Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 33 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Widodo Pudji Muljanto
"Pintu air merupakan salah satu bagian paling vital pada instalasi bendungan. Keandalan operasi dari pintu air merupakan syarat mutlak bagi keamanan pengoperasian suatu bendungan. Untuk itu dibutuhkan suatu langkah perawatan yang baik pada pintu air tersebut.
Pada proses perawatan/perbaikan pintu air perlu dipasang stop log pada sisi hulu bendungan untuk menahan air agar tidak mengganggu proses perbaikan. Pemasangan stop log hanya dapat dilakukan dengan bantuan over head crane yang dirancang khusus untuk ini. Dengan pertimbangan segi keamanan dan kemudahan pengoperasian dibuat suatu rancangan sistem pengendali over head crane stop log. Agar sistem dapat dioperasikan secara remote tanpa harus naik keatas menara pintu air bendungan, digunakan sistem interkoneksi antara PLC dengan PC kendali yang ditempatkan didalam suatu ruang kendali. Semua logika dan sekuensial operasi dari over head crane diprogramkan di dalam PLC, sedangkan proses komunikasi antara panel operator dengan panel pengendali PLC dilakukan dengan menggunakan media transmisi radio yang di modulasi dengan sinyal nada-nada DTMF.

Continuity and reliability operation of the spill-way gates on big water dam is very important consideration to be provided by the local operation company. Reliability and continuity of the said equipment will be keep in good condition if the said company making a good maintenance program for this gate. Before making maintenance activity to the spillway gates, one job to be done is to keep up-stream side of the gates free from water pressure. To do this, we have to use special unit equipment named stop-log gates unit equipped with special cranes. The purpose of these cranes is to arrange stacking of steel-logs at the gate-slot behind spillway gates.
In accordance to the safety and simplify operation of stop log crane point of view, we make design of the automation control for the said crane using Programmable Logic Controller with operated remotely from operator panel. Communication between operator panels to PLC I/O will using Radio-frequency modulated by DTMF signal."
2001
T4681
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Asiyanto
Jakarta: UI-Press, 2011
627.8 ASI m
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Yudo Wijantoko
"
ABSTRAK
Negara Indonesia pada awalnya merupakan sebuah negara agraris, di mana
sebagian besar masyarakatnya hidup dari hasil pertanian Perkembangan industri,
pertumbuhan penduduk, dan faktor lainnya yang teijadi selama ini menuntut
pembahan sebagian dari daerah pertanian untuk dijadikan daerah industri, daerah
hunian, dan fungsi lainnya yang mengakibatkan berubahnya tataguna Iahan
sebelumnya.
Perubahan tataguna lahan ini juga teijadi pada daerah sistem irigasi Empang
Cisadana Perubahan ini tentu berdampak pada tata air yang ada di daerah sistem
irigasi ini sehingga perlu adanya pengaturan kembali dalam penggunaan air yang
tersedia Optimasi pemanfaatan air ini dilakukan agar tidak terjadi pemborosan air
yang drsurnber pada saluran induk bendung Empang-Cisadane.
Dalam perencanaan optimasi ini, data yang dipakai adalah sebagai berikut 1
1. Peta wilayah ingasi Empang
2. Data debit Sungai Cisadane dan Saluran induk Empang
3. Data iklim
4. Data pemakaian air untuk perikanan dan industri
5. Data hujan Stasiun Empang
6. Data pengopersian Pintu-pintu air pada saat ini
Dalam perhitungan optimasi ini pendekatan yang dipakai adalah dengan cara
menginventarisasikan luas daerah irigasi bendung Empang-Cisadane yang ada pada
saat ini. Kemudian hasil tersebut dibandingkan dengan pengoperasian pintu yang
telah dipakai selama ini. Dan dengan kondisi diatas bisa dilakukan perencanaan
optimasi pintu-pintu air untuk penggunaan pada masa yang akan datang.
