Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Pradita Yulandi
Abstrak :
Tesis ini membahas hasil penelitian tentang analisis penggunaan teknik penyelidikandalam penanganan tindak pidana pencurian kendaraan bermotor di Kepolisian ResortMetro Jakarta Barat. Penelitian ini dilakukan dengan metode deskriptif-kualitatifyang bersumber dari data primer dan sekunder dengan metode pengumpulan datayang dilakukan dengan cara wawancara mendalam, wawancara pakar, observasi dantelaahan dokumen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa masih adanya curanmor diwilayah hukum Polres Jakarta Barat, disebabkan karena belum terbongkarnyajaringan pelaku curanmor yang terdiri dari pelaku, pengirim dan penadah hasilkejahatan. Saat ini penegakan masih lebih difokuskan pada pelaku pencurian,sedangkan pelaku pengiriman dan penadah tidak seluruhnya dapat diungkap,mengingat kendaraan bermotor sangat mudah berpindah tempat dan diubahbentuknya. Berdasarkan hasil wawancara dan praktik dilapangan, kemudahanperubahan bentuk dan perpindahan kendaraan hasil curian ini juga mempersulitkepolisian dalam menemukan bukti kejahatan dan pengungkapan tuntas kasuscuranmor. Kondisi ini, mendorong munculnya pelaku-pelaku pencurian baik pelakubaru maupun residivis, karena masih ada penadah yang akan menerima hasil curian.Artinya sisi demand dan supply masih tetap berjalan, pelaku pencurian masihmendapatkan nilai ekonomis dari kejahatannya, sehingga masih terus melakukankejahatan curanmor. Selain upaya yang dapat dilakukan oleh Satreskrim PolrestroJakarta Barat adalah menggunakan teknik penyelidikan yaitu controlled deliveryyang dapat mengungkap seluruh pelaku dalam jaringan kejahatan curanmor, dalamhal ini pelaku, pengirim dan penadah yang kedudukannya berada di luar Kota JakartaBarat. Pada masa mendatang penerapan teknik penyelidikan Controlled Delivery pengiriman yang diawasi oleh pihak kepolisian, diharapkan dapat mengungkapjaringan, modus maupun menangkap seluruh pihak terkait dengan pencuriankendaraan bermotor. Pengungkapan jaringan dan modus ini diharapkan dapat lebihefektif untuk menanggulangi bahkan menghilangkan kejahatan pencurian kendaraanbermotor karena meliputi pula upaya pencegahan kejahatan yaitu denganmenghilangkan nilai ekonomis dari kejahatan.
This thesis discusses the results of research on the analysis of the use of investigationtechniques in the handling of criminal theft of motor vehicles at the Police ResortWest Jakarta Metro. This research is done by descriptive qualitative method thatcomes from primary and secondary data with data collecting method done by indepthinterview, expert interview, observation and document review. The result ofthe research shows that the existence of curanmor in West Jakarta Police area iscaused by the unfamiliar network of curanmor perpetrators consisting of theperpetrator, the sender and the felon of the crime result. Currently enforcement is stillmore focused on the perpetrators of theft, while the perpetrators of delivery andpenadah not entirely can be revealed, given the motor vehicle is very easy to moveand changed its shape. Based on the results of interviews and field practice, the easeof change of form and the transfer of stolen vehicles also makes it difficult for thepolice to find evidence of crime and complete disclosure of the case of curanmor.This condition, encouraging the emergence of the perpetrators of theft of both newand recruited perpetrators, because there are still penadah who will receive the loot.This means that the demand and supply side is still running, the theft perpetratorsstill get the economic value of the crime, so still continue to commit crime curanmor.In addition to efforts that can be done by Satreskrim Polrestro West Jakarta is to usea controlled delivery investigation technique that can reveal all the perpetrators incrime network curanmor, in this case the perpetrators, senders and penadah whoseposition is outside the West Jakarta. In the future the application of controlleddelivery supervised surveillance investigation techniques by the police, is expectedto reveal the network, mode and capture all parties related to motor vehicle theft.Disclosure of networks and modes is expected to be more effective to overcome andeven eliminate the crime of motor vehicle theft because it includes also crimeprevention efforts is to eliminate the economic value of crime.
Depok: Sekolah Kajian Stratejik dan Globa Universitas Indonesia, 2018
T49369
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dea Seli Vea
Abstrak :
Skripsi ini mendeskripsikan hubungan antara pola demografi sosial pelaku dengan keterlibatan pelaku dalam perdagangan narkotika di wilayah Indonesia yang ditangani oleh Direktorat Narkotika Alami, BNN RI pada tahun 2014. Penelitian ini menggunakan konsep crime patterns diataranya yaitu gender and crime, age and crime, class and crime dan the ecology of crime. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan tipe deskriptif. Hasil penelitian menemukan bahwa pelaku perdagangan narkotika di wilayah Indonesia berasal dari berbagai latar belakang demografi sosial. Kemudian hubungan antara demografi sosial dengan keterlibatan pelaku dalam perdagangan narkotika menunjukkan hasil yang bervariasi.
