Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 102 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Cavanaugh, Francis X.
Boston Harvard business school press 1996,
336.34 Cav t
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Miyono
"Dampak pinjaman luar negeri pemerintah terhadap perilaku fiskal negara-negara penerima pinjaman, hingga saat ini masih merupakan salah satu isu kontroversial balk dalam tataran teori maupun empirik. Sebagian ekonom menilai, pinjaman luar negeri pemerintah hanya mampu meningkatkan konsumsi dan tidak mampu meningkatkan investasi pemerintah. Selain itu, masuknya dana pinjaman Iuar negeri ke negara-negara berkembang tersebut juga sering diidentikkan dengan menurunnya penerimaan pemerintah dari dalam negeri.
Untuk membuktikan keabsahan opini sebagian ekonom tersebut, penelitian ini bermaksud untuk menganalisis dampak pinjaman luar negeri pemerintah terhadap perilaku fiskal, baik terhadap sisi penerimaan maupun pengeluaran. Selain itu, juga dimaksudkan untuk mengeksplor variabel-variabel selain pinjaman luar negeri yang turut mempengaruhi penerimaan dan pengeluaran pemerintah.
Penelitian ini dilakukan melalui pendekatan analisis kuantitatif dengan menggunakan data sekunder yang bersumber dari berbagai publikasi dari lembaga/instansi terkait, seperti Departemen Keuangan, Badan Pusat Statistik dan Bank Indonesia dengan mengambil poriode penelitian dari tahun 1989 - 2003.
Berdasarkan hasil estimasi, dana pinjaman luar negeri pemerintah terbukti memberikan dampak positif terhadap pengeluaran investasi pemerintah. Hal ini berarti, peran dana pinjaman luar negeri dalam mendorong investasi pemerintah tidak perlu diragukan lagi. Dengan demikian, secara ekonomi dana pinjaman luar negeri pemerintah Iayak digunakan untuk membiayai pengeluaran investasi pemerintah.
Kesimpulan lain yang cukup menarik dari penelitian ini adalah, variabel tabungan pemerintah terbukti turut menentukan perkembangan investasi pemerintah itu sendiri. Sementara itu, antara variabel investasi swasta dan investasi pemerintah memiliki hubungan yang bersifat komplementer.
Untuk kasus Indonesia, pendapat yang mengatakan bahwa masuknya dana pinjaman luar negeri sering diidentikkan dengan menurunnya penerimaan dari dalam negeri tidak sepenuhnya benar. Berdasarkan uji kausalitas Granger yang dilakukan di luar model terhadap variabel pinjaman luar negeri dan penerimaan pemerintah terungkap bahwa, apabila pengujian dilakukan dengan menggunakan data dalam valuta rupiah, maka pengaruh penerimaan pemerintah terhadap pinjaman luar negeri tampaknya lebih berarti dibandingkan dengan pengaruh pinjaman luar negeri terhadap penerimaan pemerintah. Dengan demikian, variasi perubahan penerimaan dari dalam negeri tampaknya dapat mempengaruhi pinjaman luar negeri. Hasil pengujian ini sesuai dengan konsep penerimaan pinjaman luar negeri yang digunakan dalam APBN, yaitu untuk membiayai defisit APBN.
Namun, apabila uji kausalitas Granger dilakukan dengan menggunakan data dalam va[uta USD, menghasilkan kesimpulan sebaliknya, yaitu pengaruh pinjaman Iuar negeri terhadap penerimaan pemerintah tampaknya lebih berarti bila dibandingkan dengan pengaruh penerimaan pemerintah itu sendiri terhadap pinjaman luar negeri. Dengan demikian, variasi perubahan pinjaman Iuar negeri tampaknya dapat mempengaruhi penerimaan dari dalam negeri. Kesimpulan yang didapat dari hasil pengujian dengan menggunakan data dalam valuta asing (USD) ini, sejalan dengan kesimpulan hasil penelitian Peter S Heller (1975) yang dilakukan di 11 negara Afrika serta penelitian Howard Pack dan Janet Rothenberg Pack (1991) di Republik Dominika.
Sedangkan, variabel pendapatan nasional, impor dan pengeluaran pemerintah balk pengeluaran investasi, pengeluaran untuk penyelenggaraan negara maupun pengeluaran untuk pemberian subsidi, terbukti mempengaruhi variabel penerimaan pemerintah secara signifikan. Selain itu, slop dari masing-masing variabel juga sesuai dengan yang dihipotesiskan atau sesuai dengan teori yang digunakan untuk mendukung model. Secara umum, variabel-variabel bebas lain yang terdapat dalam model mempengaruhi variabel terikatnya secara signifikan sesuai dengan nilai variabel yang dihipotesiskan."
