Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 129 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Widjihardjo
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 1986
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Eko Adianto
Abstrak :
Perkembangan perdagangan dan pasar modal internasional mengarah pada ekspansi bisnis ke luar negeri, seiring dengan ekskalasi pertumbuhan dan internasionalisasi perdagangan dan pasar modal tersebut. Ekspansi bisnis dengan perluasan kapasitas, operas!, dan pasar menimbulkan banyak perusahaan multinasional (multinational corporation atau MNC), dengan alasan kebijakan perdagangan, pertimbangan politis, dan faktor-faktor ekonomi lainnya, seperti pengupahan, insentif, dan sebagainya. Laporan keuangan MNC harus mengkonsolidasikan operas! anak perusahaan asing (foreign subsidiary) dan perusahaan induk (parent company), yang didasarkan pada perbedaan prinsip-prinsip akuntansi dan satuan mata uang. Mata uang asing (foreign currency) - yang merupakan denominasi laporan keuangan (financial statements) dari foreign subsidiary harus ditranslasikan dalam mata uang parent company. Penerapan translation process sangat rumit, terutama dalam penentuan penggunaan kurs yang berlaku, karena fakta bahwa besaran kurs antara dua atau lebih mata uang sangat fluktuatif. Kesulitan lainnya adalah bagaimana melaporkan translation adjustment pada akun-akun (accounts) neraca ketika terjadi perubahan kurs valas. Translation adjustment merupakan hasil yang inheren (inherent results) dari translation process dari laporan keuangan entitas asing (foreign entity's financial statements') dari functional currency (Rupiah) ke dalam reporting currency (US Dollar), yang diakumulasikan sebagai consolidated stockholder's equity. Besaran atau jumlah translation adjustment dipengaruhi oleh oleh paparan entitas akuntansi (entity's accounting exposure). Berdasarkan penelitian pada PT Goodyear Indonesia Tbk., PT Procter & Gamble Indonesia Tbk. dan PT Sobering Plough Indonesia Tbk., yang merupakan kelompok industri barang konsumsi, dalam rentang waktu 1995 - 1999, perubahan kurs pada laba rugi penjabaran dengan menggunakan translation process akan mempengaruhi kinerja perusahaan. Kinerja perusahaan akan meningkat seiring dengan penguatan perubahan kurs tukar US Dollar terhadap Rupiah, Jika tidak dipengaruhi oleh perubahan kurs, hubungan antara beberapa akun (accounts), seperti Current Ratio, Quick or Acid Test Ratio, Debt to Total Capital, Times Interest Earned, dan Profit Margin, akan sama besamya sebelum dan sesudah translation process. Jika dipengaruhi oleh perubahan kurs, hubungan antara beberapa akun (accounts) akan berbeda, yang menunjukkan pengaruh ekonomi dari perubahan kurs (economic effect of rate changes), seperti yang ditunjukkan oleh rasio Inventory Turnover, Receivables Turnover, Fixed Turnover, Total Assets Turnover, Debt to Equity, Return on Assets (ROA\ dan Return on Equity (ROE), yang besamya berbeda sebelum dan sesudah translation process, meskipun perbedaannya tidak begitu besar. Penyusunan laporan keuangan konsolidasi antara anak perusahaan (foreign subsidiary) dan perusahaan induk (parent company) memerlukan pengembangan harmonization of worldwide accounting standards : prinsip-prinsip umum akuntansi dan standar internasional, yang menjadi referensi peraturan akuntansi yang berlaku di semua negara, untuk mengurangi atau mempersempit perbedaan (regulasi akuntansi, kebiasaan bisnis, peraturan perpajakan, tradisi hukum, perbedaan mata uang dan kurs, dan faktor-faktor infiasi) antara prosedur akuntansi umum di berbagai negara. Penggunaan reciprocal accounts dalam bentuk restated bukan translated akan sangat membantu dalam menyusun prosedur akuntansi dan memberikan informasi yang berkaitan dengan perabahan mata uang (currency changes) dari anak perusahaan (foreign subsidiary) atau functional currency ke perusahaan induk (parent company) atau reporting currency, yang akan menghindarkan disparitas pada kesalahan pencatatan transaksi (transaction recording).
