Ditemukan 7 dokumen yang sesuai dengan query
Dwi Priyanto
"Intervensi keperawatan deep breathing exercise merupakan salah satu intervensi yang dapat digunakan untuk meningkatkan status pernapasan pada pasien yang mengalami masalah di sistem respirasi. Intervensi ini bertujuan untuk meningkatkan compliance paru untuk melatih kembali otot pernapasan berfungsi dengan baik serta mencegah distress pernapasan. Tujuan dari studi kasus ini yaitu melihat efektivitas deep breathing exercise pada lansia dengan COVID-19. Hasil menunjukan adanya peningkatan fungsi ventilasi oksigenasi paru pada saat diterapkan pada pasien, membuktikan bahwa deep breathing exercise memberikan efek positif dan melengkapi prosedur perawatan yang ada dan telah diterapkan selama ini. Dibuktikan dengan perbaikan nilai tingkat saturasi oksigen, frekuensi pernapasan, uapaya pernapasan, dan respon subjektif pasien setelah dilakukan intervensi. Pencapaian tersebut akibat efek positif peningkatan kemampuan otot-otot inspirator. Kekuatan otot inspirator yang terlatih akan meningkatkan compliance paru dan mencegah alveoli kolaps. Deep breathing exercise sangat efektif untuk memperbaiki pola pernafasan. Latihan menghirup dan menghembuskan udara secara perlahan dan dalam yang dilakukan secara periodik/terus-menerus merupakan kegiatan yang terpola antara kontrol pusat pernafasan dengan kombinasi kemampuan kinerja otot pernafasan, compliance paru dan struktur rangka dada yang dapat menghasilkan adaptasi terhadap ritme dan kecepatan pernafasan.
Deep breathing exercise nursing intervention is one of the interventions that can be used to improve respiratory status in patients who experience problems in the respiratory system. This intervention aims to increase lung compliance to retrain the respiratory muscles to function properly and prevent respiratory distress. The purpose of this case study is to see the effectiveness of deep breathing exercise in elderly people with COVID-19. An increase in pulmonary oxygenation ventilation function when applied to patients proves that deep breathing exercise has a positive effect and complements existing treatment procedures that have been applied so far. Evidenced by the improvement in the value of oxygen saturation level, respiratory rate, respiratory effort, and subjective response of the patient after the intervention. This achievement is due to the positive effect of increasing the ability of the inspiratory muscles. Trained inspiratory muscle strength will increase lung compliance and prevent alveoli from collapsing. Deep breathing exercise is very effective for improving breathing patterns. Inhaling and exhaling air slowly and deeply which is carried out periodically/continuously is an activity that is patterned between the control of the respiratory center with a combination of respiratory muscle performance, lung compliance and chest structure that can result in adaptation to the rhythm and speed of breathing. "
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2021
PR-pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Annisa Mylynda Puteri
"Tekanan darah tinggi atau hipertensi dikenal sebagai silent killer di Indonesia. Salah satu cara mengontrol tekanan darah adalah mengurangi faktor risiko yang menyebabkan peningkatan tekanan darah, salah satunya pengelolaan stress. Stress dapat diatasi dengan aplikasi panas dan teknik relaksasi. Kombinasi rendam kaki air rebusan jahe dan slow deep breathing dapat menurunkan tekanan darah pada pasien hipertensi. Intervensi dilakukan selama 6 kali dalam 2 minggu yang dibagi menjadi 3 hari dalam seminggu selama 15 menit. Hasil penelitian menunjukkan penurunan tekanan darah sistolik sebesar 38 mmHg dari 160 mmHg menjadi 116 mmHg dengan rerata penurunan sebesar 6,3 mmHg. Sedangkan, penurunan tekanan darah diastolik sebesar 26 mmHg dari 94 mmHg menjadi 78 mmHg dengan rerata penurunan sebesar 4,3 mmHg. Faktor keberhasilan penurunan tekanan darah pada klien didukung oleh faktor lainnya. Saran terkait hasil studi kasus ini, penelitian selanjutnya dapat dilakukan dengan waktu intervensi yang lebih lama, serta memperhatikan faktor pendukung lainnya seperti pola makan, aktivitas fisik, kepatuhan obat, faktor lingkungan, dan tingkat keparahan hipertensi klien.