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2006
T17443
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rahmat Sanjaya
"Pada scat terjadi krisis moneter pada tahun 1997 yang melanda dunia, banyak terjadi kehancuran pada sendi-sendi perekonomian Negara yang ada di dunia termasuk Indonesia, Bank yang rnerupakan salah satu patokan keadaan perekonomian Negara mengalami kerugian besar akibat gejolak kurs, ditambah dengan memburuknya arus kas yang menyebabkan kesulitan likuiditas.
Untuk mengatasi kesulitas likuiditas tersebut, Negara melalui Bank Indonesia (Bl) berdasarkan Undang-Undang No.10 tahun 1998 tentang Perbankan mengeluarkan BLBI (Bantuan Likuiditas Bank Indonesia) dengan syarat-syarat tertentu, namun diperjalanan banyak Bank-Bank dalam hal ini pemegang saham penerima BLBI melanggar syarat-syarat yang telah ditentukan oleh BI seperti menyalurkan BLBI tersebut pada perusahaannya sendiri dan juga melanggar BMP K (Batas Minimal Penyaluran Kredit), dan pada akhimya para debitur pemegang saham tersebut tidak mampu untuk mengembalikan BLBI tersebut kepada BL Bank-Bank yang mengalami likuiditas dan tidak mampu mengembalikan BLBI tersebut selanjutnya diserahkan kepada Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN), dan dibuatlah perjanjian berupa MSAA, MRNIA dan APU kepada debitur pemegang saham tersebut, dengan kesepakatan jika para debitur pemegang saham tersebut bisa mengembalikan BLBI yang mereka pinjam, maka Negara akan memberikan release & discharge.
Yang menjadi permasalahan disini adalah apakah dimungkinkan pemberian release & discharge yaitu pelepasan dari segala tuntutan hukum kepada para debitur pemegang saham yang telah melunasi kewajibannya mengembalikan BLBI yang mereka pinjam, berdasarkan hukum perdata dan hukum pidana yang berlaku di Indonesia dan juga apakah Inpres No. 8 tahun 2002 telah tepat dikeluarkan untuk masalah release & discharge ini, serta bagaimana reaksi masyarakat Indonesia atas keluarnya release & discharge ini."
Depok: Universitas Indonesia, 2003
T18903
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nadia Sri Damajanti
"Akumulasi utang Iuar negeri Indonesia saat ini telah menjadi persoalan serius bagi perekonomian karena beban pembayaran utang luar negeri sangat besar, dominasi utang luar negeri swasta, struktur utang luar negeri semakin jauh dari format konsesional, dan kinerja perekonomian makro yang memburuk. Ketika pemerintah dihadapkan pada keinginan untuk menurunkan besarnya utang luar negeri karena dianggap sudah terlampau tinggi, bagaimana dampak penurunan tersebut terhadap kinerja perekonomian secara makro?
Tujuan studi ini adalah menganalisis permasalahan utang luar negeri Indonesia dan implikasinya bagi pertumbuhan ekonomi (sustainable economic growth). Secara khusus studi ini dilakukan untuk menganalisis secara deskriptif masalah utang luar negeri Indonesia dan yang utama adalah menganalisis implikasi kebijakan penurunan stok utang luar negeri terhadap pertumbuhan ekonomi dan investasi swasta.
Berdasarkan hasil pendukaan dengan pendekatan 2SLS pada model makroekonometri sederhana periode 1971-1999, pada variabel debt overhang (DEBTY) dan variabel crowding out (USX) menunjukkan bahwa setiap kenaikan variabel-variabel tersebut akan menurunkan tingkat investasi. Simulasi dilakukan pada periode 1995-1999 dari rentang periode observasi tahun 1971 - 1999 untuk melihat dampak kebijakan penurunan stok utang luar negeri Indonesia terhadap kinerja investasi dan pertumbuhan ekonomi. Studi ini menemukan bahwa penurunan stok utang luar negeri Indonesia secara signifikan akan meningkatkan investasi swasta dan pertumbuhan ekonomi. Beberapa implikasi kebijakan yang perlu dipertimbangkan secara serentak, bahwa perbaikan kinerja perekonomian melalui reformasi struktural dan kebijakan yang berorientasi pada penurunan utang luar negeri mutlak dilakukan, seraya berupaya mendorong tercapainya kesepakatan dengan kreditor dalam strategi-strategi penyelesaian utang dan mengurangi secara bertahap."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2001
T20428
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Buchanan, James M.