Depok: Universitas Indonesia, 2001
T258
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Agung W. Daryo
Abstrak :
Perilaku Subtitusi uang, yaitu perubahan preferensi masyarakat dalam memegang uang dalam denominasi rupiah ke dolar, banyak dipengaruhi oleh besarnya depresiasi dan volatilitas dari nilai tukar. Fenomena subtitusi uang tersebut sering dirujuk sebagai satu salah faktor panting yang menentukan perkembangan nilai tukar. Dari sisi kebijakan moneter, untuk mengatasi fluktuasi nilai tukar yang semakin tinggi sebagai reaksi dari ditetapkannya rezim nilai tukar mengambang, salah satu upaya yang bisa dilakukan dari sisi kebijakan moneter, adalah dengan menargetkan jumlah uang beredar dalam rezim penargetan uang. Tinjauan teori dan empirik mengatakan bahwa dengan penargetan uang sangat membantu dalam menjaga fluktuasi nilai tukar yang kemudian akan mengakibatkan stabilnya subtitusi uang. Penelitian ini bertujuan menganalisa pengaruh depresiasi dan volatilitas nilai tukar terhadap perilaku subtitusi uang dimasyarakat. Secara khusus, penelitian ini mengkaji pengaruh perilaku subtitusi uang dimasyarakat tersebut terhadap perilaku dan pergerakan nilai tukar, khususnya dalam rezim penargetan uang dan rezirn nilai tukar mengambang yang terjadi di Indonesia, penelitian dilakukan dari Agustus 1997 sampai Desember 2004. Pembuktian empiris dari teori yang dikemukakan, dilakukan dengan menggunakan model ECM sebagai pendekatan dalam analisa permasalahan dan pembuktian hipotesa. Dengan merujuk pada teori subtitusi uang dalam literatur, hipotesa yang akan diuji berkaitan dengan penelitian ini meliputi 6 hipotesa kaitannya dengan proses pembentukan subtitusi uang, yaitu; a) semakin besar depresiasi dan volatilitas nilai tukar akan mendorong masyarakat mensubtitusi permintaan uang dan rupiah ke valas, b) Perbedaan Pendapatan Nasional Indonesia-Amerika yang semakin besar akan mendorong terjadinya subtitusi uang di masyarakat lebih tinggi, c) Perbedaan Inflasi Indonesia-Anierika yang semakin besar akan mendorong subtitusi uang di masyarakat lebih tinggi dalam memilih memegang mata uang dolar dibandingkan mata uang lokalnya, d) Perbedaan Suku Bunga Indonesia-Amerika yang semakin besar akan mendorong masyarakat memiiih memegang mata uangnya dalam denominasi rupiah sehingga memperkecil subtitusi uang di masyarakat, e) pergerakan subtitusi uang akan cenderung kembali menuju keseimbangan jangka panjang ketika terjadi shock dalam salah satu variabel penjelasnya. Sementara itu, hipotesa yang, diajukan berkenaan dengan pengaruh perilaku substitusi uang terhadap pergerakan perilaku nilai tukar adalah: a) Depresiasi dan Variance Subtitusi Uang yang lebih besar akan membawa nilai tukar terdepresiasi, b) Perbedaan Pendapatan Nasional Indonesia-Amerika semakin besar akan mendorong nilai tukar terapresiasi, c) Besarnya Target Jumlah Uang Beredar yang digunakan oleh kebijakan moneter berjalan searah untuk mengurangi depresiasi nilai tukar dan sangat efektif, d) pergerakan nilai tukar akan cenderung kembali menuju keseimbangan jangka panjang ketika terjadi shock dalam salah satu variabel penjelasnya. Hasil penelitian menemukan pengaruh terbesar dari pembentukan subtitusi uang adalah variabel subtitusi uang periode satu bulan sebelumnya Pengaruh ini lebih diperkuat ketika depresiasi dan volatilitas nilai tukar lebih besar lagi, karena dari hasil ini juga mengatakan bahwa pengaruh dari depresiasi dan volatilitas disini selain signifikan juga memiliki nilai parameter yang negatif dan juga merupakan konstributor terbesar kedua dan ketiga dalam menentukan besamya subtitusi uang dimasyarakat. Temuan ini berimplikasi kepada perlunya untuk menjaga besarnya subtitusi uang, selalu pada kondisi yang stabil dan dalam jumlah yang kecil. Hal ini bisa dengan menjaga jumlah uang beredar denominasi dolar yang ada di Indonesia dengan melalui OPT, atau dalam kaitan penelitian ini arah kebijakan yang diambil diharuskan untuk menjaga depresiasi dari nilai tukarnya, dan dalam jangka panjang perlu untuk menjaga variance dari nilai tukar. Untuk menjaga nilai tukar agar stabil dalam rezim nilai tukar mengambang besamya target jumlah uang beredar sangat efektif dan signifikan, sehingga disini diharuskan kebijakan moneter untuk berhati-hati dalam menjaga besaran dan target jumlah uang beredarnya Selain dengan menetapkan kebijakan penargetan uang beredar berdasarkan dari hasil penelitian ini sekiranya alternatif lain yang bisa dilihat untuk menjaga stabilitas nilai tukar dan memperkuat nilai tukar sekiranya diperlukan untuk memperhatikan dari perilaku masyarakat dalam mensubtitusikan uangnya dari rupiah ke dolar dengan menjaga depresiasi dan variance dari subtitusi uang. Hal ini sesuai hasil penelitian yang memperlihatkan bahwa depresiasi dan variance substitusi uang signifikan mempengaruhi nilai tukar.