High blood pressure or hypertension is known as a silent killer in Indonesia. One of the techniques for controlling blood pressure is to reduce the risk factors that cause increased blood pressure, one of which is stress management. Stress can be managed by applying heat and relaxation techniques. The combination of soaking feet in boiled ginger water and deep breathing can slowly lower blood pressure in hypertensive patients. The intervention was carried out 6 times in 2 weeks which was divided into 3 days a week for 15 minutes. The results showed a decrease in systolic blood pressure of 38 mmHg from 160 mmHg to 116 mmHg with an average decrease of 6.3 mmHg. While the decrease in diastolic blood pressure was 26 mmHg from 94 mmHg to 78 mmHg with an average decrease of 4.3 mmHg. The success factor in lowering blood pressure in clients is supported by other factors, such as the starting point of hypertension classification in clients, diet, physical activity, medication compliance, environmental factors, and time factors for implementing the intervention. Suggestions related to the results of this case study, further research can be carried out with a longer time intervention, as well as considering other supporting factors such as diet, physical activity, drug availability, environmental factors, and the severity of the client's hypertension."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2024
PR-pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Tiara Kusuma Dewi
"Hipertensi menjadi salah satu penyakit tidak menular yang selalu meningkat di dunia dan di Indonesia. Hasil Riskesdas tahun 2018 kelompok usia penderita hipertensi pada usia di atas 18 tahun sebanyak 34,11%. Karya ilmiah ini memiliki tujuan untuk menganalisis asuhan keperawatan berupa relaksasi nafas dalam dan senam hipertensi untuk menurunkan tekanan darah pada penderita hipertensi dalam kelompok dewasa akhir. Pasien berusia 47 tahun yang memiliki riwayat hipertensi 10 tahun lalu dan peningkatan tekanan darah yang dipengaruhi dari faktor stres dan kurang olahraga. Relaksasi nafas dalam dan senam hipertensi dilakukan pada pasien sebanyak 9 kali selama 3 minggu yang dilakukan selama 20-30 menit setiap sesi pertemuan. Hasil karya ilmiah ini menunjukkan bahwa terdapat penurunan tekanan darah sistolik dan diastolik. Tekanan darah dari awal pengkajian 156/93 mmHg dan setelah dilakukan intervensi di hari terakhir tekanan darah menjadi 119/85 mmHg. Implikasi penulisan karya ilmiah ini yaitu relaksasi nafas dalam dan senam hipertensi mampu menurunkan tekanan darah yang dapat dilakukan secara mandiri dan rutin di dukung dengan motivasi diri, dukungan keluarga, dan pelayanan kesehatan yang mampu memfasilitasi agar dapat memberikan hasil yang efektif bagi penderita masalah hipertensi.
Hypertension is one of the non-communicable diseases that is always increasing in the world and in Indonesia. The results of Riskesdas in 2018 for the age group of people with hypertension over the age of 18 years were 34.11%. This scientific work has the aim of analyzing nursing care in the form of deep breathing relaxation and hypertension exercise to reduce blood pressure in patients with hypertension in the late adult group. The patient was 47 years old who had a history of hypertension 10 years ago and an increase in blood pressure that was influenced by stress factors and lack of exercise. Deep breathing relaxation and hypertension exercise were carried out on patients 9 times for 3 weeks which were carried out for 20-30 minutes in each meeting session. The results of this scientific work show that there is a decrease in systolic and diastolic blood pressure. Blood pressure from the beginning of the assessment was 156/93 mmHg and after the intervention on the last day the blood pressure became 119/85 mmHg. The implication of writing this scientific paper is that deep breathing relaxation and hypertension exercise can reduce blood pressure which can be done independently and routinely supported by self-motivation, family support, and health services that are able to facilitate in order to provide effective results for people with hypertension problems. "
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2021
PR-pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Senja Paramita
"COVID-19 menimbulkan permasalahan kesehatan baik secara fisiologis maupun psikologis. Masalah fisiologis yang utama adalah gangguan pernapasan, salah satunya penurunan kadar saturasi oksigen yang dapat memberikan risiko mortalitas. Ancaman kematian dan penurunan kondisi kesehatan menyebabkan gangguan psikologis, diantara lain kecemasan. Penggunaan terapi oksigen dan farmakoterapi juga perlu didukung oleh terapi komplementer salah satunya teknik relaksasi napas dalam dan terapi musik nature sound. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana pengaruh teknik relaksasi napas dalam dan terapi musik nature sound pada saturasi oksigen dan kecemasan pasien COVID-19. Penelitian ini menggunakan pendekatan quasi experimental dengan pendekatan pretest-postest control group design dengan 66 sampel yang diambil secara non probability. Analisis statistik menggunakan Uji Wilcoxon dan Uji Mann Whitney. Hasil penelitian menunjukkan, ada pengaruh teknik relaksasi napas dalam dan terapi musik nature sound pada peningkatan nilai saturasi oksigen dan penurunan skor kecemasan pasien COVID-19 dengan nilai p value < 0.05. Perbedaan nilai saturasi oksigen dan skor kecemasan setelah intervensi antara kelompok intervensi dan kelompok kontrol memberikan hasil, nilai saturasi oksigen p value > 0.05, sedangkan skor kecemasan p value < 0.05. Kedua intervensi tersebut dapat dijadikan standar operasional pelayanan pada pasien COVID-19 dengan permalasahan saturasi dan kecemasan.
