Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 5 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Jakarta : Grasindo , 1996
R 616 DIS t (I)
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
S. Susilowati
"Penyakit hati merupakan masalah kesehatan yang sulit diobati. Adanya masalah dalam pengobatan penyakit ini sebagian disebabkan karena tidak tersedianya obat yang terbukti herkhasiat. Kurkumin, senyawa aktif dalam ke keluarga tanaman curcuma telah diteliti dalam berbagai peyakit termasuk penyakit hati. Efek terapi kurkramin diduga berdasarkan efek antioksidatifnya. Dalam penelitian ini, kami menyelidiki efek kurkumin lerhadap swelling mitochondria yang diinduksi oleh tert-butilhidroperoksida (t-BuOOH) Mitokondria hali diisolasi secara homogen dari tikus Sprague-Dawley (relative specific activity suksinat dehidrogenase adalah 35.73 ±2.78). Pemberian 90 }M t-BuOOH menyebabkan swelling 2 fase yang khas pada mitokondria. Pola swelling dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti komposisi bufer, kadar t-BuOOH, jumlah bufer isolasi dan protein mitokondria serta temperatur inkubasi. Swelling dapat dihambat sebesar 85 ±3% oleh kurkumin 2.50 jjM. Pada kadar rendah (1.25 //MJ dan tinggi (5.00 fiM), efek proteksi kurkumin terhadap swelling berkurang (bertitrut-turut 41 ±3% and 77+6%). Swelling dapat terjadi akibat terbukanya mitochondrial transition pore dan dapat mempakan petunjuk awal dan proses kematian sel. Efek inhibisi kurkumin terhadap swelling mitokondria yang diindukxi oleh t-BuOOH diduga disebabkan karena efek antioksidannya. (MedJ Indones 2006; 15:131-6)

Liver diseases have been a medical problem which is difficult to manage. Some of the problems in the treatment of these diseases lie in the lack of reliable drug available. Curcumin, an active ingredient of the rhizomes of plant Curcuma has been investigated in the treatment of various disorders incuding liver diseases. The therapeutic effects of curcumin on liver diseases have been thought to be associated to its antioxidative properties. In the present study, we investigated the effects of curcumin on mitochondrial swelling in vitro induced by tert-butylhydroperoxide (t-BuOOH). Liver mitochondria were homogeneously isolated from Sprague-Dawley rats (the relative specific activity of succinate dehydrogenase was 35.73 ±2.78). Addition of 90 fj.M oft-BuOOHcauseda typical 2-phase swelling of the mitochondria. The pattern of swelling was influenced by various factors such as buffer composition, concentrations of t-BuOOH, amount of isolation buffer and mitochondrial proteins and incubation temperature.The swelling could be reduced by as much as 85 ±3% by 2.50 uM of curcumin. At lower (1.25 ^M) or higher (5.00 fjM) concentrations, the protection against swelling by curcumin were less effective (respectively were 41 ±3% and 77 ±6%). Swelling might occur due to the opening of mitochondrial transition pore and could be an initial indication in the cascade process leading to cell death. The inhibition of t-BuOOH-induced mitochondrial swelling by curcumin might be because of the antioxidant effects of the compound. (Med JIndones 2006; 15:131-6)."
[place of publication not identified]: Medical Journal of Indonesia, 2006
MJIN-15-3-JulySept2006-131
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Nina Setiawati
"ABSTRAK
Stroke adalah salah satu penyakit yang mempunyai resiko kematian yang
tinggi. Tiemey, dkk (2000) mengatakan bahwa di Amerika stroke merupakan
penyakit urutan ketiga penyebab kematian dalam kurun waktu 30 tahun terakhir
ini dimana sekitar 70 - 80% penderitanya merupakan penderita hipertensi.
(Soen, 1994). Menurut Bagian Neurologi Fakultas Kedokteran UI, penyakit
Stroke di Indonesia cenderung meningkat. Data Rumah Sakit dari Departemen
Kesehatan Republilk Indonesia di tahun 1996 menunjukan stroke menempati
urutan ketiga dari penyakit yang dirawat di rumah sakit dan masih merupakan
salah satu penyakit tersering yang mengakibatkan kematian pada penderitanya.
