozen of fiendishly told tales of malicious misdeeds, delightful deductions, airtight alibis, and tantalising clues."
Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2017
823 CHR t
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Christie, Agatha, 1890-1976
"Miss Jane has gathered together an intimate group of friends and family for an evening of fun, games, and mystery. What results is a baker's dozen of fiendishly told tales of malicious misdeeds, delightful deductions, airtight alibis, and tantalising clues."
Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2017
823 CHR p
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3   >>