COVID-19 causes health problems both physiologically and psychologically. The main physiological problem is respiratory disorders, one of which is a decrease in oxygen saturation levels which can pose a risk of mortality. The threat of death and the decline in health conditions cause psychological disorders, including anxiety. The use of oxygen therapy and pharmacotherapy also needs to be supported by complementary therapies, one of which is deep breathing relaxation techniques and nature sound music therapy. The purpose of this study was to determine the effect of deep breathing relaxation techniques and nature sound music therapy on oxygen saturation and anxiety of COVID-19 patients. This study uses a quasi-experimental approach with a pretest-posttest control group design approach with 66 samples taken non-probability. Statistical analysis using Wilcoxon test and Mann Whitney test. The results showed that there was an effect of deep breathing relaxation techniques and nature sound music therapy on increasing oxygen saturation values ââand decreasing anxiety scores of COVID-19 patients with p value < 0.05. The difference in oxygen saturation values ââand anxiety scores after the intervention between the intervention group and the control group gave results, the oxygen saturation value p value > 0.05, while the anxiety score p value < 0.05. Both of these interventions can be used as service operational standards for COVID-19 patients with saturation and anxiety problems."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Siti Komariyah
"Striktur esofagus adalah penyempitan lumen esophagus akibat inflamasi dan nekrosis. Laparotomy feeding jejunostomy yaitu prosedur bedah umum yang dilakukan untuk pasien yang tidak dapat makan secara oral sampai dengan operasi definitif. Nyeri merupakan efek dari pembedahan. Teknik relaksasi merupakan metode untuk mengurangi tekanan terkait dengan rasa nyeri. Tujuan karya tulis ini untuk menganalisis kegiatan pemberian intervensi teknik relaksasi: nafas dalam pada Ny. RA dengan striktur esofagus
post laparatomy feeding jejunostomy. Teknik relaksasi merupakan teknik untuk mengurangi rasa nyeri dengan menggunakan pernapasan yang lambat dan berirama. Skrining dan evaluasi nyeri mengunakan Nurmeric Rating Scale. Latihan relaksasi diberikan sehari sekali selama 5 menit dalam 3 hari. Hasil dari karya ilmiah ini menunjukan adanya penurunan skor nyeri yang dinilai dengan Numeric Rating Scale. Skor NRS sebelum dilakukan intervensi adalah 5 dan NRS setelah dilakukan intervensi menjadi 2. Karya ilmiah ini diharapkan dapat digunakan menjadi salah satu dasar untuk dijadikan panduan dalam pembuatan Standar Prosedur Operasional latihan relaksasi untuk pasien post laparotomy feeding jejunostomy
Esophageal stricture is a narrowing of the lumen of the esophagus due to inflammation and necrosis. Laparotomy feeding jejunostomy is a common surgical procedure performed for patients who cannot eat orally until definitive surgery. Pain is an effect of surgery. Relaxation techniques are methods to reduce the pressure associated with pain. The purpose of this paper is to analyze the activity of providing relaxation technique interventions: deep breathing to Ny. RA with esophageal stricture post laparotomy feeding jejunostomy. Relaxation technique is a technique to reduce pain by using slow and rhythmic breathing. Screening and evaluation of pain using the Nurmeric Rating Scale. Relaxation exercises are given once a day for 5 minutes for 3 days. The results of this scientific work show a decrease in pain scores as assessed by the Numeric Rating Scale. The NRS score before the intervention was 5 and the NRS after the intervention was 2. This scientific work is expected to be used as a basis to be used as a guide in making Standard Operating Procedures for relaxation exercises for post-laparotomy feeding jejunostomy patients."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Fitria Ramadhanti
"Hipertensi merupakan permasalahan umum yang terjadi pada lansia. Hal tersebut dapat terjadi karena pada lansia telah mengalami penurunan fisiologis organ-organ tubuh, salah satunya adalah jantung. Pada usia lanjut, katup jantung akan mengalami penebalan dan kekakuan, penurunan proses pemomampaan, penurunan elastisitas pembuluh darah, dan peningkatan tekanan darah perifer. tujuan dari penulisan ini adalah untuk menganalisis hasil intervensi manajemen hipertensi untuk mengatasi masalah tekanan darah pada lansia. Implementasi dilakukan selama 3 minggu di PSTW Budi Mulia 1 Cipayung, Jakarta Timur dengan memberikan intervensi terapi musik dan relaksasi nafas dalam. Sebelum melakukan intervensi dilakukan pengukuran tekanan darah menggunakan spymomanometer dan instrumen Hamilton Rating Scale for Ancxiety dalam bahasa Indonesia untuk meniliai tingkat kecemasan. Pada penelitian sebelumnya, hasil reliabilitas dari instrumen ini adalah 0,756 dan hasil validitasnya adalah 0,727, yang berarti bahwa instrumen tersebut sudah reliabel dan valid untuk digunakan sebagai bahan penelitian. Hasil akhir menunjukkan adanya keefektifan intervensi terapi musik dan relaksasi nafas dalam terhadap penurunan tekanan darah dan tingkat kecemasan lansia. Klien diharapkan dapat terus melakukan terapi musik dan relaksasi nafas dalam setiap hari sebagai salah satu pengobatan non- farmakologi yang dapat dilakukan dengan mudah.