"
1997
S34652
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
AUD 7:14(2014)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Siswanto
"ABSTRAK
Rockfill dams have better stability than homogeneous soil dams. It allows to design the dam more slim with a higher slope. The disadvantage of rockfill dam is in the core zone as an impermeable zone. Zoned vertical core rockfill dam is a combination of various material properties. Geometry and drainage design will affect the seepage and phreatic line properties that occur. Numerical modeling and calculations are used to calculate the seepage profile more accurately. The combination of the parameters of the permeability coefficient (K), reservoir water level (Δh) and the length of the seepage path (L) can be used to determine the relationship between parameters with the same unit. 2D modeling take into account saturated/unsaturated conditions with steady state on each parameter. This study uses the Jatibarang-Indonesia dam as a basic model. The seepage profile at condition K1 (k = 1x10-5cm/sec) is q/k = -0.0018 (h2/L)2 + 1.3496h2/L + 53.241 and the seepage profile K2 (k=1x10-7cm/s) is q/k = -0.1521 (h2/L)2 + 90.402h2/L + 5480.2. This equations can be used to estimate seepage that occurs in a dam of other rock fill zoned vertical core dam based on the permeability coefficient value (K) more practically for all values of Δh and L reviewed."
Bandung: Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, 2019
627 JTHID 10:2 (2019)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Omar Mohtar
"Penelitian ini membahas perkembangan rancang bangun Bendung Katulampa yang ada di Buitenzorg pada 1910 hingga 1912. Sebelum tahun 1911, Bendung Katulampa dibangun dari bahan yang mudah rusak, sehingga Departemen BOW (Burgerlijke Openbare Werken) kerap melakukan perbaikan terhadap bangunan bendung. Pada 1905 hingga 1910, departemen BOW melakukan perbaikan menggunakan usulan dari Ir. P.L. van Blanken dan Ir. van Rossum yang memperkuat struktur bendung dengan keranjang besi yang diperkuat dengan bebatuan. Meskipun sudah diperkuat, bendung kembali rusak pada tahun 1910. Ir. Herman van Breen kemudian mengusulkan pembangunan Bendung Katulampa yang baru dengan menggunakan campuran batu dan semen atau beton yang dilengkapi dengan pintu air untuk mengatur aliran Sungai Ciliwung. Setelah disetujui oleh pemerintah, Departemen BOW memulai pembangunan dengan dana 66.200 gulden yang dikerjakan pada April 1911 hingga Oktober 1912. Permasalahan yang dibahas dalam penelitian ini adalah mengapa Pemerintah Hindia Belanda kemudian memutuskan untuk membangun ulang Bendung Katulampa. Dari permasalahan tersebut muncul beberapa pertanyaan penting yang diajukan, yaitu apa faktor-faktor yang membuat Bendung Katulampa dibangun ulang oleh Departemen BOW? dan bagaimana perkembangan rancang bangun Bendung Katulampa? Untuk menjawab pertanyaan tersebut, digunakan metode sejarah. Dari hasil analisis, Bendung Katulampa yang baru dibangun karena kenaikan debit air Sungai Ciliwung dan bahan bendung yang tidak dapat bertahan lama. Bahan awal yang menggunakan keranjang dan bebatuan kemudian berkembang dan digantikan dengan beton.

This research discusses the design development of the Katulampa Weir in Buitenzorg from 1910 to 1912. Before 1911, the Katulampa Weir was built from materials that were easily damaged, so the BOW Department (Burgerlijke Openbare Werken) often made repairs to the weir building. In 1905 to 1910, the BOW department made improvements using design from Ir. P.L. van Blanken and Ir. van Rossum by strengthening the weir structure with iron baskets reinforced with rocks. Even though it had been strengthened, the weir was damaged again in 1910. Ir. Herman van Breen then suggested that the new Katulampa Weir built using a mixture of stone and cement or concrete equipped with a sluice to regulate the flow of the Ciliwung River. After being approved by the government, the BOW Department started construction with funds of 66,200 guilders which was carried out from April 1911 to October 1912. The problem discussed in this research is to know why the Dutch East Indies Government decide to rebuild the Katulampa Weir. From these problems a number of important questions emerged, namely what were the factors that caused the Katulampa Weir to be rebuilt by the BOW Department? and how is the development of the Katulampa Weir? To answer this question, the historical method is used. From the results of the analysis, the newly built Katulampa Weir was due to an increase in the water discharge of the Ciliwung River and the materials of the weir could not last long. The initial material that used baskets and rocks then developed and was replaced with concrete."
