Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 15 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Frame, Janet.
New York : G. Braziller, 1972
823 FRA d
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Hanifah Arief
Abstrak :
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh fenomena keadaan pasien penyakit jantung koroner (PJK) di Rumah Sakit Jantung Dan Pembuluh Darah Harapan Kita yang mengalami kecemasan dalam menghadapi kematian. Serangan penyakit jantung koroner bisa kapan saja terjadi, dengan gejala rasa sakit dan nyeri pada dada, camas, tercekik atau rasa terbakar. Dapat pula terjadi palpitasi (jantung berdebar), berkeringat dingin, posing atau sampai kehilangan kesadaran. Bagi seorang mukmin kematian adalah beristirahat ditempat yang penuh kedamaian (QS Al-Fajar : 27-29). Artinya kematian tidak perlu dicemaskan, karena kematian adalah gerbang memasuki dunia baru yang lebih indah, dan bahagia bagi mereka yang meiliki bekal. Variabel yang diduga dapat menetralisir kecemasan menghadapi kematian adalah salat tahajjud dan sabar. Hal ini sebagaimana yang di isyaratkan dalam QS Al-Baqarah : 153. jadi penelitian ini mempertanyakan apakah Peranan Salat Tahajjud Dan Sabar terhadap Kecemasan Menghadapi Kematian? (Studi Kasus Penyakit Jantung di Rumah Sakit Jantung Dan Pembuluh Darah Harapan Kita). Penelitian ini dilakukan terhadap 6 (enam) orang pasien rawat inap dimana tiga orang subyek melaksanakan salat tahajjud dan sabar, dan sebagai pembandingnya diambii tiga orang sabyek sisanya yang tidak melaksanakan salat tahajjud, atau tidak sabar, atau tidak kedua-duanya. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan studi kasus dalam mengungkap fakta di lapangan, yang menggunakan alat penelitian melalui wawaneara sebagai instrumen utama dalam mengumpulkan data dan observasi sebagai metode penunjang. Hasil penelitian di temukan bahwa pasian rawat inap yang menjadi subyek merasakan sebagian gejala yang berbeda tentang PJK, terutama gangguan kecemasan menghadapi kematian. Subyek yang melakukan salat tahajjud merasakan unsur meditasi dan relaksasi cukup tinggi, sehingga merasakan ketenanggan. Apalagi kalau dilakukan secara khusyu, dapat mengurangi gangguan berbagai mental, diantaranya gangguan kecemasan menghadapi berbagai kecemasan, karena dalam sabar mengandung unsur-unsur dapat mengendalikan diri, tidak mengeluh, menerima kenyataan. Hasil penelitian menunjukan bahwa salat tahajjud dan sabar berperan terhadap kecemasan menghadapi kematian. Hal ini dapat dilihat perbandingan antara tiga orang subyek yang melaksanaka salat tahajjud dan sabar, tga orang subyek yang tidak melaksanakan salat tahajjud dan tidak sabar, atau tidak kedua-duanya.
The phenomenon of coronary heart disease patient condition at RSJPD HK that experiencing anxiety facing dying time (terminally ill) has been the background of this research. Coronary attack might take place at anytime with the symptoms' such as ; chest hurt, anxiety, choke or feeling like burning. Sometimes the following symptoms also happen : palpitation, cool perspiration, headache or unconciousness. For mu'min, to die is to rest in a fully peace place (Q.S. Al Fajar : 27-29). To die is not necessary to be worried of because it is a gate to enter a more beautiful new life and brings happiness for those who have enough preparation (fully prepared). Anxiety towards dying time can probably be netralized by salat tahajjud and patiency, a couple of independent variables, these are indicated in QS. AI Baqarah : 153. Therefore, this study attempt to answer the question of what is the role of salat tahajjud and facing on anxiety facing dying time (Case Study on Heart Disease Patient at RSJPD HK). This study involves six hospitalized patients, three of them rutinely do the salat tahajjud and be patient, in contrary three others don't do the salat Tahajjud or inpatient or not salat and inpatient simultaneously. This study uses qualitative approach with case study with using facts through interview as the main instrument in collecting data and observation as the supporting methods. Based on the result, it is found that the hospitalized patient as the subject of this research pointing out themselves differently on a variety of symptoms of coronary heart disease, especially anxiety facing dying time. The salat tahajjud subjects feels that the meditation and relaxation elements are high enough to make them calm and peace, especially if they do it intensively (khusyu'). It can reduce mental disturbancy such as anxiety facing dying time.As well as patient subject feel themselves have the ability to overcome the anxiety because patiency contains elements such as self control, incomplaint, stay with the fact. The result of this research indicates that salat tahajjud and patiency play their roles on reducing anxiety facing dying time. This is reflected on the comparation between three subject that do salat tahajjud and being patient and the others three subject that don't do salat Tahajjud and/or impatient, nor both.