This thesis described the relationship between social demographic patterns of offenders with their involvement in drug trafficking in Indonesia who handled by the Natural Narcotics Directorate, Board of Narcotics National Republic of Indonesia in 2014. This study used the concept crime patterns including gender and crime, age and crime, class and crime and the ecology of crime. This study used a quantitative approach with descriptive type. The study found that the drug traffickers in Indonesia come from various social demographics background. Then, the relationship between social demographics with the offenders involvement in the drug trafficking show varying results.
Depok: Universitas Indonesia, 2016
S65688
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Laetitia Belva Avishya
Abstrak :
ABSTRAK
Salah satu barang yang dilarang untuk diekspor dari Indonesia dalam perdagangan internasional adalah benih lobster. Hal ini dilakukan untuk menjaga jumlah lobster yang ada di laut Indonesia serta menjamin kebutuhan bahan baku bagi industri lobster dewasa. Adanya larangan ini membuat terjadinya penyelundupan benih lobster ke luar negeri. Di balik kasus-kasus penyelundupan benih lobster yang terjadi ditemukan adanya jaringan perdagangan ilegal benih lobster. Dalam tulisan ini kasus perdagangan ilegal benih lobster dianalisis menggunakan 10 kategori modus operandi oleh L. W. Artcherly, yaitu classword, entry, means, object, time, style, tale, pal, transport, dan trademark, untuk menggambarkan modus operandi yang dilakukan oleh pelaku. Selain itu, kategori pals juga dapat menjelaskan pelaku-pelaku yang terlibat serta karakteristik dan perannya dalam perdagangan ilegal benih lobster. Sehingga dapat digambarkan keterlibatan jaringan transnational organized crime dalam perdagangan ilegal ini. ABSTRACT
One item that is prohibited from being exported from Indonesia in international trade is baby lobster. It is done to maintain the number of lobsters that exist in the Indonesian sea and ensure the raw material needs for the adult lobster industry. This prohibition makes the smuggling of baby lobster exists. Behind the cases of baby lobster smuggling is found the networks of baby lobster trafficking. In this paper the cases of baby lobster trafficking are analyzed using 10 categories of modus operandi by L. W. Artcherly, which are classword, entry, means, object, time, style, tale, pal, transport, and trademark, to describe the modus operandi of the perpetrator. In addition, the category pals can also explain the actors involvement, their characteristics and roles in the baby lobster trafficking. So that it can be described the involvement of the transnational organized crime network in this illegal trade.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2019
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Khanza Audrina Ramadhanty
Abstrak :
Tulisan ini berfokus pada interpretasi kerentanan delegasi Asian Games ke-XVIII 2018 di Palembang ke dalam pemetaan kejahatan dengan menggunkan Sistem Informasi Geografis (SIG). Kerentanan dihitung dengan perbandingan jumlah akomodasi dengan jumlah delegasi Asian Games ke-XVIII 2018 yang tersebar di Palembang. Pemetaan kerentanan dibuat dengan menggunakan teknik overlay angka kerentanan yang dibuat dengan icon diatas peta persebaran akomodasi delegasi Asian Games ke-XVIII 2018 di Palembang yang dibuat oleh Badan Nasional Penanggulangan Terorisme. Selanjutnya pemetaan kerentanan delegasi Asian Games ke-XVIII 2018 di Palembang dianalisis dengan menggunakan teori pola kejahatan (crime pattern theory). Hasil penulisan ini menunjukan bahwa pemetaan kerentanan dengan menggunakan Sistem Informasi Geografis menunjukan bahwa terdapat sembilan dari dua belas akomodasi yang rentan terhadap serangan terorisme. ......This Paper focusing on the use of Geographic Information System to make a crime mapping of the vulnerability of the delegates of the XVIII Asian Games in Palembang. Vulnerability is calculated by comparing the number of accommodations with the number of delegates from the XVIII Asian Games spread across Palembang. Vulnerability mapping is made by overlaying the distribution of accommodation for delegates of the XVIII Asian Games in Palembang made by the Badan Nasional Penanggulangan Terorisme with the vulnerability data represented by icons. Furthermore, the vulnerability mapping of the delegates of the XVIII Asian Games 2018 in Palembang was analyzed using the crime pattern theory. The results of this paper show that vulnerability mapping using the Geographic Information System shows that there are nine out of twelve accommodations that are vulnerable to terrorism attacks.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2019
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library