Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Isni Puji Lestari
"Latar Belakang: Kemajuan Teknologi dan Komunikasi (TIK) serta peningkatan jumlah internet dan smartphone dimasyarakat berpeluang menciptakan paradigma baru dimana interaksi pasien dengan praktisi klinis tidak terbatas pada kunjungan pada layanan kesehatan. Penggabungan TIK dalam kedokteran gigi menghadirkan suatu solusi yang dapat dimanfaatkan dalam menghadapi era digitalisasi salah satunya adalah teledentistry. Kondisi ini menuntut dokter gigi untuk memiliki literasi teknologi, sehingga perlu diketahui penerimaan teledentistry dengan menggunakan model UTAUT yang mencerminkan minat dokter gigi terhadap penggunaan teledentistry melalui empat faktor determinan yaitu : ekspektansi kinerja, ekspektansi usaha, pengaruh sosial dan kondisi yang memfasilitasi. Keempat faktor ini juga dimoderasi oleh umur, jenis kelamin, pendidikan, wilayah geografis dan pengalaman.
Metode: Studi Cross-Sectional dilakukan pada bulan November 2022 terhadap 491 dokter gigi di Provinsi Aceh yang terdaftar dan berstatus aktif menggunakan metode total sampling. Responden diminta melengkapi kuesioner yang berisi pertanyaan terkait karakteristik sosiodemografi, karaktersitik penggunaan teledentistry dan faktor determinan dari model UTAUT. Analisis statistik menggunakan Mann-Whitney dan Kruskall Wallis dan analisis multivariat menggunakan SEM-PLS untuk memprediksi faktor yang paling berperan terhadap penerimaan teledentistry pada dokter gigi.
Hasil: Model UTAUT terbukti memiliki pengukuran yang valid dan reliabel serta goodness of fit yang baik. Model ini dapat menjelaskn varian minat dokter gigi terhadap penggunaan teledentistry sebesar 54,6% dengan kriteria sedang dan setiap perubahan pada minat mampu diprediksi oleh variabel pengaruh sosial (β = 0,265; p<0,05), kondisi yang memfasilitasi (β = 0,262; p<0,05) dan ekspektansi kinerja (β = 0,225; p<0,05) namun pengaruh yang diberikan masih dalam kategori rendah. Interaksi antara faktor determinan UTAUT dengan faktor moderasi menunjukkan bahwa tidak memiliki efek terhadap hubungan antar faktor determinan dengan minat dokter gigi terhadap penggunaan teledentistry.
Kesimpulan: Model UTAUT mampu memprediksi minat dokter gigi dalam menggunakan teledentistry. Prediksi ini dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan sosialisasi dan keterampilan dokter gigi di Aceh dalam menggunakan teledentistry dalam praktik kedokteran gigi sehari-hari.

Background: The development of Information and Communication Technology (ICT) and the increase of internet users and smartphones in the community have created a new paradigm where patient-practitioner interactions are clinically not limited to visits to health services. Integrating ICT in dentistry provides a solution that can be used to address the digital era of teledentistry. This condition requires dentists to be technologically literate. Thus, it is necessary to know the acceptance of teledentistry using the UTAUT model, which reflects dentists' intention to use teledentistry through four determinant factors: performance expectancy, effort expectancy, social influence, and facilitating conditions. These factors are also moderated by age, gender, education, geographical area, and experience.
Methods: A cross-sectional study was conducted in November 2022 on 491 registered and active dentists in Aceh using the total sampling method. Respondents were asked to complete a questionnaire related to sociodemographic characteristics, characteristics of the use of teledentistry, and the determinants of the UTAUT model. Statistical analysis using Mann-Whitney, Kruskall-Wallis, and multivariate analysis using SEM-PLS to predict the factors most contributing to dentists' intention to use teledentistry.
Results: The UTAUT model has valid and reliable measurements and adequate goodness of fit. This model can explain the variance of dentists' behavior intention to use teledentistry by 54.6% with moderate criteria, and any change in interest can be predicted by social influence (β = 0,265; p<0,05), facilitating conditions (β = 0.262; p 0.05), and performance expectancy (β = 0.225; p<0.05). However, they have a low effect size. The interaction between the determinants of UTAUT and the moderating factors shows that it does not affect the relationship between the determinants and dentists' interest in teledentistry.