Currency Substitution behaviour, which is a transformation in holding the money denominated in Rupiah to USD by society, is much influenced by the depreciation and volatility exchange rates of USD against 1DR. This fenomena substitution is often referred to as main factor in determining the value of exchange rate. From monetary policy aspect, to manage the fluctuation of exchange rate due to the floating exchange rate policy, one of the tools is to limit/target the money supply. Theoretically, it is stipulated that targeting the money supply helps to maintain the fluctuation of exchange rate which accordingly stabilize currency substitution. The objective of this research is to analyze the correlation or the impact of depreciation and volatility of exchange rate to the currency substitution behaviour in the society. Specifically, this research is aimed to evaluate such behaviour toward the movement of exchange rate, particularly in money targeting and free floating-exchange rate regimes as implemented in Indonesia. This research is performed within period August 1997 w December 2004. The empirical verification derived from theory mentioned, is done by ECM model approach in analyzing problems and proving hyphotesis. Based on the substitution theory in literature, this thesis comprise of 6 hyphoteses to be verified in developing currency substitution, which are: a) High depreciation and volatility of exchange rate will force society to increase substitution demand of money from IDR to foreign currency, b) Widened gap in National Gross Income between Indonesia and US will lead currency substitution in society to increase, c) High difference in inflation rate between Indonesia-US will force currency substitution in society will increase, whereas society will prefer to hold foreign currency instead of IDR, d) tide diferrence in interest rate between Indonesia-US will lead society to hold foreign currency instead of IDR, e) Movement currency substitution tend to shift to long-term equilibrium level when shock occurred among its variables. Proposition of the hypotheses concerning impact from behavior of currency substitution toward the behavior of exchange rate are: a) Higher depreciation and currency substitution variance will cause the value of money to depreciate further, b) Wide gap in national income between Indonesia and US will cause the exchange rate to appreciate, c) Monetary policy must align with the money supply in the market to reduce depreciation, d) Exchange rate tend to return to long-term equilibrium upon the occurrence shock one of its variables. This research conclude that the major factor in currency substitution is curency substitution variable 1 month before. This impact will be worse when depreciation and volatility of exchange rate is higher, because from this result, it can be determined that the impact of depreciation and volatility has negative parameter and are second and third factors which determine the currency substitution in society. This finding implied for the needs to maintain currency substitution in stable level and small amount. One of means to maintain such condition is through Open Market Operation, or policy made by the authority must able to maintain such condition. and in long run, it needs to watch for variance in exchange rate. To maintain the stability of exchange rate in regime of free floating exchange rate, controlling money supply is very effective and significant, thus it needs prudent monetary policy to stabilize amount of money supply. Other than prudent monetary policy, other alternative which can be used to maintain stability of money suppl) is to monitor the behaviour of society related to currency substitution This is accordance with the result of research that showed depreciation and substitution variance significantly affect the exchange rate.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2006
T17087
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sirait, Jamot
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2007
T 22732
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Danissa Hervalecia
Abstrak :