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2006
T17608
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Komaruddin Hidayat
Abstrak :
Membahas soal kematian bisa menimbulkan sebuah pemberontakan yang menyimpan kepedihan pada setiap jiwa manusia; yaitu kesadaran dan keyakinan bahwa mati pasti akan tiba serta punahlah semua yang dicintai dan dinikmati dalam hidup ini. Kesadaran ini lalu memunculkan sebuah proses berupa penolakan bahwa masing-masing kita tidak mau mati. Setiap orang berusaha menghindari semua jalan yang mendekatkan ke pintu kematian. Banyak orang bersikap seperti itu karena tak memahami apa sesungguhnya kematian. Kematian bagi mereka adalah misteri. Sesuatu yang tak dikenal memang cenderung untuk ditolak. Karena itu, buku ini mengajak pembaca untuk memahami lebih jauh apa itu kematian. Buku ini juga telah meruntuhkan bayang-bayang kematian yang amat menakutkan itu. Ternyata, seperti dijelaskan buku ini, kematian adalah sesuatu yang indah. Menyelami lautan hakikatnya membuat hidup kita semakin optimis. Buku karya Rektor saya di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Prof. Dr. Komaruddin Hidayat, MA, yang berjudul "Psikologi Kematian" ini menggambarkan kematian sebagai suatu yang berbeda dari pandangan banyak orang. Bahwa kematian selain pasti kita hadapi juga harus kita lewati dengan rasa optimisme. Sebuah topik menarik yang membuat saya memutuskan membeli buku ini, selain merasa punya kewajiban untuk mengenal lebih dekat Rektor saya tentunya (hahaha..). Tujuan buku ini pada akhirnya adalah merubah paradigma berpikir kebanyakan ummat mengenai kematian, dari ketakutan menjadi optimisme. Ada bagian yang menarik dalam buku ini, ada sebuah ungkapan barat yang sesuai dengan makna kematian dalam Islam. "Segala sesuatu yang pasti akan terjadi, berarti dekat" Kita sebagai manusia sudah pasti tahu bahwa kita akan mati. Sehingga kematian adalah kepastian. Maka mati adalah dekat, bahkan lebih dekat dari kemungkinan-kemungkinan yang ada didunia. Mengapa? Karena waktu mati tidak ada seorangpun yang tahu. Prof. Komaruddin yang bidang keahliannya memang di bidang filsafat agama menjabarkan hakikat kematian juga dari sisi filsafat. Beliau bercerita bagaimana filsuf Yunani, Socrates, dihukum mati karena keyakinannya, dan juga beberapa tokoh lainnya. Disini yang ditekankan adalah bagaimana orang-orang ini punya kebermaknaan sendiri dalam menghadapi kematian. diambil dari : http://noura.mizan.com/index.php?fuseaction=buku_full&id=1710 http://www.nanyaterus.com/2012/09/psikologi-kematian-ubah-ketakutan-jadi.html
Jakarta : Noura Books, 2013
181.07 KOM p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Abstrak :
This volume meets the increasing interest in a range of philosophical issues connected with the nature and significance of life and death, and the ethics of killing. What is it to be alive and to die? What is it to be a person? What must time be like if we are to persist? What makes one life better than another? May death or posthumous events harm the dead? The chapters in this volume address these questions, and also discuss topical issues such as abortion, euthanasia, and suicide. They explore the interrelation between the metaphysics, significance, and ethics of life and death, and they discuss the moral significance of killing both people and animals, and the extent to which death harms them. The volume is for all those studying the philosophy of life and death, for readers taking applied ethics courses, and for those studying ethics and metaphysics more generally.
New York: Cambridge University Press, 2014
e20528350
eBooks  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2001
S2996
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rizka Ristriyani
Abstrak :
ABSTRAK
Perempuan akan berduka karena terinfeksi HIV namun belum diketahui bagaimana gambaran respon berduka dan hal yang dapat memengaruhi. Oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran respon berduka dan faktor (karakteristik, kondisi biopsikososial- spiritual dan stigma) yang dapat memengaruhi berduka pada perempuan HIV positif. Rancangan penelitian ini dilaksanakan dengan potong lintang dengan metode pengambilan sampel secara consecutive sampling. Jumlah sampel penelitian sebanyak 235 responden. Hasil penelitian didapatkan gambaran berduka dengan nilai tengah denial yaitu 2,25 (SD 0,75) pada rentang 2,18-2,38 , resistance yaitu 1,67 (SD 0,89) dengan rentang 1,84-2,07, sorrow yaitu 2,67 (SD 0,93) dengan rentang 2,26-2,52, dan acceptance yaitu 3 (SD 0,72) dengan rentang 2,79-2,98 pada tingkat kepercayaan 95%. Hasil penelitian menemukan keterbukaan status memengaruhi denial (p < 0,05), resistance (p < 0,05), dan acceptance pada perempuan HIV positif (p < 0,05). Rekomendasi dari penelitian ini adalah respon berduka dapat menjadi bahan pertimbangan konseling kepada penderita HIV AIDS
ABSTRACT
Women will be grief because are infected by HIV, but there has not been studied about the description of the grieving response and factors that can influence it. Therefore, this study aims to describe the response of grieving and factors (characteristics, biopsychosocial- spiritual condition and the stigma) that could affect the process. The study design was cross sectional with sampling methods is consecutive sampling. Number of samples are 235 respondents. The result showed a description of grieving response with the median score for each response is denial 2.25 (SD 0.75) in the range of 2.18 to 2.38, resistance 1.67 (SD 0.89) with a range of 1.84 to 2.07, sorrow 2.67 (SD 0.93) with a range of 2.26 to 2.52, and acceptance 3 (SD 0.72) with a range of 2.79 to 2.98 at the 95% confidence level. The study found that disclosure significantly affects denial (p <0.05), resistance (p <0.05), and acceptance of HIV-positive women (p <0.05). Recommendations from this study is the grieving response could be considered for counseling for people living with HIV AIDS
2016
T45950
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Illinois: Research Press, 1986
155.9 PAR
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Bode, Janet
Taibei: Tian Xia Wen Hua, 1994
SIN 150 BOD r
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
DeSpelder, Lynne Ann
New York: McGraw-Hill, 2011
155.9 DES l
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>