Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 6 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Herman Pamuji
Abstrak :
Skripsi ini membahas tentang orientasi nilai budaya yang terdapat dalam kautamaning laku yang diajarkan dalam olah rasa organisasi Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT), yang berasal dari masyarakat Madiun. Teori yang digunakan adalah teori orientasi nilai budaya yang dikemukakan oleh C. Kluckhohn, sedangkan metodologi yang digunakan adalah metode deskriptif analisis. Pada kautamaning laku yang diajarkan oleh Persaudaraan Setia Hati Terate, mencakup 5 hal yang menjadi hakikat dari manusia, yaitu hakikat hidup manusia, hakikat karya manusia, hakikat kedudukan manusia dalam ruang waktu, hakikat hubungan manusia dengan alam sekitar, dan hakikat hubungan manusia dengan sesamanya. Kelima hakikat tersebut, diajarkan oleh Persaudaraan Setia Hati Terate, untuk mencapai tujuan memayu hayuning bawono, suro diro jayaningrat, lebur dening pangestuti. ......This thesis discusses the cultural value orientations contained in kautamaning laku by Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT), which comes from the Madiun’s people. The theory that was used is the theory of cultural value orientations proposed by C. Kluckhohn, while the methodology used is descriptive analysis methods. In kautamaning laku by Persaudaraan Setia Hati Terate, covering 5 things to the essence of the human being, the nature of human life, the nature of the work of man, the nature of the place of humanity in time, the nature of man's relationship with nature, and the nature of human relationships with each other. All of the essences, taught by Persaudaraan Setia Hati Terate, to achieve the goal memayu hayuning bawono, suro diro jayaningrat, lebur dening pangestuti.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2013
S44683
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dian Tresnawardhani Ruky
Abstrak :
Konflik interpersonal yang terjadi dalam Iingkungan kerja adalah kondisi pertentangan yang timbul antara sedikitnya dua pihak yang memiliki hubungan keterkaitan dalam pekerjaan, yang disebabkan oleh adanya perbedaan mendasar dalam persepsi masing-masing pihak mengenai tujuan, ide dan kepentingan, serta perbedaan lain yang sifatnya Iebih pribadi dan emosional. Salah satu penyebab terjadinya konflik interpersonal dalam perusahaan adalah perbedaan latar belakang budaya. Dengan semakin meningkatnya arus tenaga kerja asing (TKA) ke Indonesia, maka situasi-situasi multinasional alau multikultural yang rawan terhadap konflik pun akan semakin banyak tercipta. Konflik tersebut bisa bersifat fungsional maupun disfungsional bagi organisasi, yang berkaitan dengan pendekatan yang digunakan para manajer dalam menghadapi konflik, yailu pendekatan tradisional, pendekatan hubungan kemanusiaan dan pendekatan interaksionis. Kemampuan untuk menangani konflik secara efektif merupakan salah satu keterampilan interpersonal yang penting dikuasai oleh para manajer. Terdapat beberapa gaya penanganan konflik yang merupakan cara atau metode yang cenderung diterapkan oleh individu dalam menyelesaikan konflik yang dihadapinya, yaitu fighting atau competitive, smoothing atau accomodating avoiding, bargaining dan problem solving atau collaborative. Penelitian ini dimaksudkan sebagai suatu studi eksploralif yang berusaha menjawab permasalahan lentang pendekatan yang digunakan oleh para manajer Indonesia dalam menghadapi konflik, dampak dari terjadinya konflik dalam suatu organisasi menurut para manajer Indonesia, faktor- faktor penyebab terjadinya konflik antara TKA dan TKI dalam suatu perusahaan, dan kecenderungan gaya penanganan konflik tertentu yang diterapkan oleh para manajer Indonesia dalam menghadapi konflik dengan atasan atau rekan kerja berkebangsaan asing. Diharapkan hasil penelitian ini dapat memberikan manfaat bagi pengembangan studi tentang konfIik dalam organisasi. Sedangkan dari segi praktis, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi yang berguna bagi penyusunan modul yang efektif dalam pelatihan mengenai konflik dan gaya penanganan konflik dalam organisasi. Penelitian ini melibatkan 10 orang partisipan, yang seluruhnya merupakan manajer Indonesia yang bekerja di sebuah perusahaan multinasional. Adapun