Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 14 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Erly Suandy
"ABSTRAK
Fungsi pajak dapat dibedakan menjadi dua yaitu fungsi budgetair sebagai sarana untuk penerimaan negara dan fungsi regulerend sebagai alat untuk melakukan pengaturan/regulasi. Dalam perkembangan dewasa ini penerimaan pajak memegang peranan yang semakin penting/dominan dalam penerimaan negara. Walaupun demikian pemungutan pajak juga harus memperhatikan beberapa asas pemungutan pajak yang oleh Adam Smith disebut sebagai four cannons, yang terdiri dari equality, certanity, convenience of payment dan efficiency. Untuk itu pemerintah melakukan berbagai penyempurnaan peraturan perundang-undangan pajak. Salah satu penyempurnaan itu dapat dilihat pada undang-undang nomor 10 tahun 1994 tentang perubahan atas undang-undang nomor 7 tahun 1983 tentang pajak pengasilan, khususnya pada Pasal 11 mengenai penyusutan aktiva tetap.
Perubahan kebijakan penyusutan pajak yang bertujuan untuk mendekatkan pada praktik akuntansi komenrial dan akan memudahkan wajib pajak dari segu administrasi sesuai dengan asas efisiensi pemungutan pajak. Efisiensi di sini harus dilihat dari dua sisi baik Direktorat Jenderal pajak maupun wajib pajak, jadi bukan mengalihkan beban pemungutan pajak dari Direktorat Jenderal Pajak kepada wajib pajak.
Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi implementasi dari kebijakan perubahan penyusutan fiscal yang telah diterapkan sejak tahun 1995. Metodologi penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif dengan metode analisis teoretus dan empiris. Data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder yang menggunakan 56 sampel dari wajib pajak badan yang sudah tercatat di bursa efek Jakarta.
Penelitian ini mendeskripsikan kebijakan penyusutan aktiva tetap yang dilakukan oleh wajib pajak sebelum dan setelah adanya perubahan kebijakan penyusutan fiskal dan alasan-alasan yang menyertainya. Hasil analisis menujukan bahwa perubahan kebijakan penysutan fiskal tidak berdampak terhadap penerimaan negara tetapi dari segi administrasi menjadi lebih sederhana dan memudahkan khususnya bagi wajib pajak-pajak.
"
1998
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Murray, Alan P.
Cambridge, UK: Harvard Law School, 1971
343.052 MUR d
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Mutiara Surihaniopera
"Laporan magang ini bertujuan untuk mengevaluasi komponen biaya perolehan dan perhitungan pernyusutan aset tetap di sebuah perusahaan yang bergerak dalam bidang perdagangan. Evaluasi didasarkan pada PSAK 16. Hasil evaluasi komponen biaya perolehan adalah harga perolehan dan tidak termasuk pajak pembelian yang dapat dikreditkan sesuai dengan PSAK 16 paragraf 16. Perhitungan penyusutan aset tetap menggunakan metode garis lurus sesuai dengan PSAK 16 paragraf 62. Dari evaluasi yang dilakukan, PT NCT telah sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan Indonesia, yaitu PSAK 16.

This internship report aims to evaluate the component of acquisition cost and the calculation of depreciation of fixed assets in a trading company. The evaluation is based on PSAK 16. The evaluation result of the component of acquisition cost is purchase price of asset and not include purchase tax, which is credited in accordance with paragraph 16 of PSAK 16. The calculation of depreciation for fixed assets uses the straight-line method in accordance with paragraph 62 of PSAK 16. The result from evaluation shows that PT NCT has been carried out in accordance with Indonesian Financial Accounting Standards, which PSAK 16."
