Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Deniza Mulianita
"ABSTRAK
Jurnal ilmiah ini membahas mengenai identitas budaya dari tokoh utama roman ldquo;Einmal Hans mit scharfer So e rdquo; karya Hatice Aky n dengan menggunakan pendekatan Hermeneutik Interkultural. Penelitian ini difokuskan pada bab keempat dalam buku ini yaitu bab Reise ins Land der M tter. Dengan menggunakan konsep Blickwinkel dan teori identitas budaya dari Stuart Hall, penulis menganalisis mengenai bagaimana perjalanan tokoh utama dalam roman ldquo;Einmal Hans mit scharfer So e rdquo; menuju tempat dia di lahirkan di Turki pada umur 13 tahun, mempengaruhi pembentukan identitas budayanya. Lewat pengalamannya mengunjungi Turki ini, tokoh Ich menemukan bahwa negara Turki dan budayanya merupakan salah bagian besar di dalam identitas budayanya. Budaya Turki ini berjalan beriringan dengan budaya Jerman yang dia dapat dan dia anggap sebagai suatu kekayaan di dalam dirinya.

ABSTRACT
The main focus of this journal is the main character 39 s cultural identity in ldquo Einmal Hans mit scharfer So e rdquo novel by Hatice Aky n with the intercultural hermeneutic approach.This research is focusing on the fourth chapter of this book with the title Reise ins Land der M tter. Using the Blickwinkel theorie and Cultural Identity concept by Stuart hall, this journal analyze the impact of main character journey to her birth place in Turkey to her cultural identity. Through her journey to Turkey. The main character finds out that Turkey and its culture play a big role in her cultural identity. This turkish culture is going along with the german culture she lives within and considered as richness in her life. "
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2016
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Fadhil Muharram
"Perang Saudara Suriah menjadi medan tempur bagi berbagai macam aktor, salah satunya adalah Turki. Pada periode tahun 2016-2019, Turki melancarkan tiga operasi militer, yaitu Operasi Euphrates Shield, Olive Branch, dan Peace Spring. Secara spesifik, Operasi Euphrates Shield ditujukan untuk melawan ancaman ISIS dengan PYD/YPG sebagai target sekunder, sedangkan Operasi Olive Branch dan Peace Spring ditujukan untuk melawan ancaman PYD/YPG. PYD/YPG sendiri merupakan organisasi yang berkaitan dengan PKK, kelompok separatis yang telah berkonflik dengan Turki sejak tahun 1984. Penelitian ini bertujuan untuk menjawab bagaimana budaya strategis memengaruhi keputusan operasi militer Turki di Suriah tahun 2016-2019? Penulis menggunakan kerangka analisis budaya strategis dengan metode penelitian analisis diskursus, studi pustaka, dan wawancara untuk melakukan analisis terhadap budaya strategis Turki. Hasil penelitian menunjukkan bahwa budaya strategis Turki pada periode 2016-2019 adalah hard realpolitik sehingga menjadikan Turki sebagai negara yang agresif, percaya kepada militernya, dan tidak berkompromi dengan kelompok yang dianggap sebagai ancaman. Budaya strategis tersebut dibentuk dari sejarah, geopolitik, perdebatan elit, dan norma penggunaan kekuatan militer di Turki. Dengan begitu, budaya strategis Turki membentuk lingkungan ideasional yang memberikan kecenderungan bagi pemangku kebijakan keamanan Turki untuk mengeluarkan kebijakan keamanan yang menggunakan militer untuk menumpas PYD/YPG di Suriah.

The Syrian Civil War became the battleground for various actors, one of which is Turkey. In 2016-2019, Turkey launched three military operations, named Operation Euphrates Shield, Olive Branch, and Peace Spring. Specifically, Operation Euphrates Shield was primarily aimed to counter the ISIS's threat with PYD/YPG as its secondary target, whereas Operation Olive Branch and Peace Spring were directed against the PYD/YPG. PYD/YPG itself is an organization that is believed to be linked with PKK, a separatist group that has been in conflict with Turkey since 1984. Thus, this research aims to answer how strategic culture influenced Turkey's decision to intervene militarily in Syria from 2016 to 2019? The author uses strategic culture analytical framework, along with discourse analysis, literature review, and interview to analyse Turkey's strategic culture. The findings of this research shows that in 2016-2019, Turkey has a hard realpolitik strategic culture that made Turkey into an aggresive state, rely on its military, and refuses to compromise with groups percieved as threats. Turkey's strategic culture is influenced by its history, geopolitics, elite debates, and norms regarding the use of military force. Therefore, Turkey's strategic culture created an ideational environment that sway its security policymakers to adopt military measures to counter PYD/YPG in northern Syria."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2025
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Malik Mufti
"Abstract:
Mufti argues that Turkey's security policy is dominated by an insular and risk-averse 'Republican' strategic culture paradigm, that this paradigm has fallen into crisis, bringing some of its core elements in conflict with others, and that this crisis has permitted the reassertion of a more cosmopolitan and risk-taking 'Imperial' counter-paradigm"
New York: Palgrave Macmillan, 2009
355.033 MUF d
Buku Teks  Universitas Indonesia Library