metode pengumpul data yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konflik cenderung dipersepsi negatif, dengan menggunakan pendekatan tradisional terhadap konflik. Sedangkan sumber-sumber konflik interpersonal antara TKI dan TKA dalam perusahaan menurut para partisipan adalah faktor komunikasi, faktor struktur organisasi, faktor kepribadian dan faktor budaya. Dari hasil penelitian ini, tidak ditemukan suatu pola yang jelas tentang gaya penanganan konflik yang cenderung diterapkan oleh para manajer Indonesia. Namun demikian, penelitian ini memberikan hasil yang senada dengan penelitian yang dilakukan terhadap pekerja Malaysia, yang menunjukkan adanya kecenderungan penggunaan gaya penanganan konflik kolaborasi dan kompromi dengan menggunakan mediator, dan penelitian-penelitian Iain yang menemukan bahwa gaya penanganan konflik yang berorientasi pada pemecahan masalah (kolaborasi dan kompromi) pun digunakan dalam budaya kolektivistik. Sebagai saran kiranya dapat dilakukan studi perbandingan dengan masalah serupa, yaitu konflik interpersonal antara TKI dan TKA, dengan menggunakan baik TKA dan TKI sebagai partisipan, dan dengan karakteristik TKA yang Iebih beragam serta berasal dari beberapa perusahaan. Hal ini dimaksudkan unluk memperoleh gambaran tentang permasalahan yang Iebih Iengkap. Selain itu, penelitian dapat difokuskan pada karakteristik partisipan yang Iebih heterogen, agar didapatkan data yang Iebih lengkap. Unluk itu sebaiknya jumlah partisipan dalam penelitian pun diperbesar agar dapat mewakili heterogenitas tersebut.
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 1998
S2694
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
London: Routledge, 1997
303.482 WOR
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Abstrak :
Social networks provide social capital to the prospective migrants. They could also reduce migration's financial and social costs and risks by providing the new migrant with valuable information, job contacts, and other resources. This paper investigates the role of migrants networks, particularly those based on family, friendship, and community ties. Specifically, it explores how social networks emerge, develop, facilitate, and sustain the flow of migrants from Indonesia and the Philippines to Sabah. It presents the dynamic and variable portrayal of social networks by demonstrating how they gradually assume different forms and functions for women and for men that differently affect settlement outcomes, economic opportunities, and chances to become legal immigrants in Sabah. This study incorporates social networks and gender perspective. Data collection is based on the qualitative method. The findings suggest that social networks can both strengthen and broaden over time depending on the length of stay in Sabah, working experiences and the knowledge that has been accumulated.
BUMA 1:1 (2011)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Livermore, David
Abstrak :
You lead across a multicultural terrain : why CQ? -- You need a map for the journey : Contents : CQ overview -- Whet your appetite : CQ drive (step 1) -- Study the topography : CQ knowledge (step 2a) -- Dig beneath the terrain : CQ knowledge (step 2b) -- Turn off the cruise control : CQ strategy (step 3) -- Run, walk or jog : CQ action (step 4) -- See the journey ahead : proof and consequences of CQ -- Recruit travel companions : developing CQ in your team.
New York: Amacom, 2010
658.4 LIV l
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Livermore, David A., 1967-
Abstrak :
Why are some leaders able to create trust and negotiate contracts with Chinese, Latin Americans, and Germans all in the same day, while others are barely able to manage the diversity in their own offices? The answer lies in their cultural intelligence, or CQ. Packed with practical tools, research, and case studies, "Leading with Cultural Intelligence" breaks new ground, offering today's global workforce a specific, four-step model to becoming more adept at managing across cultures. Practical and insightful, this indispensable guide shows leaders how to connect across any cultural divide, including national, ethnic, and organizational cultures.
New York: American Management Association;, 2010
e20447779
eBooks  Universitas Indonesia Library