Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 5 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Supangkat, Budiawati
Abstrak :
ABSTRAK
Tujuan penulisan ini adalah untuk mengetahui mengapa usaha kerajinan peci di Ulujami tidak mengalami kemajuan walaupun telah mendapat bantuan dari pemerintah, dengan meneliti apakah ada mental dan tingkah laku kewiraswastaan di antara para pengrajin peci tersebut.Kesimpulan yang dapat ditarik dari penelitian ini adalah bahwa: (1) para pengrajin peci di Ulujami pada umumnya belum mempunyari mental dan tingkah laku kewiraswastaan; mereka yang mempunyai mental dan tingkah laku kewiraswastaan hanya sangat terbatas jumlahnya; dan bahwa (2) para pengrajin peci hanya akan maju apabila ada pemimpin yang dianggap cocok oleh sebagian besar dari para pengra_jin peci tersebut. Mengenai masalah kesimpulan pertama ialah masalah bahwa para pengrajin peci di Ulujami tidak mempunyai men_ital dan tingkah laku kewiraswastaan adalah kesimpulan yang saya depat dengan meneliti kelima ciri tingkah laku kewiraswastaan yang dikemukakan oleh M.Amin Aziz. Apabila dilihat dari soal kemampuan para pengrajin peci untuk menemu_kan atau mencari ide Baru secara perseorangan, makes: kemampuan itu sangat sedikit dan hanya ada di antara para pengrajin peci yang tergolong pengusaha besar. Hal ini
1984
S12685
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ayuddin
Abstrak :
ABSTRAK
Masyarakat Gorontalo pada umumnya masih mengandalkan fornitur meja dan kursi yang terbuat dari rotan, Namun seiring dengan perkembangan hasil produk meja dan kursi dari rotan tersebut sudah mulai ditinggalkan, salah satu penyebabnya adalah berkembangnya desain furnitur yang lebih meyakinkan dari bahan yang lain seperti kayu dan alumunium. Pengabdian masyarakat ini (IBM) akan memberikan solusi redesain untuk meja dan kursi yang terbuat dari rotan dengan memperhatikan tiga konsep utama, yaitu efesiensi, estetis, dan fungsional. Dengan konsep ini dapat menghasilkan produk meja dan kursi yang lebih inovatif, kuat, dan memiliki estetika yang lebih tinggi sehingga menjadi produk yang unggul dalam berkompetisi. Target khusus yang ingin dicapai adalah terjadinya peningkatan: 1) pengetahuan dan keterampilan tentang mendesain meja dan kursi dari rotan dengan menggunakan tiga konsep, yaitu efisiensi, estetis, dan fungsional, 2) peningkatan pendapatan pengrajin meja dan kursi dari rotan. Selain target tersebut, juga terjadinya perbaikan administrasi pengrajin dan manajemen pemasaran. Metode yang digunakan adalah pelatihan maupun pendampingan secara langsung kepada pengrajin tentang strategi dan teknik dalam pembuatan meja dan kursi yang terbuat dari rotan. Hasil yang diharapkan akan terjadinya peningkatan harga jual sehingga kesejahteraan pengrajin meja dan kursi menjadi lebih baik di masa yang akan datang.
Bandung: Unisba Pusat Penerbitan Universitas (P2U-LPPM), 2017
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Riza Harmain
Abstrak :
Penelitian ini dilakukan di Desa Datarnangka, Kecamatan Sagaranten, Kabupaten Sukabumi yang memiliki pengrajin batu mulia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola sebaran pengrajin batu mulia, daerah asal bahan batu mulia, tujuan distribusi batu mulia dan kualitas batu mulia. Metode yang digunakan adalah analisis tetangga terdekat terkait sebaran pengrajin batu mulia serta analisis deskriptif terkait daerah asal bahan batu mulia, daerah tujuan distribusi batu mulia dan kualitas batu mulia. Hasil dari penelitian ini adalah bahwa persebaran pengrajin batu mulia di Desa Datarnangka menunjukkan pola mengelompok karena keberadaan pengrajin yang terhubung dengan permukiman. Sedangkan daerah asal bahan batu mulia terbagi atas skala lokal, skala regional dan skala nasional. Daerah tujuan distribusi batu mulia terbagi atas skala lokal, skala regional, skala nasional dan skala internsional. Kualitas batu mulia terbagi atas warna batu mulia, motif batu mulia, bentuk batu mulia dan tingkat kekerasan batu mulia.
The research is located in Datarnangka Village, Sagaranten Sub-District, Sukabumi Regency which is have gemstone craftsmans. The research aims to acknowledge the pattern of spatial dissemination of gemstone craftsmans, gemstone origins, distribution aims and gemstone qualities. The research methods is by using nearest neighbor analysis related to the dissemination of gemstone craftsmans and by using descriptive analysis related to gemstone origins, distribution aims and also gemstone qualities. The research output is the spatial dissemination of craftsmans in Datarnangka Village shows the clustered pattern due to the craftsmans existence connected to the settlements. Gemstone origins are divided into local, regional and national. Distribution aims are divided ito local, regional, national dan international. Gemstone qualities are divided into color, motive, shape and hardness level.
2016
S62724
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Moch Bigi Ramadha Putra
Abstrak :
ABSTRAK
Skripsi ini membahas mengenai Perbandingan Tekniker Gigi dan Tukang Gigi Berdasarkan Hukum Kesehatan. Setelah Mahkamah Konstitusi menyatakan bahwa Pasal 73 ayat 2 dan Pasal 78 Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran adalah inkonstitusial melalui Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 40/PUU-X/2012, maka tukang gigi merupakan pekerjaan yang bersifat legal di Indonesia. Wewenang tukang gigi adalah membuat dan memasang gigi palsu. Akan tetapi, dalam dunia medik telah dikenal profesi tekniker gigi yang memiliki lingkup wewenang yang serupa. Dengan menggunakan metode penelitian yuridis normatif yang melakukan penelitian terhadap bahan hukum primer, sekunder, dan tersier, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa tekniker gigi dan tukang gigi memiliki kesamaan, tetapi juga memiliki perbedaan yang signifikan.
ABSTRACT
This thesis examines Comparison Between Dental Technician and Dental Craftsman According to Medical Law. After the Mahkamah Konstitusi Constitutional Court of Indonesia declared that Article 73 and Article 78 of Indonesian Medical Practice Law as unconstitutional through Verdict Number 40 PUU X 2012, hence dental craftsman is a legal lsquo profession rsquo in Indonesia. Dental craftsman has the authority to make and attach artificial tooth teeth. However, in medical world, dental technician is already known for these kinds of authority. Using normative juridical research method, which examines primary, secondary, and tertiary legal sources, it can be concluded that dental technician and dental craftsman have something in common, yet they too have a significant difference.
2017
S69283
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hwang, Sun-wan
Seoul: Mimeumsa, 2006
KOR 895.73 HWA b
Buku Teks  Universitas Indonesia Library