Stroke terjadi karena adanya kerusakan pada beberapa area di otak akibat
supply darah ke otak tersebut terganggu sehingga area tersebut tidak mendapat
oksigen (Sarafino, 1998) Dampak dari stroke umumnya bersifat jangka panjang
dan tingkat keparahannya beragam, yang paling parah kematian.
Tindak pencegahan terhadap penyakit stroke perlu untuk dilakukan.
Anjuran medis atau medical regimen dari dokter perlu dijalankan oleh pasien
dengan disiplin. Karena stroke sangat terkait dengan gaya hidup seseorang,
medical regimen yang sering diberikan kepada pasien stroke umumnya juga
menyangkut gaya hidup misalnya merubah pola makan, berhenti merokok atau
melakukan olahraga.
Dalam menaati anjuran-anjuran tersebut, respon tiap pasien stroke
berbeda-beda, ada beberapa yang mematuhi, ada juga yang tidak. Studi
menunjukan bahwa pasien sulit menaati nasehat dokter untuk mengubah gaya
hidup dibandingkan dengan menaati nasehat dokter untuk minum obat (Haynes
dalam Sarafino, 1998). Perbedaan respon terhadap perilaku patuh ini dicoba
dijelaskan dengan berbagai teori, salah satunya yaitu health belief model yaitu
teori yang dikembangkan oleh Rosenstock pada tahun 1966. Ada dua komponen di dalam teori tersebut yaitu yang pertama adalah derajat dimana pasien
mempersepsikan ada atau tidaknya general health value, perceived susceptibility
dan perceived severity. Faktor yang kedua yaitu persepsi bahwa suatu health
practice tertentu akan efektif mengurangi ancaman tersebut. Faktor yang kedua
ini dibagi lagi menjadi dua. Yang pertama yaitu apakah seseorang yakin atau
tidak bahwa health practice akan efektif melawan penyakitnya dan faktor yang
kedua adalah benefit dan barriers yang didapatkan dari melakukan tindakan
kesehatan tersebut.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memberikan gambaran kepatuhan
pasien stroke terhadap medical regimen berdasarkan teori health belief model.
Metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan kualitatif dengan
wawancara sebagai metode pengambilan data.
Hasil dari penelitian yang diperoleh adalah bahwa kedua subyek yaitu M
dan H yang mengalami stroke dengan dampak yang cukup lama mengatakan
bahwa peristiwa stroke tersebut telah mengubah pandangan mereka terhadap
makna kesehatan. Arti kesehatan semakin terlihat penting dalam hidup mereka.
Berbeda dengan subyek S yang mengalami stroke dengan dampak jangka
pendek yaitu kurang dari 24 jam. Bagi S kesehatan tetap merupakan sesuatu
yang tidak penting. Selain tingkat keparahan, faktor benefit dan barriers juga
menjadi faktor yang penting untuk menentukan apakah seseorang akan
memutuskan untuk mengambil suatu tindakan untuk mencegah atau melawan
suatu penyakit atau tidak. Ketiga subyek menyetujui bahwa jika suatu medical
regimen dijalankan dengan benar, maka akan efektif dalam mencegah atau
melawan suatu penyakit. Hanya subyek S yang memutuskan untuk tidak
menjalankan medical regimen yang dianjurkan dokter karena ia merasa kenyamanan hidupnya akan terganggu jika ia mematuhinya."
2003
S3264
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dina Nawangningrum
"Salah satu informasi yang dapat diperoleh dari naskah kuna adalah yang berkaitan dengan penyakit dan pengobatannya. Berdasarkan kajian terhadap naskah nusantara koleksi Perpustakaan FIB-UI (dahulu FSUI), khususnya naskah pengobatan Jawa, Bali, Melayu, dan Sunda. Dari naskah-naskah kuna itu diperoleh informasi mengenai jenis-jenis penyakit, berbagai jenis tanaman obat, serta cara pengolahan dan pengobatan penyakit.

From the manuscript, we can take the information about deseases and the medical treatment. The study of nusantara?s manuscripts which keep on the library Faculty of Humanities University of Indonesia (before Faculty of Letters-UI), especially medical text Javanese, Balinese, Melanese, and Sundanese show the information about the deseases, varieties of herba medical, processing, and therapies."
Depok: Pusat Penelitian Kemasyarakatan dan Budaya Universitas Indonesia, 2004
AJ-Pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Chandra, Satish
ST. Louis (USA): Jaypee Brother Medical Publishers, 2010
617.634 TEX
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library