Indianapolis: Liberty Fund, 1999
R 320.01 BUC c
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
Pakpahan, Inggrid Nataliza Mauliasi
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2001
S20871
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dimas Setyo Utomo
"ABSTRAK
Kemacetan lalu lintas di Kota Metropolitan Jakarta sudah sangat parah akibat pertumbuhan populasi yang tinggi, sebagai hasil dari pertumbuhan ekonomi dan arus populasi ke dalam propinsi di sekitar Jakarta yang kian besar. Untuk dapat mengatasi masalah kepadatan lalu lintas dan penurunan kualitas lingkungan ini, maka pengembangan sistem transportasi massal cepat (yang kemudian akan dinyatakan dengan proyek MRT) menjadi suatu kebutuhan yang mendesak bagi kota Jakarta dan juga Pemerintah Indonesia. Penelitian ini membahas tentang analisis kepemilikan aset dan hutang proyek Mass Rapid Transit Jakarta berdasarkan skenario finansial yang ada. Dimana proyek ini diperkirakan akan memulai fase konstruksi pada tahun 2012. Penelitian ini dilakukan dengan pengumpulan data-data finansial yang dibutuhkan, kemudian dihitung profit/loss structure dan cash flow yang kemudian akan dilakukan perhitungan untuk mencari rasio profitabilitas dan rasio likuiditas. Analisis finansial kepemilikan aset dan hutang dilakukan dengan berdasarkan rasio -rasio yang telah didapatkan. Hasil akhir dari penelitian ini bertujuan untuk melihat kekurangan dan kelebihan dari masing-masing skenario finansial yang ada, dimana keputusan diserahkan kepada pihak investor.

ABSTRACT
Traffic congestion in metropolitan Jakarta is very severe due to high population growth, as a result of economic growth and population flows into the provinces around the greater Jakarta. To be able to overcome the problem of traffic congestion and environmental degradation, then the development of mass rapid transport system (which will then be expressed by the MRT project) to be an urgent need for the city of Jakarta and the Indonesian Government. This study discusses the analysis of asset ownership and debt Jakarta Mass Rapid Transit project is based on the existing financial scenario. Where the project is expected to begin the construction phase in 2012. The research was conducted by gathering financial data needed, and then calculated the profit / loss and cash flow structure which will then be carried out calculations to find the ratio of profitability and liquidity ratios. Financial analysis of asset ownership and debt carried by the basis of the ratio -a ratio that has been obtained. The end result of this study aims to look at advantages and disadvantages of each financial scenarios that exist, where decisions are handed over to the investor. "
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2011
S385
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Mohammad Hartadi
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh faktor eksternal dan internal
terhadap cash holding perusahaan. Faktor eksternal diproksikan sebagai krisis
keuangan global dan financial constraints. Sedangkan faktor internal berupa
investment opportunities set, capital expenditures, asset liquid substitutes,
leverage, dan ukuran perusahaan. Dengan mengambil sampel perusahaanperusahaan
non keuangan di Indonesia periode tahun 2007-2010, penelitian
menunjukkan tingkat cash holding perusahaan pada saat krisis lebih tinggi
daripada sebelum krisis. Jika dikaitkan dengan financial constraints, perusahaan
yang berada dalam kondisi financial constraints memiliki cash holding yang lebih
rendah daripada tidak dalam kondisi tersebut. Faktor internal yang memiliki
pengaruh positif signifikan terhadap cash holding yaitu investment opportunities
set sedangkan negatif signifikan yaitu asset liquid substitutes, leverage, dan
ukuran perusahaan.

ABSTRACT
The purpose of this study is to determine the effect of external and internal factors
on firm cash holdings. External factors proxied as the global financial crisis and
financial constraints, while internal factors or firm characteristics proxied as
investment opportunities set, capital expenditures, liquid asset substitutes,
leverage, and firm size. The sample of this study are non-financial firms in
Indonesia on the periods of 2007-2010. This study showed levels of firm cash
holdings in the crisis periods is higher than before. If associated with financial
constraints, firm which are in financial constraints conditions has a lower cash
holdings than not in these conditions. The internal factors that have a positive
significant effect on cash holdings are investment opportunities set, while liquid
asset substitutes, leverage, and firm size are negative significant."