Conclusion: The UTAUT model can predict dentist interest in using teledentistry. This prediction can improve dentists' socialization and skills in Aceh when using teledentistry in their daily dental practice.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2023
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rafa Khalila Putri Naira
"Latar Belakang: Kedokteran gigi digital telah berkembang pesat selama dekade terakhir, mengubah cara dokter gigi memberikan perawatan kepada pasien. Meskipun teknologi digital telah terbukti bermanfaat dan diadopsi di negara-negara di Amerika Utara, Eropa, dan Asia Timur, Indonesia belum sepenuhnya mengintegrasikannya ke dalam praktik klinis dan standar pendidikannya. Keterlambatan ini diduga disebabkan oleh keterbatasan dana, sumber daya, waktu, serta kurangnya tenaga pengajar yang kompeten. Penting untuk memahami persepsi dan sikap mahasiswa kedokteran gigi terhadap kedokteran gigi digital, sehingga pendidik dapat lebih mengenali pendekatan pembelajaran serta motivasi siswa. Tujuan: Mengetahui persepsi dan sikap mahasiswa Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia terhadap kedokteran gigi digital. Metode: Penelitian ini menggunakan desain studi potong lintang dan sebuah kuesioner yang telah dimodifikasi yang diisi oleh 333 mahasiswa Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia yang terdaftar antara tahun 2018 dan 2024. Data dianalisis menggunakan IBM SPSS Statistics (versi 30) dengan metode uji univariat untuk menentukan distribusi frekuensi dan menyajikan setiap variabel. Hasil Penelitian: Sebagian besar mahasiswa menilai pengetahuan mereka tentang kedokteran gigi digital sebagai rendah hingga sedang, dengan internet (37,5%) dan kuliah universitas (22,2%) sebagai sumber pengetahuan utama mereka. Radiografi digital adalah teknologi yang paling dikenal (53,6%), diikuti oleh intraoral scanner (15,5%). Mahasiswa menunjukkan sikap yang sangat positif terhadap kedokteran gigi digital (93,7%), dengan 87,1% menyatakan lebih suka bekerja di klinik yang dilengkapi dengan peralatan digital. Manfaat utama yang dirasakan dari kedokteran gigi digital meliputi penghematan waktu (53,5%), peningkatan kualitas perawatan (53,2%), dan peningkatan kepuasan pasien (42,6%). Namun, biaya peralatan yang tinggi (65,2%), akses terbatas ke sumber daya (68,8%), dan pelatihan yang tidak memadai (54,7%) diidentifikasi sebagai tantangan yang signifikan. Sebanyak 98,8% menyatakan minat untuk mendapatkan kesempatan belajar lebih lanjut. Namun, hanya 18,5% responden yang mendukung penggantian penuh metode konvensional, yang mencerminkan keraguan mengenai transisi lengkap ke alur kerja digital. Kecukupan kurikulum dianggap kurang jelas oleh 67,9% responden, yang menunjukkan kesenjangan dalam kedalaman dan kejelasan pendidikan kedokteran gigi digital. Mahasiswa menekankan perlunya lebih banyak pelatihan langsung dengan alat-alat canggih, integrasi konten digital yang lebih baik di seluruh mata kuliah, dan kolaborasi dengan mitra industri. Kesepakatan yang kuat (83,8%) diungkapkan untuk dimasukkannya kedokteran gigi digital dalam kurikulum, yang menunjukkan konsensus luas tentang pentingnya hal tersebut dalam pendidikan kedokteran gigi modern. Kesimpulan: Studi ini menunjukan kesenjangan yang signifikan yaitu kurangnya pengetahuan dan pendidikan terstruktur di mahasiswa kedokteran gigi Universitas Indonesia, dengan sikap positif mahasiswa (93,7%) mengenai kedokteran gigi digital. Manfaat utama seperti penghematan waktu dan peningkatan kualitas perawatan dikaitkan dengan kesiapan, sementara biaya tinggi dan akses terbatas menghambat adopsi, yang menekankan perlunya reformasi kurikulum dan solusi sistemik untuk mempersiapkan calon dokter gigi untuk kemajuan teknologi.

"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2025
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Digital equipment in all dental practices is commonplace. From digital imaging through electronic recordkeeping, general dentists and specialists are seeing more accurate diagnoses, faster treatment times, and lower costs for equipment."
Ames, Lowa: Wiley Blackwell, 2015
617.6 CLI
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library