Melalui laporan United States Trade Representative (USTR), berjudul “Section 301 Investigation: Vietnam Currency,”AS menuduh Vietnam telah melakukan manipulasi nilai tukar dengan cara melemahkan nilai tukar mata uangnya dengan cara membeli cadangan devisa pada tahun 2019. Maka, hal ini membuat harga PVLT asal Vietnam menjadi menurun guna untuk peningkatan nilai ekspor Vietnam. Lebih lanjut, AS menuding Vietnam karena telah melakukan subsidi karna telah memberikan bantuan untuk melemahkan nilai mata uangnya guna meningkatkan ekspor dan melakukan investigasi lebih lanjut mengenai hal ini. Nilai tukar, walaupun bukan merupakan faktor penentu, berpengaruh terhadap surplus atau defisit perdagangan, yang selanjutnya mempengaruhi nilai tukar, dan seterusnya. Namun, secara umum, mata uang domestik yang lebih lemah merangsang ekspor dan membuat impor lebih mahal. Sebaliknya, mata uang domestik yang kuat menghambat ekspor dan membuat impor lebih murah. Dari latar belakang tesis ini, yang dapat dijadikan sebagai pokok-pokok permasalahan sebagai berikut: pertama, bagaimana pembuktian terkait dugaan kebijakan manipulasi nilai tukar mata uang oleh Vietnam dan bagaimana praktik tersebut berdampak pada perdagangan internasional? Kedua, bagaimana ketentuan Agreement on Subsidies and Countervailing Measure (ASCM) / Perjanjian SCM terhadap praktik dugaan manipulasi mata uang oleh Vietnam? Ketiga, agaimana analisis mengenai Laporan “Section 301 Investigation: Vietnam Currency” oleh USTR terkait dengan tuduhan manipulasi nilai mata uang oleh Vietnam? Penelitian ini dapat diklasifikasikan juga sebagai penelitian hukum doctrinal (doctrinal legal reserach). Penelitian doktrin berkaitan dengan analisis suatu doktrin hukum dan bagaimana ia dikembangkan dan diterapkan. Cara ini sering kali bercirikan mempelajari teks hukum, sehingga sering juga disebut dengan 'hukum huruf hitam' atau dikenal dengan istilah studi normatif. Hasil tesis ini menunjukkan bahwa menurut data dari International Monetary Fund (IMF) bahwa memang benar Vietnam telah membeli cadangan devisa di tahun 2019 dan menurunnya nilai tukar VND. Namun, kontribusi pemerintah tersebut bukan merupakan subsidi menurut Perjanjian SCM. Lebih lanjut, USTR tidak memiliki hak untuk melakukan investigasi kebijakan moneter di suatu negara. ......Through United States Trade Representative (USTR) report, entitled “Section 301 Investigation: Vietnam Currency,” the US accused Vietnam of manipulating the exchange rate by devaluating its currency exchange rate by buying foreign exchange reserves in 2019. Thus, this made the Vietnam’s PVLT price has decreased in order to increase the value of Vietnam's exports. Furthermore, the US accused Vietnam of conducting prohibited subsidy because the Vietnam Government’s financial contribution weakening the value of its currency has increased exports and US further initiate investigations on this matter. The exchange rate, although not a determining factor, affects the trade surplus or deficit, which in turn affects the exchange rate, and so on. In general, however, a weaker domestic currency stimulates exports and makes imports more expensive. In contrast, a strong domestic currency discourages exports and makes imports cheaper. From the background of this thesis, which can be used as the main points of the problem as follows: First, what is the evidence related to the alleged policy of currency manipulation by Vietnam and how this practice has an impact on international trade? Second, how does the provisions of the Agreement on Subsidies and Countervailing Measure (ASCM) regulates the alleged practice of currency manipulation by Vietnam? Third, how is the analysis of the “Section 301 Investigation: Vietnam Currency” Report by USTR related to allegations of currency manipulation by Vietnam? This research can also be classified as doctrinal legal research (doctrinal legal research). Doctrinal research is concerned with the analysis of a legal doctrine and how it is developed and applied. This method is often characterized by studying legal texts, so it is often also referred to as 'black letter law' or known as normative studies. The results of this thesis has shown that according to data from the International Monetary Fund (IMF), it is true that Vietnam has purchased foreign exchange reserves in 2019 and the VND exchange rate has decreased. However, the government contribution is not categorized as subsidy under ASCM. Furthermore, USTR does not have the right to conduct monetary policy investigations towards other country.
