Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
Abdul Aziz Turhan Kariko
"Tesis ini membahas mengenai dominasi musik pop Melayu dengan melakukan analisis tesktual terhadap lagu-lagu pop Melayu, observasi pada program-program musik di televisi, dan wawancara terhadap pihak-pihak yang memiliki informasi terhadap fenomena tersebut. Tesis ini menggunakan pendekatan paradigma teori kritis untuk memperoleh gambaran mengenai teks dan dampaknya melalui media televisi. Hasil dari penelitian ini adalah diperolehnya kesimpulan, bahwa musik pop Melayu memiliki keseragaman musik yang kuat sehingga merupakan suatu fenomena dalam konteks industri budaya, juga sifatnya yang dominan karena dikukuhkan oleh program-program musik televisi yang bersifat hegemonik. Kesuksesan musik pop Melayu mendatangkan keuntungan yang tinggi untuk pihak-pihak yang terlibat di dalamnya, sehingga semangat kapitalisme sangat dominan di dalam wacana musik tersebut. Peneliti juga menemukan adanya perlawanan dari pergerakan musik label indie untuk melawan dominasi pop Melayu, untuk melawan kemunduran kualitas dan kreatifitas bermusik yang dikukuhkan oleh media massa arus utama.
This thesis discusses the domination of Malay pop through textual analysis on the songs, observation on musical programs, and interviews on important figures. The data on this research was analyzed through a critical theory approach to gain an understanding of the text and it?s effects. The result of this thesis concluded that the Malay pop contains a strong uniformity which is called a phenomenon in the context of culture industry, while also being dominant because of the legitimacy created by the media. The nature of Malay pop was also very profitable for those participating in it; therefore the spirit of capitalism was also quite dominant in this context. This thesis also discusses the resistance from the indie music movement, to fight the regressive quality in music that was legitimized by the mainstream mass media."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2009
T25904
UI - Tesis Open Universitas Indonesia Library
Fransiska Paskah Eka Putri Rivai
"Dalam industri budaya, selalu terdapat pola dan formula yang berulang kemudian membentuk standar dan selera khalayak terhadap produk yang dihasilkan oleh media. Fenomena tersebut terlihat dalam tren program India yang diciptakan oleh saluran ANTV sejak tahun 2013. Saluran ANTV berhasil membangun sebuah industri budaya, di mana program serial India adalah produk dari industri tersebut. ANTV melakukan komodifikasi dalam pemilihan program impor maupun program produksinya sendiri. Komodifikasi dilakukan terhadap isi konten program demi mengikuti pola dalam industri budaya yang telah terstandarisasi. ANTV yang sebelumnya hanya mengimpor program serial India, memutuskan untuk menayangkan program lokal berjudul Malaikat Kecil dari India. Komodifikasi yang dilakukan dalam program ini adalah komodifikasi terhadap konten dan khalayak. Pada segi konten, komodifikasi dilakukan melalui penentuan latar, alur cerita, dan aktor. Sementara komodifikasi khalayak dilakukan dengan mentransformasikan khalayak menjadi suatu komoditas dalam bentuk rating dan share untuk djiual kepada pengiklan untuk mendapatkan keuntungan.
In culture industry, there rsquo s always a repeated pattern and formula that creating audience standard for media products they consume. This phenomenon can be seen in Indian television program trend, started by ANTV since 2013. ANTV has succeeded building a culture industry, which Indian serial program is their main product. ANTV conducted a commodification in either importing or producing their Indian television programs. Content commodification is done to the program in order to follow the pattern of the culture industry standard. After a few years importing Indian serial program, ANTV decided to broadcast a local program called Malaikat Kecil dari India where they did some content and audience commodification. Content commodification can be seen from the the program rsquo s plot, story settings and actor. While audience commodification is done by transforming their audience into a commodity through rating, then sold them to advertisers in order to gain profit."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2016
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja Universitas Indonesia Library