Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 7 dokumen yang sesuai dengan query
cover
M. Bahri Arifin
Abstrak :
Pampang merupakan sebuah tempat yang didaulat menjadi sebuah desa wisata budaya di Kota Samarinda Kalimantan Timur. Hal ini tidak terlepas dari kegiatan yang dilakukan oleh sebagian penduduknya yaitu berkesenian. Setiap hari minggu pukul 14.00 WITA di Lamin, diadakan sebuah pertunjukan tari tradisi suku Dayak Kenyah yang diiringi oleh tiga buah sape atau sapeq. Eksistensi kegiatan ini menjadi cikal bakal terbentuknya Desa wisata Budaya Pampang. Sebuah pelembagaan kuat yang mampu mengonstruksi sebuah desa memiliki predikat "desa budaya". Pada penelitian ini, penulis membahas tentang proses dan dinamika akibat pelembagaan di Desa Budaya Pampang menggunakan pendekatan fase kebudayaan van Peursen dan analisis komodifikasi, industri budaya oleh mazhab Frankfurt dan juga mediatisasi.
Samarinda: Fakultas Ilmu Budaya Universitas Mulawarman, 2017
400 CLLS 3:2 (2017)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Abstrak :
Bali is a tourist destination area who has tourism fascination with beautiful natural unique cultures and friendliness peoples. Bali developed cultural tourism which represents especial potency in this tourist destination area. But along journey not all of tourism areas exist in Bali expands without in planning in its management, so that peep out various problems, there are physical, social, cultural, and also environmental problems. If that tourism like development model continued in Bali, hence various problems will emerge and values water source, waste and garbage problems, environment degradation, cultural energy and live Bali society dislocation. Bali as Tourism Island has limitation areas, planning water support mus have planning in its tourism development. With expected also for Bali tourism development earn to have sustainable, for now and next generations. Type of tourism recommended to be developed in Bali that alternative tourism, like ecotourism, culture tourism countryside tourism, nation tourism who its concern with environment and also entangling local society.
JUKIN 5:2 (2010)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Abstrak :
Cultural tourism issues is a problem related with the value, in other words there is sufficient value to the development of cultural tourism. Tourism and culture are different entities so that the inherent value of both is also different. In this paper will describe the value of what "should" is owned by tourism, and the value of what "should" is owned by culture, and also see the value of what "should be" held by cultural tourism. The principal value of tourism is the economic value, while other values are secondary value. Existing values in the culture can be increased or decreased increased if directed to enhance human dignity and decrease if oriented toward the values outside the culture itself Cultural tourism has value if it can increase the economic value and culture value.
JUKIN 5:2 (2010)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Abstrak :
Semua pihak terkait dalam industri pariwisata perlu memiliki gambaran yang utuh dan terpadu dalam mengelola potensi sumber daya yang dimiliki pada masing-masing kabupaten di Pulau Sumbawa serta diperlukan arah dan strategi yang jelas untuk mengembangkan potensi-potensi baik budaya maupun alam yang terkait dengan kepariwisataan. Diharapkan setiap kabupaten telah memiliki pola pengembangan dan pengelolaan pariwisata yang jelas dan terproduktlf dalam jangka waktu tertentu sehingga mampu mengembangkan berbagai abyek dan daya tarik wisatanya sesuai dengan situasi clan kondisi pada musing-masing daerahnya.
JPSNT 20:1 (2013)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Abstrak :
Indonesia is a physically a big country. It has 13.000+ islands, 250 million citizens and stretches as far from London to Moscow, from san Francisco to New York. It aspires to be a global player and already a respected regional power, big in Asean and APEC, with considerable influences over its neighbors, including New Zealand, Papua New Guinea and Australia. Since its independence in 17 August 1945, Indonesia have developed and changed in so many ways. Its economy have soared, took a major hit and then recovered itself, slowly climbing into the ranks of major economies in the world, even admitted to the elite G20 group. Indonesia is even predicted to be the 6 th biggest in economy in 2030. Its political system have been molded, pushed and pulled to multiple directions. indonesia have tried liberal system and a central-lead and socialist minded system before setting into Pancasila democracy system, neither liberal nor special, but a combination of both.
DIPLU 7:3 (2015)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Abstrak :
Bisnis pariwisata merupakan sektor mega industri yang memiliki kompleksitas sistem yang tersusun seperti jaring laba-laba. Salah satu contohnya, pariwisata tidak dapat dipisahkan dari aspek promosi. Hal ini pula yang mendorong negara-negara berkembang mulai menajamkan fokus dalam mempromosikan keunggulan pariwisata melalui slogan-slogan tertentu dan pameran pariwisata mancanegara. Promosi ini ditujukan untuk meningkatkan arus masuk turis asing. Indonesia yang dianugerahi kekayaan alam dan budaya kini juga sudah aktif melakukan promosi pariwisata di tingkat internasional melalui pameran dan kerjasama pemerintah denga mitra domestik dan asing. Namun hal yang terpenting yang perlu diingat adalah promosi pariwisata juga tidak berdiri sendiri. Sistem pariwisata akan melibatkan elemen promosi yang bekerja bukan sekedar sebagai tahap untuk menawarkan sebanyak banyaknya berapa destinasi wisata tetapi juga dapat menganalisa faktor-faktor yaitu trend global dan perilaku konsumen yang nantinnya akan menentukan pilihan perjalanan dan permintaan destinasi. Promosi pariwisata akan semakin maksimal saat terdapat sinergis peran antara perwakilan RI di luar negeri. Promosi pariwisata yang komprehensif akan berdampak positif bagi peningkatan ekonomi masyarakat serta penguatan dan pelestarian komunitas dan budaya lokal.
DIPLU 7:3 (2015)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library