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2020
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Brown, E. Cary
Boston: Mass. Division of Research graduate school of business adminsitration Harvard University , 1952
336.07 BRO d
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Fabricant, Solomon
New York: Nationa.Bureau of Economic Research , 1938
339.3 FAB c
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Luh Indah Tilik Rediani
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2003
S26389
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Monica Anggiani Putri
"Laporan magang ini, akan membahas tentang prosedur audit, pengujian nilai wajar atas depresiasi pada aset tetap yang dilakukan oleh KAP ELVI terhadap PT. SSP. Pengujian nilai wajar atas depresiasi aktiva tetap yang dilakukan oleh KAP ELVI bertujuan untuk membuktikan bahwa depresiasi yang dicatat oleh PT. SSP tidak memiliki perbedaan yang material. Hal ini dilakukan dengan cara membandingkan depresiasi yang dihitung oleh auditor dengan pencatatan PT. SSP. Rasio depresiasi yang dipakai oleh auditor hanya merupakan perkiraan untuk mempermudah auditor dalam menghitung depresiasi. Dalam kasus ini, KAP ELVI menemukan adanya selisih antara nilai yang dicatat PT. SSP dan perhitungan auditor memiliki perbedaan di atas jumlah yang dapat diterima atau dianggap material. Oleh karena itu, auditor perlu melakukan prosedur lebih lanjut, dengan terlebih dahulu meminta penjelasan dari klien. Dari penjelasan tersebut, auditor mengetahui bahwa ada dua aset tetap yang telah terdepresiasi sepenuhnya pada awal tahun 2016. Setelah menggunakan semua informasi baru, auditor melakukan ulang prosedur tersebut dan tidak menemukan perbedaan yang material antara biaya depresiasi yang yang dihitung oleh auditor dan depresiasi yang dicatat oleh PT. SSP. Oleh karena itu, tidak ada penyesuaian yang diperlukan.

This internship report, would discuss about the audit procedure of reasonable test of depreciation on fixed asset conducted by KAP ELVI on PT. SSP. KAP ELVI performed reasonable test of depreciation to prove if the depreciation recorded by PT. SSP has no material difference by comparing the expected depreciation expense calculated by the auditor with PT. SSP recorded amount. Expected depreciation rate build by the auditor to ease their work in calculating PT. SSP expected depreciation expense. In this case, KAP ELVI found that the final audit result of reasonable test shows that the difference between PT. SSP and auditor's calculation has a difference above the acceptable amount, which is considered as material. Therefore, the auditor needs to conduct a further procedure, by firstly perform an inquiry with the client to check the fixed asset listing. From the inquiry, the auditor acknowledged that there are two fixed asset which already fully depreciated in the beginning of 2016. After taking into account new information, the auditor re perform the procedure and did not find a material difference between the expected depreciation expense calculated by the auditor and PT. SSP recorded amount. Therefore, there is no adjustment needed.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2017
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Welldy
"ABSTRAK
Studi ini bertujuan untuk melihat apakah apresiasi dan depresiasi memiliki dampak asimetris terhadap ekspor industri di Indonesia dan manakah yang memiliki dampak lebih besar. Peneliti menggunakan model panel data disagregat ekspor produk industri Indonesia pada level kode HS 10 digit dengan seluruh negara partner ekspor Indonesia. Diperoleh bahwa apresiasi mata uang domestik berdampak negatif dan depresiasi berdampak positif terhadap ekspor, dimana dampak keduanya asimetris. Dampak negatif apresiasi lebih besar daripada dampak positif depresiasinya. Ketika apresiasi domestik permintaan ekspornya lebih elastis karena adanya persaingan di pasar internasional yang membuat negara lain beralih ke produk domestik di negara tujuan mereka atau bahkan mengimpor barang dari negara lain dan penawarannya kurang elastis atau elastisitasnya lebih kecil karena upaya menghindari risiko akibat permintaan ekspor yang berkurang meskipun harga barang impor lebih murah. Sedangkan ketika depresiasi karena persaingan di pasar internasional mengakibatkan elastisitas peningkatan permintaan ekspornya lebih kecil dibandingkan ketika terjadi apresiasi domestik. Selain itu, penawaran ekspornya menjadi lebih elastis karena industri melihat barang impor menjadi lebih mahal yang dapat meningkatkan biaya produksi.