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2021
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Agus Susanto Pratomo
Abstrak :
Penulisan tesis ini menggunakan metode penelitian hukum normatif dengan menggunakan bahan hukum primier, sekunder dan tersier, termasuk hasil wawancara dengan nara sumber. Adapun fokus penelitian terutama pada permasalahan mengenai perlu tidaknya Indonesia memiliki undang-undang yang mengatur secara khusus tentang mata uang dan pokok-pokok materinya. Adapun pokok-pokok materinya merupakan unifikasi dan penyempurnaan ketentuan mata uang yang saat ini berlaku, sepeti pengaturan ciri minimal uang; pengeluaran uang khusus; pembatasan uang logam sebagai legal tender; kewenangan Bank Indonesia di bidang pengedaran uang termasuk mencetak uang rupiah; kewajiban layanan penukaran uang oleh bank umum kepada masyarakat; perlindungan hukum atas penggunaan desain uang; pembentukan pusat data dan analisa uang palsu; dan ketentuan pidana terkait dengan kejahatan uang rupiah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagai pelaksanaan dari amanat amandemen UUD 1945 dan amandemen Undang-Undang Bank Indonesia terdapat semangat untuk melakukan unifikasi terhadap pengaturan mata uang dalam suatu undang-undang tersendiri. ......This thesis is written using a normative legal research method using primary, secondary and tertiary legal materials and including the results of interviews with resources persons. The research is focused primarily on the neccessity for Indonesia to have a specific currency regulation and the main points of its regulation material. The research shows that as mandated in the amendment of the 1945's Constitution of Republic of Indonesia and the amendment of Bank Indonesia Act, there is a spirit to legislate the unification of the currency regulatins that currently apply, such as the minimum arrangement of currency characteristic; the issuance of commemorative coins/banknotes; the limitation of coin-made-payment as legal tender; the authority of Bank Indonesia in the field of currency circulation, including Indonesian Rupiah; the obligation to exchange rupiah as a service from commercial banks to the public; legal protection of Rupiah designs; establishment of counterfeit data and analysis center regarding to currency crimes.
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2009
T26776
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Girsang, Erna Sari Ulina
Abstrak :
Salah satu alternatif mengatasi persoalan dispersi mata uang adalah dengan membentuk mata uang tunggal, tetapi harus memenuhi berbagai persyaratan agar manfaat yang diperoleh lebih besar dari kerugian. Salah satu teori yang mendasari pembentukan mata uang bersama adalah Teory Optimum Currency Area (OCA), di mana nilai tukar negara-negara dalam OCA harus bergerak ke arah derajat yang sama (co-movement). Nilai tukar nominal akan mengambil alih peran variabel riil dalam melakukan penyesuaian terhadap goncangan. Co-movement nilai tukar harus dipengaruhi oleh indikator makro, yaitu inflasi, suku bunga, produk domestik bruto, dan jumlah uang beredar. Arah permodelan dan teknik estimasi yang digunakan harus ditujukan untuk mendeteksi terpenuhinya ketiga karakteristik di atas, sehingga digunakan vector error correction model (VECM). Hasilnya, diketahui co-movement jangka panjang hanya diperoleh dari pergerakan ringgit Malaysia dan dolar Singapura. Namun, tidak semua indikator makro menjadi faktor penjelas dari pegerakan nilai tukar itu. Dengan demikian, secara keseluruhan tidak ditemukan indikasi pementukan mata uang tunggal dari pergerakan nilai tukar dan indikator makro ekonomi ASEAN5. ......One alternative to overcome the dispersion problem is the currency by establishing a single currency, but must meet various requirements for benefits greater than the losses. One theory that underlies the formation of a common currency is the Theory of Optimum Currency Area (OCA), in which the exchange rate of countries in the OCA should be moving toward the same degree (comovement). Nominal exchange rate would takeover the role of real variables in making adjustments to the shocks. Co-movement rate should be