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2012
T34703
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dara Andhika Permatahati
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa pengaruh dari utang pemerintah terhadap tingkat harga dengan menggunakan model autoregressive distributed lag error correction dan menggunakan data triwulanan dari periode 1990 hingga 2011.Teori kebijakan fiskal tentang tingkat harga (FTPL) menyatakan bahwa utang pemerintah berpengaruh positif terhadap tingkat harga. Hasil dalam penelitian ini menunjukkan bahwa dalam jangka panjang maupun jangka pendek utang domestik pemerintah berperan penting dalam menentukan tingkat harga atau inflasi.

This study aims to analyse the effect of government debt on inflation in Indonesia using autoregressice lag error correction model based on quarterly data years 1990-2011, The fiscal theory of price level (FTPL) state that government debt has positive effect on inflation. This study result indicate that within a long-term and a short-term period, there was a balance changes in government domestic debt and inflation. The hypothesis that government domestic debt has inflationary impacts cannot be rejected for the 1990-2011 period."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
S44170
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Pasaribu, Octa Pujiani
"ABSTRAK
Piutang negara atau hutang kepada negara berdasarkan Undang-Undang Nomor 49 Prp.
Tahun 1960 tentang Panitia Urusan Piutang Negara (PUPN) Pasal 8 adalah sejumlah uang
yang wajib dibayar kepada negara atau badan-badan yang baik secara langsung atau tidak
langsung dikuasai oleh negara berdasarkan suatu peraturan, perjanjian atau sebab apapun.
Pengurusan piutang negara yang macet pada Badan Usaha Milik Negara (BUMN) seperti
yang terjadi di PT. (Persero) Asuransi Kredit Indonesia pada awalnya telah dilakukan
dengan membuat perjanjian kerjasama antara PT. Askrindo dengan Badan Urusan Piutang
Dan Lelang Negara (BUPLN) tanggal 23 Juli 1994. Perjanjian Kerjasama Pengurusan Hak
Subrogasi tersebut dibuat dengan memperhatikan ketentuan Undang-Undang No. 49 Prp.
Tahun 1960 tentang PUPN. Namun, dikarenakan adanya putusan Mahkamah Konstitusi
atas perkara Nomor 77/PUU-IX/2011 tanggal 25 September 2012, PUPN (dahulu
BUPLN) tidak berwenang lagi melaksanakan tugas pengurusan piutang BUMN, piutang
BUMD, dan piutang badan usaha yang modalnya sebagian atau seluruhnya dimiliki
oleh BUMN/BUMD dan mengembalikan pengurusan piutang BUMN, piutang BUMD,
dan piutang badan usaha yang modalnya sebagian atau seluruhnya dimiliki oleh
BUMN/BUMD yang telah diserahkan kepada masing-masing BUMN/BUMD.
Pengembalian pengurusan piutang tersebut, mengakibatkan PT. Askrindo menghentikan
kerjasama pengurusan piutang dengan DJKN (dahulu BUPLN) dan melakukan pengurusan
piutang perseroan melalui mekanisme korporasi sesuai instruksi Pemerintah kepada semua
BUMN dan BUMD.

ABSTRACT
State receivables or debt to state subject to Law Number 49 Prp of 1960 on State
Receivable Committee (PUPN) Article 8 mean certain amount of fund payable to the state
or authorities, directly or indirectly controlled by the state pursuant to regulation,
agreement or others. Management of bad state receivable with State Owned Enterprise
(SOE) as in the case of PT (Persero) Asuransi Kredit Indonesia is initially made through
agreement between Askrindo and Badan Urusan Piutang Dan Lelang Negara (BUPLN) on
July 23 1994. The Agreement on Settlement of Subrogation Right is made by taking into
account the provisions of Law No. 49 Prp. Of 1960 on PUPN. However, with respect to
decision of Constitutional Court with regard to the case Number 77/PUU-IX/2011 on 25
September 2012, PUPN (formerly BUPLN) ceases to have the authority to carry out the
administration of SOE receivables, SOE receivables and receivables of any business entity
which part or all capital is owned by State Owned Enterprise / Local Enterprise and
reassign the administration of receivables of SOE, SOE receivables and receivables of
business entity which part or all capital is owned by State-Owned Enterprise/Local
Enterprise which has been assigned to each State-Owned Enterprise /Local Enterprise. The
re-assignment of receivable administration causes PT. Askrindo terminae the joint
cooperation of receivable administration with DJKN (formerly BUPLN) and carry out the
administration of corporate receivables through the corporate procedures as per
instructions of Government to all State Owned Enterprise and Local Enterprise (BUMN
and BUMD)."
Universitas Indonesia, 2013
T35053
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>