ABSTRACT
This study aims to see whether appreciation and depreciation have asymmetric impact on industrial exports in Indonesia and which has a greater impact. The researcher uses a panel model of disaggregated data of Indonesian industrial product exports at the level of 10 digit HS code with all partner countries of Indonesia export. It was found that the domestic appreciation currency had a negative impact and the depreciation had a positive impact on exports, where the impacts were both asymmetrical. The negative impact of appreciation is greater than the positive impact of depreciation. While domestic appreciation, export demand is more elastic due to competition in international markets which makes other countries turn to domestic products in their destination countries or even import goods from other countries and export supply less elastic or less elasticity due to avoiding risk due to reduced export demand even though the price of imported goods is cheaper. Meanwhile, when the depreciation due to competition in the international market resulted in an increase in elasticity of export demand is smaller than when domestic appreciation occurs. In addition, the export supply become more elastic as the industry sees imported goods becoming more expensive which can increase production costs."
2018
T50533
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Viane Angelia De Deeva
"Utang luar negeri Indonesia selama periode tahun 2011 sampai dengan 2022 cenderung terus meningkat. Pada tahun 2022, utang luar negeri Indonesia mengalami kenaikan pertumbuhan sebesar 4,1% YoY (Year on Year) dari tahun 2021. Selain disebabkan oleh pemerintah dan sektor swasta, masalah ini juga dipengaruhi oleh pelemahan mata uang dolar Amerika Serikat terhadap mayoritas mata uang global. Skripsi ini menganalisis ketahanan perusahaan di Indonesia yang memiliki utang luar negeri terhadap kebangkrutan saat terjadi depresiasi nilai tukar mata uang menggunakan metode machine learning yaitu Ridge Regression dan Support Vector Regression. Skripsi ini mengamati neraca perusahaan dari 50 perusahaan sektor non-keuangan yang menjadi emiten di Bursa Efek Indonesia dari tahun 2011 sampai dengan 2022. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa metode Ridge Regression dan Support Vector Regression memiliki kinerja yang setara dalam menghasilkan akurasi prediksi. Hasil analisis untuk keseluruhan sampel dan kelompok importir (baik eksportir maupun non-eksportir) menunjukkan competitiveness effect lebih dominan dari balance-sheet effect. Namun, untuk kelompok non-importir (baik eksportir maupun non-eksportir) menunjukkan balance-sheet effect lebih dominan dari competitiveness effect. Sehingga, kelompok perusahaan tersebut disarankan untuk meminimalisasikan transaksi utang luar negeri agar perusahaan dapat tetap bertahan.

Indonesia's foreign debt has exhibited a continuous upward trajectory during the period 2011 to 2022. In 2022, the country's foreign debt experienced a year-on-year growth of 4.1% compared to 2021. In addition to being caused by government and private sector activities, this issue was also influenced by the depreciation of the United States dollar against the majority of global currencies. This thesis analyzes the resilience of Indonesian companies with foreign debt against bankruptcy during exchange rate depreciation using machine learning methods, specifically Ridge Regression and Support Vector Regression. This study examines the balance sheets of 50 non-financial sector companies listed on the Indonesia Stock Exchange from 2011 to 2022. The results of this research indicate that the Ridge Regression and Support Vector Regression methods have comparable performance in producing prediction accuracy. The results of the analysis for all samples and and the importer groups (both exporters and non-exporters) show that the competitiveness effect is more dominant than the balance-sheet effect. However, for the non-importer group (both exporters and non-exporters) it shows that the balance-sheet effect is more dominant than the competitiveness effect. Thus, it is recommended for companies within this group to minimize foreign debt transactions so that these companies can enhance their resilience."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>