influenced by economic indicators, namely inflation, interest rates, gross domestic product, and the money supply. The direction of modeling and estimation techniques used should be directed to detect the fulfillment of the three characteristics above, so the used vector error correction model (VECM). The result, known to long-term co-movement is only obtained from the movement of Malaysian ringgit and Singapore dollar. However, not all macro indicators of movement explanatory factors of exchange value. Thus, overall indication to create not find a single currency exchange rate fluctuations and macroeconomic indicator ASEAN5.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2011
T28307
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Mahzanul
1986
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Saska Vania Diandra
Abstrak :

Dengan menggunakan model determinan nilai tukar riil dari Kia (2013), penelitian ini menggunakan regresi OLS pada data triwulanan Indonesia dari tahun 2005 triwulan kedua hingga 2019 triwulan ketiga. Penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan signifikan yang positif antara rasio utang luar negeri terhadap PDB dan nilai tukar rupiah. Penelitian tersebut mendukung penemuan Kia (2013). Hal tersebut berimplikasi bahwa utang luar negeri dapat melemahkan nilai tukar rupiah sehingga besar utang luar negeri harus diperhitungkan untuk memitigasi risiko terjadi krisis nilai tukar.

 

Kata kunci: Krisis nilai tukar, Utang luar negeri, Depresiasi


Using the determinant model of the real exchange rate from Kia (2013), this study applies OLS regression on Indonesian quarterly data from 2005 the second quarter to 2019 the third quarter. This study shows that there is a positive significant relationship between the ratio of foreign debt to GDP and the rupiah exchange rate. The study supports the findings of Kia (2013). This implies that foreign debt can weaken the rupiah exchange rate so that foreign debt must be taken into account to mitigate the risk of an exchange rate crisis.

 

 

Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2020
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rizki Risdayani
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dampak pengumuman kebijakan devaluasi mata uang Yuan (Tiongkok) yang dilakukan oleh People's Bank of China (PBoC) atau Bank Sentral Tiongkok yang diumumkan pada tanggal 11 Agustus 2015 terhadap abnormal return saham dan dampaknya pada setiap sektor industri dari 9 (sembilan) sektor yang tercatat di Bursa Efek Indonesia. Penelitian ini menggunakan metode event study yang terdiri dari 133 estimation period dan 31 hari event period atau event window (t-15, t=0, dan t+15). Hasil penelitian menemukan bahwa pertama, tidak terdapat abnormal return yang signifikan pada hari pengumuman devaluasi mata uang Yuan (Tiongkok), kedua terdapat abnormal return yang heterogen pada setiap sektor industri dari 9 (sembilan) sektor yang tercatat di Bursa Efek Indonesia. Hasil penelitian juga menunjukan bahwa signifikansi hanya terdapat pada sektor Trade & Service t = 0 atau pada saat hari terjadi pengumuman devaluasi mata uang Yuan (Tiongkok). ......This study aims at analyzing the impact of policy announcements devaluation of the Yuan (China) currency conducted by the People's Bank of China (PBoC), or the Central Bank of China, which was announced on August 11, 2015 on the abnormal stock return and its impact on each of the 9 (nine) sectors of the industry listed in the Indonesia Stock Exchange. This study uses event study consisted of 133 estimation period and 31-day event or event window period (t-15, t = 0 and t + 15). The research found that first, there is no significant abnormal returns on the announcement day of the devaluation of the Yuan (China), Secondly there is a heterogeneous abnormal return in each of 9 the (nine) sectors listed in the Indonesia Stock Exchange. The results also showed that they are only significant in the Trade & Service sector t = 0 or on the announcement day of the devaluation of Yuan (China) currency.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2015
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>