Depok: Fakultas Ilmu pengetahuan Budaya Universitas Indonesia;, 2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Gali Pribadi
"Salah satu upaya untuk mengatasi masalah baru di wilayah Jakarta, Dinas Pekerjaan Umum Propinsi DKI Jakarta melaksanakan program pengerukan sedimen lumpur waduk, dengan tujuan agar kapasisitas tampungan waduk menjadi semakin besar. Guna mendukung pelaksanaan pekerjaan pengerukan waduk khususnya Waduk Pulomas dengan jangka waktu yang terbatas, serta volume kerukan lumpur yang besar, maka diperlukan penggunaan alat berat khususnya floating excavator.
Penerapan metode pelaksanaan yang tepat dalam suatu proyek khususnya yang banyak menggunakan alat berat sangat penting dan diperlukan, sehubungan dengan besarnya biaya pelaksanaan yang dikeluarkan. Oleh karena itu pemilihan peralatan yang sesuai dengan penggunaan alternatif metoda pelaksanan yang tepat dengan melihat kondisi lokasi pekerjaan diharapkan dapat menghasilkan produktivitas kerja yang tinggi, sehingga secara keseluruhan akan meningkatkan kinerja biaya pelaksanaan.
Penelitian ini didasarkan pada studi kasus Proyek Pengerukan Waduk Pulomas wilayah Jakarta Timur dengan perolehan data sebanyak 28 sampel panjang jalur pengerukan, serta tingkat produktivitas floating excavator yang diukur melalui biaya pengerukan per meter kubik. Dari riset yang dilakukan, hasil yang diperoleh adalah panjang jalur pengerukan akan mempengaruhi biaya per satuan volume. Simulasi Monte Carlo digunakan untuk meneliti segala kemungkinan penerapan pengerukan dengan metoda floating excavator yang memenuhi syarat bagi kanstruksi."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2002
T5720
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nita Yuliati
"Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari sampai April 2006, dengan lokasi daerah Tanggamus propinsi Lampung. Perkembangan dan pembangunan daerah Tanggamus dari kecamatan menjadi kabupaten dan juga pembangunan waduk Batutegi merupakan faktor eksternalitas yang menyebabkan peningkatan jumlah penduduk dan perubahan pola penggunaan lahan yang drastis. Karena itu perlu dikaji pola operasi waduk akibat adanya faktor eksternalitas yang berupa perkembangan daerah Tanggamus dari kecamatan menjadi kabupaten. Dari setiap kabupaten tersebut dilihat hubungan antara jumlah penduduk dan tahun berdasarkan kondisi tertentu yang digambarkan dalam model matematis baik regresi linier maupun eksponensial yang berupa garis best fit sehingga dapat diambil nilai rata-ratanya untuk dijadikan dasar analisis daerah Tanggamus, diantaranya regresi jumlah penduduk dan waktu (tahun) secara keseluruhan dan regresi penduduk berdasarkan kategori tertentu seperti luas wilayah, jarak ke ibukota propinsi, komposisi perkerjaan maupun letaknya pada pulau Sumatera maupun Sulawesi. Selain itu dilihat pula keterhubungan antara peningkatan jumlah penduduk dengan perubahan tata guna lahan daerah setempat.
Hasil analisis memperlihatkan pertumbuhan tiap kabupaten sangat berbeda tergantung pada faktor pemicunya. Untuk mengetahui bagaimana laju pertumbuhan daerah tanggamus maka dibuat garis regresi berdasarkan expected value pertahunnya sehingga dapat kita simpulkan bahwa kabupaten Tanggamus nantinya akan mengalami pertumbuhan rata-rata, atau dapat dikatakan bahwa pertumbuhan penduduk daerah Tanggamus nantinya tidak akan terlalu drastis walaupun mengalami eksternalitas pemicu berupa pembangunan waduk dan reklasifikasi wilayah. Kemudian dapat dilihat bahwa akibat pembangunan waduk di daerah Tanggamus terjadi perubahan tata guna lahan yang cukup drastis pada areal persawahan dan permukiman. Hal ini tentu mempengaruhi kondisi supply air waduk karena peningkatan permukiman dan areal sawah yang cukup besar akan membuat kebutuhan air meningkat sedangkan suplai air menurun akibat dari perarnbahan daerah tangkapan yang diubah menjadi permukiman liar dan daerah pertanian. Dari semua perubahan tersebut perlu disiapkan beberapa skenario untuk operasi waduk yang mengikuti tingginya peningkatan jumlah penduduk yaitu kondisi maksimum, rata-rata, dan minimum. Setiap operasi waduk harus mengutamakan terpenuhinya kebutuhan air sesuai prioritas yang ditetapkan pemerintah daerah setempat untuk daerah tersebut walaupun kondisi supply air semakin menurun sehingga tidak ada kebutuhan yang saling bertabrakan.

