Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
Matindas, Eduard Lorenzo
Abstrak :
ABSTRAK
Desain seorang arsitek tidak dapat sepenuhnya menentukan aktifitas dan area-area tertentu didalam sebuah rumah. Sudah terjadi banyak pendapat, mengenai siapa yang mempunyai lebih banyak otoritas, sang arsitek atau pengguna rumah tersebut. Sebuah penyelidikan tentang interaksi antara pengguna dengan rumah yang sudah jadi akan menjadi basis dari pengetahuan mengenai pengalaman ruang. Skripsi ini bertujuan untuk mencari kesamaan dan perbedaan dari niat desain dan perubahan yang dilakukan oleh pengguna untuk menentukan motivasi-motivasi tertentu. Menggunakan wawancara terbuka ditujukan untuk mengetahui perubahan yang dilakukan fisik atau aktivitas spontan non-fisik yang adalah hasil dari arsitektur yang dihuni.
ABSTRACT
An architect rsquo s design can only go so far in determining activities as well as demarcating boundary lines within a household. There have been arguments regarding which has more authority, the architect or the user of the house. An investigation regarding the interaction between the user post development will be made in order to figure out the unfolding experience of the user. This thesis aims to find the similarities and differences between the design intent and the changes made by the user in order to determine various motivations. Using a series of open ended interviews aimed to understand the changes made physical or spontaneous activities non physical that is the result of a lived in architecture
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Lidya Amelia Noble
Abstrak :
ABSTRAK
Legibilitas memberikan kemudahan bagi manusia untuk memahami lingkungan dan dianggap sebagai kualitas yang harus dihadirkan dalam navigasi ruang. Dominasi visual dalam arsitektur membuat pengelihatan dianggap sebagai aspek utama dalam memahami ruang yang tercermin ke dalam pemahaman mengenai legibilitas spasial. Sebagai dampak dari ketiadaan penglihatan, total blind dihadapkan dengan kesulitan dalam bernavigasi dan berorintasi dalam kesehariannya. Studi terhadap penelusuran memberikan pemahaman bahwa legibilitas dapat diterjemahkan bagi total blind dengan menghadirkan keberagaman informasi non visual diversity of non-visual clue . Keragaman yang dimaksud harus menghadirkan kualitas pergerakan yang terarahkan directing movement , clue non-visual yang menonjol saliency of non-visual clue dan kejelasan transisi legible transition. Bagi total blind, ketiga hal tersebut terkait dengan kualitas yang harus dimiliki oleh elemen-elemen legibilitas yang dialami oleh indera selain pengelihatan.
ABSTRACT
Legibility makes it easy for humans to understand the environment and is regarded as a quality that should be presented in spatial navigation. Visual dominance in architecture makes vision a major aspect of understanding space that is reflected in the understanding of spatial legibility. As a result of the absence of sight, total blinds are confronted with difficulty in navigation and orientation on a daily basis. Findings of this study provides an understanding that legibility can be translated for total blind by presenting diversity of non visual clues. Such diversity should present the quality of directing movement, saliency of non visual clue and legible transition. For total blind, those three aspects are related to the quality that must be owned by the elements of legibility that experienced by senses other than vision.
2017
S68004
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library