Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ignasius Harvey Pratama Gunawijaya
Abstrak :
Pemasaran email digunakan berbagai industri untuk berkomunikasi dan menjaga hubungan dengan pelanggannya. Untuk menjaga performa pemasaran email dan relevansi, personalisasi untuk setiap individu diterapkan. Personalisasi ini seringkali dibuat dengan data transaksional untuk mencerminkan perilaku dan ketertarikan setiap pelanggan. Akan tetapi, tidak semua industri memiliki jumlah data transaksional yang cukup untuk setiap pelanggan. Salah satu contoh adalah industri perhotelan yang memiliki frekuensi transaksi lebih jarang dibandingkan dengan sektor industri seperti retail dan e-commerce. Tantangan yang muncul adalah bagaimana memanfaatkan data non-transaksional untuk mencari tahu ketertarikan dan preferensi pelanggan. Penelitian ini mengusulkan untuk memodelkan preferensi pelanggan dan membangun segmentasi pelanggan pada pemasaran email berdasarkan topik dari kampanye beserta interaksi historis dengan pelanggannya. Biterm topic model digunakan untuk memodelkan topik judul email yang dianggap sebagai preferensi pelanggan. Segmentasi dibangun dengan menggabungkan topik yang telah dimodelkan dengan interaksi historis pelanggan. Penelitian ini mengevaluasi performa pemodelan topik dan segmentasi menggunakan data kampanye 6 bulan terakhir. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 69% pembuka email dalam 6 bulan terakhir memiliki preferensi yang sesuai dengan interaksi historisnya. Segmentasi berdasarkan topik juga mampu meningkatkan performa tingkat buka email sampai hampir 2 kali lipat. Keluaran dari penelitian yang berupa segmentasi berdasarkan topik dapat digunakan oleh pemasar untuk membangun strategi dan mencapai performa pemasaran email yang lebih tinggi. ......Email marketing is widely used in many industries to communicate and maintain the relationship with their existing customers. In order to keep high email marketing performance and relevance, personalization is applied for each customer. This personalization is often built using transactional data to reflect each customer’s behavior and interest. However, not all industries may have a sufficient amount of transactional data on each customer. One example would be the hotel industry which has less transaction compared to other industries such as retail and e-commerce. The challenge is how to make use of non-transactional data to discover user interests and preferences. This study proposes to model customer preference and build user segmentation in email marketing based on email topics and its customers’ historical interaction. Biterm topic model is used to model the topics from email subjects which are assumed as customers’ preference. Segmentation is built by combining the topics generated with the customers’ historical interaction. This study evaluates both the topic modeling and segmentation using email campaign data in the last 6 months. The result shows that 69% of email openers in the last 6 months have a matching preference with their historical interaction. Topic-based segmentation can also improve the open rate by almost 2 times on average. The output of the study in the form of topic-based segmentation can be used by email marketers to design new strategies and achieve higher email marketing performance.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mutiara Annisa Baswedan
Abstrak :
Perkembangan teknologi dalam perbankan tidak mungkin tanpa risiko. Masalah-masalah yang mungkin terjadi, diantaranya gangguan jaringan ATM; nasabah tidak melakukan transaksi di ATM, tetapi rekening terdebit; nasabah melakukan transaksi, tetapi uang tidak keluar; nasabah melakukan transaksi, tetapi hasilnya tidak sesuai; kartu tertelan di dalam mesin ATM, dan sebagainya. Skripsi ini membahas mengenai tanggung jawab dan perlindungan nasabah bank oleh Bank DKI terhadap transaksi ATM nasabah Bank DKI dan tanggung jawab Perusahaan Switching terhadap perlindungan transaksi ATM Nasabah Bank DKI. Metode pendekatan yang digunakan adalah yuridis normatif yang bersifat deskriptif dan analitis. Dapat disimpulkan bahwa perlindungan nasabah dilakukan oleh bank secara perlindungan secara tidak langsung dan secara langsung. Penyelenggara sistem pembayaran juga harus melindungi konsumennya. Dalam menjalankan usahanya dalam sistem pembayaran, perusahaan switching bertanggungjawab atas jaringan yang dikelolanya sesuai dengan PBI 16/1/PBI/2014 mengenai perlindungan konsumen pada jasa sistem pembayaran. Saran kepada Bank DKI dan perusahaan switching adalah perlu dilaksanakannya rekonsiliasi secara berkala. ......Technological developments in banking always comes with risks. A problem that may occur in this development, includes ATM network disruptions. This thesis addresses the regulations in Indonesia on consumer protection in the Indonesian Banking Act and Consumer Protection Act, also other relevant regulations including its implementation. Furthermore, this thesis discusses the responsibility of switching companies towards consumer protection in ATM transactions, particularly in the case of Bank DKI. This thesis is a legal research with a normative juridical approach, from a descriptive and analytical perspective. It can be concluded that the protection of bank customers is carried out indirectly and directly. The payment system provider must also provide consumer protection. In conducting its business within the payment system, switching companies are responsible for the network it manages in accordance with PBI 16/1/PBI/2014 concerning consumer protection for payment system services. To resolve this issue, Bank DKI and the partnering switching company must carry out reconciliation regularly.
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Natasya Aulia Rahma
Abstrak :
ABSTRAK
Makalah ini membahas mengenai strategi customer brand engagement yang dilakukan oleh Netflix Indonesia melalui media sosial Instagram. Hal ini didasari pada rendahnya minat masyarakat Indonesia terhadap layanan Video on Demand berbayar seperti yang ditawarkan oleh Netflix dibandingkan dengan layanan Video on Demand gratis, sehingga dibutuhkan strategi customer brand engagement yang baik untuk menarik perhatian dan minat masyarakat. Dalam mencapai objektifnya, Netflix Indonesia menerapkan strategi humor appeal marketing yang berpotensi untuk mendapatkan tingkat customer brand engagement yang baik, strategi ini meliputi dimensi kognitif, dimensi emosional dan dimensi behavioral. Hasil analisis pada makalah ini adalah humor appeal marketing berpotensi untuk meningkatkan customer brand engagement Netflix Indonesia, serta ditemukan bahwa Netflix Indonesia menargetkan dimensi kognitif melalui konten visual, dimensi emosional melalui penulisan caption, dan dimensi behavioral melalui konten ajakan. Selain itu, Netflix Indonesia juga dilihat paling banyak menerapkan konten visual yang menargetkan dimensi kognitif berdasarkan banyaknya unggahan konten visual yang membutuhkan konsentrasi audiens.
ABSTRACT
This paper discusses the customer brand engagement strategy carried out by Netflix Indonesia through social media Instagram. This is based on the low interest of the Indonesian people towards paid Video on Demand services such as those offered by Netflix compared to the free Video on Demand services, therefore a good customer brand engagement strategy is needed to attract the attention of the public. In achieving its objectives, Netflix Indonesia applies a humor appeal marketing strategy that has the potential to get a good level of customer brand engagement, this strategy includes cognitive dimensions, emotional dimensions and behavioral dimensions. The results of the analysis done in this paper are that humor appeal marketing has the potential to increase Netflix Indonesias customer brand engagement, and it was found that Netflix Indonesia targeted cognitive dimensions through visual content, emotional dimensions through caption writing, and behavioral dimensions through solicitation content. In addition, Netflix Indonesia is also seen using the visual content the most to target cognitive dimensions based on the number of uploads of visual content that requires audience concentration.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2019
MK-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library