Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Muchammad Cholil
Abstrak :
Poros engkol (crank shaft) adalah salah satu komponen dari mesin motor bakar. Ada kemungkinan sebuah poros engkol mengalami keretakan pada permukaannya setelah mengalami proses pembuatan, untuk itu perusahaan otomotif menggunakan mesin cracker test untuk memeriksa keretakan pada permukaan poros engkol. Mesin cracker test akan memagnetisasi poros engkol sehingga poros engkol mempunyai medan magnet. Selama proses magnetisasi poros engkol disiram cairan yang merupakan campuran air, cairan kimia, dan serbuk besi. Serbuk besi pada cairan tersebut akan melekat pada bagian permukaan poros engkol yang retak. Kemudian poros engkol diperiksa dibawah sinar ultra violet untuk megetahui keretakan pada permukaan poros engkol tersebut. Keretakan pada permukaan ditunjukkan oleh intensitas cahaya yang dipantulkan serbuk besi yang menyisip ke bagian permukaan poros engkol yang retak. Tugas akhir ini membuat perangkat lunak untuk memeriksa keretakan permukaan pada poros engkol dengan menggunakan algoritma jaringan saraf tiruan. Poros engkol dipotret dibawah sinar ultra violet dengan kamera digital. Hasil pemotretan kemudian diperiksa oleh perangkat lunak ini sehingga dapat diketahui bagaimana kondisi poros engkol. Pemeriksaan dilakukan dengan membandingkan keluaran jaringan saraf tiruan yang telah dibangun sebelumnya dengan target yang ditentukan saat jaringan saraf tiruan dibangun. Jika nilai koefisien korelasi basil pembandingan diatas 0,7 maka poros engkol dinyatakan bagus. Jika nilai koefisien korelasi basil pembandingan dibawah 0,7 maka poros engkol dinyatakan jelek.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Maradu R.S.
Abstrak :
Besi tuang nodular merupakan Salah satu jenis besi cor dimana perbedaannya terletak pada bentuk gratitnya. Bentuk grafit dari besi tuang nodular adalah bulat, hal inilah yang membuamya rnemiliki sifat melcanis yang terbaik diantara jenisnya clan hampir mendekati sifat mekanis besi baja. Besi tuang nodular sudah banyak digunakan didunia industri karena sifat mekanisnya yang baik dan proses produksi yang relatif rnurah dan salah satu perusahaan yang bergerak dibidang otomotif PT TAM menggunakan besi tuang nodular sebagai bahan crank shah. Besi tuang nodular dapat dinaikkan sifat mekanisnya dengan perlakuan panas, atau dengan penambahan unsur paduan. PT TAM mcnggunakan proses normalisasi untuk menaikkan sifat mekanis besi tuang nodular sebagai bahan crank-shaPr_ Alcan tetapi proses normalisasi membutuhkan biaya yang mahal dan setclah proses nonnalisasi dimensi material berubah, untuk itu harus dilakukan beberapa proscs lagi agar menjadi finishing material. Teori lain menyatakan bahwa penambahan unsur tembaga (Cu) pada besi tuang nodular alcan mempertinggi sifat mekanisnya. Pada kesempatan ini dilakukan studi penambahan unsur tembaga sebesar 0,75% tanpa normalisasi dan akibalnya pada sifat mekanisya yang terdiri dari pemgujian kekuatan taril-c, pengujian kckerasan dan pengujian. Dengan melakukan perbandingan antara besi tuang nodular yang dinormalisasi produk PT TAM dengan besi tuang nodular 0,75% Cu produk baru, temyata keduanya tidak jauh berbeda dimana sifat mekanis besi tuang nodular 0,75% Cu tanpa nomxalisasi berada diatas range minimum yang diizinkan. Dengan demikian untuk mengefisiensikan biaya dan alur proses, malra dengan penambahan unsur tembaga pada besi tuang nodular dapat menggantikan proses normalisasi sebagai usaha untulc mempertinggi sifat mekanis.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1997
S36815
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library