This research have been done from January to April 2006, with location in Tanggamus, Lampung province. The development of Tanggamus from sub district to district and construction of Batutegi dam are being an eksternalities factor that cause an increase of population and changes of land use pattern drastically. Caused by those fact, we need to analyze a dam operation because of eksternalities that is development Tanggamus from sub district to district. From each district can be seen a correlation of population and year based on spesific condition that is being drawn in mathematical models of linear and eksponensial regression which have form a best fit line, so we can take the average point to be a based of Tanggamus analyzed, there are regression of citizen and time (year) for all district and regression for citizen based on spesific cluster like, width of an area, the distance from each district to its province city, working composition and also its location in Sumatera and Sulawesi island. Besides that we can also see the correlation of population with land use changes in Tanggamus district.
The result shows the growth of each district is different from others depend on the trigger. To know Tanggamus growth rate, we made a regression based on expected value in every year so we can conclude that Tanggamus will have average growth, or we can say that Tanggamus population growth will not too drastic although Tanggamus have eksternalities trigger that is dam's construction and region reclasification. After that we can see, because of construction of a dam in Tanggamus would occur land use changes drastically in agricultural and municipality aea. This condition affect water supply of Batutegi dam because the high increase of municipality and agricultural area will make water demand also increase while water supply decrease caused by denudation of catchment area that became an illegal municipality and agricultural area. From all changes, we have to had some scenario for dam's operation that follows an increasing population in maksimum, average and minimum condition. Each dam's operation have to fulfill water demand based on a priority that being settled by local district government for that area although water supply condition keep decreased, so there is no more needs that collide.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
T16871
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"The Solo River 600 km long and with a catchment area of a bout 16.000 km2 is the largest river in Java. The main problems caused by this river are flooding in the rainy season . One of the efforts to overcome these problems was by building the wonogiri multipurpose dam that was completed in 1981...."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Retno Wulandari
"ABSTRAK
Pertumbuhan penduduk kota yang cepat dan tak terkendali menyebabkan tekanan terhadap ketersediaan lahan. Selain itu berbagai masalah seperti fasilitas umum yang tidak merata hingga bencana seperti banjir dan longsor yang terjadi saat ini akan semakin parah di masa yang akan datang. Penelitian ini berusaha untuk melakukan proyeksi mengenai pertambahan penduduk agar ketersediaan lahan yang ada dapat digunakan secara berkelanjutan. Sistem pemodelan merupakan metode yang dapat menggambarkan situasi nyata mengenai ketersediaan lahan. Penilaian kesesuaian penggunaan lahan merupakan penentu utama dalam proses perencanaan dan pengambilan keputusan. Variabel yang diambil untuk penelitian ini adalah kemiringan, ketinggian, dan tutupan lahan. Studi ini memberikan informasi mengenai proyeksi pertumbuhan penduduk dan wilayah terbangun, serta kesesuaian lahan untuk pembentukan kota di masa depan dan strategi mitigasi bencana banjir dan longsor untuk pengembangan wilayah terbangun.


The rapid and uncontrolled population growth of the city causes pressure on the availability of land. In addition, various problems such as uneven public facilities such as disasters such as floods and landslides that occur at this time will be even worse in the future. This research attempts to make projections regarding population growth so that the available land can be used sustainably. Modeling system is a method that can describe real situations regarding land availability. Land use suitability assessment is the main determinant in the planning and decision making process. The variables taken for this study are slope, altitude, and land cover. This study provides information on projections of population growth and built areas, as well as land suitability for future city formation and flood and landslide mitigation strategies for the development of built areas.

"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2018
T52308
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4   >>