Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 11 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Riyadiana Chlairandes
"Kriminalitas adalah masalah yang kian berkembang seiring pertumbuhan suatu kota. Perkembangan suatu kota yang cepat berdampak pada penurunan daya dukung kota yang berimbas pada permasalahan-permasalahan lain diantaranya kemiskinan, keterbatasan ruang terbuka hijau, peningkatan jumlah pengangguran, kriminalitas dan sebagainya.
Selama periode Tahun 2009?2014, jumlah kejadian kejahatan atau tindak kriminalitas kota-kota di Indonesia menunjukan peningkatan. Berdasarkan Publikasi Statistik Kriminal 2015, Wilayah Polda Metro Jaya menjadi penyumbang jumlah kejadian kejahatan (crime total) terbanyak yaitu 44.298 kasus dari total 325.317 kasus di seluruh Indonesia. (BPS,2015). Disamping biaya-biaya ekonomi yang ditimbulkan dari tingginya tingkat kriminalitas di suatu wilayah terdapat pula biaya sosial dan psikologis yang harus ditanggung masyarakat dan para korban kejahatan misalnya ketakutan, kecurigaan, pengurangan aktivitas publik hingga pengurangan kualitas hidup di suatu kota menjadikan kriminalitas segagai isu penting dalam perencanaan kota dan daerah.
Studi ini mengidentifikasi lokasi yang menjadi hotspot dari banyaknya kejahatan di Ibukota dan menganalisa keterkaitan antara total crime dan faktor sosial ekonomi pada tingkat kelurahan di wilayah Provinsi DKI Jakarta. Penelitian ini menggunakan data-data sekunder hasil publikasi Badan Pusat Statistik (BPS) diantaranya Statistik Kriminal Indonesia, Jakarta Dalam Angka, IPKS 2014, PODES 2014 dan SUSENAS, data dari Badan Pertanahan Nasional (BPN) dan publikasi lain yang terkait, dikaji menggunakan pendekatan Geographic Information System (GIS) untuk mengidentifikasi pola sebaran dan hubungan antara variabel dependen dengan variabel independen yang dilanjutkan dengan Regresi Ordinary Least Square (OLS).

Crime is a problem that is growing along with the growth of a city. Development of the city's rapid impact on the carrying capacity of the city which impact on other issues including poverty, limited green open spaces, increase unemployment, crime and so on.
During the period of 2009-2014 year, the number of incidents of crime or criminality cities in Indonesia showed an increase. Based Crime Statistics 2015 publication, the Jakarta Police Region contributed the number of incidents of crime (crime total) that most cases of the total 325 317 44 298 cases throughout Indonesia. (CBS, 2015). Besides the economic costs arising from the high crime rate in some areas there are the costs of the social and psychological to society and victims of crime, for example fear, suspicion, reduction of public activities to the reduction of the quality of life in a city makes the crime segagai important issues in planning cities and regions.
The study identifies the location being a hotspot of many crimes in the capital and analyze the linkages between total crime and socio-economic factors on district level in the area of Jakarta. This study uses secondary data result of the publication of the Central Statistics Agency (BPS) of them Statistics Criminal Indonesia, Jakarta in Figures, IPKS 2014, PODES 2014 and SUSENAS, data from the National Land Agency (BPN) and other publications related, were examined using approaches Geographic information System (GIS) to identify patterns of distribution and the relationship between the dependent variable and independent variables followed by Regression Ordinary Least Square (OLS)."
Depok: Universitas Indonesia, 2016
T46199
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mavelia Nandari Sinuhaji
"Kebahagiaan menurut ekonomi sering kali dibatasi ketat secara kuantitatif, yaitu terbatas dalam pendapatan. Oleh karena itu, studi ekonomi kebahagiaan berupaya untuk menggunakan indikator pengukuran lain untuk melengkapi ukuran kesejahteraan yang lebih luas. Penelitian ini menjadikan kejahatan sebagai indikator baru pengukuran kebahagiaan dengan menggunakan sampel perdesaan dan perkotaan. Studi ini bertujuan untuk melihat hubungan antara kebahagiaan dan kejahatan di tingkat perdesaan dan perkotaan. Hasil studi membuktikan bahwa kejahatan benar mempengaruhi kebahagiaan seseorang. Berdasarkan sampel yang digunakan, tindak kejahatan memang lebih sering terjadi di perdesaan, namun tingkat kejahatan di perkotaan tetap lebih tinggi dibandingkan perdesaan.