Hypertension is a common problem that occurs in the elderly. This can happen because the elderly have experienced a physiological decline in body organs, one of which is the heart. In old age, heart valves will experience thickening and stiffness, decreased pumping process, decreased elasticity of blood vessels, and increased peripheral blood pressure. The purpose of this paper is to analyze the results of hypertension management interventions to overcome blood pressure problems in the elderly. The implementation was carried out for 3 weeks at PSTW Budi Mulia 1 Cipayung, East Jakarta by providing music therapy interventions and deep breathing relaxation. Prior to the intervention, blood pressure was measured using a sphymomanometer and the Hamilton Rating Scale instrument for Anxiety to assess the level of anxiety. In previous studies, the reliability of this instrument was 0,756 and validity is 0,72, which means that the instrument is reliable. It is valid to be used as research material. The final results showed the effectiveness of music therapy interventions and deep breathing relaxation on reducing blood pressure and anxiety levels in the elderly. Clients are expected to continue to do music therapy and deep breath relaxation every day as a non-pharmacological treatment that can be done easily."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Iif Afifatunnisa
"Lansia merupakan kelompok individu dengan usia lebih dari 60 tahun. Semakin bertambahnya usia, maka fungsi sistem-organ tubuh akan semakin menurun karena adanya perubahan struktur anatomi dan fisiologi pada jaringan tubuh. Salah satu sistem yang mengalami penurunan fungsi yaitu sistem kardiovaskular yang akan berdampak pada meningkatnya tekanan darah lansia. Salah satu terapi non farmakologi yang dapat dilakukan untuk membantu menurunkan tekanan darah adalah slow deep breathing, yaitu teknik napas dalam yang dilakukan secara perlahan. Penulisan manuskrip ini bertujuan untuk menganalisis hasil intervensi keperawatan latihan slow deep breathing terhadap perubahan tekanan darah pada lansia di Kabupaten Cilacap. Intervensi latihan slow deep breathing dilakukan pada tiga lansia dengan posisi semi fowler atau high fowler dan lansia melakukan pernapasan dengan frekuensi napas 6 kali per menit, 4 detik inspirasi dan 6 detik ekspirasi, selama 15 menit setiap dua kali sehari selama 2 minggu. Hasil analisis terhadap latihan slow deep deep breathing pada lansia menunjukkan adanya penurunan tekanan darah sistolik sekitar 0 – 20 mmHg dan 0 – 10 mmHg pada diastolik. Latihan slow deep breathing merupakan intervensi yang sederhana dan aman sehingga diharapkan lansia dapat memasukannya ke dalam aktivitas harian untuk membantu mengontrol tekanan darah.
Elderly is a group of individuals with the age of more than 60 years. With increasing age, the function of the body's organ systems will decrease due to changes in the anatomical and physiological structures of body tissues. One system that has decreased function is the cardiovascular system which will have an impact on increasing the blood pressure of the elderly. One of the non-pharmacological therapies that can be done to help lower blood pressure is slow deep breathing, which is a slow deep breathing technique. The purpose of writing this manuscript is to analyze the results of nursing interventions with slow deep breathing exercises on changes in blood pressure in the elderly in Cilacap Regency. The slow deep breathing exercise intervention was carried out on three elderly people in a semi-fowler or high fowler position and the elderly breathed with a respiratory rate of 6 times per minute, 4 seconds of inspiration and 6 seconds of expiration, for 15 minutes twice a day for 2 weeks. The results of the analysis of slow deep deep breathing exercises in the elderly showed a decrease in systolic blood pressure of about 0-20 mmHg and 0-10 mmHg in diastolic. Slow deep breathing exercise is a simple and safe intervention so it is hoped that the elderly can incorporate it into daily activities to help control blood pressure. "
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2021
PR-pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library