Happiness in economics is often strictly limited in quantitative terms, i.e. limited to income. Therefore, economic studies of happiness seek to use other measurement indicators to complement broader measures of well-being. This study uses crime as a new measurements indicator of happiness using rural and urban samples. The study aims to examine the relationship between happiness and crime at the rural and urban levels. The results prove that crime does affect people's happiness. Based on the sample used, crime is more common in rural areas, but urban crime rates remain higher than rural areas."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Afrian Novia Kartikasari
"Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis hubungan antara kemiskinan dan tingkat kejahatan narkoba di Indonesia. Penelitian ini menggunakan data panel 33 provinsi selama rentang waktu tahun 2015 – 2020. Data diperoleh dari Badan Narkotika Nasional dan Badan Pusat Statistik yang diolah menggunakan pendekatan Random Effect Model (REM). Analisis difokuskan pada ukuran yang objektif untuk kejahatan narkoba yaitu, jumlah tersangka narkoba yang berhasil ditangkap oleh Kepolisian RI dan Badan Narkotika Nasional dan tingkat kemiskinan yang diukur dengan persentase penduduk miskin. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat korelasi yang negatif dan signifikan antara kemiskinan dengan tingkat kejahatan narkoba di Indonesia. Hal ini dapat dijelaskan melalui teori aktivitas rutin, dimana perlu dilakukan pendekatan “situasi” untuk melihat efek dari kemiskinan terhadap tingkat kejahatan yakni tidak hanya dari sisi pelaku namun juga dari sisi korban dan lingkungan sekitar. Apabila dilihat berdasarkan sudut pandang ini, maka apabila lingkungan sekitar kebanyakan adalah penduduk miskin, maka terjadinya kejahatan narkoba akan berkurang. Orang-orang yang hidup di bawah garis kemiskinan, kecil kemungkinannya untuk mengonsumsi narkoba terutama jenis shabu dari hasil pendapatannya sendiri. Karena harga yang harus dibayarkan melebihi kapasitas mereka dalam memenuhi kebutuhan dasar untuk tetap hidup layak. Selain itu, bandar/pengedar narkoba juga akan mencari korban yang layak untuk melakukan transaksi peredaran gelap narkoba. Sehingga wilayah dengan tingkat kemiskinan yang tinggi, akan lebih sedikit terjadi kejahatan narkoba.

The purpose of this study is to analyze the relationship between poverty and the level of drug define offence in Indonesia. This study uses panel data from 33 provinces during the period 2015-2020. The data is obtained from the National Narcotics Agency and the Central Statistics Agency. The analysis focuses on a more objective measure for drug define offence, which is the number of drug suspects and the poverty level which is the percentage of the poor. By using the Random Effect Model (REM) approach, the results show that there is a negative and significant correlation between poverty and the level of drug define offence in Indonesia. This can be explained through the theory of routine activities, where it is necessary to take a “situation” approach to see the effects of poverty on crime rates, not only from the perspective of the perpetrator but also from the side of the victim and the guardian. From this point of view, if the surrounding environment is mostly poor people, then the occurrence of drug define offence will be reduced. People who live below the poverty line are less likely to consume drugs, especially shabu from their own income. Because the price they have to pay exceeds their capacity to fulfill their basic needs to live a decent life. In addition, drug dealers will also look for worthy victims to carry out illicit drug trafficking transactions. So that in areas with a high poverty level, there will be fewer drug define offence."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Buchanan, Cathy
Australia: The Center for Independent Studies, 1992
364.2 BUC c
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Luksetich, William A.
Boston, Toronto: Little, Brown, 1982
338.47 LUK c
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Italy: UNICRI, 1990
364 ESS
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Ade Erlangga Masdiana
"Social aspects of crimes related to socioeconomic and political conditions in Indonesia."
Kebayoran Baru, Jakarta: NFU Pub, 2006
344.032 88 ADE k
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
"Summary:
The Handbook on the Economics of Crime provides cutting-edge and specially commissioned contributions dealing with theoretical and empirical modeling of criminal choice and behavior."
Cheltenham, UK ; Northampton, MA: Edward Elgar, 2010
364 HAN
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Wilson, Paul R.
Sydney: George Allen and Unwin, 1982
364.349 91 WIL b
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
New York: Routledge, 2012
338.47 PRO
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>